Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semua   negara   mengakui   bahwa   demokrasi   sebagai   alat   ukur   dari   keabsahan   politik.

Kehendak  rakyat  adalah   dasar   utama   kewenangan   pemerintahan   menjadi   basis   tegaknya

sistem politik demokrasi. Demokrasi meletakkan rakyat pada posisi penting, hal ini karena

masih memegang teguh rakyat selaku pemegang kedaulatan. Negara yang tidak memegang

demokrasi disebut negara otoriter. Negara otoriter pun masih mengaku dirinya sebagai negara

demokrasi. Ini menunjukkan bahwa demokrasi itu penting dalam kehidupan bernegara dan

pemerintahan. Sejak merdeka, perjalanan kehidupan demokrasi di Indonesia telah mengalami

pasang   surut.   Dari   Demokrasi   Parlementer/Liberal   (1950–1959),   Demokrasi   Terpimpin

(1959–1966) dan Demokrasi Pancasila (1967–1998). Tiga model demokrasi ini telah memberi

kekayaan   pengalaman  bangsa   Indonesia  dalam  menerapkan   kehidupan  demokrasi.  Setelah

reformasi demokrasi yang diterapkan di Indonesia semakin diakui oleh dunia luar. Reformasi

telah   melahirkan   empat   orang   presiden.   Mulai   dari   BJ   Habibie,   Abdurrahman   Wahid,

Megawati hingga Susilo Bambang Yudhoyono.

Demokrasi   yang   diterapkan   saat   ini   masih   belum   jelas   setelah   pada   masa   Presiden

Soeharto dikenal dengan Demokrasi Pancasila. Ir Soekarno dalam buku Di Bawah Bendera

Revolusi   (1965)   pernah   mengungkapkan   pendapatnya   tentang   demokrasi   bagi   bangsa

Indonesia.   “Apakah   demokrasi   itu?   Demokrasi   adalah   ’pemerintahan   rakyat’.   Masyarakat

bebas berpendapat dan berorganisasi dan rakyat juga memilih langsung atau memilih sendiri

pemimpinnya. Komisi negara dibentuk oleh negara. Diperbolehkannya jalur independen atau

calon   perseorangan   di   luar   jalur   politik   mencalonkan   diri   dalam   pemilihan   kepala   daerah

(pilkada)   turut   meramaikan   kehidupan   demokrasi   di   Indonesia.   Perkembangan   demokrasi

turut meningkatkan partisipasi politik masyarakat. Masyarakat boleh mengorganisasikan diri

untuk   ikut   serta   dalam   proses   pengambilan   keputusan.   Masyarakat   atau   rakyat   kembali

merasakan kebebasan sipil dan politiknya. Rakyat menikmati kebebasan berpendapat serta

rakyat menikmati kebebasan berorganisasi. Kebebasan sipil bisa dinikmati meskipun di sisi
1
lain hak sekelompok masyarakat  bisa dihilangkan  oleh kelompok  masyarakat  lain. Dalam

kondisi seperti ini, beberapa kalangan menilai penerapan demokrasi di Indonesia harus dijiwai

dengan ideologi atau dasar negara RI yaitu Pancasila. Pancasila sebagai dasar atau ideologi

negara harus diterapkan dalam kehidupan berdemokrasi.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari demokrasi itu?


2. Apa pengertian dari demokrasi pancasila?

3. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia?

4. Apa saja prinsip demokrasi di Indonesia?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui hakekat demokrasi


2. Agar lebih menghayati demokrasi pancasila

3. Agar dapat mengimplementasikan demokrasi pancasila secara benar

1.4 Manfaat

 Tujuan Demokrasi Pancasila adalah untuk menetapkan bagaimana bangsa Indonesia

mengatur hidup  dan sikap berdemokrasi seharusnya. Dan menjadikan semua teratur tanpa

terjadi hal–hal yang melewati batas norma kesopanan. Jadi jelas bahwa pendidikan Pancasila

selalu   diajarkan   di   setiap   tingkat  pendidikan   mulai   dari   SD,   SMP,   SMA/SMK   agar   kita

menjadi manusia yang demokrasi yang selalu menghargai pemdapat orang lain, tenggang rasa

dan bertanggung jawab dalam menjadi warga negara yang baik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Demokrasi

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak
setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—
dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi
sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara
bebas dan setara.

