Anda di halaman 1dari 11

20/04/2018

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ KEDOKTERAN
KOMUNITAS
(IKM II)
Di
FKIK Universitas Jambi

Tujuan
1. Agar mahasiswa mampu melakukan pendekatan secara
holistik (pendekatan dokter keluarga) dalam menangani
pasien di layanan primer/puskesmas.
2. Mendapatkan kasus penyakit terbanyak pada layanan
primer (sesuai modul)
3. Menerapkan ilmu yang sudah didapat pada pendidikan
sebelumnya termasuk kepaniteraan klinik pada layanan
kesehatan primer dengan segala keterbatasannya.
4. Memahirkan kompetensi dan pemandirian yg diperoleh
selama pendidikan ke dlm pelayanan primer dgn pndktn
kedokteran keluarga.
5. Menemukan kasus pada stadium awal penyakit

1
20/04/2018

Stase Komprehensif
Memberikan kesempatan kepada calon dokter yang
sudah selesai menjalani rotasi klinik di RSP untuk
mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang diperoleh selama pendidikan untuk
memahirkan kemampuan melayani pasien secara
profesional.
Terstruktur
 Penanganan pasien
 Presentasi kasus semua bagian
 Presentasi kasus etika & hukum bila ada
 Presentasi komunitas bila ada
Dokumen :
 Log book

AREA KOMPETENSI DOKTER SKDI 2017


1. Area kompetensi profesionalitas yang
2012 luhur,
2. Area kompetensi mawas diri dan
1. Profesionalitas yang pengembangan diri.
3. Area kompetensi literasi sains atau
luhur landasan ilmiah,
2. Mawas diri dan 4. Area kompetensi literasi finansial,
5. Area kompetensi literasi sosial
Pengembangan diri budaya,
3. Komunikasi Efektif. 6. Area kompetensi kreativitas dan
inovasi.
4. Pengelolaan Informasi 7. Area kompetensi literasi teknologi
5. Landasan Ilmiah Ilmu informasi dan digital.
8. Area kompetensi pengelolaan
Kedokteran masalah kesehatan,
6. Keterampilan Klinik 9. Area kompetensi keterampilan klinis,
10. Area kompetensi komunikasi efektif,
7. Mengelola masalah 11. Area kompetensi kolaborasi dan
Kesehatan kerjasama,
12. Area kompetensi keselamatan pasien
dan mutu pelayanan kesehatan.

