Anda di halaman 1dari 15

Virus Hepatitis B Mutan

Yuswanto Setyawan

Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra Surabaya


Email: yuswanto_setyawan@yahoo.com

Abstract: It is estimated that there are two billions people ever infected by hepatitis B virus
(HBV) and there are around 350 milllions people suffering from chronic hepatitis B; 20-25%
of them are going to develop chronic liver diorders and hepatocellular carcinoma (HCC).
Development in vaccination programs and therapy of hepatitis B infection might trigger the
genom mutation in part of viral adaptation to stress (mutant HBV). The characteristic of
mutant HBV cases is negative results of anti-HBs and HBsAg, meanwhile other infection
markers showed the occurence of HBV infection. Antigenic determinant mostly used to detect
this infection is determinant “a” of HbsAg located in the position of 124-127. Changes in that
location will disturb detection of HbsAg caused by decreased reactivity against several
comercial kits, therefore, the sensitivity will decrease and be undected. Mutant HBV causes
difficulty in patient detection and evaluation of blood donor. Besides that, mutation will
influence the result of vaccination or therapy due to uneffectiveness of several managements.
Keywords: hepatitis B infection, vaccination and therapy, mutant HBV

Abstrak: Diperkirakan sekitar 2 milyar penduduk pernah terinfeksi virus hepatitis B (HBV)
dan saat ini sekitar 350 juta penduduk sedang menderita infeksi hepatitis B kronis dan 20-25%
diantaranya akan berkembang menjadi penyakit hati kronis serta karsinoma hepatoseluler
(HCC). Berkembangnya program vaksinasi serta berbagai terapi untuk infeksi hepatitis B
memungkinkan timbulnya mutasi pada genomnya sebagai bagian dari adaptasi virus terhadap
tekanan (HBV mutan). Karakteristik untuk kasus HBV mutan ini ialah negatifnya anti-HBs
dan HBsAg, sednagkan petanda infeksi yang lain menunjukkan adanya infeksi HBV.
Determinan antigenik yang banyak digunakan untuk mendeteksinya ialah determinan “a” dari
HbsAg yang terletak di posisi 124-127. Perubahan pada daerah tersebut akan mengganggu
deteksi adanya HbsAg, karena berkurangnya reaktivitas terhadap berbagai kit komersial
sehingga sensitivitasnya menjadi semakin menurun yang berakibat tak terdeteksi. HBV mutan
menyebabkan kesulitan pada deteksi penderita serta penapisan donor darah. Selain itu adanya
mutasi akan berpengaruh pada hasil vaksinasi atau terapi karena menyebabkan tidak efektifnya
berbagai penanganan yang dilakukan.
Kata kunci: infeksi virus hepatitis B, vaksinasi dan terapi, HBV mutan

Infeksi hepatitis B merupakan infeksi pada transien, penularannya terjadi melalui oral-
hati yang cukup banyak dijumpai di dunia. fekal sedangkan pada hepatitis virus B
Terdapat lima tipe hepatitis virus pada (HBV), C (HCV) dan hepatitis delta virus
manusia, hepatitis A-E, tergolong dalam (HDV) infeksi dapat transien atau kronik
famili yang berbeda dan memiliki struktur dan ditularkan secara parenteral. Meskipun
genomik dan pola replikasi yang berbeda demikian, kelima virus memiliki target
pula. Kelima jenis virus tersebut memiliki infeksi primer dan replikasi yang sama
gambaran klinis dan luaran yang berbeda. yaitu pada hepatosit. Tergantung pada
Pada infeksi hepatitis virus A (HAV) dan E virusnya, selama fase akut hepatitis,
(HEV), gambaran klinisnya seringkali terdapat periode selama 2-6 minggu dimana

206
Setyawan: Hepatitis B mutan

hepatosit terinfeksi dan terjadi shedding penyebab tersering dari hepatitis kronis,
dari virus, baik pada aliran darah atau pada selain HCV dan HDV, dengan sekitar 300-
kanalikuli biliaris. Selama periode ini, akan 400 juta karier di seluruh dunia. Pada
terjadi aktifasi sistem imun untuk eliminasi negara berkembang penularan virus ini
virus (membunuh virus dan perbaikan dapat terjadi melalui transfusi, akibat
jaringan yang terinfeksi). Ketika respon skrining yang kurang efektif. Penyebab
imun gagal membunuh virus, penyakit akan tersering infeksi HBV kronis adalah
berkembang menjadi kronik. Masing- transmisi perinatal dari ibu ke janin dan
masing hepatitis virus mempunyai kemam- transmisi horisontal ke anaknya atau
puan escape dari pertahanan tubuh host diantara anak-anak sendiri. Sebagai
yang berbeda-beda. Karena itu, infeksi dampaknya, 5-10% dari populasi di berba-
hepatitis virus merupakan proses yang gai bagian dunia terinfeksi dengan virus ini,
dinamis dari interaksi virus-pejamu.1-6 termasuk Asia Tenggara dan sub-Saharan
Diperkirakan sepertiga dari penduduk Afrika. Vaksinasi untuk HBV telah tersedia
dunia pernah mengalami kontak dengan selama 3 dekade dan telah dilakukan secara
virus tersebut, sekitar 2 milyar penduduk rutin di hampir seluruh negara. Awalnya
pernah terinfeksi dan saat ini diperkirakan vaksin menggunakan partikel virus yang
sekitar 350 juta penduduk sedang mende- inaktif yang dipurifikasi dari serum donor
rita infeksi hepatitis B kronis, dan 20-25% yang terinfeksi hepatitis B kronik.
diantaranya akan berkembang menjadi Sekarang, vaksin telah dibuat dari sub-viral
penyakit hati kronis serta karsinoma partikel (hepatitis B surface antigen
hepatoseluler (HCC). World Health (HBsAg)), yang diambil dari sel mamalia
Organization memperkirakan sekitar 1-2 dengan menggunakan teknologi DNA
juta orang meninggal karena komplikasi rekombinan.1-3
hepatitis kronik aktif, sirosis serta HCC. Hepatitis B virus tergolong dalam
Tiga perempat penduduk dunia juga berada genus Orthohepadnavirus, famili Hepadna-
di daerah endemik infeksi virus hepatitis B. viridae. HBV mempunyai genom DNA
Tingginya jumlah penderita mengakibatkan sirkular sepanjang 3,2 kb yang mempunyai
kemungkinan terjadinya virus hepatitis B 4 gen dengan open reading frames (ORFs)
mutan juga menjadi lebih besar. Adanya yang saling tumpang tindih. ORFs
virus hepatitis B mutan dilaporkan pertama mengkode untuk protein polimerase (gen
kali pada tahun 1980, dan dengan berkem- Pol), antigen core dan antigen e (gen C),
bangnya program vaksinasi serta berbagai protein surface antigen besar, medium dan
terapi untuk infeksi hepatitis B menyebab- kecil (gen S) serta protein X (gen X).
kan timbulnya mutasi pada genomnya Genom ini akan menghasilkan 7 protein.
sebagai bagian dari adaptasi virus terhadap Virus ini mempunyai 8 genotipe (A-H)
tekanan. Mutasi yang terjadi akan berpe- berdasarkan perbedaan intergenotipik lebih
ngaruh pada hasil vaksinasi atau terapinya besar dari 8% dalam sekuen nukleotidanya.
karena menyebabkan tidak efektifnya Genotipe HBV ini menampakkan adanya
berbagai penanganan yang dilakukan.1-3,7 diversitas geografik, genotipe tertentu
Tulisan ini bertujuan untuk memberi- mungkin hanya terlokalisasi di area
kan informasi mengenai patogenesis infeksi tertentu. Sebagai contoh genotipe E banyak
HBV secara umum serta mekanisme dijumpai di Madagaskar sedangkan
terjadinya mutan pada infeksi HBV. genotipe F di Amerika Selatan. Genotipe
A-D dapat dijumpai di banyak tempat,
Patogenesis Infeksi HBV genotipe B dan C banyak dijumpai di Asia
HBV ditransmisikan melalui darah, Timur. Terjadinya perbedaan genotipe ini
produk darah dan perinatal. Virus terjadi sama seperti terjadinya mutasi pada
penyebabnya telah diketahui sejak tahun HBV.1,7-10
1940an, walaupun baru dapat teridentifikasi Famili Hepadnaviridae dibagi menjadi
pada tahun 1970-an. HBV merupakan genus orthohepadnavirus dan avihepadna-

