Anda di halaman 1dari 14

Penerapan model pembelajaran predict-observe

explain (POE) dengan metode demonstrasi untuk


meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA-Fisika materi
pokok kalor kelas VII2 SMP Negeri 15 Kendari

Armin 1), Hunaidah M1), Suritno Fayanto 2)


1
Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara.
Jl. H.E.A. Mokodompit. 93231
2
Pascasarjana Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Jl. Pramuka No. 42 Sidikan Umbulharjo Yogyakarta

E-mail: Hunaidahfisuho@gmail.com

Abstract. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas, hasil belajar dan ketuntasan
belajar IPA-Fisika siswa kelas VII2 SMP Negeri 15 Kendari pada materi pokok kalor setelah
diajarkan melalui penerapan model pembelajaran Predict-Observe-Explain dengan metode
demonstrasi. Dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus, siklus I terdiri dari dua kali pertemuan
dan siklus II terdiri dari satu kali pertemuan. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan: 1)
gambaran aktivitas belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Predict-Observe-
Explain dengan metode demonstrasi meningkat dari siklus I sebesar 2,16 yang termaksud pada
kategori cukup dan meningkat pada siklus II menjadi 3,13 yang termaksud kategori baik; 2)
gambaran hasil belajar IPA-Fisika siswa kelas VII2 SMP Negeri 15 Kendari dengan penerapan
model pembelajaran Predict-Observe-Explain dengan metode demonstrasi menujukan sebaran
nilai: pada siklus I diperoleh nilai terendah 13,33 dan nilai tertinggi 86,67 dengan nilai rata-rata
60,83; pada siklus II diperoleh nilai terendah 41,18 dan nilai tertinggi 94,12 dengan nilai rata-rata
76,23 yang berarti nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 15; dan 3)
hasil belajar IPA-Fisika siswa kelas VII2 SMP Negeri 15 Kendari pada materi pokok kalor dapat
ditingkatkan dengan menerapkan model pembelajaran Predict-Observe-Explain dengan metode
demonstrasi, hal ini ditunjukan oleh nilai yang diperoleh setiap individu dari siklus I dan siklus
II cenderung mengalami peningkatan dan presentasi siswa yang belum tuntas yang sudah tuntas
(mencapai kriteria ketuntasan minimal) pada siklus I 50% dan meningkat pada siklus II menjadi
79,17%. Sehingga disarankan agar para guru menerapkan model pembelajaran Predict-Observe-
Explain dengan metode demonstrasi sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa.

Kata Kunci: Model Predict-Observe-Explain, Demonstrasi, aktivitas, Hasil Belajar.