2
20/04/2018

STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA


(Perkonsil No 11 Tahun 2012)
TINGKAT KEMAMPUAN
DAFTAR
NO SISTEM TUBUH MANUSIA
PENYAKIT
1 2 3A 3B 4A

1 Sistem Saraf 73 7 22 18 19 7

2 Psikiatri 52 0 28 21 1 2

3 Indera 104 4 44 30 3 23

4 Respirasi 46 6 11 8 12 9

5 Kardiovaskular 41 7 15 9 9 1

6 GIT 83 6 32 17 9 19

7 Ginjal dan sal. Kemih 40 3 19 6 5 7

8 Reproduksi 99 11 41 16 19 12

9 Endokrin metabolik 33 7 6 4 7 9

10 Hematoimunologi 35 4 14 8 3 6

11 Muskuloskeletal 38 14 13 7 2 2

12 Sist Kulit dan Integumen 79 1 13 13 7 45

13 Forensik dan Medikolegal 13 0 3 7 1 2

TOTAL 736 70 261 164 97 144

144 Penyakit tdk boleh dirujuk (wajib dilayani di Pelayanan Primer


(Sumber : Konsil Kedokteran Indonesia)
a. Sistem Syaraf b. Psikiatri c. Mata
1 Kejang demam 8 Gangguan somatoform 10 Benda asing di konjungtiva 17 Episkleritis
2 Tetanus 9 Insomnia 11 Konjungtivitis 18 Hipermetropia ringan
3 HIV AIDS tanpa komplikasi 12 Perdarahan subkonjungtiva 19 Miopia ringan
4 Tension headache 13 Mata kering 20 Astigmatism ringan
5 Migren 14 Blefaritis 21 Presbiopia
6 Bells’ palsy 15 Hordeolum 22 Buta senja
7 Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo) 16 Trikiasis
d. Telinga e. Hidung f. Sistem Respirasi
Telinga-Pendengaran & Keseimbangan 27 Furunkel pada hidung 33 Influenza
23 Otitis eksterna 28 Rhinitis akut 34 Pertusis
29 Rhinitis vasomotor
24 Otitis media akut 35 Faringitis
30 Rhinitis alergika
25 Serumen prop 31 Benda asing 36 Tonsilitis
26 Mabuk perjalanan 32 Epistaksis 37 Laringitis
g. Paru h. Sistem Kardiovaskuler i. Hepar
38 Asma bronkial 42 Hipertensi esensial 43 Hepatitis A

39 Bronkitis akut
40 Pneumonia, bronkopneumonia
41 Tuberkulosis paru tanpa komplikasi
6

3
20/04/2018

j. Sistem Endokrin, Metabolik & Nutrisi k.Sistem Ginjal & Sal Kemih

47 Infeksi saluran kemih


44 Diabetes melitus tipe 1 48 Gonore
45 Diabetes melitus tipe 2 49 Pielonefritis tanpa komplikasi
50 Fimosis
46 Hipoglikemia ringan 51 Parafimosis

l. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, Pankreas


52 Kandidiasis mulut 58 Refluks gastroesofagus 64 Strongiloidiasis
53 Ulkus mulut (aptosa, herpes) 59 Demam tifoid 65 Askariasis
54 Parotitis 60 Intoleransi makanan 66 Skistosomiasis
55 Infeksi pada umbilikus 61 Alergi makanan 67 Taeniasis
56 Gastritis 62 Keracunan makanan 68 Disentri basiler, disentri amuba
57 Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis) 63 Penyakit cacing tambang 69 Hemoroid grade 1/2
m. Sistem Reproduksi
Sindrom duh (discharge) genital (gonore
70 77 Aborsi spontan komplit
dan nongonore
71 Infeksi saluran kemih bagian bawah 78 Anemia defisiensi besi pada kehamilan
72 Vaginitis 79 Ruptur perineum tingkat 1-2
73 Vaginosis bakterialis 80 Abses folikel rambut atau kelenjar sebasea
74 Vulvitis 81 Mastitis
75 Salpingitis 82 Cracked nipple
76 Kehamilan normal 83 Inverted nipple
7

n. Penyakit Kulit
90 Akne vulgaris ringan 112 Napkin eczema
91 Cutaneus larva migran 113 Pedikulosis kapitis
92 Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant) 114 Pedikulosis pubis
93 Dermatitis kontak iritan 115 Pitiriasis rosea
94 Dermatitis numularis 116 Pitiriasis vesikolor
95 Dermatitis perioral 117 Reaksi gigitan serangga
96 Dermatitis seboroik 118 Sifilis stadium 1 dan 2
97 Erisipelas 119 Skabies
98 Eritrasma 120 Skrofuloderma
99 Exanthematous drug eruption, fixed drug eruption 121 Tinea barbe
100 Folikulitis superfisialis 122 Tinea fasialis
101 Furunkel, karbunkel 123 Tinea kapitis
102 Herpes simpleks tanpa komplikasi 124 Tinea korporis
103 Herpes zoster tanpa komplikasi 125 Tinea kruris
104 Hidradenitis supuratif 126 Tinea manus
105 Impetigo 127 Tinea pedis
106 Impetigo ulseratif (ektima) 128 Tinea unguium
107 Kandidosis mukokutan ringan 129 Urtikaria akut
108 Lepra 130 Varisela tanpa komplikasi
109 Miliaria 131 Veruka vulgaris
110 Moluskum kontagiosum 132 Vulnus lasaratumpungtum
111 Morbili tanpa komplikasi 133 Luka bakar derajat 1 dan 2
134 Filariasis 8

4
20/04/2018

o. Gizi & Metabolisme p. Sistem Hematologi & Imunologi

84 Malnutrisi energi-protein
135 Anemia defisiensi besi
85 Defisiensi vitamin
136 Limfadenitis
86 Defisiensi mineral
87 Dislipidemia
137 Demam dengue, DHF
88 Hiperurisemia 138 Malaria
89 Obesitas 139 Leptospirosis (tanpa komplikasi)

q. Penyakit Autoimun r. Sistem Muskuloskeletal s. Forensik

141 Ulkus pada tungkai 143 Kekerasan tumpul


140 Reaksi anafilaktik 142 Lipoma 144 Kekerasan tajam
9

Rotasi Komprehensif di FKIK


 Sebagai lanjutan dari kegiatan kepaniteraan rotasi
klinik maka mahasiswa akan menempuh kegiatan
Kepaniteraan Klinik Komprehensif
 Waktu 5 minggu,
 Pada puskesmas di dalam Kota Jambi.