Kata ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία (dēmokratía) "kekuasaan rakyat",[1]
yang terbentuk dari δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan"
pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani, salah satunya Athena;
kata ini merupakan antonim dari ἀριστοκρατία (aristocratie) "kekuasaan elit". Secara teoretis,
kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya sudah tidak jelas lagi. [2]
Sistem politik Athena Klasik, misalnya, memberikan kewarganegaraan demokratis kepada
pria elit yang bebas dan tidak menyertakan budak dan wanita dalam partisipasi politik. Di
semua pemerintahan demokrasi sepanjang sejarah kuno dan modern, kewarganegaraan
demokratis tetap ditempati kaum elit sampai semua penduduk dewasa di sebagian besar
negara demokrasi modern benar-benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara pada abad
ke-19 dan 20. Kata demokrasi (democracy) sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan berasal
dari bahasa Perancis Pertengahan dan Latin Pertengahan lama.Suatu pemerintahan demokratis
berbeda dengan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang satu orang, seperti
monarki, atau sekelompok kecil, seperti oligarki.

3
Apapun itu, perbedaan-perbedaan yang berasal dari filosofi Yunani ini[3] sekarang
tampak ambigu karena beberapa pemerintahan kontemporer mencampur aduk elemen-elemen
demokrasi, oligarki, dan monarki. Karl Popper mendefinisikan demokrasi sebagai sesuatu
yang berbeda dengan kediktatoran atau tirani, sehingga berfokus pada kesempatan bagi rakyat
untuk mengendalikan para pemimpinnya dan menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan
revolusi.Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya
menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi yang pertama
adalah demokrasi langsung, yaitu semua warga negara berpartisipasi langsung dan aktif dalam
pengambilan keputusan pemerintahan. Di kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh
rakyat masih merupakan satu kekuasaan berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan
secara tidak langsung melalui perwakilan; ini disebut demokrasi perwakilan. Konsep
demokrasi perwakilan muncul dari ide-ide dan institusi yang berkembang pada Abad
Pertengahan Eropa, Era Pencerahan dan Revolusi Amerika Serikat dan Perancis.

2.2 Prinsip-prinsip Demokrasi

Prinsip terpenting demokrasi ada 3, yaitu :

1. Persamaan Diantara Warga Negara, Setiap warga negara memiliki


kesetaraan dalam praktik politik.
2. Keterlibatan Warga Negara dalam Mengambil Keputusan Politik.

3. Kebebasan diakui dan dipakai juga diterima oleh warga negara.

2.3 Macam-macam Demokrasi

Secara umum demokrasi yang dipakai dalam suatu negara sangat banyak
macamnya.

1. Berdasarkan Penyaluran Kehendak Rakyat :

 Demokrasi Langsung (Direct Democracy) adalah demokrasi yang secara


langsung melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan suatu negara. Pada
demokrasi langsung, rakyat berpartisipasi dalam pemilihan umum dan
menyampaikan kehendaknya secara langsung.

4
 Demokrasi Tidak Langsung (Indirect Democracy) adalah demokrasi yang
melibatkan seluruh rakyat dalam pengambilan suatu keputusan negara secara tidak
langsung, artinya rakyat mengirimkan wakil yang telah dipercaya untuk
menyampaikan kehendak mereka. Jadi disini wakil rakyat yang terlibat secara
langsung menjadi perantara seluruh rakyat.

2. Berdasarkan Fokus Perhatiannya :

 Demokrasi Formal adalah demokrasi yang fokus perhatiannya pada bidang


politik tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi.

 Demokrasi Material adalah demokrasi yang fokus perhatiannya pada bidang


ekonomi tanpa mengurangi kesenjangan politik.

