Disusun oleh :
NPM : 201410225078
PENDAHULUAN
1
Pemilu yang luber dan jurdil, maka e-voting bisa dilakukan pada skala lebih luas
di antaranya Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pemilu).
Selain itu dikutip dari https://nasional.tempo.co/read/613318/universitas-ini-
pertama-pakai-e-voting-pilih-presiden-mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sriwijaya sukses memilih
presidennya dengan menggunakan sistem e-voting. Sebanyak 1.200 mata pilih
menjadi rebutan dua kandidat dalam pemilihan yang berlangsung di dua tempat
pemungutan suara. “Belum ada kampus lain yang menerapkan sistem e-voting.
Unsri pionirnya,” kata Andries Lionardo, Kamis 9 Oktober 2014. Menurut dia,
dalam sistem e-voting ini, akurasi data pemilih dan data hasil pemungutan suara
dapat dipertanggung jawabkan secara cepat oleh panitia dan tim pemantau saat itu
juga, selain itu penerapan e-voting dapat menekan kesalahan sekecil mungkin.
Dengan sekali “klik” para mahasiswa ini telah menggunakan hak suaranya, angka
partisipasi sangat tinggi karena mahasiswa merasa lebih nyaman dan tidak perlu
membuka surat suara dan mencoblos. Waktu tunggu juga tidak terlalu lama
sehingga mahasiswa dapat kembali mengikuti perkuliahan setelah memberikan
hak suaranya.
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) sebagai salah satu
perguruan tinggi swasta yang berada dibawah pembinaan Yayasan Brata Bhakti
sebagai badan penyelenggara, berkewajiban mewujudkan tujuan pendidikan
nasional Republik Indonesia khususnya dan pengembangan kualitas hidup
bermasyarakat berbangsa dan bernegara pada umumnya.
Mahasiswa merupakan insan intelektual yang akan menjadi generasi
penerus bangsa di masa depan. Dalam mengembangkan dirinya, mahasiswa tidak
hanya bisa memanfaatkan ruang kuliah sebagai tempat belajar, berhimpun dalam
organisasi kemahasiswaan juga merupakan sarana belajar bagi setiap mahasiswa
untuk bisa mengembangkan kemampuan intelektual, kemampuan sosial dan
kemempuan religiusnya.
Lembaga mahasiswa di universitas di Indonesia sangat beragam, mulai dari
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) atau himpunan mahasiswa universitas adalah
organisasi mahasiswa intra kampus yang merupakan lembaga eksekutif ditingkat
pendidikan tinggi. Dalam melaksanakan program-programnya, umumnya BEM
2
memiliki beberapa departemen dan untuk memilih pemimpin-pemimpin
organisasi tersebut maka di laksanakan pemilihan umum.
Pemilihan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pada Universitas
Bhayangkata Jakarta Raya (Ubhara Jaya Bekasi) menjadi salah satu pemilihan
yang di tunggu oleh para mahasiswanya. Pemilihan umum Ketua Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) pada Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, masih dilakukan
secara manual, yaitu mahasiswa yang mempunyai hak pilih datang ke tempat
pemungutan suara pada saat hari pemilihan berlangsung. Mereka mencoblos atau
mencontreng kertas suara kemudian memasukan ke dalam kotak suara, ketika
pemungutan suara banyak pemilih yang salah memberikan tanda sehingga
akhirnya banyak surat suara yang dianggap tidak sah, setelah proses pemungutan
suara selesai, kemudian dilakukan proses penghitungan suara. Proses pemungutan
suara pada Universitas Bhayangkara Jakarta Raya masi dilakukan dengan metode
konvensional yaitu menggunakan media kertas suara. Begitupula dengan metode
penghitungannya, masi dilakukan secara konvensional dengan membuka kembali
kertas suara dan menghitung satu persatu sehingga memakan waktu yang cukup
banyak.
Dari beberapa kutipan yang diambil, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
teknologi e-voting yang telah digunakan dalam kegiatan Pilkades atau di
Universitas di Indonesia yang sejauh ini berjalan dengan lancar. Selain e-voting
merupakan metode baru yang layak digunakan untuk membantu mengatasi
kejenuhan mahasiswa terhadap sistem menggunakan surat suara, juga dapat
membantu menghemat biaya yang digunakan untuk kegiatan Pemilihan Ketua
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pada Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Dari penjelasan diatas maka penulis bermasud untuk merancang sebuah
aplikasi e-voting sebagai syarat memenuhi tugas akhir dengan judul :
“PERANCANGAN APLIKASI E-VOTING PEMILIHAN KETUA BADAN
EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) PADA UNIVERSITAS
BHAYANGKARA JAKARTA RAYA”
3
1.2 Identifikasi masalah
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, maka diperoleh identifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Dalam pemungutan suara dengan cara mencoblos memungkinkan
terjadi adanya surat suara sobek maupun peserta mencoblos lebih dari
satu yang menyebabkan hak suara hilang.
2. Pemungutan suara dengan cara konvensional dengan menggunakan
kertas memakan biaya yang cukup besar.
3. Penghitungan suara secara manual memiliki kekurangan dari segi
ketepatan dan keakuratan penghitungan suara dan memakan waktu
yang cukup banyak.
4. Seiring berkembangnya pemanfaatan teknologi informasi dimasa
mendatang metode pemungutan suara secara konvensional
kemungkinan akan tergantikan oleh e-voting.
4
1.5 Maksud dan Tujuan Penulis
Adapun maksud dan tujuan penulis yang diharapkan adalah :
5
pemecahan masalah dalam penelitian.
2. Metode Studi Pusaka
Dalam metode ini penulis melakukan pengumpulan data dengan
cara mencari referensi buku maupun jurnal tentang e-voting yang
sudah ada di Indonesia dan Universitas serta mengkaji semua literature
yang penulis peroleh dimata kuliah. Tujuannya untuk mendapatkan
bahasa dan informasi yang berkaitan dengan pembahasan penelitian.
3. Metode Wawancara
Yaitu pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab serta
terstruktur kepada narasumber dengan pernyataan tentang pokok
permasalahan skripsi yang sedang di teliti.
6
3. Hasil dari penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis
sebagai penulisan skripsi untuk dijadikan syarat mencapai Sarjana
Sartra Sastu (S1).
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan secara singkat tentang latar
belakang judul permasalahan, identifikasi masalah, batasan
masalah, maksud dan tujuan penulisan, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
7
(BEM) pada Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, baik
dalam prosedur dan spesifikasi sistem usulan sebagai bahan
pembanding terhadap sistm yang berjalan.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
9
Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber
yang kemudian diolah sehingga memberikan nilai, arti dan manfaat (Pratama,
2014).
