Disusun Oleh :
Kelompok X ( Sepuluh )
1. Adhini ( GAC 117 114 )
2. Konidio ( GAC 117 114 )
3. Mastu Hamdani ( GAC 117 114 )
4. Roby Sugara Perdana ( GAC 117 115 )
5. Ben Carlo ( GAC 117 114 )
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
atas limpahan rahmad dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar yang berjudul “Manusia dan Pandangan Hidup”ini
tepat pada waktu yang telah ditentukan. Tujuan penyusunan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar yang diberikan
oleh dosen pengampu.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Oleh karena itu, keritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi perbaikan makalah ini.
Kami sampaikan terimaksih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam hidip ini, pandangan hidup ternyata sangat penting, baik untuk
kehidupan sekarang maupun akan datang. Pandangan hidup merupakan bagian hidup
manusia, karena tidak ada seorang pun yang hidup tanpa pandangan hidup merkipun
tingkahnya berbeda-beda.
Dalam hidup ini kita sangat membutuhkan pandangan hidup, karena pandangan
hidup akan mengacu kita pada kehidupan yang lebih baik dan memotifikasi kita untuk
menggapai sesuatu yang kita inginkan.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui arti pandangan hidup.
2. Mengetahui cita-cita dan tingkah hati manusia.
3. Mengetahui kebajikan / kebaikan.
4. Mengetahui sikap hidup.
1
5. Memahami sikap-sikap etis dan sikap-sikap non-etis.
6. Mengetahui hubungan pandangan hidup dengan kebudayaan.
7. Mengetahi contoh karya seni tentang pandangan hidup.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2. Cita-cita
2.3. Kebajikan/kebaikan
4
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga sudut
pandang yaitu, manusia sebagai pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat,
dan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Manusia sebagai pribadi dapat menentukan sesuatu yang baik atau buruk,
karena manusia dibekali hati untuk menentukan itu. Hal itu berdasarkan
pertimbangan uara hati manusia. Pada dasarnya suara hati menunjukkan manusia
kepada sesuatu yang baik, namun terkadang manusia mengingkarinya.
Sikap hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Apakah
manusia bersikap optimis ataukah pesimis dalam menjalani kehidupan. Sikap ini
ada di dalam seseorang dan orang lain tidak mengetahui kecuali sudah terwujud
dalam sebuah tindakan. Setiap manusia memiliki sikap yang berbeda antara satu
dengan lainya dan sikap ini dapat dibentuk oleh yang membentuknya dan berubah
sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan yang mepengaruhinya.
5
berani, sikap arif, sikap rendah hati, dan sifat bangga. Sedangkan sikap non-etis
merupakan kebalikan dari sikap etis.
6
berperilaku. Dalam hal ini, semua anggota dalam budaya memiliki asumsi
yang serupa tentang bagaimana seseorang berfikir, berperilaku dan
berkomunikasi serta cenderung untuk melakukan berdasarkan asumsi –
asumsi tersebut.
Murphy dan Hildebrant : Budaya adalah tipikal karateristik perilaku dalam
suatu kelompok.
Mitchell : budaya merupakan seperangkat nilai – nilai inti, kepercayaan,
standar, pengetahuan, moral, hukum dan perilaku yang disampaikan
seseorang dalam bertindak, berperasaan dan memandang dirinya serta orang
lain.
1. Yang paling penting tentulah Tuhan atau – dengan istilah yang lebih “umum”
– dunia transenden atau dunia “atas”. Melalui agama dan terutama melalui
hati manusia, “dunia atas” itu memainkan peranan yang amat penting di
“dunia bawah”.
2. Kebudayaan manusia terbentuk terutama karena kegiatan manusia, entah
dalam zaman yang lampau entah sekarang ini, dan kegiatan itu
menghubungkan manusia satu dengan manusia lain. Setiap orang karena
pendidikan, ekonomi, politik, rekreasi, dan banyak hal lain lagi, terjalin dalam
jaringan sosial lingkungan hidupnya.
3. Dengan sendirinya terang bahwa dalam proses membudaya itu dunia material
atau kebendaan amat penting juga. Manusia sendiri bersifat material karena
tubuhnya. Karena alasan itu ia mempunyai aneka kebutuhan material. Tanpa
materi ia tidak dapat hidup dan bergerak sebagai manusia.
4. Akhirnya, ia masih terus-menerus berkonfrontasi dengan dirinya sendiri,
sebab ia dilahirkan dan berkembang dalam ikatan kebudayaan itu. Ia sendiri
menjadi bagian darinya. Ia terikat pada tanah, ia terikat pada adat, ia terikat
7
pada alam pikiran dan agama orang sebangsanya, bahkan sering pada tradisi
daerah tertentu.
8
2.7. Mengetahi contoh karya seni tentang pandangan hidup
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pandangan hidup terdiri dari atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup.
Dengan cita-cita manusia mempunyai kehendak untuk mewujudkan apa yang
menjadi harapan dan tujuan hidup, Akan tetapi Allah yang menentukannya.
Pandangan hidup sangat erat kaitannya dengan kebajikan. Karena pada esensinya
pandangan hidup merupakan pembenaran dan rasionalisasi dari nilai. Untuk
mewujudkan sebuah pandangan hidup harus dilandasi dengan sikap hidup yang
positif.
3.2. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Tri Prasetya, Joko, dkk, Ilmu sosial Budaya Dasar MKDU, Jakarta: Rineka Cipta, 1991
Notowidgo, Rohiman, Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan Al-Quran Dan
Hadist, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2000