Echinoderm at A
Echinoderm at A
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
KEANEKARAGAMAN HEWAN
YANG DIBINA OLEH
IBU SOFIA ERY RAHAYU, S.Pd., M.Si
OLEH
KELOMPOK 5
ARIFA FIKRIYA ZAHAROL MUNA 130342615339
ELSA MEGA SURYANI 130342615336
IKA PUJI RAHAYU 130342615350
M. HAIDAR AMRULLAH 130342615319
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keanekaragaman hewan merupakan bagian dari tatanan lingkungan hidup
agar dapat dikelola secara berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang sehat dari generasi ke generasi, serta mengenal dasar-dasar klasifikasinya
sebagai suatu cara-cara mempelajarinya, kemudian mengambil hikmah pelajaran
nilai-nilai dari konsep dan prinsip-prinsip keanekaragaman hewan yang diberikan
Tuhan Yang Maha Esa. Keanekaragaman hewan menunjukkan berbagai variasi
dalam bentuk, struktur tubuh, warna, jumlah, dan sifat lainnya di suatu daerah.
Sumber alam hayati merupakan bagian dari mata rantai tatanan lingkungan hidup,
yang menjadikan lingkungan ini hidup dan mampu menghidupkan manusia dari
generasi ke generasi. Banyak hewan sebagai produksi pangan, sandang, bahan
industri dan tenaga pengangkut dan bahan hiasan.
Keanekaragaman fauna banyak ditemukan di ekosistem pesisir. Salah satu
Filum yang memiliki daya tarik tersendiri di lingkungan pesisir yaitu
Echinodermata. Echinodermata adalah penghuni perairan dangkal, umumnya
terdapat di terumbu karang dan padang lamun. Hewan ini memiliki kemampuan
autotomi serta regenerasi bagian tubuh yang hilang, putus atau rusak. Semua
hewan yang termasuk dalam kelas ini memiliki bentuk tubuh yang radial simetris
dan kebanyakan mempunyai endoskeleton dari zat kapur seperti tonjolan berupa
duri (Jasin, 1984). Teripang atau timun laut merupakan salah satu jenis
echinodermata. Teripang atau Timun laut (Echinodermata) adalah salah satu jenis
komoditi laut yang bernilai domestik maupun internasional sub sektor perikanan
yang cukup potensial. Salah satu zat bioaktif yang terkandung dalam teripang
adalah senyawa steroid (Triajie,2010). Banyak sekali informasi yang harus dikaji
sebagai salah satu aset pengetahuan mengenai echinodermata. Maka dari itu,
makalah ini akan membahas mengenai informasi dasar tentang filum
echinodermata.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, kami dapat merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa arti kata echinodermata ?
2. Bagaimana ciri-ciri umum filum echinodermata ?
3. Bagaimana struktur anatomi dan fisiologi filum echinodermata ?
4. Bagaimana habitat filum echinodermata ?
5. Bagaimana klasifikasi filum echinodermata ?
6. Apa manfaat filum echinodermata ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan kami adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi echinodermata
2. Untuk mengetahui ciri umum filum echinodermata
3. Untuk mengetahui struktur anatomi dan fisiologi filum echinodermata
4. Untuk mengetahui habitat filum echinodermata
5. Untuk mengetahui klasifikasi filum echinodermata
6. Untuk mengetahui manfaat filum echinodermata
D. Manfaat
Adapun manfaat penelitian bagi pembaca :
1. Menambah wawasan mengenai filum echinodermata
2. Memperjelas isu yang telah beredar
3. Menambah pengetahuan mengenai filum echinodermata
4. Memberikan penanaman kesadaran untuk melestarikan alam dan menjaga
lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Echinodermata
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinos artinya duri, derma
artinya kulit. Echinodermata adalah penghuni perairan dangkal, umumnya
terdapat di terumbu karang dan padang lamun. Hewan ini memiliki kemampuan
autotomi serta regenerasi bagian tubuh yang hilang, putus atau rusak. Semua
hewan yang termasuk dalam kelas ini memiliki bentuk tubuh yang radial simetris
dan kebanyakan mempunyai endoskeleton dari zat kapur seperti tonjolan berupa
duri (Jasin, 1984 dalam Budiman,2014). Nama echinodermata dimuculkan
pertama kali oleh Jacob Klein pada tahun 1734. Echinodermata merupakan hewan
laut yang hidup di pantai tetapi kebanyakan di dasar laut(Kastawi,2005).
Echinodermata adalah jenis hewan yang memiliki kulit berduri. Karakteristik
echinodermata tubuhnya radial simetris dan skeleton terdiri dari kapur (CaCo3).
Alat gerak dengan sistem ambulakral, tidak membentuk koloni dan hidup di laut.
Echinodermata dapat ditemui hampir di semua kedalaman. Filum ini muncul di
periode cambrian awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000
spesies yang sudah punah. Filum ini juga berkerabat dekat dengan chordata, dan
simetri radialnya berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih
menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva
hemichordata(Lariman,2010).
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Filum echinodermata adalah hewan yang kulitnya berduri
2. Filum echinodermata sudah memiliki struktur yang kompleks secara anatomi
dan fisologi walaupun tergolong sistem primitif
3. Filum echinodermata dapat ditemukan dilaut dengan berbagai kedalaman
4. Filum echinondermata dibagi menjadi 2 subfilum yaitu Pelmatozoa dan
Eleutherozoa
5. Filum echinodermata tidak hanya berperan dalam menjaga ekosistem namun
juga ekonomi yaitu sebagai bahan pangan yang bergizi
B. Saran
1. Pembaca sebaiknya dapat menjaga lingkungan sehingga keseimbangan alam
tetap terjaga
2. Peneliti selanjutnya diharapkan mampu bijaksana dalam mengeksplorasi
kekayaan alam
3. Masyarakat dianjurkan memiliki rasa kepedulian untuk menjaga kebersihan
dan kelestarian lingkungan
4. Pemerintah diharapkan lebih peduli pada lingkungan sekitar, masalah-masalah
yang ada dalam masyarakat terutama yang berkaitan dengan lingkungan
Daftar Rujukan