Informasi adalah data yang telah dibentuk menjadi bentuk yang berarti dan
berguna untuk manusia (Laudon & Laudon, 2012).
Berdasarkan teori diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa informasi
adalah data yang diolah dari satu atau berbagai sumber, untuk digunakan dalam
pengembilan keputusan dan data tersebut memberikan arti dan manfaat.
2.2 WEB
WEB (World Wide Web) adalah suatu metode untuk menmpilkan
informasi di internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang
interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) suatu dokumen
10
dengan dokumen lainnya (Hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser
(Yuhefizar, 2008).
Web atau situs diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang
digunkan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi,
suara dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis
yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-
masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (Hidayat, 2010).
Web adalah layanan yang didapat oleh pemakai computer yang terhubung
ke internet. Browser adalah perangkat lunak untuk mengakses halaman-halaman
web, seperti Internet Explorer, Mozila Firefox, Opera dan lain-lain
(Kustiyahningsih, 2011). Dapat disimpulkan Web adalah sekumpulan dokumen,
gambar-gambar dan bentuk resources yang lainnya yang dihubungkan melalui
Hyperlinks dan URL.
2.3.1 PHP
Rasmus Lerdorf adalah seorang programmer pencetud kode-kode PHP
yang telah menulis dua versi pertama dari PHP. PHP kemudian dikembangkan
oleh sebuah kelompok pengembangan yang diantaranya adalah Andi Gutmans
dan Zeev Suraski. PHP adalah singkatan dari Hyper Preprocessor yaitu bahasa
pemrograman web server-side yang bersifat open source.
Menurut Anhar (2010:3), PHP merupakan script yang digunakan untuk
membuat halaman website dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan
ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client.
PHP (Personal Home Page) adalah pemrograman (interpreter) adalah
proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti computer
secara langsung pada saat baris kode dijalankan (Sibero, 2012). PHP (Hypertext
Preprosesor) adalah skrip bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam
HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools.
Skrip ini akan membuat satu aplikasi dapat di integrasikan ke dalam
HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat stastis, namun menjadi
11
bersifat dinamis. Sifat server-side berarti pengerjaan scrip dilakukan di server,
baru kemudian hasilnya dikirimkan ke browser (Kustiyahningsih, 2011).
Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah
bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan
dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersama dengan HTML.
2.3.2 HTML
HTML singkatan dari Hyper Text Markup Language merupakan bahasa
pemrograman web yang memiliki aturan tertentu dalam menuliskan script atau
kode-kode, sehingga browser dapat menampilkan informasi dengan membaca
kode-kode HTML, merupakan bahwa HTML adalah sekumpulan simbol-simbol
atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang digunakan untuk
menampilkan halaman pada web browser. Contohnya : tag HTML selalu diawali
dengan <x> dan diakhiri dengan </x> dimana tag HTML itu seperti b, I, u, dll
(Anhar, 2010).
File-file HTML ini berisi instruksi-intruksi yang kemudian diterjemahkan
oleh browser yang ada di computer client (user) sehingga isi informasi dapat di
tampilkan secara visual di computer pengguna (Kastiyahningsih, 2011).
HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang
digunakan untuk pembuatan halaman web dengan hypertext dan informasi lainnya
yang akan ditampilkan pada halaman web. Dokumen hypertext bisa berisi teks,
gambar dan tipe informasi lain seperti file, audio dan program executeable
(Suterman, 2012).
Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa HTML adalah
bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman
web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga
mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur
tampilannya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan
tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.
12
2.3.3 CSS
CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheet. Menurut Wahyu
Sya’ban (2010), yang mengutip buku CSS2 Stylist : Menata Gaya Halaman Web
dengan SCC2 bahwa “CSS merupakan satu bahasa yang dikhususkan untuk
mengantar gaya atau layout sebuah halaman web”. Pembuatan halaman web dan
layout dan aspek-aspek presentasi dokumen lainnya.
Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan CSS adalah salah satu
bahasa desain web yang mengontrol format tampilan sebuah halaman web.
2.3.4 XAMPP
Menurut Yogi Wicaksono (2008) XAMPP adalah sebuah software yang
berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolahan
data MySQL dikomputer local. XAMPP berperan sebagai server web pada
computer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah Cpanel server virtual yang
dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasikan
website tanpa harus online atau terakses dengan internet.
XAMPP aplikasi gratis yang merupakan paket PHP dan MySQL berbasis
open source. XAMPP digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi
berbasis PHP. XAMPP mengkombinasikan beberapa paket perangkat lunak
berbeda ke dalam satu paket (Riyanto, 2010).
XAMPP adalah aplikasi web server instan yang dibutuhkan untuk
membangun aplikasi berbasis web. Fungsi XAMPP adalah server yang berdiri
sendiri (localhost). XAMPP merupakan singkatan dari X (X=Cross Platform)
Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam lisensi GNU (General
Public License) dan gratis. (Gunawan, Wahyu. 2010)
Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa XAMPP
adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri beberapa
program antara lain: Apaceh HTTP Server, MySQL Database dan penerjemah
bahasa yang ditulis dengan bahasa PHP dan Perl.
13
2.3.5 MySQL
Menurut Miftakhul Huda (2010:181), bahwa MySQL merupakan sebuah
perangkat lunak (software) sistem basis data SQL atau yang dikenal sebagai
DBMS (database managemen sytem), database ini multithread, multi-user.
Kekuatan dari MySQL tidak ditopang oleh sebuah komunitas, seperti Apache
yang dikembangkan oleh komunitas umum dan hak cipta untuk kode sumber
dimiliki oleh pemilik masing-masing, namun MySQL didukung penuh oleh
sebuah perusahaan professional dan komersial yakni MySQL AB dari Swedia.
MySQL merupakan RDBMS atau server database yang mengelola
database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat diakses
oleh banyak user (Raharjo, 2011).
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan
banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database
sebagai sumber dan pengelolah datanya serta sebuah perangkat lunak sistem
manajemen basis data SQL (bahasa inggris: database management system) atau
DBMS multihread, multi user, dengan sekitar enam juta instalisi diseluruh dunia
(Solichin, A. 2010).
Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL
adalah suatu software atau program yang digunakan untuk membuat sebuah
database yang bersifat open source.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan MySQL engine InnoDB
dan Security password Enkripsi Hashing.