207
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017

virus, berdasarkan perbedaan host species antibody-escape mutation, yang menyebab-


dan struktur genomnya. Yang membedakan kan virus menjadi resisten terhadap
dengan avihepadnaviruses ialah ortho- netralisasi oleh antibodi yang didapatkan
hepadnavirus terdiri dari gen regulator, melalui vaksinasi. Regio pre-S1, yang
yaitu gen X. Sebuah studi terhadap avihe- hanya terdapat pada L-HBsAg, dianggap
padnavirus dengan X ORF menunjukkan mengandung host receptor-binding
bahwa ORF intak tidak diperlukan dalam domain. HbcAg, subunit dari viral nucleo-
infeksi in vivo, sedangkan pada ortho- capsid dengan struktur icosahedral, meru-
hepadna gen X sangat diperlukan untuk pakan fosfoprotein yang berinteraksi
replikasi in vivo.1 dengan RNA secara tidak spesifik. Struktur
Orthohepadnavirus, seperti HBV, ini penting dalam sintesa DNA dan untuk
meru-pakan virus berbentuk sferikal replikasi virus.1,7,11
dengan envelope, berdiameter 42 nm, Semua virus yang termasuk dalam
morfologi double-shelled (lapis ganda). famili Hepadnaviridae mengandung genom
Lapisan terluar dari envelope virus terdiri double-stranded circular DNA parsial
dari HBsAg. Lapisan dalam merupakan sekitar 3,2 kb, tidak ada untaian yang
nukleokapsid ikosahedral dengan diameter tertutup secara kovalen. Untaian (-)
37 nm, terdiri dari hepatitis B core antigen lengkap dan pada terminalnya terdapat
(HbcAg) yang dilampiri oleh genom virus. kelebihan 9 nukleotida. Untaian (+) sering-
Nukleokapsid mengandung partially kali tidak lengkap, memiliki 5’ end yang
double-stranded circular DNA genom konstan tetapi 3’ end yang bervariasi.
yang secara kovalen berhubungan dengan Terdapat ikatan pendek yang tumpang
viral polymerase. Virion akan berlimpah tindih antara 5’ end dari 2 untai DNA
dalam darah selama masa transien infeksi (~220 bp untuk HBV). Sebagai hasilnya,
dan beberapa fase pada infeksi kronis, DNA virus mempertahankan struktur DNA
dengan titer mencapai 1010/ml. Partikel sirkuler (sebagian double stranded, seba-
virus yang terbanyak dalam darah bukan gian single stranded). Kedua untaian ini
virion tetapi partikel virus non-infeksius juga mempunyai 2 direct-repeat sequences
HBsAg. Partikel ini dapat ditemukan pada nukleotida 10-11, dekat dengan 5’
hingga 100 kali lebih banyak dari virion end. 17-basa ribonucleic acid (RNA)
dan merupakan partikel antigenik primer dengan 5’-cap struktur melekat secara
pada vaksin. HBsAg dijumpai sebagai kovalen pada 5’ end dari untaian (+),
partikel sferis berukuran 22 nm dan sedangkan protein, RNA polimerase virus,
struktur filamen berukuran 20 x 20-200 nm melekat secara kovalen dengan 5’ end dari
pada manusia yang terinfeksi. Partikel ini untaian (-). Polimerase yang terdapat dalam
tidak mengandung deoxyribonucleic acid virion mampu menutup sebagian gap pada
(DNA), karena itu tidak infeksius.1,2,4,10 untaian (+) pada reaksi in vitro dimana
Envelope protein dari HBsAg umum- deoksinukleotida dicampurkan dengan
nya tersusun dari 3 jenis protein, large (L), virion. Fraksi kecil dari virion (sekitar 5%)
medium (M) dan small (S), yang memiliki mempunyai genom yang linear sebagai
sekuens yang sama tetapi M dan L konsekuensi dari pembentukan untaian (+)
memiliki N-terminal (pre-S2 dan pre-S1). yang tidak sesuai, virion ini juga bersifat
Rasio 3 protein ini pada virion sekitar 1:1:3 infeksius, walapun replikasinya tidak sem-
(L:M:S). Ketiga protein ini merupakan purna. Linear DNA tampaknya juga
protein membran integral, dengan internal merupakan prekursor primer viral DNA
hydrophobic loop, 5 domain transmembran yang berintegrasi pada pejamu DNA
dan regio eksternal pada S (dikenal sebagai selama infeksi. Integrated DNA tidak
“A” determinan). “A” determinan ini memegang peranan dalam replikasi virus
sangat antigenik. Domain eksternal meru- (hanya 0,1% hepatosit yang terinfeksi
pakan bagian yang dikenali antibodi dan selama masa infeksi transient), tetapi pada
seringkali merupakan tempat terjadinya kasus yang jarang dari infeksi kronis pada

208
Setyawan: Hepatitis B mutan

manusia, integrated DNA ini dapat terinfeksi.1,9,10


mengaktifasi onkogen selular yang menye- Infeksi awal ditandai dengan translasi
babkan karsinoma hepatoseluler primer. pregenom mRNA ke dalam protein
Genom HBV sangatlah padat, dengan 4 nukleokapsid virus (produk dari core gene)
ORF yang tumpang tindih yang dikode dan viral reverse transcriptase/RT (produk
oleh 7 protein. Semua ORF dilokalisasi dari Pol gene). RT menyebabkan penon-
pada untaian (-) (mRNA adalah untaian jolan pada sisi stem loop dengan gugus OH
(+)). Produk protein tunggal dihasilkan dari residu tirosin pada N-terminal region
oleh X dan DNA polimerase/reverse dari RT, diikuti penggandaan dari 4
transcriptase ORF. Sebaliknya, 2 protein nukleotida. DNA kemudian ditranslokasi-
(nukleokapsid virus (core protein) dan e- kan pada complementary sequence yang
antigen virus diproduksi oleh core atau terletak dekat 3’ end dari pregenome dan
precore ORF dan 3 protein oleh gene kemudian pada 5’ end RNA. Sejumlah cis-
envelope ORF. ORF envelope 3 protein acting sequences berperanan dalam sintesis
envelope, S, M (S + preS2) dan L (S + genom virus yang sirkuler.1
preS2 + preS1). S dan M diproduksi Fase awal infeksi oleh HBV adalah
mRNA oleh promotor dengan letak awal akumulasi dari protein envelope virus. Hal
yang berbeda antara AUG pada 5’ end pada ini penting tidak hanya untuk perakitan
preS2. L dihasilkan dari AUG pada akhir virion, yang terjadi oleh interaksi nukleo-
dari L ORF. Proses yang sama terjadi pada kapsid dengan protein envelope dan
produksi protein core dan precore dari budding ke dalam endoplasma retikulum,
promotor tunggal atau 2 promotor yang tetapi juga secara tidak langsung, untuk
saling tumpang tindih.1,7,9,10,12 memastikan bahwa yang baru dibuat DNA
Setelah terjadi infeksi, partikel core load tidak semua bermigrasi ke inti untuk
dari viral ditransport ke nukleus dan DNA membentuk lebih cccDNA. Formasi
viral dilepaskan dan single stranded gap cccDNA cepat terhenti pada non dividing-
dipenuhi, mungkin oleh DNA polimerase. hepatosit, sehingga kopi cccDNA per inti
DNA kemudian diubah menjadi double- umumnya tidak melebihi 50. Mekanisme
stranded covalently closed circular (ccc) ini diperlukan untuk kelangsungan hidup
DNA. cccDNA berfungsi template untuk virus, karena jumlah kopi yang terlalu
transkripsi semua virus mRNA, termasuk tinggi dapat menyebabkan kematian sel.
pregenome, yang ukurannya sedikit lebih Hasil sStudi menunjukkan bahwa mutan
panjang daripada genom virus DNA. HBV yang tidak dapat menghentikan
Semua RNA mempunyai signal poliadeni- cccDNA sintesis dengan cepat digantikan
lasi, yang menunjukkan viral core gene dalam hati oleh wild type atau HBV mutan
ORF. Terdapat promotor dan nMRA untuk yang dapat menghentikannya.1
setiap protein virus, kecuali pada reverse Sampai saat ini, tidak jelas apakah ini
transcriptase, yang ditranslasikan dari mekanisme kopi cccDNA sama pada sel
mRNA yang sama (pregenome) sebagai yang terinfeksi HBV. Sebagian besar
viral core protein. Transkripsi dari HBV protein envelope disekresikan bukan
mRNA dikontrol oleh 2 promotor dari core sebagai bagian dari virion 42 nm, tetapi
dan gen X, dan diregulasi oleh faktor sebagai subviral 22nm rods and spheres,
transkripsi spesifik dari hepar. Fakta ini secara kolektif disebut sebagai HBsAg.
yang menerangkan mengapa replikasi HBV HBsAg umumnya hadir dalam serum
terutama terjadi pada hati. Splicing RNA individu yang terinfeksi dalam jumlah 100
tidak terlibat dalam replikasi virus tetapi kali lipat > virus. Protein S-HBsAg, yang
salah satu studi menunjukkan bahwa terkecil dari tiga protein envelope, adalah
protein L dari HBV ditranslasikan dari 2 komponen protein utama dari envelope
mRNA yang berbeda. Proses ini diyakini virus dan HBsAg. Protein M dan L hanya
memiliki peran dalam regulasi sintesis dari menyusun HBsAg sekitar ~ 5 dan 1%.1
kopi cccDNA pada hepatosit yang Sintesis dari genom virus (reverse