Pendahuluan Rendahnya aktivitas dan hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas VII2 SMP
Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Negeri 15 Kendari merupakan suatu masalah
Kendari merupakan salah satu sekolah yang yang harus diselesaikan. untuk mengatasi
masih menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan masalah pembelajaran dikelas VII2 khususnya
Pendidikan (KTSP). Salah satu pelajaran yang pada pokok bahasan Kalor peneliti dan guru Ilmu
diajarkan sekolah menengah pertama termaksud Pengetahuan Melakukan diskusi. Dimana kami
di SMP Negeri 15 Kendari adalah pelajaran Ilmu sepakat menggunakan model pembelajaran yang
Pengetahuan Alam (IPA). Berdasarkan hasil melibatkan siswa seara aktif dalam pembelajaran
observasi dan wawancara intensif pada tanggal melalui kegiatan eksperimen dan pengamatan
28 oktober 2016 dengan guru mata pelajaran terhadap masalah-masalah yang nyata yang
IPA-Fisika di SMP Negeri 15 Kendari khususnya dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari yang
di Kelas VII2 dengan salah satu guru Ilmu berhubungan dengan Kalor. Penerapan
Pengetahuan Alam, diperoleh gambaran bahwa pembelajaran dengan melibatkan siswa dalam
siswa memiliki tingkat keaktifan dan hasil belajar kegiatan penyelidikan dapat membantu siswa
yang belum optimal. Hal ini disebabkan pada saat dalam membangun sendiri pengetahuannya.
pembelajaran guru hanya sekedar menyampaikan Salah satu model pembelajaran yang dapat
materi tanpa melakukan eksperimen atau membantu siswa membangun pengetahuannya
penyelidikan sehingga guru cenderung melalui kegiatan penyelidikan adalah model
mendominasi kegiatan pembelajaran dikelas, Predict-Observe-Explain.
dimana dalam pelaksanaan pembelajaran guru Model Predict-Observe-Explain
lebih banyak berperan aktif dan kurang merupakan model pembelajaran yang mampu
melibatkan aktivitas siswa secara langsung mendorong siswa menjadi aktif dalam
sehingga siswa cenderung pasif dalam memperoleh pengetahuan dan merupakan model
menerimah informasi, pengetahuan, dan pembelajaran yang tidak berfokus pada guru
keterampilan guru. namun berfokus pada siswa. . Menurut Suparno
Materi Kalor dijadikan sebagai materi (2013) pembelajaran dengan model Predict-
dalam penelitian ini karena hasil belajar IPA- Observe-Explain mengggunakan tiga langkah
Fisika materi Pokok kalor lebih rendah dari pada utama dari metode ilmiah yaitu: 1) predict atau
materi IPA-Fisika yang lainnya, berdasarkan membuat prediksi, membuat dugaan terhadap
observasi pada tanggal 28 September diperoleh suatu peristiwa fisika; 2) observe, yaitu
informasi rendahnya rata-rata hasil belajar IPA- melakukan penelitian, pengamatan apa yang
Fisika siswa kelas VII2 tahun pelajaran terjadi. Pertanyaan pokok dalam observasi adalah
2015/2016 semester ganjil yakni 55% atau sekitar prediksi terlebih dahulu mencari pengetahuan
16 orang siswa yang tidak mampu mencapai sesuai dengan cara berpikirnya dengan
KKM dan 45% jumlah siswa atau sekitar 14 menggunakan sumber-sumber yang dapat
orang siswa yang mencapai KKM. Standar memudahkan dalam pemecahan masalah terlebih
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah dahulu; 3) explain yaitu memberikan penjelasan.
ditetapkan oleh sekolah yaitu 69 untuk materi Penjelasan tentang kesesuaian dugaan (prediksi)
pokok kalor kelas VII2 tahun ajaran 2015/2016. dengan fakta (hasil observasi).
Berdasarkan hasil observasi yang Kelebihan dari model pembelajaran
dilakukan di SMPN 15 Kendari pada kelas VII Predict-Observe-Explain (POE) yaitu
menunjukkan beberapa kelas pararel bahwa kelas merangsang peserta didik untuk lebih kreatif
VII2 lebih rendah hasil belajarnya. Dimana hasil khususnya dalam mengajukan prediksi, dapat
belajarnya Zat dan Wujudnya terdapat 56% atau mengurangi verbalisme, proses pembelajaran
sekitar 15 orang siswa yang tidak mampu menjadi lebih menarik, sebab peserta didik tidak
mencapai KKM dan 44% jumlah siswa atau hanya mendengarkan tetapi juga mengamati
sekitar 11 orang siswa yang mampu mencapai peristiwa yang terjadi melalui eksperimen, siswa
KKM. Standar Ketuntasan minimal (KKM) yang akan memiliki kesempatan untuk
telah diperoleh oleh sekolah 69 untuk materi membandingkan antara teori (dugaan) dengan
pokok Zat dan Wujudnya kelas VII2 tahun ajaran kenyataan (Joyce, 2006).
2016/2017.
Berdasarkan uraian pada latar belakang, Tabel 1 Data Rata-rata Aktivitas Siswa pada
maka perlu dilakukan suatu penelitian dengan Setiap Siklus
judul “Penerapan Model Pembelajaran POE Skor Rata-rata Aktivitas Siswa
(Predict-Observe-Explain) dengan Metode N Aspek yang
o diamati Siklus Siklus
Demonstrasi Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Kategori Kategori
I II
Belajar IPA-Fisika Materi Pokok Kalor Kelas
Mendengark
VII2 SMP Negeri 15 Kendari” 1 an penjelasan 2,5 Cukup 3,5
Sangat
baik
guru
Metode Penelitian
Mengajukan
Jenis penelitian ini adalah Penelitian 2 2 Cukup 3 Baik
pertanyaan
Tindakan Kelas (PTK). PTK ini dilakukan Menjawab
dengan menerapkan model pembelajaran pertanyaan
Predict-Observe-Explain (POE) dengan metode 3 2 Cukup 3 Baik
dari guru dan
demonstrasi sebagai alternatif tindakan untuk siswa
meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar belajar Memprediksi
IPA-Fisika materi pokok Kalor VII2 SMP Negeri atau
15 Kendari semester ganjil tahun ajaran meramalkan
2016/2017 tentang
Prosedur penelitian tindakan kelas ini persoalan
4 2 Cukup 3 Baik
yang
direncanakan terdiri dari 2 (dua) siklus. Tiap
diberikan
siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan oleh guru
yang ingin dicapai, seperti apa yang didesain melalui
dalam faktor yang diselidiki. Melihat sejauh demonstrasi
mana pemahaman siswa pada materi Kalor. Siswa
Sangat
Teknik pengumpulan data adalah 5 melakukan 2,25 Cukup 3,5
baik
sebagai berikut: 1) Observasi, dilakukan pada percobaan
saat proses pembelajaran berlangsung untuk Berdiskusi
mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh siswa 6 dalam 2 Cukup 3 Baik
dan guru; 2) Tes tertulis, dilakukan pada saat tes kelompok
siklus Presentasi
7 2,25 Cukup 3 Baik
hasil diskusi
Menyimpulk
Hasil dan Pembahasan 8
an materi
2,25 Cukup 3 Baik