2.3.6 Hosting
Hosting adalah tempat atau jasa internet untuk membuat halaman website
yang telah dibuat menjadi online dan bisa diakses oleh orang lain. Sedangkan
Hosting itu sendiri adalah jasa layanan internet yang menyediakan sumber daya
server-server untuk disewakan sehingga memungkinkan organisasi atau individu
menampilkan informasi di internet berupa HTTP, FTP, EMAIL atau DNS. Server
Hosting terdiri dari gabungan server-server yang terhubung dengan jaringan
internet berkecepatan tinggi. Ada beberapa jenis layanan Hosting yaitu Shared
14
Hosting, VPS (Virtual Private Server), Dedicated Server dan Colocation Server.
(https://rohimahyati.wordpress.com/2010/05/21/pengertian-hosting/)
Setelah selesai mendisain dan membuat website secara offline. Langkah
selanjutnya adalah mengupload website tersebut ke account hosting, yang
dinamakan dengan upload ini adalah proses memindahkan file-file dari computer
offline ke server hosting sehingga nantinya bisa diakses oleh banyak orang di
seluruh dunia. Untuk teknik upload website ada beberapa cara, berikut ini 2 cara
yang umum dalam melakukan upload file-file website ke server hosting.
1. Upload menggunakan File Manager (Legacy File Manager)
2. Upload menggunakan Software FTP
(https://www.rumahweb.com/tutorial/beberapa-cara-upload-website-ke-hosting-
server.html).
2.3.7 Photoshop
Photoshop dapat dikatakan sebagai aplikasi gratis pixel yang sangat
komprehensif. Ini bukanlah hal yang berlebihan karena dangan fitur yang
kompleks dan lengkap, Photoshop bukan hanya mampu mengolah grafis untuk
keperluan fotografis saja. tetapi juga sangat menunjang aplikasi grafis lainnya.
Beberapa minat atau profesi yang ditunjang oleh keandalan Photoshop yaitu photo
editor, komikus dan animator, desainer grafis printing dan advertising, serta web
designer.
Saat ini bagi seorang web designer tentunya Photoshop sudah menjadi
software penunjang utama proses desain web. Seiring dijumpai halaman-halaman
web yang diwarnai keindahan kombinasi grafis yang cenderung meggunakan
layout freestyle. Maka peran Photoshop selain sebagai penunjang pembuatan
sketsa desain, Photoshop juga digunakan sebagai pengolah gambar (berupa logo,
ornament, frame atau bentuk lain) yang nantinya diekspor ke halaman web.
15
student government ialah segala aktivitas merupakan aktivitas politik. Hal ini
diungkapkan oleh Sitepu (2012) yang menyatakan bahwa politik adalah segala hal
yang terkait dengan “penyelenggaraan Negara dan pemerintahan“. Jadi bisa di
katakan bahwa dengan mengikuti organisasi kemahasiswaan maka seorang
mahasiswa sedang belajar berpolitik.
Berhimpun ke dalam organisasi kemahasiswaan merupakan hak bagi setiap
mahasiswa. Seperti diatur di dalam Undang-undang Nomer 12 Tahun 2012
tentang pendidikan tinggi pasal 77 ayat 1 sampai 5 yang menyatakan bahwa :
3. Mahasiswa dapat membentuk organisasi kemahasiswaan.
4. Organisasi kemahasiswaan paling sedikit memiliki fungsi untuk :
a. Mewadahi kegiatan mahasiswa dalam mengembangkan bakat,
minat dan potensi mahasiswa.
b. Mengembangkan kreativitas, kepekaan, daya kritis, keberanian
dan kepemimpinan serta rasa kebangsaan.
c. Memenuhi kepentingan dan kesejahteraan mahasiswa.
d. Mengembangkan tanggung jawab sosial melalui kegiatan
pengabdian kepada Masyarakat.
5. Organisasi kemahasiswaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan organisasi intra perguruan tinggi.
6. Perguruan Tinggi menyediakan sarana dan prasarana serta dana
untuk mendukung kegiatan organisasi kemahasiswaan.
7. Ketentuan lain mengenai organisasi kemahasiswaan diatur dalam
statute perguruan tinggi.
16
2.4.1 Struktur Biro Kemahasiswaan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
2.5 BEM
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah organisasi mahasiswa intra
kampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat Universitas/Institut/Sekolah
Tinggi. Dalam melaksanakan program-programnya, umumnya BEM memiliki
beberapa departemen.
17
2. Menetapkan garis program kegiatan kemahasiswaan dengan berpedoman
pada peraturan-peraturan yang berlaku di Universitas/Institut/Sekolah
Tinggi/Politeknik masing-masing.
3. Membimbing, mengarahkan dan mengawasi kegiatan UKM (Unit
Kegiatan Mahasiswa).
4. Mewakili mahasiswa sebagai duta dalam kegiatan eksternal untuk
berkordinasi atau berkomunikasi dengan organisasi mahasiswa perguruan
tinggi lainnya.
5. Menampung serta memperjuangkan hak dan aspirasi mahasiswa baik
dalam bidang akademik maupun kesejahteraan mahasiswa.
2.6 E-Voting
E-voting menurut Ran Chen (2011:380), mengacu pada penggunaan
hardware dan software untuk mendirikan sebuah sistem elektronik yang berguna
dalam proses pemilihan dengan membuat sebuah suara elektronik yang
menggantikan kertas suara. E-voting diperkenalkan oleh beberapa e-government
terutama di Eropa dalam permintaan untuk melayani ketentuan pemungutan suara
dengan menyediakan sistem kontrol, sehingga pemilih dapat memberikan
suaranya kapanpun dan dimanapun. Sistem ini akan meningkatkan partisipasi para
pemilih dan kecepatan perhitungan suara.
18
1. Privacy (pribadi)
Rahasia pemilih harus terjaga selama pemilihan dan setelah waktu
pemilihan untuk waktu yang lama.
2. Eligibility (kelayakan)
Hanya pemilih yang berhak berpartisipasi dalam pemilihan.
Pemilih-pemilih tersebut harus masuk dalam daftar sebelum hari
pemilihan dan hanya pemilih terdaftar yang berhak memberikan suaranya.
3. Uniqueness (keunikan)
Hanya satu suara untuk satu pemilih yang dapat dihitung. Ini
merupakan hal yang penting untuk diperhatikan bahwa keunikan bukan
berarti tidak dapat digunakan lagi, dimana para pemilih tidak dapat
memberikan suara lebih dari satu kali.
4. Uncoercibility (tidak bisa dipaksa)
Pemilih harus mampu untuk memilih dengan bebas tanpa adanya
paksaan.