209
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017

transcriptase) berlangsung sepenuhnya dideteksi dalam darah dan jaringan bebera-


dalam partikel inti. Dengan demikian, tidak pa tahun kemudian dengan polymerase
seperti virus lainnya, perakitan nukleo- chain reaction sensitif (PCR), tetapi sejauh
kapsid HBV benar-benar terjadi sebelum ini tidak ada bukti bahwa residu ini adalah
replikasi genom virus. Setelah sintesis patogen. Di sisi lain, individu dengan
DNA virus yang cukup telah terjadi, riwayat infeksi transien harus dianggap
protein inti dapat mengalami perubahan sebagai sumber potensial infeksi dan
konformasi, yang terkait dengan HBsAg. beresiko kambuh saat terjadi penekanan
Interaksi ini berlangsung di retikulum dari sistem imun1.
endoplasma. L dan S-HBsAg diperlukan Perkembangan menjadi infeksi kronis
untuk sekresi partikel virus.1,11 terjadi bila respon imun pejamu tidak
Fitur yang paling penting dari siklus memadai selama minggu-minggu atau
replikasi virus ialah kemampuan untuk bulan pertama setelah terpapar virus.
mempertahankan infeksi produktif kronis Sebanyak 90% dari mereka yang terinfeksi
dari hepatosit individu tanpa membunuh sel sebelum usia 1 tahun akan menjadi carrier
pejamu. Karena itu, infeksi dari seluruh kronis, jumlah itu menurun menjadi sekitar
hepatosit akan menghasilkan infeksi kronis, 5% pada orang dewasa. Infeksi kronis
dan resolusi infeksi akan menyebabkan ditunjukkan dengan adanya HBsAg dalam
terjadinya kerusakan hati oleh sistem imun serum selama lebih dari 1 tahun [nilai cut
mengeliminasi cccDNA. Namun, hal ini off bawah dari tes dengan enzim-linked
tampaknya tidak terjadi. Infeksi dapat immunoadsorbent assay (ELISA) untuk
bertahan selama beberapa minggu atau deteksi HBsAg adalah antara 1 dan 10
bulan dan kemudian mengalami resolusi ng/ml, carrier memiliki titer lebih dari 100
dalam waktu singkat, mungkin kurang dari μg/ml]. Tes dengan PCR dapat juga
2 minggu, bahkan setelah infeksi nyata dari dilakukan. Satu hipotesis adalah bahwa
seluruh hepatosit. Berdasarkan studi beberapa DNA virus diintegrasikan ke
tentang infeksi transien dari simpanse dalam DNA host selama infeksi, sebagai
HBV, satu kelompok peneliti menyimpul- template untuk produksi HBsAg, tapi tidak
kan bahwa virus mungkin dihapus tanpa untuk RNA pregenomic. Memang, inte-
membunuh sel yang terinfeksi. Hal ini grasi DNA virus linier diproduksi secara
mengarah pada kesimpulan bahwa sitokin "in situ priming sintesis untaian (+) akan
yang diproduksi selama respon imun memisahkan promotor core/precore dari
antivirus dapat menginduksi penghancuran urutan coding pregenome. Jadi, akhirnya
intrasel dari semua intermediet replikasi terjadi penghentian produksi virus oleh
virus, termasuk cccDNA. Terdapat bukti sistem kekebalan tubuh, dengan sisa DNA
langsung bahwa sitokin dapat memicu virus hanya terdeteksi oleh PCR, dapat
penghapusan RNA virus, protein, dan DNA terjadi tanpa pengaruh pada produksi
replikasi dari hepatosit terinfeksi tetapi, HBsAg, terutama jika HBsAg mampu
belum ada bukti langsung bahwa sitokin membangun ketahanan terhadap infeksi
dapat memicu hilangnya cccDNA dari ulang dari sel di mana ia dihasilkan.
hepatosit yang terinfeksi. Kematian hepato- Tingkat dimana transisi ini terjadi mungkin
sit dan regenerasi mungkin memiliki peran tergantung pada sejarah alami infeksi.
yang penting. Hilangnya cccDNA terjadi Sebagai contoh, perbandingan karier HBV
tidak hanya oleh kematian sel, tetapi juga pada Haimen City, Republik Rakyat Cina,
selama mitosis, atau penghancuran oleh sel dan di Senegal menunjukkan perbedaan
T sitotoksik.1,13,14 besar dalam frekuensi carrier HBsAg
Setelah seluruh hepatosit terinfeksi, jangka panjang yang juga viremic dengan
infeksi seringkali sembuh setelah 3-6 teknik hibridisasi (titer virus > 5 × 105/ml).
bulan, umumnya dengan respon antibodi Hampir tidak ada karier dengan viremic
penetralisir yang melindungi terha- di atas usia 30 tahun yang terdeteksi di
dap infeksi ulang. Sisa DNA virus dapat Senegal, sedangkan ~ 25% karier di Cina

210
Setyawan: Hepatitis B mutan

tetap viremic sampai usia 50 tahun. Oleh membatasi konversi ke cccDNA. Meskipun
karena itu infeksi kronis mungkin tampak bahwa beberapa strain HBV tidak
sebenarnya melibatkan setidaknya dua dikenali oleh antibodi pada vaksin yang ada
tahap yang berbeda, awalnya virus dipro- saat ini, tetapi tidak ada bukti bahwa
duksi pada titer tinggi oleh hati, dengan pemberian serangkaian vaksinasi lengkap
level mencapai 1010/ml, selanjutnya hepato- pada individu yang rentan terhadap infeksi
sit kehilangan cccDNA, dan tidak lagi oleh escape mutan tersebut. Variasi virus/
terinfeksi, meskipun HBsAg produksi tetap evolusi merupakan masalah akibat terapi
ada, dan mungkin sintesis protein X terus dengan nukleosida antivirus. Umumnya
terjadi dari DNA virus terintegrasi.1,15 membutuhkan waktu sekitar 1 tahun atau
Masih kontroversi apakah ekspresi lebih untuk munculnya varian yang
virus memberikan kontribusi langsung resistant terhadap obat ini.1,17,18
untuk penyakit hati, termasuk sirosis dan HBV umumnya tetap diam selama
karsinoma hepatoseluler, atau jika manifes- beberapa minggu setelah infeksi dengan
tasi penyakit adalah hasil dari respon tingkat HBV-DNA rendah dalam sirkulasi
imun infeksi. Seperti disebutkan sebelum- (setara 102-104 genom per milliliter)
nya, beberapa peneliti berpendapat bahwa sebelum memulai replikasi efisien dan
protein X mungkin onkogenik. Peneliti lain cepat, yang dapat menyebabkan kadar
mengusulkan bahwa potongan C-terminal dalam plasma sekitar 109-1010 kopi
dari envelope protein M HBV, yang permilliliter virus dan infeksi pada
berfungsi sebagai aktifator transkripsi hepatosit. Menariknya, dalam infeksi self
dalam kultur sel, mungkin juga onkogenik. limited dari HBV-DNA akan turun lebih
Adapun X, hal ini tidak terbukti pada dari 90% dalam waktu 2-3 minggu setelah
individu terinfeksi secara kronis. Di sisi puncak replikasi virus dan sebelum puncak
lain, tampak jelas bahwa ekspresi gen virus antigen spesifik CD8 respon dan kerusakan
memberikan kontribusi untuk perkembang- hati, ditunjukkan dengan peningkatan
an penyakit secara tidak langsung, dengan alanin transaminase (ALT). Karena itu,
target respon imun host. Ada juga yang DNA virus ini rupanya dapat dibersihkan
berpendapat bahwa HBV varian dapat tanpa perlu destruksi hati. Interferon tipe I
timbul selama proses infeksi kronis, umumnya terlibat dalam pertahanan awal
terutama pada e-antigen yang tidak pada kebanyakan infeksi virus, namun pada
terbentuk, bentuk ini dapat meningkatkan minggu-minggu pertama infeksi tidak
patogenitas dan progresi penyakit. Bebera- terjadi perubahan pada respon imun innate.
pa studi menunjukkan bahwa mutan Stimulasi sel Kupfer dan endotel sinusoidal
muncul sebagai respon, dan bukan sebagai sel hati dengan Toll-like reseptor (TLR) 3
penyebab, dari penyakit hati.1,16 dan 4 agonis menyebabkan penekanan kuat
Hepadnaviruses, yang berreplikasi terhadap replikasi HBV, menunjukkan
dengan reverse trancriptase, akan mengala- bahwa TLRs memainkan peran utama
mi evolusi cepat di dalam dan di antara dalam pengendalian replikasi HBV. Sel
karier. Namun, setidaknya terdapat dua natural killer (NK) dan/atau sel NK-T dapat
faktor mitigasi terhadap evolusi virus cepat menghambat replikasi virus melalui
ini. Pertama, reading frame yang tumpang produksi interferon (IFN)-γ. Sel NK-T juga
tindih dari berbagai genom virus akan bisa langsung diaktifkan ketika disuntikkan
membatasi jumlah mutasi yang viabel. ke tikus yang mengekspresikan antigen
Kedua, pada hati yang terinfeksi menye- HBV di hati. Dengan demikian, NK dan sel
luruh, tampak bahwa ruang replikasi baru NK-T bisa dipicu selama infeksi VHB
hanya diciptakan oleh kematian sel alami, dengan ekspresi pada hepatosit yang
dan regenerasi. Oleh karena itu, banyak terinfeksi atau sel dendritik (DC) atau
mutan viabel mungkin hilang karena tidak mungkin melalui pengenalan langsung dari
ada sel dalam hati yang dapat diinfeksi, dan komponen virus.1,13,14
blok untuk intraselular amplifikasi cccDNA Ketika limfosit T sitotoksik (CTLs)

