Anda di halaman 1dari 13

UAS Material Selection 2012

2012

UAS Material Selection


Material Tahan Aus untuk Cutting Tools

M.Ekaditya Albar / 1106154305


Metallurgy and Material Engineering, Universitas Indonesia
6/2/2012
UAS Material Selection 2012

1. Definisi Material Tahan Aus


Sebelum mengenal tentang material tahan aus atau wear resistant material, kita
terlebih dahulu harus mengenal istilah-istilah yang berhubungan erat dengan pembahasan
ini. Istilah-istilah tersebut antara lain:
 Aus : Kerusakan yang terjadi di permukaan suatu material karena material lain.
 Friksi : Fenomena gesekan yang terjadi antara satu bagian dengan bagian lain.
 Lubrikasi : Pelumasan untuk mengurangi friksi pada material yang saling kontak.

Berbagai istilah tersebut di atas merupakan dasar-dasar ilmu dalam tribologi, yaitu
suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang fenomena material yang mengalami
kontak dengan material lainnya. Adanya kontak antar material ini kadang bersifat
merugikan karena dapat menyebabkan terjadinya kerusakan di permukaan material dan
dapat berakibat failure (kegagalan). Jenis-jenis keausan yang paling sering terjadi antara
lain:
 Keausan abrasif (material keras merusak material lunak ketika mengalami kontak)
 Keausan adhesif (pelekatan antara dua material yang kontak karena gaya adesif)
 Keausan erosi (pergerakan fluida gas atau liquid yang merusak permukaan material)

Material tahan aus merupakan salah satu jenis material yang dikembangkan agar
memiliki ketahanan terhadap kondisi operasi yang dapat mengakibatkan terjadinya
keausan. Aplikasi apapun memerlukan material yang tahan terhadap aus karena setiap
aplikasi pasti memiliki kontak antara material satu dengan yang lainnya. Sifat utama yang
harus dimiliki oleh material tahan aus adalah kekerasan yang tinggi.

Abrasive Wear Adhesive Wear

Erosive Wear
2
UAS Material Selection 2012

2. Jenis-Jenis Material Tahan Aus


Terdapat beberapa jenis material tahan aus yang umumnya berasal dari material logam dan
keramik, seperti:
 Manganese steel  Quenched and tempered steel
 High-chromium white iron  Cobalt alloy
 Ni-Hard  Carbide
 Pearlitic chrome moly steel  Ceramic (Al2O3, Si3N4, SiAlON)
 Low alloy steel  Cubic Boron Nitride

3. Sifat-Sifat Penting Material Tahan Aus


Sifat-sifat penting yang harus dimiliki oleh material tahan aus adalah sebagai berikut:
 Kekerasan (Hardness) dan kekerasan panas (Hot Hardness)
Material tahan aus diharuskan memiliki kekerasan yang tinggi untuk
mencegah terjadinya kerusakan pada material tersebut saat terjadi kontak dengan
material lain. Secara logika juga dapat dipahami bahwa material yang keras akan
lebih tahan terhadap gesekan jika dibandingkan dengan material yang lunak.
Selain kekerasan secara umum, material tahan aus juga harus memiliki sifat
hot hardness yang tinggi. Sifat ini artinya material tahan aus tetap dapat
mempertahankan kekerasannya walaupun pada suhu tinggi sekalipun. Hal ini
dikarenakan ketika kontak antara material terjadi, akan timbul friksi atau gesekan
yang disertai dengan pelepasan panas sehingga suhu permukaan kontak pun dapat
meningkat drastis.

 Ketangguhan (Toughness)
Material tahan aus harus memiliki ketangguhan yang baik agar material
tersebut tidak mengalami premature failure (pecah / fracture) saat digunakan.
Ketangguhan merupakan kombinasi antara sifat kekuatan dan keuletan dari suatu
material. Material yang tangguh tentunya tidak akan cepat mengalami failure
ketika mengalami pembebanan atau kontak dengan material lain.

3
UAS Material Selection 2012

 Stabilitas Kimia (Chemical Stability)


Material tahan aus harus harus memiliki stabilitas kimia yang baik karena
ketika kontak terjadi dan ada kenaikan suhu, maka ada kemungkinan terjadinya
difusi atom-atom antara material yang mengalami kontak. Hal ini tentunya tidak
diinginkan karena proses difusi atom tersebut dapat menimbulkan segregasi
komposisi dan mengubah sifat mekanis material tahan aus.