5. Receipt-freeness (tandaterima-kebebasan)
Merupakan ketidakmampuan untuk mengetahui apa yang dipilih
oleh orang lain. Ini mencegah adanya pembelian atau menjual suara.
6. Fairness (keadilan)
Setiap orang tidak ada yang dapat mengetahui hasil pemilihan
apabila proses pemilihan dan perhitungan suara belum selesai dilakukan.
7. Transparency (tranparansi)
Saat pemungutan suara berlangsung proses tersebut harus
transparan. Papan pengumuman bisa saja digunakan untuk mengumumkan
proses pemilihan. Keamanan dan sistem yang teruji tidak mengendalikan
jaringan terpercaya yang tidak dapat menjadi garansi.
8. Accuracy (kecepatan)
Semua suaran yang telah diberikan harus terhitung dengan tepat.
Suara tidak dapat diubah, diapus, dibuat tidak valid maupun dicopy.
Adanya serangan terhadap suara dapat terdektesi.
9. Robustness (kekokohan)
19
Untuk mendapatkan kerahasiaan pada hasil pemilih, ketahanan
sistem harus terjamin.
10. Mobility (mobilitas)
Sebuah sistem berjalan jika tidak ada pembatasan pada lokasi dari
yang pemilih dapat berikan.
20
menghasilkan semua feature yang diinginkan dalam sistem baru
diantaranya menu, laporan, layar, database dan sebagainya.
2. Prototyping toolkits
Ini mencakup sistem-sistem perangkat lunak terpisah yang masing-
masing mampu untuk menghasilkan sebagian features sistem yang
diinginkan.
3. Menetukan apakah prototype dapat diterima
Analisis mendidik pemakaian dalam penggunaan prototype dan
memberikan kesempatan bagi pemakai untuk membiasakan diri dengan
sistem.
4. Menggunakan prototype
Prototype ini menjadi sistem operasional.
21
menggambarkan teknik perancangan yang baik.
Mengidentifikasi
kebutuhan pemakai
Mengembangakn
Prototype
Ya Tidak
Prototype
dapat
diterima?
Menggunakan
Prototype
22
segabai dasar untuk pengkodean (coding) sistem operasional.
5. Menguji sistem operasional. Dalam langkah ini programmer melakukan
pengujian terhadap sistem.
6. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima. Pengguna (user)
memberikan masukan pada analis, apakah sistem dapat diterima. Jika ya,
dapat melanjutkan ke langkah selanjutnya, apabila sebaliknya maka
lakukan kembali 2 langkah sebelumnya.
7. Menggunakan sistem operasional.
23
4. Kesalahan perfoma.
5. Kesalahan inisiatif dan terminasi.
24
Nama Arus Data
Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir didata
alur diagram maka nama dari arus data juga harus dicatat dikamus
data, sehingga bagi yang membaca data alur diagram dan memerlukan
penjelasan lebih lanjut suatu arus data. Di data alur diagram dapat
langsung mencarinya dengan mudah di kamus data.
Alias
Alias atau nama lain dari data harus dituliskan.
Tipe Data
Telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir dari hasil suatu proses
ke proses lainnya. Data yang mengalir ini biasanya dalam bentuk
laporan serta dokumen hasil cetakan komputer. Dengan demikian
bentuk dari data yang mengalir dapat berupa dokumen dasar atau
formulir, variable, parameter dan field-field.
Arus Data
Menunjukan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju,
supaya memudahkan mencari data didalam data alur diagram.
Penjelasan
dipakai untuk menjelaskan tentang makna dari arus data yang dicatat
dikamus maka bagian penjelasan harus di isi dengan keterangan-
keterangan tentang arus data tersebut.
Periode
Menunjukan kapan terjadinya arus data ni, periode perlu dicatat
dikamus data karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan
kapan input data harus dimasukkan ke sistem dan kapan laporan-
laporan output harus dihasilkan.
Volume
Tentang volume rata-rata dan volume puncak dari arus data, volume
rata-rata ini menunjukan banyaknya arus data yang mengalir dalam
satu periode tertentu, sedangkan volume puncak menunjukan volume
yang terbanyak.
25
Struktur Data
Struktur data menunjukan arus data yang dicatat pada kamus data yang
terdiri dari item-item atau elemen data
b. Flowchart
(Diagram Alur) adalah alat yang dipakai untuk membuat algoritma. Diagram
alur dapat menunjukan secara jelas, serta pengendalian suatu algoritma yakni
bagaimana melaksanakan suatu rangkaian kegiatan secara logis dan sistematis.
Suatu diagram alur dapat memberikan gambaran dua dimensi yang berupa
simbol-simbol grafis. Simbol-simbol tersebut dipakai untuk menunjukan
berbagai kegiatan operasi dan jalur yang digunakan untuk menggambarkan
urutan proses yang terjadi didalam suatu program computer secara logis dan
sistematis.
Dalam pembuatan flowchart terdapat dua jenis (type) yang digunakan antara
lain sebagai berikut:
Diagram Alur Sistem (System Flowchart)
Diagram yang menunjukan alur kegiatan dalam satu ke satuan alur
sistem informasi yang dapat terdiri dari berpuluh-puluh program.
Diagram Alur Program (ProgramFlowchart)
Diagram yang menunjukan aliran kegiatan dalam sebuah program
secara khusus.
Diagram Alur Berkas (Document Flowchart)
Merupakan bagian alur yang menunjukan arus dari laporan dan
formulir temasuk tembusannya.
Diagram Alur Skema (Schematic Flowchart)
Bagian alur yang menggunakan simbol dan juga menggunakan
gambar-gambar komputer dan peralatan lain.
Diagram Alur Proses (Process Flowchart)
Bagian alur yang banyak digunakan dalam teknik industri.
26
Gambar 2.3 Komponen-komponen flow.
27
lunak dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi
dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. UML
biasanya digunakan untuk:
1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum,
dibuat dengan uce case dan actor.
2. Menggambarkan kegiatan atau aktifitas pada sistem menggunakan activity
diagram.
3. Menggambarkan representasi struktur statik sebuah sistem dalam bentuk
class diagrams.
Untuk dapat memahami UML membutuhkan bentuk konsep dari sebuah
bahasa model dan mempelajari 3 (tiga) elemen utama dari UML seperti building
block, relationship dan diagram.
1. Building Block
Ada 5 (lima) macam yang terdapat dalam building block adalah katagori
benda atau Things, interface, collaboration dan use case. Benda atau
things adalah abstraksi yang pertama dalam sebuah model, hubungan
sebagai alat komunikasi dari benda-benda, dan diagram sebagai kumpulan
atau group dari benda-benda atau things.