211
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017

telah mencapai hati, eliminasi gen HBV teraktifasi sebagai hasil dari perubahan
dari sel-sel hati yang terinfeksi terutama dinding pembuluh dalam hati akibat respon
dimediasi oleh mekanisme non-cytopathic inflamasi. Adhesi dan aktivasi platelet
oleh sekresi IFN-γ. Rekruitmen CTL ke dapat memfasilitasi interaksi CD8 dengan
hati dimaksudkan untuk membunuh sel-sel CTLs. Ketika infeksi berhasil dikendalikan,
hati yang terinfeksi dengan pelepasan high pematangan memori sel T terjadi efisien,
mobility group box 1 (HMGB1) protein, seperti ditunjukkan oleh meningkatnya
yang bertanggung jawab untuk menarik sel ekspresi CD127 molekul dan penurunan
polimorfonuklear (PMNC) ke dalam hati. PD-1 pada sel CD8 spesifik HBV
Sel-sel yang tersebut menghasilkan mengikuti masa resolusi infeksi. Respon
matriks-metaloproteinase (MMPs) yang yang dimediasi CD4 dan CD8 dapat
dapat mendukung perekrutan sel mono- terdeteksi bertahun-tahun sesudah masa
nuklear (MNC), termasuk sel NK, sel T dan akut dan mungkin penting untuk
B, dan monosit ke dalam hati. Perekrutan mengontrol virus persisten, mungkin
sel mononuklear juga difasilitasi oleh seumur hidup, bahkan setelah resolusi
kemokin CXCL9 dan CXCL10, yang lengkap penyakit hati akut. Keberadaan
diproduksi oleh sel parenkim dan non- virus persisten dalam jumlah kecil yang
parenkim hati sebagai respon terhadap IFN- seringkali hanya dapat terdeteksi dalam
γ. Hasil akhir dari peristiwa ini adalah jaringan hati tanpa adanya HBsAg, disebut
amplifikasi kerusakan sel hati.1,13,14 sebagai atenc (occult HBV infection).1,13,14
Respon CD4 dan CD8 umumnya Ketidakmampuan untuk mengendali-
terdeteksi dalam waktu singkat setelah kan infeksi dan terjadinya kronisitas
terjadinya peningkatan replikasi HBV, menyebabkan penurunan yang progresif
yang mengikuti sebuah tahap awal dimana dari respon imun adaptif dengan penurunan
HBV-DNA negatif, yang berlangsung sel T CD8 dan CD4 serta antibodi spesifik
selama sekitar 4-7 minggu setelah infeksi. terhadap virus. Hal ini kontras dengan sel T
Respon ini biasanya multispesifik, terutama memori CD4 dan CD8 yang tetap
pada Th1 dan lebih kuat daripada yang terdeteksi selama beberapa tahun setelah
terdeteksi pada infeksi kronis. Sel CD8 resolusi infeksi HBV.1,13,14
HBV-spesifik mengekspresikan perforins Pasien yang mengalami infeksi kronis
yang lebih tinggi dibandingkan dengan HBV akan mengalami penurunan fungsi sel
yang terjadi pada infeksi HCV. Selain itu, T CD4 dan CD8 yang persisten. Pasien
proliferasi, produksi IFN-γ, dan aktivitas dengan tingkat replikasi HBV yang tinggi,
litik dari populasi CD8 terjadi dengan sel T spesifik HBV hampir tidak terdeteksi
sangat efisien, terkait dengan kontrol dalam sirkulasi. Sel T spesifik HBV akan
infeksi yang berhasil.1,13,14 terkonsentrasi ke dalam hati, dimana
Percobaan pada deplesi sel T dengan mereka tercampur dengan sel T non-
injeksi antibodi anti CD4 dan CD8 pada spesifik terhadap virus, dan berperan
simpanse terinfeksi menunjukkan bahwa penting dalam kerusakan sel hati. Intensitas
sel CD8 krusial bagi pembersihan virus dan respon sel T tampaknya berkorelasi terbalik
patogenesa penyakit. Pada infeksi yang dengan tingkat viremia, dengan respon
self-limited, deplesi CD4 tidak memenga- HBV-spesifik lebih intens pada pasien
ruhi secara signifikan profile HBV DNA dengan viral load yang lebih rendah.
dan ALT, sebaliknya, deplesi sel CD8 akan Hepatitis flare telah terbukti didahului
mempengaruhi lama dan outcome dari dengan pemulihan reaktivitas sel T CD4
infeksi HBV. Dengan demikian, NK dan terhadap antigen nukleokapsid HBV dan
NK-sel T dapat berkontribusi pada awal akan diikuti oleh kenaikan IL-12 yang
infeksi, tapi sel CD8 tampaknya penting signifikan dan produksi sitokin Th1 yang
untuk hasil akhir dari pengendalian infeksi. dapat mendahului atau terjadi bersamaan
Peran utama dalam perekrutan CD8 sel ke dengan serokonversi HBeAg. Kemung-
hati dimainkan oleh trombosit, yang dapat kinan bahwa hyporesponsiveness sel T

