Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUNGAI TAIWAN
Jln. Lujoh RT 05 Desa Sungai Manurung Kecamatan Sebatik Kode Pos 77483
email : pkmsute@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS SUNGAI TAIWAN KECAMATAN SEBATIK
Nomor : 084/SK/PKM-STW/III/2018

TENTANG
KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN

KEPALA UPT PUSKESMAS SUNGAI TAIWAN KECAMATAN SEBATIK

Menimbang : a. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan


yang bermutu dan aman;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien di Puskesmas Sungai Taiwan perlu disusun
kebijakan mutu dan keselamatan pasien;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Permenkes Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas;
3. Permenkes Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
2. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan
Nomor 440/035/SK/DKK-NKK/I/2018 tahun 2018 tentang
Penilaian Kinerja Puskesmas dan Indikator Penilaian Kinerja di
UPT Puskesmas Kabupaten Nunukan;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN


MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN DI UPT
PUSKESMAS SUNGAI TAIWAN.
Kesatu : Kebijakan mutu dan keselamatan pasien UPT Puskesmas Sungai
Taiwan sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini;
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sebatik
Pada tanggal : 19 Maret 2018
Kepala UPT Puskesmas Sungai Taiwan

dr.Arbaiyah
Penata Muda Tk.1
NIP 19890802 201503 2 002
Lampiran : Keputusan Kepala UPT
Puskesmas Sungai Taiwan
tentang Kebijakan Mutu Dan
Keselamatan
Nomor : 084/SK/PKM-STW/III/2018
Tanggal : 19 Maret 2018

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN UPT


PUSKESMAS SUNGAI TAIWAN

1. Kepala Puskesmas, penanggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM wajib
berpartisipasi aktif dalam program mutu/kinerja Puskesmas dan keselamatan
pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi;
2. Penanggung Jawab Upaya wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan
Program mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran
puskesmas;
3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKP maupun UKM disepakati
bersama dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat;
4. Tata nilai tersebut adalah “SEBATIK” yang mengandung makna:
a. Solid, memiliki sikap kerja sama yang kuat
b. Empati, peduli terhadap lingkungan
c. Bermutu dalam pelayanan
d. Apresiatif, cepat tanggap dalam setiap musibah kesehatan
e. Tertib dalam administrasi
f. Inisiatif, memiliki ide yang cerdas
g. Keteguhan Hati, mengawali semua tugas dengan niat yang baik
5. Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan pelayanan disusun
secara bersama dan dituangkan dalam pedoman mutu dan kinerja;
6. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan visi, misi, dan
tujuan Puskesmas;
7. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran UPT Puskesmas Sungai Taiwan
dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Penanggung jawab
Manajemen Mutu;
8. Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja manajemen,
perencanaan mutu/kinerja UKM, dan perencanaan mutu pelayanan klinis;
9. Perencanaan mutu/kinerja manajemen meliputi paling tidak:
a. Penilaian kinerja manajemen
b. Pelaksanaan audit internal
c. Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d. Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain
e. Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga
10. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi paling tidak: Penilaian kinerja UKM dan
tindak lanjutnya;
11. Perencanaan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien berisi paling
tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan;
b. Pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan
kecenderungan terjadinya masalah;
c. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien;
d. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan;
e. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien;
f. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator
klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome;
g. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien;
h. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan UKM;
i. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera;
j. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat;
k. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien;
l. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan;
m. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien;
12. Dalam upaya perbaikan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien
melibatkan/memberdayakan lintas sektor, lintas program, dan masyarakat sebagai
pengguna pelayanan untuk berperan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut program-program kegiatan mutu/kinerja
puskesmas dan keselamatan pasien;
13. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan perencanaan
Puskesmas;
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat, dan staf;
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis,
standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi
maupun panduan dari Kementerian Kesehatan;
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat;
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko;
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas;
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik;
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait;
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.
14. Seluruh kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien harus
didokumentasikan;
15. Penanggung jawab Manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan;
16. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu/kinerja pelayanan
klinis dan keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien
b. Pelayanan Rawat Jalan
c. Pelayanan Farmasi

Kepala UPT Puskesmas Sungai Taiwan

dr.Arbaiyah
Penata Muda Tk.1
NIP 19890802 201503 2 002

Anda mungkin juga menyukai