 Demokrasi Gabungan adalah demokrasi yang fokus perhatiannya sama


besar terhadap bidang politik dan ekonomi, indonesia menganut sistem
demokrasi gabungan ini.

3. Berdasarkan Prinsip Ideologi :

 Demokrasi Liberal, yaitu demokrasi yang didasarkan atas hak individu suatu
warga negara, artinya individu memiliki dominasi dalam demokrasi ini.
Pemerintah tidak banyak ikut campur dalam kehidupan bermasyarakat, yang
artinya kekuasaan pemerintah terbatas. Demokrasi Liberal disebut juga
demokrasi konstitusi yang kekuasaanya hanya dibatasi oleh konstitusi.

 Demokrasi Komunis, yaitu demokrasi yang didasarkan atas hak pemerintah


dalam suatu negara, artinya pemerintah memiliki dominasi dalam demokrasi
ini. Demokrasi komunis dapat dikatakan kebalikan dari demokrasi liberal.
Kekuasaan tertinggi dipegang oleh penguasa tertinggi, kekuasaan
pemerintah tidak terbatas. Kekuasaan pemerintah tidak dibatasi dan bersifat
totaliter, sehingga hak individu tidak berpengaruh terhadap kehendak
pemerintah.

 Demokrasi Pancasila, Demokrasi inilah yang dianut indonesia, yaitu


demokrasi berdasar kepada pancasila.

5
2.4 Ciri Pemerintahan Demokrasi

Adapun ciri yang menggambarkan suatu pemerintahan didasarkan atas sistem


demokrasi adalah sebagai berikut :

 Pemerintahan berdasarkan kehendak dan kepentingan rakyat banyak.


 Ciri Konstitusional, yaitu hal yang berkaitan dengan kepentingan, kehendak,
ataupun kekuasaan rakyat dituliskan dalam konstitusi dan undang-undang negara
tersebut

 Ciri Perwakilan, yaitu dalam mengatur negaranya, kedaulatan rakyat diwakilkan


oleh beberapa orang yang telah dipilih oleh rakyat itu sendiri.

 Ciri Pemilihan Umum, yaitu suatu kegiatan politik yang dilakukan untuk memilih
pihak dalam permerintahan.

 Ciri Kepartaian, yaitu partai menjadi sarana / media untuk menjadi bagian
dalam pelaksaan sistem demokrasi.

 Ciri Kekuasaan, adanya pembagian dan pemisahan kekuasaan.

 Ciri Tanggung Jawab, adanya tanggung jawab dari pihak yang telah terpilih
untuk ikut dalam pelaksaan suatu sistem demokrasi.

2.5 Bentuk dan Penerapan Demokrasi

2.5.1 Pemilu masuk dalam salah satu syarat suatu negara dan pemerintahan
yang demokrasi di bawah rule of law

 Perlindungan secara konstitusional atas hak-hak warga negara, berarti hak-


hak warga negara itu dilindungi oleh konstitusi atau Undang Undang Dasar
 Badan kehakiman atau peradilan yang bebas dan tidak memihak, artinya
badan atau lembaga itu tidak dapat dicampurtangani oleh lembaga manapun,
termasuk pemerintah, serta bertindak adil.

 Pemilihan umum yang bebas, artinya pemilihan umum yang dilakukan sesuai
dengan hati nurani, tanpa tekanan atau paksaan dari pihak manapun.

6
 Kebebasan untuk menyatakan pendapat, adalah kebebasan warga negara untuk
menyatakan pendapatnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik
secara lisan maupun tulisan.

 Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi, kebebasan berorganisasi


adalah kebebasan warga negara untuk menjadi anggota organisasi politik
maupun organisasi kemasyarakatan. Kebebasan beroposisi adalah kebebasan
untuk mengambil posisi di luar pemerintahan serta melakukan kontrol atau
kritik terhadap kebijakan pemerintah.

 Pendidikan kewarganegaraan, dimaksudkan agar warga negara menyadari hak


dan kewajibannya sebagai warga negara, serta mampu menunjukkan
partisipasinya dalam kehidupan bernegara.