4. Proses Design dan Kriteria Pemilihan Material


Untuk melakukan desain material tahan aus, kita harus mempertimbangkan berbagai
faktor seperti kondisi operasi dan sifat yang dibutuhkan sebelum menentukan material apa
yang akan kita gunakan. Pada material tahan aus, terdapat beberapa jenis pembebanan
yang dialami pada saat material tersebut digunakan. Jenis-jenis pembebanan tersebut
diantaranya:

High Stress Abrasion

Low Stress Abrasion

4
UAS Material Selection 2012

No Operating Conditions Properties Required Candidate Material


1 High stress dengan Ketangguhan tinggi dan Austenitic manganese
pembebanan impact mampu mengalami work- steel
hardening
2 Low stress dengan i. Kekerasan tinggi, tidak Hardened dan atau
pembebanan sliding terlalu mementingkan heat-treated metals,
ketangguhan, mudah hardfacing, ceramics
diganti
ii. Murah, tidak Ceramics, quarry
mementingkan waktu tiles, concretes
penggantian material
iii. Ketahanan aus maksimum Tungsten carbide

3 Gouging wear Ketangguhan tinggi Biasanya logam,


contohnya besi dan
baja, hardfacing
4 Lingkungan korosif dan Ketahanan korosi Stainless metals,
basah ceramics, rubbers,
plastics
5 Low stress, kontak dengan Koefisien friksi yang rendah Polyurethane, PTFE,
partikel halus, low logam dengan
abrasiveness permukaan halus
6 Suhu tinggi Tahan terhadap cracking, Chromium-containing
spalling, thermal shocks, alloys of iron and
tahan suhu tinggi steel, ceramics
7 Minimum periods of shut- Mudah diganti (ease of Material apapun yang
down of plant replacement) dapat dibaut dan tidak
mengalami curing
8 Curved, non-uniform Salah satu atau kombinasi Hardfacing weld
irregular surface and sifat-sifat di atas metal
shapes

5
UAS Material Selection 2012

5. Penggunaan Material
Material tahan aus banyak digunakan untuk alat-alat pada bidang:

Pertambangan (Mining)

Indusri semen

Proses recycling baja

6
UAS Material Selection 2012

Alat-alat berat

Industri otomotif

Cutting tool (alat perkakas)

7
UAS Material Selection 2012

6. Contoh Kasus Pemilihan Material


Pada makalah atau paper ini saya akan membahas salah satu aplikasi material tahan aus,
yaitu untuk alat perkakas atau cutting tool.
Aplikasi Cutting Tool
Fungsi Memotong material-material keras serta melakukan proses
machining atau permesinan untuk mendapatkan bentuk akhir
yang diinginkan.
Sifat Material  High hardness - hot hardness
 High toughness
 High wear resistant
 Good chemical stability
Proses Manufaktur Hot Isostatic Pressing (HIP)

Berdasarkan kriteria di atas, material untuk cutting tools diharuskan memiliki


kekerasan yang tinggi dengan laju aus yang rendah. Untuk mengetahui material mana
yang memenuhi katergori tersebut, kita bisa melihat ke material property chart yang
membandingkan laju aus dan kekerasan seperti gambar di bawah ini. Berdasarkan chart
tersebut, material keramik merupakan material yang paling cocok digunakan untuk cutting
tools.

Material Property Chart untuk Cutting Tools:

8
UAS Material Selection 2012

Skema kerja dan sifat yang dibutuhkan dari cutting tools adalah sebagai berikut:

Jika dibandingkan dengan traditional high speed steel dan hard alloys, ceramic
sebagai cutting tool memiliki beberapa kelebihan, seperti:
 Kekerasan yang tinggi;
 Red hardness (hot hardness) yang lebih tinggi;
 Stabilitas kimia yang lebih baik;
 Lebih murah dibandingkan diamond;
 Stabilitas termal yang lebih baik;
 Ketahanan impak yang baik;

Berdasarkan sejarahnya, material pertama yang digunakan sebagai cutting tools


adalah tungsten carbide (WC) yang dalam perkembangannya dicoba untuk ditingkatkan
kekuatannya dengan cara pelapisan dengan hard coating seperti PVD atau CVD. Selain
dengan cara itu, penambahan unsur Co juga digunakan untuk meningkatkan kekuatan
mekanis cutting tools berbasis WC. Namun, pada masa sekarang material keramik lebih
mendominasi sebagai material cutting tools karena para peneliti terus mencoba
mengembangkan material yang pada dasarnya merupakan material keras ini dengan
meningkatkan ketangguhannya yang selama ini dianggap sebagai kekurangan atau
kelemahan dari material keramik.
Saat ini salah satu jenis material keramik yang paling banyak digunakan dan
dikembangkan sebagai material cutting tools adalah material alumina (Al2O3). Alumina
dikembangkan sebagai salah satu material advanced ceramic dengan penambahan
penguat-penguat tertentu seperti SiC, zirkonia (ZrO2) dan titanium carbide (TiC) untuk
meningkatkan ketangguhan dari material keramik ini.

