Anda di halaman 1dari 10

BAB III

TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

A. Data Keperawatan
1. Identitas Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga :Tn. H
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 52 tahun
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SMA
f. Pekerjaan : Buruh
g. Alamat : RT.29 RW.06 Kelurahan Terban
2. Jarak untuk mencapai pelayanan kesehatan te rdekat
a. Puskesmas : +/- 1 Km
b. Rumah sakit : +/- 1 Km
c. Posyandu :-
3. Daftar anggota keluarga
No Inisial Umur L/P Hub.KK Pddk Pekerj. Agama
1. Tn. H 52 L Suami SMA Buruh Islam
2. Ny. W 50 P Istri SMA Buruh Islam
3. An. N 19 P Anak SMK Swasta Islam

22
23

4. Genogram

Keterangan:
Laki laki
Perempuan
Klien
Hubungan keluarga
Tinggal serumah
X Meninggal

Bp. H merupakan anak keempat dari enam bersaudara dan tidak


memiliki riwayat penyakit keluarga. Ibu S merupakan anak ketiga dari
empat bersaudara, Ibu S mempunyai penyakit Hipertensi sejak 1 tahun
yang lalu. Bp. H tinggal bersama istri, anak satu-satunya. Anak pertama
belum menikah dan sekarang masih bekerja.

5. Tipe keluarga
Keluarga Bp. H termasuk tipe keluarga inti (nuclear family) yaitu,
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak. Saat ini Bp. H tinggal
bersama istri, dan anak satu-satunya.

6. Latar Belakang Budaya


Bp. H dan Ny. W adalah orang Jawa asli keduanya sudah tinggal sejak
lahir di Jawa dan sudah banyak bergaul dengan warga sekitar. Keluarga
berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dan kadang menggunakan
bahasa Indonesia.
24

7. Agama
Agama yang dianut oleh Bp. H adalah islam dan keluarga Bp. H selalu
menjalankan sholat 5 waktu.

8. Status Sosial Ekonomi


Ny. W mengatakan kebutuhan sehari-hari cukup buat makan dan
keperluan lainnya, Bp. H dan Ny. W bekerja sebagai buruh, dan anak
Bp. H bekerja sebagai karyawan swasta.

9. Rekreasi
Bp. H dan Ibu W mengatakan rekreasi jarang dilakukan, mungkin saat
hari raya saja kadang-kadang mudik ke tempat sanak saudara. Kalau
tidak biasanya keluarga dirumah saja nonton TV. Bp. H dan Ibu W
mengatakan mengikuti acara/kegiatan yang diadakan di kampung.

10. Tahap perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Bp. H selalu mencoba mempertahankan hubungan yang
intim dengan anggota keluarga, selalu mempertahankan komunikasi
yang terbuka dengan anggota keluarganya.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi yaitu anak belum
menikah. Ibu W mengatakan penyakit yang dirasakan terutama
darah tinggi, kadang kepala pusing dan tengkuk tegang kalau
kecapean dan merasakan perut sebah.
c. Riwayat keluarga sebelumnya
Tidak ada riwayat penyakit keluarga sebelumnya. Ny. W
mengatakan penyakit hipertensi yang diderita diakibatkan oleh pola
hidup dan pola makan yang tidak baik.
25

11. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1) Tipe, ukuran rumah, jumlah ruangan
Rumah Bp. H merupakan rumah pribadi dan baru saja
direnovasi, tipe bangunan bersifat permanen terdiri dari 3 kamar,
1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 ruang tamu.
2) Ventilasi dan penerangan
Ventilasi rumah Bp. H berasal dari jendela bagian depan, dan
pintu depan. Penerangan di dalam rumah Bp. H cukup terang
jika jendela dan pintu dibuka.
3) Persediaan air bersih
Ny. W mengtaakan kebutuhan air berasal dari air PDAM, airnya
jernih.
4) Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dari keluarga Bp. H dikumpulkan dalam
1 tempat sampah. Sampah tersebut kemudian di angkut ke
tempat penampungan sampah setiap 1 hari sekali.
5) Jamban/WC (tipe, jarak dengan sumber air)
Kamar mandi keluarga Bp. H menggunakan jamban tipe
jongkok. Keluarga Bp. H tidak memiliki sumur sendiri karena
menggunakan air pam.
6) Denah (rumah dan lingkungan)