2.5.2 Praktik demokrasi dapat dilihat sebagai gaya hidup serta tatanan
masyarakat. Dalam pengertian ini, suatu masyarakat demokratis mempunyai
nilai-nilai sebagai berikut:

 Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga. Dalam


alam demokrasi, perbedaan pendapat dan kepentingan dianggap sebagai hal
yang wajar. Perselisihan harus diselesaikan dengan perundingan dan dialog,
untuk mencapai kompromi, konsensus, atau mufakat.
 Menjamin terselenggaranya perubahan dalam masyarakat secara damai atau
tanpa gejolak. Pemerintah harus dapat menyesuaikan kebijaksanaannya
terhadap perubahan-perubahan tersebut dan mampu mengendalikannya.

 Menyelenggarakan pergantian kepemimpinan secara teratur. Dalam


masyarakat demokratis, pergantian kepemimpinan atas dasar keturunan,
pengangangkatan diri sendiri, dan coup d’etat (perebutan kekuasaan) dianggap
sebagai caracara yang tidak wajar.

 Menekan penggunaan kekerasan seminimal mungkin. Golongan minoritas


yang biasanya akan terkena paksaan akan lebih menerimanya apabila diberi
kesempatan untuk ikut merumuskan kebijakan.

 Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman. Untuk itu perlu


terciptanya masyarakat yang terbuka dan kebebasan politik dan tersedianya
7
berbagai alternatif dalam tindakan politik. Namun demikian, keanekaragaman
itu tetap berada dalam kerangka persatuan bangsa dan negara.

 Menjamin tegaknya keadilan. Dalam masyarakat demokratis, keadilan


merupakan cita-cita bersama,yang menjangkau seluruh anggota masyarakat.

2.5.3 Kehidupan Yang Demokratis Dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan


Bernegara

Pada awalnya, penerapan demokrasi lebih terfokus pada bidang politik atau sistem
pemerintahan. Wujud penerapannya antara lain dengan penyelenggaraan pemilihan umum,
pergantian pemegang kekuasaan pemerintahan, kebebasan menyatakan pendapat dan lain-lain.
Dalam perkembangannya, konsep demokrasi juga diterapkan dalam berbagai bidang
kehidupan, yakni dalam kehidupan ekonomi, pendidikan, sosial-budaya, dan bidang-bidang
kemasyarakatan lainnya.

Dengan demikian, demokrasi tidak hanya diterapkan dalam kehidupan bernegara,


tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Kehidupan yang demokratis
adalah kehidupan yang melibatkan partisipasi rakyat dan ditujukan untuk kepentingan rakyat.
Makna demokrasi yang sangat mendasar adalah partisipasi atau keikutsertaan seluruh rakyat
atau warga dalam menentukan kehidupan bersama. Posisi rakyat atau warga bukan sebagai
objek, melainkan sebagai subjek dalam kehidupan bersama. Tujuan akhirnya adalah
terciptanya kesejahteraan seluruh rakyat atau warga. Misalkan pada demokrasi ekonomi,
dalam bidang ekonomi terdapat sebuah persoalan. Persoalannya adalah bagaimana agar rakyat
atau warga ikut serta dalam kegiatan ekonomi, baik dalam proses produksi maupun distribusi.
Keikutsertaan rakyat dalam proses produksi bukan semata-mata sebagai alat produksi atau
buruh yang bekerja pada majikan dengan upah yang rendah. Mereka harus ikut menikmati
keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari hasil produksi itu dengan memperoleh jaminan
hidup yang layak. Dengan demikian akan tercipta kesejahteraan rakyat.