5
20/04/2018

Rotasi Komprehensif di FKIK Unja


 Pimpinan FKIK Unja telah melakukan kerjasama
dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi
 Puskesmas perkotaan yaitu Puskesmas Olak Kemang,
T. Yaman, Simpang IV Sipin, Pakuan Baru dan Pal X,
Talang Bakung, Simpang Kawat.
 Kegiatan mahasiswa mendapatkan penyakit-penyakit
yang sering ditemukan di layanan primer/puskesmas
sesuai daftar penyakit yang telah ditetapkan sesuai
dengan modul.

Pelaksanaan kegiatan
Kepaniteraan Komprehensif
 Hari Senin pertaa jam 8.00 pagi mahasiswa mengikuti
pembekalan dulu di kampus FKIK bagian IKM//IKK/IKP
 Jam 11.00 Wib atau sesuai perjanjian  lapor Kepala Dinas Kota
Jambi untuk mendapatkanpengarahan
 Pada hari kedua datang ke puskesmas dengan membawa surat
pengantar dari Dekan FKIK Unja
 Lapor kepala puskesmas dan menerima penjelasan
 Melakukan perkenalan dengan semua staf/pegawai puskesmas
 Melakukan diskusi dengan preceptor mengenai penyakit
terbanyak (sesuai modul)
 Ketua kelompok membagi tempat anggota kelompok di
poliklinik, bangsal, diskusi kasus/home visit/posyandu/dll).
 Pada puskesmas rawat inap jika diminta untuk jaga malam,
ketua kelompok membuat jadwal jaga malam.

6
20/04/2018

Kasus yang dipresentasikan


 Kordinasikan dengan preseptor puskesmas dan ketua
kelompok
 Kasus penyakit terbanyak pada setiap bagian bidang
ilmu yang ada di puskesmas
 Kasus yang dipresentasikan tidak boleh sama antara
satu mahasiswa dengan mahasiswa lain dalam satu
kelompok puskesmas
 Format laporan kasus harus sama dengan yang ada di
buku log. Tidak boleh di ubah
 Utk resep hrs di tulis tangan sebanyak 4 resep dalam 1
lembar
 Harus ada 1 jenis pengobatan tradisonal (sumber
FOHAI)

Kasus yang dipresentasikan.. lanj


 Setiap kasus yang dipresentasikan harus dikunjungi
rumah pasien
 Setiap kunjungan rumah harus disertakan dengan
bukti dokumen
 Setiap kasus yang dipresentasikan harus diperiksa
laboratorium rutinnya
 Untuk kasus yang dapat dilihat mata seperti kasus
penyakit kulit, tonsilitis, osteoartritis dan lainya yang
dapat di foto harus ditampilkan di status lokalisnya
 Power poin presentasi kasus maximal 20 slide

7
20/04/2018

Kasus yang tidak boleh di


presentasikan
 Tidak dikunjungi rumahnya
 Mengunjungi tapi tidak ada pasien dan keluarga
dirumahnya
 Sudah di anamnesa tapi tidak dilakukan pemeriksaan
fisik pada status lokalis contoh: fluor albus tidak
inspekulo, BPH tidak RT
 Tidak menertakan bukti keadaan rumah dan
lingkungan sekitarnya