212
Setyawan: Hepatitis B mutan

terhadap HBV antigen pada infeksi HBV pemberian anti-HBs immunoglobulin dosis
kronis tidak ireversibel ditunjukkan dengan tinggi dapat mencegah reinfeksi pada liver
pemulihan respon CD4 dan CD8 spesifik graft. Pentingnya envelope dalam memun-
HBV pada pasien dengan HBeAg + dengan culkan respons antibodi juga didukung oleh
terapi anti virus lamivudine. Epitop bukti-bukti yang menunjukkan bahwa
dominan yang dikenali oleh sel T akan envelope HBV escape mutan dapat
dikembalikan sesuai dengan yang diiden- menginfeksi host dalam tingkat proteksi
tifikasi dalam mengatasi infeksi secara dari wild-type virus-specific antibodi anti-
spontan, menunjukkan bahwa hypo- HBs.1,13,14
responsiveness sel T pada pasien kronis
lebih mungkin berhubungan dengan Patogenesis Terjadinya Persistensi dan
penghambatan fungsional daripada pengha- HBV Mutan
pusan cells secara ireversibel. Hepatitis Walaupun beberapa respon imun
flare juga dikaitkan dengan peningkatan innate dan adaptif yang terkait dengan
frekuensi dan fungsi sel NK, menunjukkan tahapan yang berbeda dari infeksi HBV
peran komponen selular dari respon imun telah dijelaskan, penyebab utama persis-
bawaan dalam patogenesis reactivations tensi HBV setelah infeksi dapatan saat
pada hepatitis B kronik dengan anti-Hbe dewasa masih tetap tidak jelas. Luaran dari
+.1,13,14,19 Infeksi diyakini terkait dengan jenis respon
Sel CD8 yang terdapat dalam sirkulasi imun yang diaktifasi oleh pejamu yang
karier inaktif mampu berkembang biak dan terinfeksi, tetapi faktor-faktor utama yang
menghasilkan sitokin antivirus secara bertanggung jawab untuk menentukan
efisien pada pertemuan kembali dengan efisiensi antivirus dari respon imun tetap
antigen. Sel-sel tersebut secara fungsional spekulatif. Karena itu, masih belum jelas
kompeten dalam mengendalikan virus.1,13,14 apakah kelemahan respon sel T pada
Respon humoral juga memainkan hepatitis B kronis merupakan penyebab
peran penting dalam pengendalian infeksi persistensi HBV. Tentunya, kondisi ini
HBV. Produksi antibodi sangat penting lebih lanjut dapat berkontribusi dalam
untuk netralisasi partikel HBV bebas dan mempertahankan persistensi virus, saat
untuk masuknya virus ke dalam sel pejamu. HBV berhasil menghindari respon imun
Perlindungan dengan antibodi sangat tubuh. Hyporesponsiveness sel T perifer
penting sebelum invasi ke dalam sel adalah defek imun yang nyata dan bukan
pejamu, setelah itu, antibodi dapat berkon- disebabkan karena mobilisasi sel T ke
tribusi dalam membatasi penyebaran hati.1,13,14
partikel virus, tetapi penghapusan virus Fungsi sel T yang abnormal mungkin
intrasel menjadi tugas pokok HLA kelas I dipertahankan terutama oleh pengaruh
melalui CTLs dan sel efektor lainnya yang pemaparan berkepanjangan sel T dan B
direkrut ke lokasi infeksi. Sistem imun terhadap antigen virus dalam jumlah besar.
adaptif bekerja saling menunjang. Kurang- HBV biasanya mampu menghasilkan
nya sel T CD4 dapat mengganggu aktivitas jumlah besar partikel subviral non infeksi
sel T CD8 dan produksi antibodi, yang mengandung envelope antigen dan
menyebabkan virus yang beredar yang bentuk sekretori dari protein nukleokapsid,
tidak bisa dibersihkan oleh antibodi sendiri. yang terdeteksi dalam sirkulasi sebagai
Pembersihan HBV berkaitan dengan antigen terlarut, yang disebut HBeAg.
produksi antibodi anti-envelope dan sera Kelelahan oleh penghapusan atau inaktivasi
dengan antibodi antivirus yang tinggi fungsional cenderung untuk mewakili nasib
(khusus untuk virus envelope) yang dapat sel T spesifik HBV kronis yang terpapar
mengontrol HBV. Konsep-konsep ini juga antigen tersebut. Studi pada hewan model
didukung oleh bukti bahwa vaksin yang yang terinfeksi virus menunjukkan bahwa
mengandung envelope polipeptida(s) efek- hyperexpression dari jalur costimulatory
tif dalam pencegahan infeksi primer dan negatif, akan menghambat sinyal untuk sel

213
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017

T dalam kondisi paparan kronis dengan mereka berperan sebagai penghubung


konsentrasi antigen yang tinggi. Diketahui antara imunitas innate dan adaptif. Di
bahwa aktivasi sel T tidak hanya antara faktor yang dapat mempengaruhi
tergantung pada sinyal pada reseptor sel T, tingkat efisiensi antivirus dari respon imun
tetapi juga pada interaksi reseptor-ligan awal, jenis dan jumlah virus yang mengin-
tambahan yang dapat memberikan sinyal feksi serta genetik pejamu yang terinfeksi
costimulatory yang penting untuk aktivasi dapat memberikan pengaruh yang penting
dan survival dari sel T. Keseimbangan dalam maturasi respon imun protektif. Rute
antara aktifasi dan inhibisi pada tempat infeksi, jumlah dan jenis virus, lingkungan
infeksi dapat mempengaruhi fungsi sitokin, latar belakang genetik dari pende-
antivirus dari sel T yang berkontribusi pada rita ialah beberapa faktor yang berkontri-
disfungsi sel T pada hepatitis virus busi pada awal penghambatan respon
kronis.1,13,14 adaptif antivirus.1,20
Dalam kondisi paparan kronis terhadap Di antara enam obat yang disetujui
konsentrasi antigen yang tinggi, sel T CD8 FDA untuk pengobatan hepatitis B kronis,
spesifik HBV tidak dapat mengikat tetra- dua adalah disuntikkan dan empat adalah
mer HLA spesifik. Phenotypical ini per oral dalam bentuk nukleotida atau
mencerminkan kemampuan sel CD8 untuk analog nukleosida. Semua nukleotida analog
menghindari penghapusan perifer oleh [lamivudine (Epivir), adefovir dipivoxil
antigen dalam jumlah besar dan bertahan, (HepSera), entecavir (Barraclude), dan
mengabaikan virus yang menginfeksi.1,13,14 telbivudine (Tyzeka)] ialah inhibitor Pol
Selain itu, HBeAg pada tikus trans- DNA viral yang secara langsung mengham-
genik ternyata mendukung produksi sitokin bat sintesis DNA virus dalam nukleokapsid
Th2 dan menyebabkan penghapusan Th1 sitoplasma. Mekanis-me kerja IFN-α pada
sel dengan ketidakseimbangan sitokin yang infeksi HBV masih belum sepenuhnya
menguntungkan persistensi virus. Akhir- dipahami. Studi sebelumnya pada kultur sel
nya, HBsAg eksogen masuk jalur MHC menunjukkan bahwa IFN-α menginduk-
kelas I melalui APC profesional, termasuk si respon anti-virus selular pejamu dan
sel B, untuk pembentukan imunitas tubuh, membatasi replikasi HBV baik melalui
dengan produksi antibodi anti-HBV yang penghambatan transkripsi RNA virus atau
defek dan hyporesponsiveness sel T.1,13,14 mencegah pembentukan pgRNA yang
Tidak kalah penting, patogenesis HBV mengandung nukleokapsid. Selain melalui
persistent juga diperankan oleh sel T aktivitas antivirusnya, IFN-α dapat juga
regulator (T reg). Sel T regulator mampu menekan infeksi VHB in vivo oleh modulasi
menekan respon imun virus-spesifik, respon imun antivirus pejamu.1-3,17,18
hiperaktifitasnya mungkin merupakan salah Proses replikasi HBV terjadi melalui
satu penyebab potensial dari hypo- tahapan RNA reverse transcriptase dan
responsiveness sel T terhadap antigen HBV varian akan terjadi pada proses
HBV, sehingga menguntungkan untuk tersebut. Proses dari reverse transcriptase
persistensi virus. Peningkatan T reg dalam dari HBV polymerase protein tidak
darah perifer dan korelasi positif antara mempunyai tahapan control proofreading
kadar HBV-DNA dan frekuensi T reg yang sehingga memungkinkan terjadinya pele-
beredar mendukung peran T reg dalam takan basa yang tidak seharusnya pada
patogenesis persistensi HBV kronis, namun rantai DNA yang sedang bereplikasi.
kesimpulan ini bertentangan dengan hasil Mismatch atau kesalahan tersebut dapat
penelitian lainnya dimana tidak ada menyebabkan terbentuknya sebuah genera-
perbedaan dan aktivitas supresi T reg si yang mempunyai bentuk transkrip varian
dalam hepatitis B kronis dibandingkan yang berasal dari suatu template tunggal
dengan resolved HBV infection.1,13,14 dan akan dapat membentuk suatu kelompok
Sel dendritik juga berperan dalam spesies khusus. Kelompok varian ini meru-
mekanisme persistensi HBV, dimana pakan cikal bakal terbentuknya suatu HBV

