Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1. Apa Itu Proyek ?


Proyek adalah kegiatan yang bersifat sementara yang dilakukan untuk menciptakan
produk, layanan, atau hasil yang unik. Proyek mempunyai awal dan akhir. Akhir dari sebuah
proyek adalah ketika tujuan proyek tersebut telah tercapai atau ketika proyek tersebut
dihentikan karena tidak dapat mencapai tujuannya, atau juga ketika proyek tersebut sudah tidak
dibutuhkan lagi.
Proyek bersifat sementara bukan berarti proyek hanya mempunyai durasi yang singkat,
banyak proyek yang berlangsung selama bertahun-tahun. Namun proyek bukan kegiatan yang
berkelanjutan atau tidak terbatas.
Suatu proyek dapat menciptakan :
 Suatu produk yang berupa sebuah komponen dari suatu item ataupun item itu
sendiri.
 Kemampuan untuk memberikan layanan.
 Hasil yang berupa dokumen.

2. Apa Itu Manajemen Proyek ?


Manajemen proyek merupakan aplikasi dari pengetahuan, keterampilan, alat, dan
teknik dalam kegiatan proyek untuk memenuhi kebutuhan dan harapan stakeholder dari suatu
proyek. Terdapat 5 Process Group dari manajemen proyek, yaitu initiating (memulai), planning
(perencanaan), executing (mengeksekusi), monitoring and controlling (pemantauan dan
pengendalian), dan closing (penutupan).

3. Hubungan dengan Disiplin Manajemen Lainnya


 Project Management Concept
 Process Grup and Knowledge Areas
 Project Integration Management
 Project Scope Management
 Project Time Management
 Project Cost Management
 Project Quality Management
 Project Human Resource Management
 Project Communication Management
 Project Risk Management
 Project Procurement Management
4. Peran Dari Manajer Proyek
Manajer proyek adalah orang yang ditugaskan oleh organisasi untuk mencapai tujuan
tujuan proyek. Peran seorang manajer proyek berbeda dari manajer fungsional atau manajer
operasi. Biasanya manajer fungsional berfokus pada penyediaan pengawasan manajemen
untuk area administratif, dan manajer operasi bertanggung jawab untuk aspek bisnis inti.
Manajemen proyek yang efektif mensyaratkan bahwa manajer proyek memiliki
karakteristik berikut:
1. Knowledge (Pengetahuan), yaitu apa yang diketahui manajer proyek tentang manajemen
proyek.
2. Performance (Kinerja), yaitu apa yang dapat dilakukan atau dicapai oleh manajer proyek
sambil menerapkan pengetahuan manajemen proyek mereka.
3. Personal, yaitu bagaimana manajer proyek berperilaku ketika mengerjakan proyek atau
kegiatan terkait. Efektivitas pribadi meliputi sikap, karakteristik kepribadian dan
kepemimpinan.
BAB II
SIKLUS HIDUP PROYEK DAN ORGANISASI

1. Siklus Hidup Proyek


Siklus hidup proyek adalah kumpulan fase proyek yang secara umum berurutan dan
terkadang tumpang tindih yang nama dan nomornya ditentukan oleh manajemen dan kebutuhan
kontrol organisasi atau organisasi yang terlibat dalam proyek, sifat proyek itu sendiri, dan
bidang aplikasinya.

2. Karakteristik dari Siklus Hidup Proyek


Struktur siklus hidup proyek umumnya menampilkan karakteristik berikut:
 Tingkat biaya dan staf rendah saat di awal, puncak saat pekerjaan dilakukan, dan turun
dengan cepat saat proyek mendekati akhir.
 Pengaruh, risiko, dan ketidakpastian pemangku kepentingan sangat besar pada permulaan
proyek.
 Kemampuan untuk memengaruhi karakteristik akhir dari produk proyek, tanpa
memengaruhi biaya secara signifikan sangat tinggi pada awal proyek dan menurun saat
proyek berjalan menuju penyelesaian.

3. Hubungan Siklus Hidup Produk dengan Siklus Hidup Proyek


Siklus hidup produk adalah siklus suatu produk/ organisasi dengan tahapan-tahapan
proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft launching), peluncuran resmi
(grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang dan berkompetisi dengan
produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi produk memiliki
tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas dan tersebar.
Siklus hidup proyek dilakukan di saat pembuatan sebuah produk dan saat produk tersebut
mengalami penurunan untuk diperbaiki.

4. Fase Proyek
Struktur fase memungkinkan proyek untuk disegmentasi menjadi himpunan bagian
yang logis untuk kemudahan manajemen, perencanaan, dan kontrol. Jumlah fase, kebutuhan
fase, dan tingkat kontrol yang diterapkan tergantung pada ukuran, kompleksitas, dan dampak
potensial proyek. Terlepas dari jumlah fase yang terdapat pada suatu proyek, semua fase
memiliki karakteristik serupa :
 Setiap fase proyek ditandai dengan penyelesaian satu atau beberapa deliveriables.
Deliveriables adalah produk kerja yang nyata dan dapat diverifikasi seperti studi kelayakan,
desain detail, atau prototipe kerja. Deliveriables, dan karenanya fase, adalah bagian dari
logika sekuensial yang umumnya dirancang untuk memastikan definisi produk yang tepat
dari proyek.
 Kesimpulan dari fase proyek umumnya ditandai dengan tinjauan terhadap deliveriables
utama dan kinerja proyek untuk (a) menentukan apakah proyek harus berlanjut ke tahap
berikutnya dan (b) mendeteksi dan memperbaiki kesalahan biaya secara efektif.

5. Stakeholder Proyek
 Pemilik Sistem (System Owner)
 Pengguna Sistem (System User)
 Desainer Sistem (System Designer)
 Pembangun Sistem (System Builder)
 Analis Sistem (System Analyst)
 Sponsor
 Customers and users
 Sellers
 Business partners
 Organizational groups
 Functional managers

6. Pengaruh Organisasi pada Manajemen Proyek


Faktor lingkungan perusahaan mengacu pada kondisi, tidak berada di bawah kendali
tim proyek, yang mempengaruhi kendala, atau mengarahkan proyek. Faktor lingkungan
perusahaan meliputi, namun tidak terbatas pada:
 Budaya organisasi, struktur, dan tata kelola
 Distribusi geografis sarana dan prasarana
 Standar pemerintah atau industri (misalnya peraturan peraturan perundang-undangan, kode
etik, standar produk, standar kualitas, dan standar pengerjaan)
 Infrastruktur (misalnya, fasilitas dan peralatan modal yang ada)

Anda mungkin juga menyukai