Data mengenai aktivitas siswa kelas Rata-Rata
VII2 SMP Negeri 15 Kendari selama 2,16 Cukup 3,13 Baik
Aktivitas Siswa
pembelajaran dengan menggunakan model Dari Tabel 1 tersebut terlihat bahwa
pembelajaran predict-observe-explain pada siklus I dan siklus II skor rata-rata aktivitas
diambil dengan menggunakan lembar siswa meningkat dari 2,16 dengan kategori cukup
observasi dengan cara memberikan skor pada menjadi 3,13 dengan kategori baik. Dimana
setiap aspek aktivitas yang dilakukan oleh satuan aktivitas siswa terendah siklus I meningkat
siswa sesuai dengan kriteria yang telah pada siklus II yaitu terdapat pada aspek siswa
mengajukan pertanyaan dari 2,0 kategori cukup
ditentukan. Setiap siklus terdiri dari dua kali
menjadi 3,0 dengan kategori baik , menjawab
pertemuan. Data skor rata-rata aktivitas siswa pertanyaan dari guru dan siswa dari 2,0 kategori
dalam proses belajar-mengajar pada setiap cukup menjadi 3,0, siswa memprediksi atau
siklus dapat dilihat pada Tabel 1. meramalkan tentang persoalan yang diberikan
oleh guru melalui demonstrasi dari 2,0 kategori
cukup menjadi 3,0 dengan kategori baik, siswa
melakukan percobaan dari 2,25 dengan kategori
cukup menjadi , berdiskusi dalam kelompok
dengan skor rata-rata 2,0 dengan kategori cukup
menjadi 3,5 kategori sangat baik dan nilai
tertinggi pada siklus I terdapat pada aspek siswa
mendengarkan penjelasan dari guru 2,5 kategori
cukup meningkat pada siklus II menjadi 3,5
dengan kategori sangat baik
Gambaran aktivitas guru dalam
mengelolah pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kontekstual pada materi
pokok tekanan diperoleh dengan menggunakan
lembar observasi dengan cara memberikan skor
pada setiap aspek aktivitas yang dilakukan oleh
guru sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Skor rata-rata aktivitas guru selama KBM
berlangsung dapat dilihat pada Tabel 2.
Pendahuluan
Pedoman ini, ditulis dengan gaya selingkung
untuk pengajuan ke IOP Conf. Ser: Mater. Sci
Eng., menerangkan bagaimana menyiapkan
artikel Anda menggunakan Microsoft Word. (ini merupakan alasan kenapa Header dan
Selain panduan biasa tentang gaya / format, ada Footer pada tabel 1 diatur 0 cm).
catatan dan tautan untuk membantu
penggunaan beberapa fitur Word seperti 2. Penulisan judul, penulis, dan
menyisipkan grafik, memformat persamaan dan afiliasi/lembaga
sebagainya. Gaya selingkung ini dapat diunduh Pada bagian ini kita membahas bagaimana
melalui laman http://seminar.pf.uad.ac.id/call- memformat judul, penulis dan afiliasi. Ikuti
for-paper/ petunjuk ini dengan saksama, sehingga semua
artikel dalam seminar memiliki gaya yang sama
1. Page layout (header, footer, penomoran dengan halaman judul. Paragraf ini mengikuti
halaman dan margin) bagian judul sehingga tidak menjorok.
Jika Anda tidak ingin menggunakan gaya
selingkung yang sudah disediakan, mohon 2.1. Penulisan judul
sesuaikan margin makalah Anda sesuai Judul makalah diatur 17 point Times Bold, rata
petunjuk berikut. kiri. Huruf pertama dari judul harus
dikapitalisasi dan yang lainnya huruf kecil.
 Dari menu File pilih Page Setup … Tidak menjorok, seperti yang ditunjukkan di
Untuk menampilkan dialog box Page atas. Sisakan 28 mm ruang di atas judul dan 10
Setup. mm setelah judul. Cara termudah untuk
 Pilih ukuran kertas yang Anda inginkan melakukannya adalah dengan memilih Format
(US Letter atau A4). Paragraph dan mengatur nilai 'Spacing Before'
 Sesuai dengan ukuran kertas yang menjadi 28 mm dan 'Spacing After' sampai 10
Anda pilih, atur margin mengikuti tabel mm.
1 berikut.
2.2. Penulisan nama penulis
Daftar penulis harus menjorok 25 mm agar
sesuai dengan abstrak. Penulisan nama penulis
yang lebih dari satu dipisahkan dengan koma,
Table 1. Pengaturan margin untuk kertas A4
dan US Letter. nama terakhir dipisahkan oleh 'dan'. Inisial
tidak diberi titik misalnya A J Smith dan bukan
Margin A4 US Letter A. J. Smith. Jika seorang penulis memiliki
informasi tambahan untuk muncul sebagai
Top 4.0 cm 3.1cm
catatan kaki, alamat permanen tersebut atau
Bottom 2.7 cm 1.8 cm untuk menunjukkan bahwa mereka adalah
Left 2.5 cm 2.8 cm penulis yang sesuai, catatan kaki harus
Right 2.5 cm 2.8 cm dimasukkan setelah nama. Namun, sebelum
menambahkan catatan kaki silahkan baca
Guttera 0 cm 0 cm lampiran A 'Memasukkan catatan kaki dengan
a
Header 0 cm 0 cm Microsoft Word' untuk catatan terperinci dan
Footer a
0 cm 0 cm contoh lengkap.
a
Pengaturan ini harus diisi 0 cm. Sebagai 2.3. Penulisan afiliasi/lembaga
tambahan, mohon pastikan pilihan Mirror Margin Pastikan bahwa penulisan afiliasi selengkap
tidak aktif. mungkin. Alamat afiliasi penulis mengikuti
daftar penulis dan juga harus menjorok 25 mm
Header dan footer
agar sesuai dengan abstrak. Jika penulis berada
Sangat penting untuk diperhatikan bahwa Anda pada alamat yang berbeda, gunakan penomoran
tidak perlu menambahkan header, footer,
superscript setelah masing-masing nama yang
maupun nomor halaman; hal ini akan merujuk ke alamatnya. Nomor Superscript
ditambahkan pada saat proses publikasi
tidak boleh dimasukkan menggunakan perintah
proceeding oleh panitia Seminar Quantum #25
catatan kaki Word karena ini akan
menempatkan referensi di tempat yang salah (di Misalnya jika terdapat dua alamat berbeda
bagian bawah halaman atau akhir dokumen) maka penomoran catatan kaki pada teks dimulai
dan bukan di sebelah alamat. Pastikan bahwa dari 3.
sejumlah superscript yang digunakan untuk
menghubungkan nama dan alamat penulis Contoh. Dalam contoh ini kita dapat melihat
mulai dari 1. Jangan menambahkan catatan kaki bahwa ada catatan kaki setelah setiap nama
sampai semua nama penulis dihubungkan ke penulis dan ada 5 alamat; catatan kaki keenam
alamat. Misalnya untuk memformat menunjukkan, misalnya, 'Penulis kepada siapa
korespondensi harus ditangani.' Selain itu,
J Mucklow1,3, J E Thomas1,4 dan pernyataan hibah atau pendanaan, alamat
A J Cox2,5 sementara dll dapat juga ditunjukkan dengan
Bila terdapat tiga alamat, Anda harus catatan kaki.
memasukkan superscripts nomor 1, 2 dan 3
untuk menghubungkan nama ke alamat dan
kemudian memasukkan catatan kaki 4 dan 5.
Perhatikan bahwa catatan kaki pertama di teks
utama sekarang akan menjadi nomor 6.