Pertama, adalah sebuah kelas yang diuraikan sebagai sekelompok dari
object yang mempunyai atribut, operasi dan hubungan yang semantik.
Sebuah kelas mengimplementasikan 1 atau lebih interface, sebuah kelas
dapat di gambarkan sebagai sebuah persegi panjang, yang mempunyai
sebuah nama, atribut dan metoda pengoperasiannya.
28
Kedua, interface merupkan sebuah antar-muka yang menghubungkan dan
melayani antar kelas dan elemen. “interface” tau antar muka
mendefinisikan sebuah atau sekelompok dari spesifikasi pengoperasian,
umumnya di gambarkan dengan sebuah lingkaran, yang di sertai dengan
namanya. Sebuah antar-muka berdiri sendiri dan umumnya merupakan
pelengkap dari kelas atau komponen.
use case adalah rangkaian atau uraian sekelompok yang saling terkait dan
membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah
aktor. “use case‟ digunakan untuk membentuk tingkah-laku benda atau
things dalam sebuah model serta di realisasikan oleh sebuah collaboration.
Umumnya ‘use case’ digambarkan dengan sebuah ‘elips’ dengan garis
yang solid, biasanya mengandung nama.
29
Gambar 2.7 Use Case.
Kelima, sebuah node merupakan fisik dari elemen-elemen yang ada pada
saat dijalankannya sebuah sistem, contohnya adalaha sebuah komputer,
umumnya mempunyai sedikitnya memory dan processor. Sekelompok
komponen mungkin terletak pada sebuah node dan juga mungkin akan
berpindah dari node satu ke node lainnya.
30
khusus, yang menggambarkan sebuah hubungan struktural diantara
seluruh atau sebagian. Umumnya assosiation digambarkan dengan sebuah
garis yang dilengkapi dengan sebuah label, nama, dan status hubungannya
seperti terliahat dalam gambar 2.10.
31
Use case
Use case adalah sebuah teknik yang digunakan dalam
pengembangan sebuah software atau sistem informasi untuk menangkap
kebutuhan fungsional dari sistem yang bersangkutan. Use case
menjelaskan interaksi yang terjadi antara “actor” dan “inisiator” dari
interaksi sistem itu sendiri dengan sistem yang ada, sebuah use case
direpresentasikan dengan urutan langkah yang sederhana.
Fungsi use case:
a. Digunakan untuk berkomunikasi dengan end user dan domain
expert.
b. Memastikan pemahaman yang tepat tentang requirement /
kebutuhan sistem
c. Digunakan untuk mengidentifikasi siapa yang berinteraksi
dengan sistem dan apa yang harus dilakukan sistem.
d. Interface yang harus di miliki sistem.
e. Digunakan untuk ferifikasi.
Komponen use case:
a. Actor
Use Case
32
Association
Activity Diagram
Activity diagram adalah suatu yang menggambarkan berbagai alir aktifitas
dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing masing alir
berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana merak berakhir.
Activity diagram juga dapat menggambarkan proses parallel yang
mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state
diagram khusus, dimana sebuah besar state adalah action dan sebagian
besar teransisi di-trigger oleh selesainya setate sebelumnya atau internal
processing. Oleh karna itu activity diagram tidak menggambarkan
behavior internal sebuah sistem dan interaksi antara sistem secara eksak,
33
tetapi lebih menggambarkan proes-proses dan jalur-jalur aktifitas dari
level atas secara umum.
Komponen-komponen activity diagram:
34
Sequece diagram
Sequence diagram berfungsi untuk menjelaskan secara detil urutan dari
proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case.
Tujuan yang dimaksud diantaranya : interaksi yang terjadi antara class,
operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi dan informasi yang
diperluas oleh masing-masing operasi.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
36
4. Melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
5. Berkontribusi aktif dan bekerja sama dalam kegiatan ilmiah khususnya
yang menyangkut tugas kepolisian, mengenai masalah social dan
penanganannya dalam rangka upaya mewujudkan keterlibatan, keamanan,
keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
37
3.1.4 Struktur Organisasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
38
sudah sesuai maka panitia yang bertugas memberikan 1 (satu) lembar surat
suara.
3. Para pemilih setelah menerima surat suara dari panitia, agar membuka
surat suara lebar-lebar, apabila ada surat suara tidak lengkap tanda
gambarnya, sobek atau ada tanda lainnya diluar ketentuan panitia, agar
dikembalikan kepada panitia dang anti dengan surat suara yang baru.
4. Selanjutnya para pemilih menuju bilik suara untuk menentukan hak
pilihnya dengan mempergunakan paku yang telah di sediakan. Apabila
pemilih melakukan pencoblosan tidak mempergunakan paku yang telah
disediakan akan mengakibatkan surat suara tidak sah.
5. Setelah melakukan pencoblosan, agar surat suara dilipat kembali sesuai
dengan lipatan semula untuk selanjutnya menuju kotak surat suara yang
telah disediakan, lalu keluar menuju pintu keluar dan jangan lupa
mencelupkan salah satu jari tangan pada tinta yang disediakan.
39
3.2.2.3 Pelaksanaan penghitungan suara
Penghitungan hasil pemungutan suara dilaksanakan setelah pemungutan
suara dinyatakan selesai atau ditutup. Penghitungan hasil pemungutan suara
dilakukan oleh Panitia dengan disaksikan oleh masing-masing saksi dari Calon
Ketua BEM. Dalam pelaksanaan penghitungan suara terdapat beberapa jenis surat
suara yang dijadikan dasar penghitungan suara diantaranya surat suara sah, surat
suara tidak sah dan surat suara blanko, sebagai berikut :
1. Surat suara sah
Surat suara dinyatakan sah apabila :
a. Ditandatangani oleh ketua panitia pemilihan serta ada cap atau stempel
panitia pemilihan.
b. Surat suara dicoblos dengan alat yang disediakan oleh panitia.
c. Lubang coblosan masih didalam batasan garis tanda gambar pada satu
tanda gambar calon.
d. Dalam surat suara terdapat satu lubang coblosan atau lebih tetapi masi
berada dalam satu tanda gambar calon.
e. Terdapat lebih dari satu berkas coblosan, namun harus ada berkas
coblosan pada satu tanda gambar atau di dalam tanda gambar atau
garis persegi panjang. Sedangkan berkas coblosan yang lainnya berada
diluar tanda gambar atau garis persegi panjang dan tidak mengenai
tanda gambar lainnya.
