Kelas : Pancasila 1
NRP : 2443015149
Tugas : Kasus “Pancasila sebagai sistem etika”
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang sah, di dalam pancasila terkandung
lima sila yang merupakan hal terpenting bagi Indonesia karena sesuai dengan kepribadian
Indonesia dan sudah mencakup cita-cita Bangsa Indonesia. Bahkan pancasila juga dijadikan
sebagai dasar hukum sehingga hukum yang dibuat di Indonesia ini berpatokan dengan
pancasila. Sebagai warga negara Indonesia yang baik tentu saja kita juga harus menaati dan
menghormati Pancasila sebagai landasan hukum. Namun sangat disayangkan beberapa
masyarakat justru “melanggar” beberapa sila yang sudah tercantum di Pancasila. Supaya kita
lebih tahu mengenai apa saja yang kiranya bisa melanggar Pancasila maka kali ini kami akan
memberikan infromasi kepada kalian mengenai contoh kasus pelanggaran pancasila. Berikut
ini adalah informasi lengkapnya :
1. Sila pertama
Pada sila pertama yang ada di dalam Pancasila berbunyi “KeTuhanan yang Maha Esa”. Bunyi
sila pertama yang ada di dalam pancasila ini bertujuan supaya setiap individu masyarakat
Indonesia bisa bebas memeluk agama sesuai dengan kepercayaan mereka masing-masing dan
juga beribadah sesuai agama dan bisa saling menumbuhkan rasa toleransi kepada agama lain.
Sila pertama ini mengalami pergantian karena negara Indonesia sendiri adalah negara yang
tidak hanya menganut satu agama dan kepercayaan saja. Namun sayangnya masih saja bisa
terjadi beberapa pelanggaran entah itu disadari atau tanpa disadari. Oleh karena itu kali ini
kami akan memberikan informasi mengenai pelanggaran sila pertama.
Contoh penyimpangan :
Tidak ada sikap toleransi kepada sesama : Seperti yang sudah tersirat pada sila
pertama jika Indonesia sendiri memiliki berbagai macam agama. Salah satu contoh
penyimpangannya adalah tidak adanya sikap toleransi kepada agama lainnya. Sikap
ini biasanya didasari karena keegoisan.
Gerakan radikal kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama : Tindakan
kedua yang menyimpang dari sila pertama adalah gerakan kelompok radikal yang
mengatasnamakan kegiatan menyimpang mereka dengan atas nama agama tertentu.
Seperti misalnya saja terorisme yang seringkali mengatasnamakan agama tertentu.
Perusakan tempat ibadah : Yang ketiga adalah perusakan tempat ibadah agama lain
hanya karena merasa terganggu atau karena konflik dan permasalahan lainnya.
Fanatisme yang sifatnya anarki : Tidak hanya itu saja, namun sikap fanatasime
pada agama yang sifatnya bisa anarki dan merugikan orang lain maka masuk ke
dalam pelanggaran pancasila.
2. Sila kedua
Makna pancasila sebagai ideolgi negara harus kita pahami dengan baik. Selanjutnya kita akan
membahas pada sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Pada sila
kedua ini diharapkan masyarakat bisa hidup dengan adil dan sesuai dengan hakikat manusia.
Supaya kita bisa mengetahui apa saja pelanggaran pancasila maka berikut ini adalah daftar
pelanggaran pancasila sila kedua ini. Berikut list lengkapnya :
Contoh penyimpangan :
Perbudakan : Perbudakan jelas menyalahi sila kedua ini karena manusia tidak
dilakukan dengan semestinya dan tidak manusiawi sehingga perbudakan sangatlah
dilarang.
Memperkerjakan anak di bawah umur : Jenis penyimpangan sila kedua adalah
memperkejakan anak di bawah umur. Anak di bawah umur tidak pantas untuk bekerja
karena kewajiban mereka adalah sekolah, terutama jika memperkerjakan anak di
bawah umur dengan tidak wajar.
Ketidakadilan dalam bidang ekonomi : Terkadang ada beberapa kasus dalam
ekonomi yang akan merugikan orang-orang yang tidak mampu dan malah
menguntungkan bagi kalangan kaum atas.