214
Setyawan: Hepatitis B mutan

mutan terutama bila terjadi suatu tekanan secara efektif. Berdasarkan asumsi bahwa
atau tindakan represi pada HBV wild type. reverse transcriptase dari HBV DNA Pol
Mutasi yang terjadi pada salah satu gen memiliki tingkat kesalahan 3 × dasar 10-
5
dapat menyebabkan terjadinya perubahan /basa per siklus replikasi, Perelson dan
pada satu asam amino pada suatu ORFs Ribeiro mengemukakan bahwa sekitar 0,1
yang saling bertumpang tindih. Pada waktu perubahan basa akan dibuat setiap replikasi
terjadi replikasi akan terjadi rantai nukleo- genome. Konsentrasi virus yang beredar
tida dengan mismatch sequence. Seseorang biasanya di kisaran 108 -1010 per mililiter,
dapat memproduksi hingga 1011 partikel dengan asumsi waktu paruh 1 hari untuk
virus per harinya. Bila kecepatan poly- virion HBV yang beredar, ~ 1012 HBV
merase reverse transcription error adalah 1 virion diproduksi dan dibersihkan setiap
kesalahan setiap 107 basa, maka pada suatu hari. Dalam hal ini, ~ 9 × 1010 virion
infeksi aktif HBV akan dapat terbentuk 107 dengan perubahan basa tunggal dan ~ 4,5 ×
kesalahan basa pada rantai yang terbentuk 109 virion dengan 2 perubahan basa dibuat
perhari dalam suatu genom 3200 bp.1,7 setiap hari. Hal ini memungkinkan mutan
Dalam keadaan biasa maka HBV tunggal dan ganda dibuat setiap hari dan
mutan yang terbentuk umumnya tidak setiap individu terinfeksi VHB akan
dapat berkompetisi terhadap HBV wild memiliki ribuan HBV mutan yang resisten
type, atau sifatnya tidak memungkinkannya terhadap masing-masing inhibitor Pol,
berkembang hidup. Tetapi pada keadaan bahkan sebelum terapi dimulai.1,7
dimana HBV wild type mengalami tekanan Kecepatan virus yang resisten terhadap
akibat adanya antibodi yang terbentuk pada obat muncul bisa berbeda antar individu.
vaksinasi atau pemberian terapi antiviral Viral load sebelum pengobatan mungkin
maka tipe HBV wild type akan jauh penting dalam menentukan kapan mutant
berkurang atau hilang sedangkan tipe yang resisten terhadap obat muncul.
mutan akan mendapat kesempatan untuk Misalnya, orang dengan HBeAg-positif dan
berkembang menjadi banyak. Oleh karena viral load tinggi dan orang dengan HBeAg-
itu HBV mutan dapat timbul di area negatif dan viral load rendah dapat
tertentu saat populasi yang terinfeksi mengembangkan mutan virus resisten
mendapat tekanan selektif tersebut.1,7 terhadap inhibitor Pol dengan kecepatan
Akhir-akhir ini perkembangan terapi yang hampir sama. Studi klinis menunjuk-
terhadap infeksi HBV semakin menunjuk- kan bahwa banyak faktor lainnya, seperti
kan kemajuan dengan pesat, tetapi hal ini tingginya ALT serum dan indeks radang,
juga mengakibatkan terjadinya lebih mungkin mencerminkan fisiologi dan
banyak HBV mutan. Berbagai terapi yang imunologi hati, yang berkaitan dengan
ditujukan terhadap infeksi HBV seperti kecepatan dimana virus mutan
imunoterapi dan nukleosid analog untuk muncul.1,17,18
menghambat aktivitas polimerase akan Genotipe didefinisikan sebagai memi-
mengakibatkan tidak terdeteksinya HBV liki perbedaan sequence lebih besar dari
wild type tetapi akan membuka jalan bagi 8% pada seluruh genom. Diketahui ada
HBV mutan untuk menjadi bentuk delapan genotipe VHB, A - H. Genotipe
predominan. Bila tekanan dihilangkan tersebut tidaklah terdistribusi merata di
maka HBV wild type seringkali dapat seluruh dunia. Hubungan antara genotipe
timbul kembali sebagai bentuk dominan.1,7 dan patogenisitas tidak sepenuhnya
Tujuan utama terapi atau "pilar dipahami, dan penelitian dipersulit oleh
kembar" ialah penekanan virus yang ampuh kenyataan bahwa genotipe C ditemukan
dalam jangka panjang dan menghindari lebih banyak di Asia, di mana infeksi
resistensi. Namun, munculnya varian HBV perinatal adalah rute yang dominan, dan
yang resisten terhadap HBV DNA Poli genotipe A lebih sering ditemukan di
inhibitor tetap menjadi salah satu ancaman Amerika Utara, di mana HBV terutama
terbesar untuk dapat menggunakan obat ditularkan melalui hubungan seksual. Bukti

215
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017

menunjukkan bahwa genotipe A terkait peningkatan anti-Hbs yang protektif pada


dengan peluang resolusi spontan yang lebih proses vaksinasi dengan vaksin rekom-
besar dan genotipe C cenderung kurang binan. Diperkirakan bahwa pada seseorang
responsif terhadap interferon dan memiliki yang mengalami infeksi HBV wild type
perjalanan klinis yang lebih agresif. akan membentuk spektrum antibodi yang
Namun, harus disadari bahwa ini adalah lebih luas dibandingkan seseorang yang
asosiasi statistik, dan untuk setiap individu, mendapat vaksin rekombinan. HBV escape
genotip saja tidak dapat diandalkan mutans dijumpai lebih banyak pada
untuk prediksi klinis.1,2,7 populasi yang mendapat vaksinasi rekom-
HbsAg adalah suatu glikoprotein binan dan pemberian HbIg. Terdapat
transmembran yang terdapat dalam serum berbagai laporan mengenai HBV mutan
penderita infeksi HBV baik akut maupun yang mengenai regio asam amino yang
kronis. HbsAg dapat terdeteksi sebelum bervariasi, seperti pada I/T 126 A, Q 129
terjadinya gejala klinis. Deskripsi adanya H, M 133 L, T 143 M, D 144 H/A dan G
HBV mutan pertama kali dilaporkan pada 145 R dan pada asama amino 144. Daerah
seorang anak dari ibu yang positif. Virus determinan a pada gen S merupakan daerah
tetap bertahan meskipun pasien telah dengan laporan mutasi terbanyak.1,7,15
diimunisasi dan diberi imunoglobulin.1,7 Infeksi oleh HBV menyebabkan suatu
Mutasi tersering dijumpai pada posisi spektrum penyakit yang luas, mulai dari
asam amino 145 (gly/Arg 145), mutasi ini asimtomatik hingga hepatitis fulminan dan
akan mengubah suatu projecting loop (aa hepatitis kronis dengan berbagai variasi
139-147) dari determinan a sehingga kondisinya. Pada infeksi kronik terdapat
antibodi yang terbentuk waktu vaksinasi fase imunotoleran, immune clearance, non
tidak dapat mengenalinya. Perubahan asam replikasi daripada beberapa penderita fase
amino tersebut mengubah suatu proyeksi di reaktivasi. Dalam fase tersebut dilaporkan
regio asam amino 139-147.1,7 terdapatnya berbagai mutasi seperti double
Gen Pol mempunyai ORF yang A1762T/G1764A basal core promoter
tumpang tindih dengan gen S, mutasi pada (BCP) mutation, mutasi G1896A pre-C
asam amino 145 (gly/Arg 145) di gen S stop-codon mutation yang sering disertai
juga berkaitan dengan mutasi pada asam mutasi G 1899A. Kedua mutasi ini
amino 153 (Trp/Gln 153) pada gen Pol dihubungkan dengan reaktivasi penyakit
akan terjadi perubahan produk dan ekspresi dan timbulnya hepatitis fulminan. Mutasi di
gen Pol. Perubahan tersebut masih cukup daerah BCP dilaporkan akan mengakibat-
untuk terjadinya replikasi meski tidak kan peningkatan efisiensi virus dalam
efisien. Oleh karena itu bila tekanan atau bereplikasi.1,7,12
penyebab berkurangnya HBV wild type HBsAg merupakan selubung dari
hilang akan terjadi dominasi dari bentuk virion HBV, gen surface antigen akan
wild type tersebut lagi. Munculnya bentuk menghasilkan 3 protein dengan tempat
mutan HBV 145 membutuhkan terdapatnya inisiasi awal berbeda tetapi berakhir di
anti-Hbs dari host yang ditujukan pada tempat yang sama. Yang dianggap paling
region asam amino 139-147.1,7,15 berperanadalah protein sHBsAg bentuk
HBV surface protein mengandung terkecil yang terdiri dari 226 asam amino
epitop untuk sel T dan B. Mutasi pada dan merupakan protein struktur utamanya
epitop seharusnya secara teoritis akan pada selubung virus. Pada penderita HBV
berpengaruh pada profil terbentuknya anti- plasmanya mengandung HBsAg yang
Hbs akibat interaksinya dengan sel T dan sebagian besar berupa partikel sferis 22 nm
B. HBV mutan akan dapat lolos dari yang masing-masing terdiri dari 100
pengaruh anti-Hbs pada vaksinasi dan HbSAg monomer. Rangkaian asam amino
pemberian HbIg, dikenal sebagai escape HbsAg mempunyai domain yang sangat
mutants. Dilaporkan bahwa isolasi HbsAg hidrofilik, konformasial, dari mulai posisi
escape mutants meningkat sejalan dengan 100 hingga 160 dan dikenal sebagai