2. Surat suara tidak sah
Surat suara dinyatakan tidak sah apabila :
a. Tidak menggunakan surat suara yang telah ditentukan.
b. Tidak terdapat tanda tangan ketua panitia dan cap atau stempel panitia
pemilihan.
c. Terdapat tanda atau coretan yang menunjukan identitas pemilih.
d. Mencoblos lebih dari satu tanda gambar calon.
e. Mencoblos tanda gambar selain dari gambar calon yang berhak
terpilih.
f. Mencoblos diluar tanda gambar yang disediakan.
g. Surat suara dicoblos dengan alat lain diluar yang disediakan oleh
40
panitia pemilihan.
h. Surat suara yang rusak atau sobek.
3. Surat suara blanko
Surat suara blangko adalah surat suara yang tidak dicoblos sama sekali.
41
Pada gambar 3.2 adalah flowmap yang sedang berjalan saat ini dalam
pemungutan suara Pemilihan Ketua Badan Eksekutif Universitas Bayangkara
Jakarta Raya (BEM). Berikut adalah penjelasan dari yang sedang berjalan saat ini:
1. Pada flowmap diatas menjelaskan bahwa kegiatan pemungutan suara
melibatkan pemilih dan penitia pemilih.
2. Setelah pemungutan suara telah dibuka oleh panitia maka pemungutan
suara dapat dilaksanakan.
3. Pemilih mendatangi TPS dengan membawa KTM, kemudian menunjukan
kepada panitia untuk dicocokan nomor NPM dengan data mahasiswa.
4. Setelah dirasa nomor NPM cocok dengan data mahasiswa, panitia
memberikan surat suara kepada pemilih.
5. Pemilih menerima surat suara dicek apakah surat suara dalam keadaan
baik, apabila rusak ditukar dengan surat suara baru oleh panitia dimana
panggantian surat suara hanya diperbolehkan hanya 1 (satu) kali.
6. Kemudian pemilih/Mahasiswa dapat memberikan hak suaranya dengan
mendatangi bilik suara sebagai tempat untuk mencoblos surat suara,
setelah mencoblos pemilih memasukan surat suara ke dalam kotak suara
serta tidak lupa untuk mencelupkan jari kedalam tinta sebagai tanda bukti
bahwa telah berpartisipasi untuk memberikan hak suara dalam kegiatan
Pemilihan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas
Bhayangkara Jakarta Raya.
7. Setelah tiba pada waktu yang ditentukan pemungutan suara dinyatakan
ditutup.
42
3.2.3.2 Flowmap penghitungan suara
43
5. Setelah penghitungan suara selesai maka dapat diketahui hasil
perolehan suara masing-masing dari Calon Ketua Badan Eksekutif
Mahasiswa dan beberapa jumlah suara yang tidak sah serta jumlah
pemilih/mahasiswa yang tidak berpartisipasi dalam pemungutan suara.
44
Keterangan : Berisi dafta mahasiswa yang dapat mengikuti
pemungutan suara pemilihan ketua Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Universitas Bayangkara Jakarta
Raya
3. Nama Masukan : Surat Suara
Fungsi : Untuk menyampaikan hak suara dengan cara
mencoblos surat suara tersebut
Media : Kertas
Frekuensi : Satu kali penggunaan untuk 1 (satu) pemilih
Keterangan : Berisi dafta tanda gambar Calon Ketua Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas
Bhayangkara Jakarta Raya
45
banyak.
46
Raya.
3.6.1.2 Pustaka
Metode pustaka merupakan salah satu metode penelitian yang
dilakukan dengan mencari referensi buku, literature maupun laporan
untuk penerapan penelitian secara teoritis. Tujuannya untuk
mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian
yang dilakukan atau masalah yang akan dipecahkan. Metode ini telah
dilakukan oleh penulis dimana telah lengkap dipaparkan beberapa teori
dari sumber yang terpercaya.
3.6.1.3 Wawancara
Pada metode wawancara ini penulis melakukan wawancara kepada
ketua Komisi Pemilihan Raya Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
sebagai berikut :
1. Penulis melakukan wawancaea pada :
Nama : Deby Arista Priyono
Tanggal : 16 Mei 2018
Pukul : 13:00 Wib s/d selesai
Tempat : Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Hasil wawancara :
Tabel 3.1 Pertanyaan wawancara
NO Peranyaan
47
Tabel 3.2 Jawaban wawancara
NO Jawaban
48
evaluasi oleh pengguna apakah prototype yang sudah dibuat memenuhi
kebutuhan pengguna atau belum. Jika belum akan dilakukan perbaikan
untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Karena pada tahap ini digunakan
untuk menyaring kebutuhan penggambaran perangkat lunak untuk
pengguna.
49
BAB IV
4.1 Umum
Sistem pemungutan suara secara konvensional dan penghitungan suara
secara manual dirasa memiliki kendala, oleh karena itu maka perancang aplikasi
e-voting diusulkan untuk membantu kegiatan pemungutan suara dan penghitungan
suara agar dapat berjalan dengan lancar dan terhindar dari adanya manipulasi data.
Dengan Pemilihan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pada
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya dilaksanakan secara terkomputerisasi
bertujuan untuk mempermudah kegiatan pemungutan suara dan penghitungan
suara.
50
pilih Calon Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas
Bhayangkara Jakarta Raya.
b. Setelah masuk ke halaman pilih calon, pemilih melakukan voting
dengan memilih salah satu calon ketua badan eksekutif mahasiswa dan
kemudia klik Submit untuk memproses. Data tersebut akan tersimpan
dalam database.
c. Apabila telah memilih maka secara otomatis sistem akan kembali ke
halaman utama pemilih. Pemilih yang telah melakukan vote, jika login
kembali makan hanya dapat melihat data diri dan statusnya berupa
menjadi “sudah memilih” karena seorang pemilih hanya dapat
melakukan satu kali vote.
3. Prosedur autetifikasi administrator aplikasi e-voting
a. Administrator melakukan proses login dengan masuk ke halaman login
administrator serta memasukan username dan password.
b. Administrator telah masuk ke dalam halaman administrator apabila
username dan password valid.
4. Prosedur hasil perolehan suara
a. Setelah pemungutan suara telah ditutup, makan hasil perolehan suara
dapat dilihat oleh admin pada halaman menu hasil pemilihan.
b. Halaman submenu hasil perolehan suara berisi data hasil perolehan
suara, data tersebut merupakan report hasil penghitungan suara.
c. Menu hasil pemilihan dapat dibuka atau diakses hanya untuk admin.
5. Prosedur data daftar pemilih tetap (mahasiswa)
a. Administrator melakukan input data daftar pemilih tetap.