Dapur WC

Kamar 1 Kamar 3

Ruang Tamu
Kamar 2

Teras
26

b. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas


Rumah tempat tinggal Bp. H dan Ny. W adalah di RT.29, di
lingkungan yang saat ini sudah tidak padat karena di RT. 29 hanya
tersisa 4 KK. Sebelah barat rumah Bp. H rencana akan dibangun
hotel sehingga warga RT.29 banyak yang pindah karena digusur.
Akses jalan kerumah Bp. H sudah dikonblok, terdapat tangga dan
bisa dilewati motor. Warga yang tinggal di RW.06 mayoritas suku
jawa. Warga tinggal saling tolong menolong jika ada kesulitan dan
hidup rukun. Kelompok usia yang mendominasi adalah usia
produktif dan lansia. Kegiatan di Warga yang sering dilakukan di
RW 06 adalah arisan RT (ibu PKK dan bapak-bapak), kegiatan
dasawisma RW,kegiatan PAUD, pertemuan rutin setiap bulan untuk
bapak-bapak, ibu-ibu, dan bapak dan ibu-ibu. Warga tinggal saling
tolong menolong jika membutuhkan bantuan serta hidup rukun.
Keluarga mengatakan nyaman hidup dilingkungan rumahnya.
Masalah kesehatan yang sering ada di lingkungan tersebut adalah
hipertensi, asam urat, dan diabetes melitus. Fasilitas layanan
kesehatan yang adalah Posyandu Balita, Posyandu Lansia serta
terdapat Puskesmas berjarak 1 KM (Puskesmas Jetis) dan ±1,5 KM
(Puskesmas Gondokusuman), dan Rumah sakit Bethesda dan Panti
Rapih serta klinik-klinik Kesehatan yang dapat dijangkau oleh
masyarakat menggunakan motor. Terdapat fasilitas umum seperti
Kamar Mandi dan Toilet umum 2, Masjid di RT.28, dan Musholla
di RT.26, dan 1 PAUD. Keluarga mengatakan lingkungan cukup
aman dan jarang terjadi kriminalitas, Walaupun tidak ada penjagaan
keamanan khusus dilingkungan tempat tinggal namun masyarakat
saling siaga untuk menjaga keamanan, terdapat 3 pos ronda (RT.26,
RT.27, RT.29)
c. Mobilitas Geografis Keluarga
27

Bp. H adalah warga asli wilayah Terban dan Ny. W merupakan


pendatang dari Wonosari, dan sekarang Bp. H dan Ny. W masuk ke
wilayah kelurahan Terban RT.29 RW.06.
d. Transaksi dan Hubungan Keluarga dengan Komunitas
Keluarga dikenal sebagai keluarga yang ramah, Bp. H dikenal
sebagai orang yang ramah dan mudah berkomunikasi dengan
keluarga yang lain, ramah saling membantu satu sama lain. Ny. W
adalah orang yang ramah, sangat menerima keadaan dilingkungan
sekitar dan mudah bergaul dengan warga sekitar.
e. Lingkungan Sosial Politik dan Kesehatan Keluarga
Ibu S mengatakan bahwa lingkungan tempat tinggal mereka jarang
dikunjungi orang-orang yang terlibat politik. Untuk jaminan
kesehatan keluarga Bp. S terdaftar BPJS dan digunakan seperlunya
untuk kesehatan.

12. Struktur Keluarga


a. Pola Komunikasi
Pola komunikasi dengan keluarga Bp. H terbuka dengan istri beserta
anaknya, Bp. H selalu mengajak berdiskusi untuk masalah keluarga.
Anak-anak Bp. H terbuka dengan Bp. H dan Ny. W, untuk sekedar
menceritakan berbagai masalah yang dihadapi.
b. Struktur Kekuasaan dan Pengambil Keputusan
Pada keluarga Bp. H dalam pengambilan keputusan dibicarakan
bersama-sama namun pengambil keputusan adalah lebih
diutamakan pada Bp. H selaku kepala keluarga.
c. Struktur Peran
Bp. H sebagai kepala rumah tangga bekerja sebagai buruh untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ny. W sebagai buruh dan
IRT, anak Bp. H bekerja sebagai karyawan swasta. Bp. H selalu
membantu Ny. W melakukan kegiatan sehari-hari mengurus rumah
28

dan bersama-sama menyiapkan makan untuk seluruh anggota


keluarga.
d. Nilai atau Norma Keluarga
Nilai dan norma yang di anut keluarga umumnya dilatarbelakangi
budaya Jawa. Keluarga Bp. H saat ini menerima nilai dan norma
budaya mereka karena sudah turun-temurun dan tidak ada nilai dan
konflik norma yang berpengaruh terhadap status kesehatan keluarga.

