PENDAHULUAN
Semua negara mengakui bahwa demokrasi sebagai alat ukur dari keabsahan politik.
Kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintahan menjadi basis tegaknya
sistem politik demokrasi. Demokrasi meletakkan rakyat pada posisi penting, hal ini karena
masih memegang teguh rakyat selaku pemegang kedaulatan. Negara yang tidak memegang
demokrasi disebut negara otoriter. Negara otoriter pun masih mengaku dirinya sebagai negara
demokrasi. Ini menunjukkan bahwa demokrasi itu penting dalam kehidupan bernegara dan
pemerintahan. Sejak merdeka, perjalanan kehidupan demokrasi di Indonesia telah mengalami
(1959–1966) dan Demokrasi Pancasila (1967–1998). Tiga model demokrasi ini telah memberi
reformasi demokrasi yang diterapkan di Indonesia semakin diakui oleh dunia luar. Reformasi
telah melahirkan empat orang presiden. Mulai dari BJ Habibie, Abdurrahman Wahid,
Megawati hingga Susilo Bambang Yudhoyono.
Demokrasi yang diterapkan saat ini masih belum jelas setelah pada masa Presiden
Soeharto dikenal dengan Demokrasi Pancasila. Ir Soekarno dalam buku Di Bawah Bendera
bebas berpendapat dan berorganisasi dan rakyat juga memilih langsung atau memilih sendiri
pemimpinnya. Komisi negara dibentuk oleh negara. Diperbolehkannya jalur independen atau
calon perseorangan di luar jalur politik mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah
turut meningkatkan partisipasi politik masyarakat. Masyarakat boleh mengorganisasikan diri
untuk ikut serta dalam proses pengambilan keputusan. Masyarakat atau rakyat kembali
merasakan kebebasan sipil dan politiknya. Rakyat menikmati kebebasan berpendapat serta
rakyat menikmati kebebasan berorganisasi. Kebebasan sipil bisa dinikmati meskipun di sisi
1
lain hak sekelompok masyarakat bisa dihilangkan oleh kelompok masyarakat lain. Dalam
kondisi seperti ini, beberapa kalangan menilai penerapan demokrasi di Indonesia harus dijiwai
dengan ideologi atau dasar negara RI yaitu Pancasila. Pancasila sebagai dasar atau ideologi
negara harus diterapkan dalam kehidupan berdemokrasi.
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Tujuan Demokrasi Pancasila adalah untuk menetapkan bagaimana bangsa Indonesia
mengatur hidup dan sikap berdemokrasi seharusnya. Dan menjadikan semua teratur tanpa
terjadi hal–hal yang melewati batas norma kesopanan. Jadi jelas bahwa pendidikan Pancasila
selalu diajarkan di setiap tingkat pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA/SMK agar kita
menjadi manusia yang demokrasi yang selalu menghargai pemdapat orang lain, tenggang rasa
dan bertanggung jawab dalam menjadi warga negara yang baik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak
setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—
dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi
sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara
bebas dan setara.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία (dēmokratía) "kekuasaan rakyat",[1]
yang terbentuk dari δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan"
pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani, salah satunya Athena;
kata ini merupakan antonim dari ἀριστοκρατία (aristocratie) "kekuasaan elit". Secara teoretis,
kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya sudah tidak jelas lagi. [2]
Sistem politik Athena Klasik, misalnya, memberikan kewarganegaraan demokratis kepada
pria elit yang bebas dan tidak menyertakan budak dan wanita dalam partisipasi politik. Di
semua pemerintahan demokrasi sepanjang sejarah kuno dan modern, kewarganegaraan
demokratis tetap ditempati kaum elit sampai semua penduduk dewasa di sebagian besar
negara demokrasi modern benar-benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara pada abad
ke-19 dan 20. Kata demokrasi (democracy) sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan berasal
dari bahasa Perancis Pertengahan dan Latin Pertengahan lama.Suatu pemerintahan demokratis
berbeda dengan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang satu orang, seperti
monarki, atau sekelompok kecil, seperti oligarki.
3
Apapun itu, perbedaan-perbedaan yang berasal dari filosofi Yunani ini[3] sekarang
tampak ambigu karena beberapa pemerintahan kontemporer mencampur aduk elemen-elemen
demokrasi, oligarki, dan monarki. Karl Popper mendefinisikan demokrasi sebagai sesuatu
yang berbeda dengan kediktatoran atau tirani, sehingga berfokus pada kesempatan bagi rakyat
untuk mengendalikan para pemimpinnya dan menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan
revolusi.Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya
menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi yang pertama
adalah demokrasi langsung, yaitu semua warga negara berpartisipasi langsung dan aktif dalam
pengambilan keputusan pemerintahan. Di kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh
rakyat masih merupakan satu kekuasaan berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan
secara tidak langsung melalui perwakilan; ini disebut demokrasi perwakilan. Konsep
demokrasi perwakilan muncul dari ide-ide dan institusi yang berkembang pada Abad
Pertengahan Eropa, Era Pencerahan dan Revolusi Amerika Serikat dan Perancis.
Secara umum demokrasi yang dipakai dalam suatu negara sangat banyak
macamnya.
4
Demokrasi Tidak Langsung (Indirect Democracy) adalah demokrasi yang
melibatkan seluruh rakyat dalam pengambilan suatu keputusan negara secara tidak
langsung, artinya rakyat mengirimkan wakil yang telah dipercaya untuk
menyampaikan kehendak mereka. Jadi disini wakil rakyat yang terlibat secara
langsung menjadi perantara seluruh rakyat.