9
UAS Material Selection 2012

Alumina based ceramic cutting tools merupakan material alternatif sebagai


pengganti perkakas karbida dalam proses machining hardened steel. Material jenis ini
dapat melakukan proses cutting dengan kecepatan tinggi dan menghasilkan permukaan
yang baik. Material ini mengalami tiga jenis mekanisme aus, yaitu abrasive wear,
adhesive wear dan diffusion wear. Klasifikasi material alumina based ceramic cutting
tools diantaranya:
 Plain oxide alumina ceramic cutting tools (Al2O3 + ZrO2 )
 Mixed alumina ceramic cutting tools (Al2O3 + TiC atau TiN)
 Whisker reinforced alumina ceramic cutting tools (Al2O3 + SiCw )

Bentuk-bentuk keausan yang terjadi pada material alumina based ceramic cutting tools
antara lain:

Flank Wear Crater Wear

Notch Wear

10
UAS Material Selection 2012

Beberapa kurva atau material chart yang menunjukkan bahwa ceramic material,
khususnya alumina based ceramic cutting tools memiliki keunggulan dibandingakn
material lainnya adalah sebagai berikut:

 Kurva Free Energy vs Temperature

Berdasarkan kurva di atas dapat terlihat bahwa material alumina (Al2O3) memiliki
nilai energi bebas (ΔG) yang cukup rendah jika dibandingkan material keramik
lainnya. Dengan nilai energi bebas yang rendah artinya material alumina sudah
berada dalam fasa yang cukup stabil sehingga apalbila ada panas yang
mengaktivasi difusi, material ini tetap berada pada fasanya sendiri (tidak mencari
fasa lain dengan energi bebas lebih rendah dibanding alumina). Ini berarti material
alumina memiliki stabilitas kimia yang cukup baik.

11
UAS Material Selection 2012

 Kurva Kekerasan vs Temperature


Berdasarkan kurva di samping
dapat terlihat bahwa material
alumina (Al2O3) memiliki
kekerasan yang cukup tinggi
seiring dengan kenaikan suhu
operasi. Ini artinya material
alumina dapat memepertahankan
kekuatannya bahkan ketika pada
suhu tinggi sehingga memiliki sifat
hot hardness yang baik.

 Kurva Cutting Speed vs Tool Life


Berdasarkan kurva di samping
dapat terlihat bahwa material
keramik memiliki umur pakai
yang lebih lama pada kecepatan
yang sama atau bahkan lebih
tinggi. Ini berarti material
keramik memiliki endurance
yang tinggi sehingga cocok
digunakan sebagai cutting tools
jika dibandingkan dengan
material lain seperti high-speed
steel, cast alloy dan karbida.

12
UAS Material Selection 2012

7. Referensi
 Adam Khan, M. and A. Senthil Kumar (2011). "Machinability of glass fibre reinforced
plastic (GFRP) composite using alumina-based ceramic cutting tools." Journal of
Manufacturing Processes 13(1): 67-73.
 Ashby, Mike. (2009). Material and Process Selection Chart. Cambridge University.
 Askeland, Donald R. (2010). The Science and Engineering of Material 6th Edition.
Cengage Learning, Inc.
 ASM Handbook. (1992). Volume 18: Friction, Lubrication and Wear Technology.
ASM International.
 ASM Handbook. (1992). Volume 11: Failure (Wear Failure). ASM International.
 Callister, William D. (2007). Materials Science and Engineering: An Introduction 7th
Edition. John Wiley & sons, Inc.
 El Hakim, M. A., M. D. Abad, et al. (2011). "Wear behavior of some cutting tool
materials in hard turning of HSS." Tribology International 44(10): 1174-1181.
 Mandal, N., B. Doloi, et al. (2011). "Development of flank wear prediction model of
Zirconia Toughened Alumina (ZTA) cutting tool using response surface methodology."
International Journal of Refractory Metals and Hard Materials 29(2): 273-280.
 North, B. (1987). "Ceramic cutting tools—A review." International Journal of High
Technology Ceramics 3(2): 113-127.
 Senthil Kumar, A., A. Raja Durai, et al. (2003). "Machinability of hardened steel using
alumina based ceramic cutting tools." International Journal of Refractory Metals and
Hard Materials 21(3–4): 109-117.
 Senthil Kumar, A., A. Raja Durai, et al. (2006). "The effect of tool wear on tool life of
alumina-based ceramic cutting tools while machining hardened martensitic stainless
steel." Journal of Materials Processing Technology 173(2): 151-156.
 Suharno, Bambang. (2010). Lecture Notes Kuliah Baja Paduan dan Super Alloys.
Universitas Indonesia.
 Suharno, Bambang. (2012). Lecture Notes Kuliah Desain dan Pemilihan Material.
Universitas Indonesia.
 Xikun, L., L. Jing, et al. (2007). "Composition, Characteristics and Development of
Advanced Ceramic Cutting Tools." Journal of Rare Earths 25, Supplement 2(0): 287-
294.

13

Anda mungkin juga menyukai