BUAT MATRIK KONTROL KASUS


OLEH KETUA KELOMPOK
DAFTAR LAPORAN KASUS IKM 2 PKM ..... PERIODE 13 MARET 2017 - 15 APRIL 2017

HASAN ANITA EMILIA RISKI SIDIQ

Penyakit Dalam Hepatitis A HIPERKOLESTEROLEMIA DM TIPE II Demam Tifoid Gastritis

Anak HERPES ZOOSTER DIARE AKUT TANPA DEHIDRASI DBD Morbili Varisella

Kardiovaskuler Hipertensi GAGAL JANTUNG

Respiratori FARINGITIS ISPA BRONKITIS KRONIS PPOK ASMA

Kulit dan kelamin Skabies Tinea Imbrikata AKNE VULGARIS DKA LIKEN SIMPLEK KRONIS

Neurologi OSTEOARTRITIS Migrain TTH LBP Vertigo

Obgyn FLOUR ALBUS HIPEREMESIS GRAVIDARUM DISMENORHEA Anemia pada Kehamilan

THT Otitis Media Akut OTITIS EKSTERNA Rhinitis Vasomotor Sinusitis Tonsilitis

Mata ABRASI KORNEA Pterigium Hipermetropia HORDEOLUM Konjungtivitis

Psikiatri ANSIETAS Insomnia SKIZOFRENIA HIPOKONDRIASIS

Bedah BPH HEMOROID VL Struma Nodusa Toksik FAM

Forensik Visum Perkosaan

Anastesi

8
20/04/2018

Keluarga Binaan
 2-3 org untuk 1 keluarga binaan
 Keluarga yang akan di bina harus mendapat
persetujuan dulu dari preseptor puskesama cq. Petuga
PHN Puskesmas
 Keluarga binaan di bina minimal sekali seminggu
dengan mengunjungi rumahnya.
 Setiap melakukan pembinaan catat hasil pembinaan
dan dokumentasikan dengan foto
 Mahasiswa akan membina keluarga minmal 4 kali
selama masa state komprehensif

Keluarga Binaan...... Lanjutan


 Bentuk pembinaan dalam bentuk perawatan,
perobahan perilaku, perobahan lingkungan,
perobahan makanan, gaya hidup dan kesadaran dalam
mengakses layanan kesehatan untuk meningkatkan
kemandirian pasien atau keluarga
 Laporan keluarga binaan sesuai pedoman pada buku
log
 Laporan keluarga binaan di presentasikan dengan
preseptor FKIK unja di Kampus pada minggu terahir
stase

9
20/04/2018

 Bentuk pembinaan tidak hanya dalam perawatan penyakit


tetapi juga termasuk pembinaan perobahan perilaku,
perobahan lingkungan, perobahan pola makan, gaya hidup
dan kesadaran dalam mengakses layanan kesehatan untuk
meningkatkan kemandirian pasien atau kelurga terhadap
kesehatan
 Laporan keluarga binaan dimulai dengan
diagnosis/masalah kesehatan, terapi, masalah dalam
perwawatan penyakitnya atau kesehatannya, kemudian
bentuk binaan yang diberikan dan difolow-up progresnya
perkembangannya, kemudian dibuat dalam bentuk
laporan.

Laporan ahir stase


 Semua laporan kasus dan satu laporan keluarga binaan di
jilid tebal (print bolak balik biar tipis)
 Satu mahasiswa satu laporan jilid soft cover hijau menkilap
 Setiap laporan kasus di beri pembatas warna merah muda
dan jilid mengkilap berisi 10 lap kasus dan 1 lap. kel binaan
 Dibuat lagi soft copynya dalam bentuk CD/DVD satu
kelompok mahasiswa cukup satu CD/DVD. Beri folder
untuk memisahkan nama mahasiswa dan subfolder untuk
tiap laporan kasus
 Pada hari terahir stase semua dokumen harus diserahkan
langsung kepada kepala bagian ataupun koordinator
pendidikan bagian untuk di cek kelengkapan dokumenya.

10
20/04/2018

Outline untuk makalah


 Urutan sesuai dengan yang ada di buku log baik untuk
presentasi dengan presepror puskesmas maupun FKIK
 Dokumentasi mungkin berupa foto harus disertakan
dalam makalah
 Presentasi keluarga binaan juga mengacu pada buku
log, bukan dalam bentuk presentasi kasus yang di
follow up

 Pada bagian ahir buku log mahasiswa harus mengisi


pesan2 untuk perbaikan dan saranya

 Terima Kasih

11

Anda mungkin juga menyukai