6. Administrator dapat melakukan tambah data daftar pemilih tetap dengan
masuk ke halaman sebmenu daftar pemilih tetap pada halaman
administrator.
7. Prosedur data calon kandidat ketua BEM
a. Administrator mengisi data profile calon kandidat ketua BEM.
b. Administrator dapat mengedit data calon kandidat dengan membuka
halaman menu calon kandidat pada halaman administrator.
51
8. Prosedur Petunjuk (tata cara pemilihan)
a. Administrator mengisi data tata cara pemilihan.
b. Administrator dapat mengedit data tata cara pemilihan dengan
membuka halaman sebmenu tata cara pemilihan pada halaman
administrator.
9. Prosedur master data
a. Menu master data berisi data Fakultas dan Jurusan mahasiswa.
Administrator memiliki hak untuk tambahan data dan hapus, fungsi
edit pada data ini tidak digunakan.
Gambar 4.1 merupakan use case diagram user aplikasi e-voting pemilihan ketua
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pada Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Actor yang melakukan kegitan ada 3 yaitu, Login pemilih, petunjuk dan pilih
calon ketua BEM.
52
Gambar 4.2 Use case diagram admin
Gambar 4.2 merupakan sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem aplikasi e-
voting administrator yang melakukan kegiatan ada 6 yaitu, login administrator,
lihat hasil perolehan suara, kelola daftar pemilih tetap, kelola calon ketua BEM,
kelola Petunjuk, kelola master data.
53
4.2.3 Activity diagram
1. Activity diagram login pemilih
54
2. Activity diagram petunjuk
55
3. Activity diagram pilih calon ketua badan eksekutif mahasiswa
Gambar 4.5 Activity diagram pilih calon ketua badan eksekutif mahasiswa
56
4. Activity diagram login administrator
57
5. Activity diagram hasil perolehan suara
58
6. Activity diagram kelola daftar pemilih tetap
59
7. Activity diagram kelola calon Ketua BEM
60
8. Activity diagram kelola petunjuk
61
9. Activity diagram kelola master data
62
4.2.4 Sequence diagram
1. Sequence diagram login pemilih
63
2. Sequence diagram petunjuk
64
3. Sequence diagram pilih calon ketua badan eksekutif mahasiswa
65
4. Sequence diagram login administrator
66
5. Sequence diagram lihat perolehan suara
67
6. Sequence diagram kelola daftar pemilih tetap
68
7. Sequence diagram kelola calon ketua BEM
69
8. Sequence diagram kelola tata cara pemilih (petunjuk)
70
9. Sequence diagram kelola master data
71
1. Rancangan tampilan halaman utama
72
3. Rancangan tampilan halaman setelah login
73
5. Rancangan tampilan hasil perolehan suara
74
7. Rancangan tampilan halaman administrator
75
9. Rancangan tampilan form edit daftar pemilih (mahasiswa)
76
3 nama_lengkap varchar 100 nama mahasiswa
4 jenis kelamin enum laki/perempuan
5 fakultas integer 11 fakultas
6 jurusan integer 11 jurusan
7 status enum ketua/wakil
8 pasangan_no integer 11 no urut
9 image text foto ketua/wakil BEM
2. Tabel fakultas
Tabel fakultas memiliki struktur tabel sebagai berikut :
Nama Tabel : fakultas
Fungsi : data fakultas
Kunci : id
Tabel 4.2 Tabel fakultas
NO Fleid Jenis Ukuran Keterangan
1 id integer 11 id fakultas
2 kode_fakultas varchar 50 kode fakultas
3 nama_fakultas varchar 50 nama fakultas
77
4. Tabel jurusan
Tabel jurusan memiliki struktur tabel sebagai berikut :
Nama Tabel : jurusan
Fungsi : jurusan mahasiswa
Kunci : id
Tabel 4.4 Tabel jurusan
NO Fleid Jenis Ukuran Keterangan
1 id integer 11 id jurusan
2 kode_jurusan varchat 50 kode jurusan
3 nama_jurusan varchat 50 nama jurusan
5. Tabel mahasiswa
Tabel mahasiswa memiliki fungsi tabel sebagai berikut :
Nama Tabel : mahasiswa
Fungsi : keterangan mahasiswa
Kunci : id
Tabel 4.5 Tabel mahasiswa
NO Fleid Jenis Ukuran Keterangan
1 id integer 11 id mahasiawa
npm
2 npm char 50
mahasiswa
nama
3 nama_lengkap varchat 100
mahasiswa
4 jurusan integer 11 jurusan
5 fakultas integer 11 fakultas
6 tahun_masuk char 13 tahun masuk
7 jenis_kelamin enum laki/perempuan
8 password text password
9 create_date timetamp waktu
6. Tabel periode
Tabel periode memiliki struktur tabel sebagai berikut :
Nama Tabel : periode
Fungsi : periode ketua bem
Kunci : id
Tabel 4.6 Tabel periode
NO Fleid Jenis Ukuran Keterangan
78
1 id integer 11 id periode
2 periode_awal year 4 tahun awal
3 peiode_akhir year 4 tahun akhir
7. Tabel users
Tabel users memiliki struktur tabel sebagai berikut :
Nama Tabel : user
Fungsi : edit admin
Kunci : id
Tabel 4.7 Tabel users
NO Fleid Jenis Ukuran Keterangan
1 id integer 11 id user
2 username varchat 100 nama user
3 password varchat 255 password user
4 email varchat 100 email user
pengaktifan
5 activation_code varchat 40
kode
6 forgotten_password_code varchat 40 lupa kode
lupa kode
7 fogetten_password_time integer 11
waktu
8 remember_code varchat 40 ingat code
9 created_on integer 11 mulai buat
10 las_login datetime terakhir keluar
11 active enum status
8. Tabel vote
Tabel vote memiliki struktur tabel sebagai berikut :
Nama Tabel : vote
Fungsi : vote
Kunci : id
Tabel 4.8 Tabel vote
NO Fleid Jenis Ukuran Keterangan
1 id integer 11 id vote
2 id_calon_bem integer 11 id calon bem
3 id_mahasiswa integer 11 id mahasiswa
4 create_date timestamp waktu
79
9. Tebel User grups
Tabel vote memiliki struktur tabel sebagai berikut :
Nama Tabel : user grups
Fungsi : grup user
Kunci : id
Tabel 4.9 Tabel user grup
NO Fleid Jenis
Ukuran Keterangan
id user
1 id integer 11
grup
2 user_id integer 11 id user
3 grup_id mediummint 8 id grup
80
2. Tampilan halaman login pemilih
81
masuk ke menu voting dan pemilih yang mau melihat petunjuk tatacara
bisa masuk ke menu petunjuk.