2.6 Sistem Demokrasi Indonesia

Dalam membangun sebuah negara yang demokratis tidaklah mudah. Hal tersebut
dikarenakan pembangunan sebuah sistem demokrasi dalam suatu negara dimungkinkan akan
mengalami kegagalan. Akan tetapi, di negara ini, sistem demokrasi yang dijalankan terbilang
mengalami kemajuan. Bisa dilihat dari bebasnya berkeyakinan, berpendapat, atau kebebasan
untuk berkumpul tanpa ada yang membatasi. Tetapi meskipun negara ini telah berhasil dalam
8
menjalan sistem demokrasinya, tampaknya dewasa ini sistem demokrasi tersebut banyak
disalahgunakan dan kurang berjalan sebagaimana mestinya . Hal tersebut membuat bangsa ini
mengalami banyak persoalan . Contohnya saja dalam kehidupan berpolitik . Sistem demokrasi
yang sesungguhnya tampaknya sudah tidak berlaku lagi . Tetap saja ada unsur kekuatan dan
kelemahan yang menentukan hasil akhir dari sebuah demokrasi . Siapa yang paling berkuasa
maka dialah yang akan mendapatkan jabatan atau peranan tertentu . Bukan lagi murni dari
hasil keyakinan dan pendapat orang banyak.

Sistem demokrasi yang dijalankan oleh suatu negara tentu memberikan dampak positif
dan negatifnya . Dampak positifnya adalah demokrasi memberikan harapan dalam
emnciptakan suatu kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan . Tetapi dampak negatif dari sistem
ini adalah dapat meningkatnya angka pengangguran, kemacetan lau lintas, korupsi dan lain
sebagainya . Sebenarnya demokrasi adalah sisitem yang buruk di antara alternatif yang lebih
buruk . Akan tetapi, jika semua berjalan dengan lancar, maka semuanya juga akan lancar .

Apabila sebuah negara ingin melakuakn sebuah perubahan, maka sistem demokrasi
adalah gagasan yang dinamis keren aprosesnya teru-menerus . Negara yang sukses
menjalankan demokrasi adalah negara yang mampu menerapkan kebebasan, keadilan, dan
kesejahtaraan yang sebenar-benarnya . Untuk itu, kita sebagai masyarakat Indonesia yang
menganut sistem pemerintahan secara demokrasi, perlu menjaga dan menjalankan sistem
tersebut sesuai dengan aturannya, sehingga sistem demokrasi tersebut dapat terwujud secara
utuh di dalam sebuah sistem pemerintahan Indonesia menuju masyarakat yang sejahtera,
aman, dan damai

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki


hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.

 Prinsip demokrasi :

1.Persamaan Diantara Warga Negara, Setiap warga negara memiliki


kesetaraan dalam praktik politik.

2.Keterlibatan Warga Negara dalam Mengambil Keputusan Politik.

9
3.Kebebasan diakui dan dipakai juga diterima oleh warga negara.

 Macam-macam demokrasi :

1. Demokrasi Langsung

2. Demokrasi Tidak Langsung

 Wujud penerapan demokrasi antara lain dengan penyelenggaraan pemilihan


umum, pergantian pemegang kekuasaan pemerintahan, kebebasan menyatakan
pendapat dan lain-lain.

3.2 Saran

Di Indonesia demokrasi bukan hanya sebagai sistem pemerintahan namun kini telah
menjadi salah satu sistem politik. Salah satu pemilu yang krusial atau penting dalam
katatanegaraan Indonesia adalah pemilu untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk dalam
parlemen, yang biasa kita kenal dengan sebutan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan
DPRD. Setelah terpilih menjadi anggota parlemen, para konstituen tersebut pada hakikatnya
adalah bekerja untuk rakyat secara menyeluruh. Itulah yang dinamakan dengan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat.

DAFTAR PUSTAKA

Arizka W. 2011. DEMOKRATISASI DAN PARTAI POLITIK DI INDONESIA.

Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan. 2(2):306-311

Pigome,M. 2011. DEMOKRATISASI DAN PARTAI POLITIK DI INDONESIA.

Jurnal Dinamika Hukum. 11(2): 335-348

Soebagio.2009. DISTORSI DALAM TRANSISI DEMOKRASI DI INDONESIA.

Sosial Humaniora. 13(2):111-116.

10
11

Anda mungkin juga menyukai