Demokrasi Liberal, yaitu demokrasi yang didasarkan atas hak individu suatu
warga negara, artinya individu memiliki dominasi dalam demokrasi ini.
Pemerintah tidak banyak ikut campur dalam kehidupan bermasyarakat, yang
artinya kekuasaan pemerintah terbatas. Demokrasi Liberal disebut juga
demokrasi konstitusi yang kekuasaanya hanya dibatasi oleh konstitusi.
5
2.4 Ciri Pemerintahan Demokrasi
Ciri Pemilihan Umum, yaitu suatu kegiatan politik yang dilakukan untuk memilih
pihak dalam permerintahan.
Ciri Kepartaian, yaitu partai menjadi sarana / media untuk menjadi bagian
dalam pelaksaan sistem demokrasi.
Ciri Tanggung Jawab, adanya tanggung jawab dari pihak yang telah terpilih
untuk ikut dalam pelaksaan suatu sistem demokrasi.
2.5.1 Pemilu masuk dalam salah satu syarat suatu negara dan pemerintahan
yang demokrasi di bawah rule of law
Pemilihan umum yang bebas, artinya pemilihan umum yang dilakukan sesuai
dengan hati nurani, tanpa tekanan atau paksaan dari pihak manapun.
6
Kebebasan untuk menyatakan pendapat, adalah kebebasan warga negara untuk
menyatakan pendapatnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik
secara lisan maupun tulisan.
2.5.2 Praktik demokrasi dapat dilihat sebagai gaya hidup serta tatanan
masyarakat. Dalam pengertian ini, suatu masyarakat demokratis mempunyai
nilai-nilai sebagai berikut:
Pada awalnya, penerapan demokrasi lebih terfokus pada bidang politik atau sistem
pemerintahan. Wujud penerapannya antara lain dengan penyelenggaraan pemilihan umum,
pergantian pemegang kekuasaan pemerintahan, kebebasan menyatakan pendapat dan lain-lain.
Dalam perkembangannya, konsep demokrasi juga diterapkan dalam berbagai bidang
kehidupan, yakni dalam kehidupan ekonomi, pendidikan, sosial-budaya, dan bidang-bidang
kemasyarakatan lainnya.
Dalam membangun sebuah negara yang demokratis tidaklah mudah. Hal tersebut
dikarenakan pembangunan sebuah sistem demokrasi dalam suatu negara dimungkinkan akan
mengalami kegagalan. Akan tetapi, di negara ini, sistem demokrasi yang dijalankan terbilang
mengalami kemajuan. Bisa dilihat dari bebasnya berkeyakinan, berpendapat, atau kebebasan
untuk berkumpul tanpa ada yang membatasi. Tetapi meskipun negara ini telah berhasil dalam
8
menjalan sistem demokrasinya, tampaknya dewasa ini sistem demokrasi tersebut banyak
disalahgunakan dan kurang berjalan sebagaimana mestinya . Hal tersebut membuat bangsa ini
mengalami banyak persoalan . Contohnya saja dalam kehidupan berpolitik . Sistem demokrasi
yang sesungguhnya tampaknya sudah tidak berlaku lagi . Tetap saja ada unsur kekuatan dan
kelemahan yang menentukan hasil akhir dari sebuah demokrasi . Siapa yang paling berkuasa
maka dialah yang akan mendapatkan jabatan atau peranan tertentu . Bukan lagi murni dari
hasil keyakinan dan pendapat orang banyak.
Sistem demokrasi yang dijalankan oleh suatu negara tentu memberikan dampak positif
dan negatifnya . Dampak positifnya adalah demokrasi memberikan harapan dalam
emnciptakan suatu kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan . Tetapi dampak negatif dari sistem
ini adalah dapat meningkatnya angka pengangguran, kemacetan lau lintas, korupsi dan lain
sebagainya . Sebenarnya demokrasi adalah sisitem yang buruk di antara alternatif yang lebih
buruk . Akan tetapi, jika semua berjalan dengan lancar, maka semuanya juga akan lancar .
Apabila sebuah negara ingin melakuakn sebuah perubahan, maka sistem demokrasi
adalah gagasan yang dinamis keren aprosesnya teru-menerus . Negara yang sukses
menjalankan demokrasi adalah negara yang mampu menerapkan kebebasan, keadilan, dan
kesejahtaraan yang sebenar-benarnya . Untuk itu, kita sebagai masyarakat Indonesia yang
menganut sistem pemerintahan secara demokrasi, perlu menjaga dan menjalankan sistem
tersebut sesuai dengan aturannya, sehingga sistem demokrasi tersebut dapat terwujud secara
utuh di dalam sebuah sistem pemerintahan Indonesia menuju masyarakat yang sejahtera,
aman, dan damai
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Prinsip demokrasi :
9
3.Kebebasan diakui dan dipakai juga diterima oleh warga negara.
Macam-macam demokrasi :
1. Demokrasi Langsung
3.2 Saran
Di Indonesia demokrasi bukan hanya sebagai sistem pemerintahan namun kini telah
menjadi salah satu sistem politik. Salah satu pemilu yang krusial atau penting dalam
katatanegaraan Indonesia adalah pemilu untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk dalam
parlemen, yang biasa kita kenal dengan sebutan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan
DPRD. Setelah terpilih menjadi anggota parlemen, para konstituen tersebut pada hakikatnya
adalah bekerja untuk rakyat secara menyeluruh. Itulah yang dinamakan dengan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat.
DAFTAR PUSTAKA
10
11