216
Setyawan: Hepatitis B mutan

“determinan a”. Determinan a mewakili dinotasikan "adw," "adr," "ayw," " ayr, "
daerah imunodominan HbsAg, dan dan sebagainya. Tidak ada perbedaan
sebagian besar reagensia di dunia patologis pada serotipe HBsAg yang
menggunakan epitop ini sebagai target. berbeda. Namun, point mutasi yang
Epitop di daerah determinan a diperkuat menyebabkan substitusi asam amino pada
oleh rangkaian sistin yang terikat dengan "a" determinan dikaitkan dengan escape
disulfida. Perubahan pada determinan a dari neutralizing antibodi.1,7,15
akan menyebabkan berkurangnya antigeni- Telah dilaporkan bahwa frekuensi
tas dan penurunan ekspresi protein.1,7 virus mutan pre-S dalam sirkulasi mening-
Daerah determinan a terdiri dari suatu kat saat terjadi penurunan titer virus. Selain
laminar loop besar diperkuat ikatan residu itu, virus mutan pre-S sering ditemukan
sistin 108-138, dengan proyeksi fingerlike pada karier HBV dengan HCC. Namun,
yang distabilisasi oleh sistin 121-124. karena orang dengan HCC seringkali
Selain itu juga terdapat loop kedua yang memiliki berbagai HBV kuasi-spesies, sulit
menonjol dari membran virus dan untuk membentuk hubungan sebab dan
distabilisasi oleh pasangan sistin 136-149 akibatnya. Peningkatan potensi patogen
dan 139-147. Respon manusia terhadap envelope protein dengan mutasi di wilayah
HbsAg terutama ditujukan terhadap pre-S2 pada studi dengan tikus transgenik,
determinan a. Perubahan pada epitop ini ditemukan pada usia 2 tahun, dimana
menyababkan gagalnya netralisasi oleh mayoritas dari tikus jantan homozigot
antibodi serta kegagalan diagnostik karena berkembang menjadi neoplasia hepato-
epitop tidak dapat dikenali oleh reagen selular, termasuk HCC.1,16
yang digunakan.1,7,15 Mengingat adanya tumpang tindih
Mutasi HBV selain disebabkan oleh antara daerah pengkode HBsAg dan N-
karena tiadanya proses reading proof juga terminal- dua pertiga dari domain RT Pol
dapat terjadi akibat adanya mekanisme DNA, maka tidak mengherankan bahwa
pertahanan terhadap viral clearance. Proses perubahan sequence yang terkait dengan
viral clearance antara lain ialah yang resistensi antivirus di Pol yang biasanya
terjadi endogen seperti akibat pertahanan menyebabkan perubahan antigen permu-
tubuh, adanya netralisasi oleh antibodi dan kaan.1
respon imun seluler dapat disebabkan oleh Penting diketahui, beberapa mutasi
proses eksogen oleh adanya vaksinasi tumpang tindih ini dapat mengubah fungsi
dengan HbsAg rekombinan, pemberian HBsAg secara dramatis. HBsAg mutan
imunoterapi imunoglobulin, HbIg atau dengan sW196L/S, tetapi bukan sI196M,
pemberian terapi antiviral yaitu nukleotida sangat mengurangi perakitan dan sekresi
dan analog nukleosida seperti lamivudin. partikel virus hepatitis delta (HDV), me-
Mutasi dapat berupa penambahan asam nunjukkan disfungsional envelope protein.
amino, delesi, perubahan tunggal atau pada Selain itu, HBsAg mutan mengandung
beberapa asam amino pada rangkaian sE164D, yang terkait dengan mutasi
genom.1,7,17,18 lamivudine-resistant rtV173L, telah diketa-
Determinan antigenik "a", dibentuk hui memiliki penurunan kemampuan untuk
oleh dua "loop" dari asam amino 120-163 mengikat anti-HBs. Ada juga laporan yang
dalam polipeptida SHBs. Determinan anti- menunjukkan bahwa bebe-rapa pasien yang
genik serologis dan target dikenali oleh diobati dengan lamivudine tampaknya
neutralizing antibodi. Namun, itu bukan memiliki HBsAg (-),namun tetap dengan
satu-satunya epitop yang dikenali oleh kadar HBV DNA yang terdeteksi dalam
sistem kekebalan humoral. Setidaknya ada sirkulasi. Kegagalan untuk mendeteksi
dua epitop subdominant lainnya, yaitu "d" HBsAg pada pasien ini adalah karena
atau "y" dan yang ketiga yaitu salah satu pemilihan mutasi sP120A yang mengurangi
"w" atau "r." Karena itu serotipe HBV ikatan anti-HBs.1,15
didefinisikan oleh tiga epitop dan Hilangnya HBeAg umumnya dianggap

217
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017

sebagai tanda serologis menguntungkan. dari kultur ragi, telah terbukti menjadi
Namun, HBeAg (-) dengan kadar DNA imunogen efektif dan sekarang merupakan
virus (viral load) yang tetap tinggi, sering sumber utama vaksinasi HBV.1-3
dikaitkan dengan munculnya varian dengan Dengan demikian, infeksi HBV kronis,
mutasi di regio pre-C dan/atau basal core yang merupakan penyebab dari proporsi
promoter (BCP). Salah satu precore mutasi terbesar HCCs di dunia, adalah 90%
paling umum adalah G1896A, yang dicegah dengan penggunaan yang tepat
mengubah kodon triptofan (UGG) menjadi vaksin hepatitis B. Vaksin, disetujui di
kodon terminasi (UAG). Infeksi akut HBV Amerika Serikat pada tahun 1982, memiliki
dengan HBeAg negatif telah dikaitkan efek samping sangat sedikit. Studi di
dengan beratnya penyakit hati kronis dan Taiwan, dimana imunisasi dilakukan
hepatitis fulminan. Mutasi yang memenga- menyeluruh pada bayi baru lahir yang
ruhi urutan protein kapsid juga telah diperkenalkan pada tahun 1984, telah
dilaporkan.1,19 menunjukkan pengurangan sekurangnya
The BCP, dengan enhancer, berfungsi 50% dalam kejadian HCC di kalangan
melakukan kontrol transkripsi pada pre-C remaja. Dari studi yang dilakukan di
dan pgRNA. Sepasang mutasi di wilayah negara-negara berisiko tinggi, dapat dipre-
ini, A1762T dan G1764A, dapat berhu- diksi bahwa program vaksinasi akan
bungan dengan viremia HBeAg-negatif dan mengurangi prevalensi infeksi HBV kronis
telah dilaporkan berhubungan dengan dari 8-20% menjadi kurang dari 2%, dan
penyakit hati yang berat, terutama sirosis hal ini akan menurunkan kejadian HCC di
dan HCC. Karena adanya reading frame dekade mendatang.1,16
yang tumpang tindih, dua mutasi ini akan Rekombinan vaksin yang digunakan
menghasilkan dua perubahan kodon saat ini diharapkan membangkitkan anti-
(L130M dan V131I) pada protein X, selain bodi terhadap hanya atau kebanyakan "a"
membuat binding site untuk faktor epitop. Vaccine escape mutant yang telah
transkripsi HNF1 di BCP. Studi di sel mengalami mutasi pada rantai asam amino
transfected menunjukkan bahwa mutasi dalam epitop "a" bisa dan memang terjadi,
mengurangi transkripsi pre-C mRNA, dan kemungkinan bahwa ini akan menjadi
tetapi transkripsi pgRNA tidak terpengaruh. masalah dari waktu ke waktu. Escape
Secara keseluruhan, mungkin sebanyak mutan sudah terdeteksi pada bayi yang
50% dari karier kronis HBV yang lahir dari ibu dengan infeksi HBV kronis,
berkembang menjadi HCC mengalami di mana bayi baru lahir diberi vaksin dan
viremic dengan basal core mutan. Namun, imunoglobulin HBV-spesifik. Hebatnya,
mutasi BCP mungkin hanya fenomena intervensi ini sangat efektif dalam
durasi infeksi, seperti pada perkembangan mencegah infeksi kronis pada bayi baru
HCC. Semakin lama pasien terinfeksi, lahir. Namun, dalam keadaan di mana
semakin besar kemungkinan untuk imunoglobulin hepatitis B (HBIG) tidak
mengembangkan BCP, dan semakin besar diberikan bersama, atau pada keadaan
pula kemungkinan menjadi HCC.1,12,16 dimana titer virus menjadi sangat tinggi
Masuknya partikel HBsAg subviral dan tidak terkendali, tidak sulit untuk
kepada orang-orang dan hewan memuncul- melihat bagaimana vaccine escape mutan
kan produksi antibodi spesifik untuk, dapat muncul dan menjadi masalah
epitop “a” dan “b”. Antibodi terhadap kesehatan publik yang lebih besar.
epitop “a”, ketika hadir dalam jumlah yang Prevalensi mutan antigen HBV "a" ternyata
cukup, mampu mencegah infeksi HBV cukup mengejutkan, mutan ini refrakter
kronis. Vaksin HBV asli dimurnikan dari terhadap vaksin dependent “a” epitop yang
partikel HBV subviral yang dilemahkan banyak digunakan saat ini. Dalam satu
yang diperoleh dari sirkulasi manusia yang laporan, kejadian HBsAg mutan pada bayi
mengalami infeksi kronis virus. HBsAg yang lahir dari ibu karier HBV dan diobati
rekombinan, diproduksi dan dipurifikasi dengan vaksin dan HBIG adalah 4%. Oleh