13. Fungsi keluarga


a. Fungsi Afektif
Keluarga Bp. H saling mendukung kebutuhan sehingga dapat
terpenuhi kehidupan sederhana, dapat menyelesaikan masalah
dengan musyawarah dan keputusan keluarga yang terakhir
ditentukan oleh Bp. H sebagai kepala keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi
Bp. H dan Ny. W dapat membina sosialisasi pada anak-anaknya
sehingga dapat membentuk norma dan aturan-aturan sesuai dengan
perkembangan anak-anaknya, serta dapat meneruskan budaya.
c. Fungsi Perawatan
Keluarga Bp. W jika sakit biasanya berobat ke puskesmas atau ke
Rumah Sakit. Ny. W mengatakan kadang kontrol tensi ke
rumahsakit. Ny. W kadang mengkonsumsi obat untuk hipertensi.
Ny. W mengatakan menderita penyakit hipertensi sejak 1 tahun yang
lalu sampai sekarang. Saat tensi sedang tinggi biasanya kepala
pusing, leher tegang sampai tengkuk dan merasa mual. Ny. W
mengatakan mengkonsumsi obat Amlodipine 10 mg. Ny. W
mengatakan hanya mengetahui makanan asin yang harus dihindari
namun belum dapat mengatur pola makannya. Saat dikaji
keluhannya perut sebah. Ny. W mengatakan jarang berolahraga.
Makanan yang dikonsumsi oleh keluarga Bp. H sehari-hari nasi dan
lauk pauk juga sayuran. Hasil pemeriksaan saat pengkajian pada Ny.
29

W Tekanan Darah: 150/90 mmHg, GDS 110 mg/dl, Nadi:


82x/menit, Pernafasan: 20 x/menit.

14. Stres dan Koping Keluarga


a. Stresor yang dimiliki
1) Stresor jangka pendek
Ny. W mengatakan ingin sehat dan tensi selalu normal agar tidak
sampai masuk ke rumah sakit.
2) Stresor jangka panjang
Ny. W mengatakan semoga selalu sehat dan dimudahkan
rejekinya, agar bisa membahagiakan anak satu-satunya.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Ny. W sudah menerima jika dirinya sakit, menyerahkan penyakit
kepada Tuhan Yang Esa. Bp. H selalu mendukung istrinya agar
penyakit hipertensi yang diderita bisa sembuh.

15. Strategi Koping yang digunakan


Bp. H selalu terbuka pada Ny. W begitu sebaliknya dan sering bercerita
jika ada masalah, Bp. H selalu meminta pendapat dan jalan keluar yang
tepat untuk dilakukan.
16. Adaptasi Keluarga
Ny. W belum terlalu paham dengan penyakitnya dan sudah minum obat.
Keluarga belum kurang begitu mengetahui alternatif lain pengobatan
untuk hipertensi selain obat.
17. Harapan Keluarga
Bp. H dan Ny. W berharap selalu diberikan kesehatan dan kesembuhan.
Untuk anaknya juga semoga dimudahkan dalam rejekinya dan bisa
membahagiakan kedua orangtua.
30

18. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan


Kepala Bentuk simetris, distribusi merata, tabal, rambut
pendek dan bergelombang, berwarna hitam, tidak
terdapat lesi
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Telinga Bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada gangguan
pendengaran
Mata Kelopak mata telihat dapat membuka menutup dengan
baik, sklera putih, konjungtiva merah mudah dan
respon cahaya (+),menggunakan kacamata saat baca -
4 silinder
Mulut dan hidung Mulut : bentuk simetris, lidah tampak putih, lidah pada
posisi normal, tidak pelo, tidak ada gangguan menelan,
bibir simetris dan mukosa bibir lembab.
Hidung : simetris, posisi septum ditengah, tidak ada
secret yang keluar dari hidung.
Dada dan paru- Tidak ada retraksi dan bentuk simetris, tidak terdapat
paru bunyi nafas dan bunyi jantung tambahan. Tidak ada
pembengkakan
Abdomen Inspeksi: bentuk simetris , tidak ada lesi , tidak ada
distensi, tidak kembung
Auskultasi : bising usus : 10x/menit
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen
Eliminasi Sistem perkemihan
Pola : ±5x sehari, tidak mengalami inkontinensia
Eliminasi (BAB): pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
Sistem Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada edema.
31

Sistem Ekstermitas atas dan bawah simetris, rentang gerak


muskuloskeletal penuh, dan otot kuat.
BB dan TB BB pada saat ini 60 Kg dan TB 152 cm, IMT= 27
Tanda- tanda vital TD: 150/90 mmHg, Nadi : 82 x/ menit, respirasi : 20
x/menit
Capillary refill <2 detik

Anda mungkin juga menyukai