Penderita tersangka yang akan diambil darahnya diberi penyuluhan dan diminta untuk
datang atau didatangi pada malam yang telah ditentukan. Pengambilan darah harus
dilakukan antara jam 20.00-24.00 malam hari. Perlengkapan yang diperlukan antara lain:
a) Kaca objek
b) Alkohol 70%
c) Blood lancet
d) Pipet kapiler/Hb
e) Kapas
f) Formulir dan alat tulis
2. Cara pengambilan darah dan pembuatan sediaan.
a) Kaca objek diberi nomor sesuai dengan nomor orang yang bersangkutan yang tercatat
dalam formulir.
b) Ujung jari yang akan diambil darahnya (jari telunjuk, jari tengah, atau jari manis)
disuci hamakan dengan alkohol 70%
c) Keringkan dengan kapas steril dan setelah kering ditusuk dengan blood lancet. Darah
dibiarkan keluar bebas dan darah yang keluar pertama dihapus dengan kapas kering
sementara ujung jari dijepit agar darah berikutnya keluar.
d) Darah diujung jari dihisap dengan pipet kapiler/sebanyak 20mm dan kemudian
diletakkan diatas kaca objek yang bersih dari lemak. Dilebarkan dengan ujung kaca
benda lain hingga membentuk sediaan darah tebal yang oval dengan diameter 2cm.
e) Sediaan darah dikeringkan selama satu malam dan disimpan ditempat yang aman agar
tidak rusak atau dimakan serangga.
3. Pewarnaan preparat/sediaan.
a) Metode pewarnaan dengan Giemsa.
Heamolisiskan preparat dengan air sampai warna darah merah hilang.
Keringkan.
Fiksasi preparat dengan metal alkohol selama 1-2 menit dan keringkan.
Kemudian warnai dengan cairan giemsa (3 tetes giemsa dengan 1 cc
buffer pH 7,2) selama 15-30 menit.
Kemudian dibilas dengan air bersih dan keringkan diudara.
Periksa dibawah mikroskop pembesaran 10x10 atau 10x40.
Wuchereria bancrofti.
Brugia malayi.
Brugia timori.
Jenis-jenis Mikrofilaria yang terdapat di Indonesia dalam sediaan darah dengan pewarnaan
Giemsa.
PENUTUP
KESIMPULAN
Filariasis bancrofti adalah penyakit yang mengenai kelenjar dan saluran limfe yang disebabkan
oleh parasit golongan nematoda yaitu Wuchereria bancrofti. Penularan penyakit ini dapat terjadi
melalui gigitan nyamuk merupakan hospes pelantaranya. Wuchereria bancrofti dibedakan
menjadi 2 tipe, yaitu tipe pedesaan (tipe rural) dan tipe perkotaan (tipe urban) berdasarkan
vektor yang menularkan. Wuchereria bancrofti tipe pedesaan ditularkan terutama oleh
nyamuk Anopheles dan Aedes , sedangkan tipe perkotaan ditularkan terutama oleh nyamuk Culex
quinquefasciatus. Patologi dan gejala klinis filariasis bancrofti dapat berupa limfadenitis dan
limfangitis retrograd pada stadium akut, hidrokel, kilurian, dan Limfedema (elephantiasis) yang
mengenai seluruh kaki atau lengan, skrotum, vagina dan payudara pada stadium
kronis. Diagnosis filariasis bancrofti dapat dilakukan dengan menemukan mikrofilaria, cacing
dewasa ataupun untuk mendeteksi adanya antigen dan/atau antibodi pada kasus
occult filariasis. Umumnya diagnosis diarahkan pada identifikasi mikrofilaria atau antigen
antibodi yang bersirkulasi dalam darah,dikarenakan sulitnya menemukan cacing
dewasa.Sebagian besar yang terjangkit filariasis ini ialah remaja dan dewasa . Hal ini disebabkan
karena kebiasaan dan aktivitas keseharian mereka yang cenderung mendukung terkena filariasis,
yaitu aktifitas pada malam hari dengan berbagai kegiatan tanpa memakai alat pelindung diri dari
gigitan nyamuk sebagai vektor filariasis.
SARAN