218
Setyawan: Hepatitis B mutan

karena itu pengembangan vaksin baru yang Simpulan


menginduksi terbentuknya antibodi terha- Terbentuknya HBV mutan meningkat
dap epitop potensial lainnya, seperti epitop sejalan dengan peningkatan vaksinasi dan
yang terletak di regio pre-S1 dan pre-S2 kemajuan terapi antiviral. Karakteristik
sangat diperlukan.1,7 untuk kasus hepatitis mutan adalah
negatifnya anti-HBs dan HBsAg, sementara
Aplikasi Klinis Deteksi HBV Mutan petanda infeksi yang lain menunjukkan
Adanya bentuk HBV mutan menye- adanya infeksi HBV. Determinan antigenik
babkan berbagai kesulitan pada proses yang banyak digunakan untuk mendeteksi-
deteksinya. Sebuah karakteristik untuk nya ialah determinan a dari HbsAg yang
kasus-kasus ini adalah negatifnya anti-HBs terletak di posisi 124-127, dan juga
dan HBsAg, sementara petanda infeksi merupakan determinan yang menginduksi
yang lain menunjukkan adanya infeksi terjadinya neutralizing antibody. Perubahan
HBV. Pemeriksaan HBsAg merupakan pada daerah tersebut akan mengganggu
pemeriksaan yang sangat penting pada deteksi adanya HbsAg, karena terjadi
donor darah. Pemeriksaan terhadap HbsAg reaktivitas yang berkurang terhadap berba-
akan negatif palsu bila tidak dapat gai kit komersial yang beredar sehingga
mendeteksi adanya perubahan pada deter- sensitivitasnya menjadi semakin menurun
minan a HBV. Dua masalah timbul dari hingga tak terdeteksi.
temuan ini yaitu kegagalan untuk HBV mutan menyebabkan kesulitan
mendeteksi HBsAg dapat menyebabkan pada deteksi penderita serta penapisan
penularan melalui darah yang disumbang- donor darah. Dua masalah yang timbul dari
kan atau organ, dan HBV mutan dapat temuan ini ialah kegagalan mendeteksi
menginfeksi individu yang anti-HBs positif HBsAg dapat menyebabkan penularan
setelah imunisasi. Terdapat beberapa upaya melalui darah yang disumbangkan atau
untuk menambah daya deteksi dari organ, dan HBV mutan dapat menginfeksi
reagensia dengan menambah daerah deteksi individu yang anti-HBs positif setelah
yang bukan di regio determinan a imunisasi.
tersebut.1,7,21
Terdapat berbagai penelitian untuk Saran
membandingkan berbagai reagensia yang Di bidang laboratorium terdapatnya
beredar komersial terhadap daya deteksinya mutasi pada genom virus hepatitis B akan
untuk mengetahui adanya HBV mutan. sangat berpengaruh pada kemampuan
Sebagai bahan yang digunakan adalah deteksi berbagai reagensia yang tersedia di
serum dan plasma dari penderita yang pasaran. Perlu dipertimbangkan jenis
diikuti dari awal sakit hingga sembuh, reagen yang digunakan bila melakukan
serum rekombinan dari daerah yang banyak penapisan terhadap HbsAg pada daerah
dilaporkan mengalami mutasi serta dari yang banyak dijumpai kasus mutan.
plasma donor darah yang hanya positif Penggunaan reagensia juga harus
terhadap Hb core/HbeAg. Hasil yang disesuaikan dengan keberadaan laporan
diperoleh umumnya menunjukkan bahwa HBV mutan di area tersebut.
hampir seluruh jenis reagen utama yang
digunakan cukup untuk mendeteksi mutasi DAFTAR PUSTAKA
tertentu dibandingkan reagensia lain.1,7 1. Arias IM. The Liver: Biology and
Terdapat berbagai laporan dari rumah Pathobiology. United Kingdom: Wiley-
sakit maupun bank darah mengenai Blackwell, 2009; p. 807-858, 859-876,
terdapatnya HBV mutan dengan hasil 899-920.
HbsAg negatif, oleh karena itu perlu 2. Feldman M. Sleisenger and Fordtrans’s
Gastrointestinal and Liver Disease:
dipertimbangkan pemilihan reagensia yang
Pathophysiology, Diagnosis, Manage-
sesuai dengan kemungkinan mutasi yang ment. Philadelphia: Saunders Elsevier,
ada di daerah tersebut.1,7

219
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017

2010;. Chapter 78. (6th ed). Philadelphia: Saunders


3. Fauci AS, Braunwald E. Harrison’s Principle Elsevier, 2010.
of Internal Medicine (17th ed). USA: 14. Baratawijaya K. Imunologi Dasar (8th ed).
McGraw Hill, 2008; Chapter 336. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2009.
4. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, 15. Ji-Dong, Jia MH, Lai W, Zhang XX, Mao
Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar YL, Wang LL, et al. Multicentre
Ilmu Penyakit Dalam Jilid I (5th ed). Evaluation of the Elecsys® Hepatitis B
Jakarta: Interna Publishing, 2009; p. surface antigen II assay for detection of
429-40. HBsAg in comparison with other
5. Goldman L, Ausiello DA, Arend W, commercially available assays. Med
Armitage JO, Clemmons D, Microbiol Immunol. 2009. DoI 1 0. I
Drazen J, editors. Cecil Medicine 007/s0M3O-009 -O 121 -4.
(23rd ed). Philadelphia: Saunders 16. Zhigang C, Xin B, Xia G, Yan J, Gengsun
Elsevier, 2007; Chapter 245. Q, Hong T. High prevalence of
6. McPhee SJ, Papadakis M. Current Medical hepatitis B virus pre-S mutation and its
Diagnosis & Treatment (48th ed). association with hepatocellular
USA: McGraw-Hill, 2009; Chapter 26. carcinoma in Qidong, China. Arch
7. Timan. Pendidikan Berkesinambungan Virol. 2008;153:1807-12.
Patologi Klinik. Jakarta : Balai Penerbit 17. Sheldon J, Soriano V. Hepatitis B virus
FKUI, 2010; p. 14-20. escape mutants induced by antiviral
8. Kumar V, Abbas AK, Fausto N, editors. therapy. J Antimicrobial Chemother.
Robin and Cotran Pathologic Basic of 2008;61:766-8.
Disease (7th ed). Philadelphia: Elsevier 18. Villet S, Ollivet A, Pichoud C, Barraud L.
Saunders, 2005; p. 891-4. Stepwise process for the development
9. Schädler S, Hildt E. HBV life cycle: entry and of entecavir resistance in a chronic
morphogenesis. Viruses. 2009;1:185- hepatitis B virus infected patient. J
209. doi:10.3390/v1020185. Hepatol. 2007;46(3):531-8.
10. Dieter G. Hepatitis B virus morphogenesis. 19. Frelin L, Wahlstrom T, Tucker AE, Jones
World J Gastroenterol 2007;13(1):65- J. Mechanism to explain the selection
73. of the hepatitis e antigen-negative
11. Lepere-Douard C, Trotard M, Le Seyec J, mutant during chronic hepatitis B virus
Gripon P. The first transmembrane infection. J Virol. 2009;83(3):1379-92.
domain of the hepatitis B virus large 20. Jia-Horng K. Role of viral factors in the
envelope protein is crucial for natural course and therapy of chronic
infectivity. J Virol. 2009;83(2):11819- hepatitis B. Hepatol Int. 2007;1:415-30.
29. 21. WHO Hepatitis B. Hepatitis B mutant
12. Jammeh S, Tavner F, Watson R, Thomas [Internet]. 2010 [cited 2010 Nov 29].
HC, Karayiannis P. Effect of basal Available from:
core promoter and pre-core mutations http://www.who.int/csr/disease/hepatiti
on hepatitis B virus replication. Journal s/whocdscsrlyo20022/en/index4.html#
of General Virology. 2008;89:901-9. mutants.
13. Abbas. Cellular and Molecular Immunology

220

Anda mungkin juga menyukai