82
calon ketua BEM yaitu dengan cara klik pada tanda pilih di bawah foto
pasangan calon ketua BEM. Setelah memilih secara otomatis sistem tidak
dapat melakukan pemilihan kembali.
83
yaitu menu hasil pemilihan, tambah mahasiswa, tambah calon BEM,
tambah petunjuk, master data dan logout.
84
dapat melakukan aksi edit, hapus dan tambah serta memberikan password
untuk pemilih (mahasiswa) login ke menu pemilih.
85
dapat melakukan aksi tambah, edit dan hapus tatacara pemilihan.
86
14. Tampilan halaman master data jurusan
87
8. Fungsi edit petunjuk
9. Fungsi master data
Pemilih
(mahasiswa)
Fungsi pilih masuk ke menu Data pilih berhasil
2 calon ketua vote dan dapat tersimpan dalam Berhasil
BEM memilih calon database.
ketua BEM
dengan klik pilih.
88
Data berhasil
Fungsi edit Administrator edit
10 tersimpan dalam Berhasil
fakultas data fakultas.
database.
Data berhasil
Fungsi edit Administrator edit
11 tersimpan dalam Berhasil
jurusan data jurusan.
database.
89
3. Mei minggu ke-2 s/d Juni minggu ke-2, penulis melakukan pengkodean
(coding) dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL
untuk database.
4. Juni minggu ke-3 s/d Juli minggu ke-1, penulis melakukan pengujian
sistem aplikasi e-voting menggunakan metode black box dengan menguji
fungsi-fungsi yang ada. Terdapat 11 fungsi dari aplikasi e-voting yang
diuji.
5. Juli minggu ke-2, penulis melakukan tahap implementasi dimana admin
dan pemilih menggunakan aplikasi e-voting untuk mendapatkan bahan
evaluasi.
6. Juli minggu ke-3 dan ke-4, penulis melakukan tahap evaluasi, apakah
sistem telah berjalan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan sistem dan
design sistem yang ditentukan.
90
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
91
penghitungan suara saja pada pemilihan ketua Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Untuk lebih
mempermudah tahapan-tahapan pada kegiatan pemilihan ketua Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
tersebut, aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menambahkan print
hasil pemilihan agar data yang di dapat lebih akurat dan jelas.
2. Untuk tahap authentikasi pemilih pada aplikasi e-voting ini masi
menggunakan proses login dengan input No.NPM dan password. Seiring
perkembangan teknologi proses login dapat digantikan dengan proses
Tap e-NPM. Sehingga proses authentikasi pemilih lebih mudah dan
keamanan data pemilih lebih terjamin.
3. Dengan menggunakan internet dapat melakukan pemilihan dimanapun
dan kapanpun.
92
DAFTAR PUSTAKA
Anhar. (2010). Panduan menguasai PHP & MySQL secara otodidak Jakarta:
Mediakita.
Gunawan, Wahyu. (2010). Kebut Sehari Menjadi Master PHP. Yogyakarta:
Genius Publisher.
Hanif Al Fatta. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Hidayat, Deddy. (2010). Definisi Sistem. Tanggerang.
Kustiyahningsih, Yeni. (2011). Pemrograman Berbasis Data Berbasis Web
Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta: Graha Ilmu.
Laudon, K.C,. & Laudon, J.P. (2012). Managemen Informatika System: Managing
the Digital Firm Twelfih Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice
Hall.
Maftukhah, S. & Rusito. (2015). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Alat
Kontrasepsi Berbasis Web Menggunakan Metode Simple Additive
Waighting (SAW). EBISNIS.14.
Marimin, Hendri Tanjung & Haryo Prabowo (2006). Sistem Informasi
Managemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gramedia Widiadarana
Indonesia.
Miftakhul Huda. (2010). Membuat Aplikasi Database dengan Java, MySQL dan
NetBeans. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Pratama, I, A. (2014). Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung :
Informatika.
Pressman, Roger S. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi.
Prahasta, E. (2014). Sistem Informasi Geografis-Konsep-konsep Dasar
(Prerspektif Geodesi & Geomatika) Edisi Revisi. Bandung: Informatika
Bandung.
Pressman, Roger S. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi.
Raharjo, Buji. (2011). Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan
MySQL. Bandung: Informatika.
Ran Chen. (2010). Intelligent computing and Informasi Science. New York:
Springer.
Riyanto, (2010).Sistem Informasi Penjualan Dengan PHP dan MySQL. Gava
Media: Yogyakarta.
Sibero, Alexander F.K. (2012). Kitab Suci Web Progeaming. Jakarta: Mediakom.
Sitepu. (2012). Penulisan Buku Pelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Solichin, A. (2010). Pemrograman Web Dengan PHP dan MySQL. Jakarta: Budi.
Sugianti, Yuni. (2013). Analisis Perancangan UML (Unified modeling
Language). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyanto, P.D (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan RAD.
Bandung: Alfabeta.
Sukamto, R.A dan Shalahuddin, M (2015). Rekayasa Perangkat Lunak
Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
Suterman. (2012). Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Sutabri, T. (2012). Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
Valacich, J,. & Schneider, C. (2010). Informasi Systems Today : Managemen in
the Digital World, Fourth Edition. Upper Saddle River, New Jersey:
Prentice Hall.
Wahyu Sya’ban, (2010). Build Your Blogger XML Template. Andi: Yogyakarta.
Wicaksono, Y. (2008). Membangun Bisnis Online Dengan Mambo. Jakarta: PT
Elex.
Widodo, P.P dan Herlawati. (2011). Menggunakan UML-UML Secara Luas
Digunakan Untuk Memodelkan Analisis dan Desain Sistem Berorientasi
Objek. Bandung: Informatika.
Yuhefizar. (2008). 10 Jam Menguasai Internet. Yogyakarta: Elex Media
Komputindo.
Internet:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemungutan_suara_elektronik
https://nasional.tempo.co/read/613318/universitas-ini-pertama-pakai-e-voting-
pilih-presiden-mahasiswa
http://ebook.dede-gunawan.web.id/2014/12/12/ebook-uml-bahasa-indonesia.html
https://blogs.unpas.ac.id/igunwiguna/2014/12/12/jenis-jenis-diagram-uml
https://rohimahyati.wordpress.com/2010/05/21/pengertian-hosting/
https://www.rumahweb.com/tutorial/beberapa-cara-upload-website-ke-hosting-
server.html