Ketikdakadilan karena hutang bagi rakyat kalangan bawah : Salah satu kasus
yang pernah ada dan menjadi salah satu pelangagran dalam sila kedua ini adalah
usaha pemerintah untuk memenuhi kewajuban pemabayaran pajak. Hal ini
menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat terutama yang berasal dari kalangan
bawah karena merasa digenjot untuk membayar dan itu sama saja seperti membuat
rakyat kecil mensubsidi pengusaha kaya yang sekarang mengemplang BLBI. Hal ini
menimbulkan ketidakadilan.
3. Sila ketiga
Contoh Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas
dari sila ketiga. Sila ketiga adalah sila berbunyi “Persatuan Indonesia” yang memiliki makna
penting yaitu mengutamakan persatuan seluruh bangsa Indoenesia yang berbeda dari suku,
agama, ras, dan budayanya. Dengan sila ini diharapakan jika Indonesia bisa bersatu walau
berbeda-beda. Berikut ini adalah contoh kasus pelanggaran pancasilanya :
Contoh penyimpangan :
Menganggap suku lain lebih baik dari sukunya sendiri : Indonesia terdiri dari
berbagai macam suku ras, semua suku tentu saja memiliki keunikan dan kelebihan
masing-masing. Membandingkan dan mengangap suku lain remeh tentu saja
merupakan salah satu pelanggaran dari sila ini karena semuanya memang diciptakan
berbeda untuk saling melengkapi.
Perang antar suku : Seperti yang dilihat, makna dari sila ini adalah mempersatukan
Indonesia. Jika terjadi perang suku tentu saja Indonesia akan terpecah dan mungkin
tidak menjadi utuh sehingga ini bisa menjadi salah satu pelanggaran pancasila.
Menjadi provoator etnis atau suku tertentu : Yang ketiga adalah ketika ada
seseorang yang menjadi seorang provokator dari suku atau etnis tertentu yang bisa
memcicu adanya perang antar suku atau konflik panas.
OPM (Organisasi Papua Merdeka) : Organisasi Papua Merdeka ini sudah beridiri
sejak tahun 1965 dan bahkan masih berdiri sampai sekarang. Gerakan ini merupakan
salah satu organisasi yang bersikeras untuk memisahkan Papua Barat dari wilayah
NKRI dan ingin merdeka sendiri karena merasa jika daerah mereka tidak ada
hubungannya dengan bangsa Indonesia. Ini termasuk pelanggaran sila ketiga karena
ingin berpisah dari Bangsa Indonesia.
4. Sila keempat
Sila keempat adalah sila yang berbunyi seperti ini, “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Pada sila keempat ini memiliki
makna yang lebih mengutamakan kepentingan masyarakat dan juga negara. Berikut adalah
beberapa contoh penyimapangan dan juga kasus riilnya.
Contoh penyimpangan :
5. Sila kelima
Yang terakhir adalah sila kelima atau berbunyi, “keadilan sosial bagi seluruh Rakyat
Indonesia”. Yang memiliki makna jika semua masyarakat Indonesia harus bisa hidup dengan
adil. Namun nyatanya sampai saat ini masih banyak sekali hal dilanggar. Berikut adalah
contohnya :
Contoh penyimpangan :
Menelantarkan para veteran : Salah satu contoh nyata tidak adilnya itu bisa kita
lihat bagaiamana negara memperlakukan veteran atau pejuang yang sudah mengabdi
pada negara bahkan sejak jaman kemerdekaan. Banyak sekali veteran dan mantan
atlet yang sekarang ini hidupnya susah dan bahkan harus berjualan di usia rentanya.
Padahal dahulu mereka berjuang bertaruh nyawa hanya untuk merdeka dan bisa
mengharumkan nama Indonesia. Balasannya?
Perlakuan tidak adil karena kondisi tertentu : Yang kedua adalah perlakuan yang
tidak adil kepada masyarakat mungkin karena perbedaan yang ada.
Perbedaan kehidupan warga Ibukota dan Papua : Pelanggaran dari sila kelima ini
bisa dilihat dari perbedaan kehidupan anatara masyarakat kota Jakarta dan Papua.
Walau mungkin sama-sama warga Indonesia tetap saja warga Jakarta dan Papua ini
berbeda, di Jakarta semua infrastruktur dibangun merata sedangkan di Papua
pembangunan belum rata dan masih banyak yang menggunakan koteka.