Menempatkan superscript sebagai indikasi


alamat penulis
 Ketikkan angka superscript yang sesuai
tepat setelah nama penulis dan sebelum
alamat:
J Mucklow2
2 Institute of Physics Publishing,
Dirac House, Temple Back, 3. Pengaturan teks
Bristol BS1 6BE, UK Teks makalah Anda, silahkan diformat sebagai
berikut:
 Blok kedua angka tersebut (pada
contoh ini ‘2’) dan lakukan langkah  11 point ‘Times’ atau ‘Times Roman’
berikut: atau ‘Times New Roman’ tergantung
pada jenis font yang terinstall pada
o Pilih Format  Font untuk komputer Anda.
menampilkan dialog box  Penulisan dibuat satu spasi.
‘Font’.  Tiap paragraf dibuat rata kanan-kiri.
o Pilih ‘Superscript’ di bawah  Paragraf pertama setelah bagian atau
pilihan ‘Effects’. subbagian tidak menjorok; sedangkan
o Pilih OK. Berikut contoh paragraf berikutnya harus menjorok 5
hasilnya: mm.

J Mucklow2 4. Bagian, subbagian, dan subsubbagian


2 Penggunaan bagian untuk membagi teks
IOP Publishing, Dirac House, makalah merupakan opsional dan keputusan
Temple Back, Bristol BS1 6BE,
untuk penulis. Jika penulis ingin membagi
UK makalah menjadi beberapa bagian format yang
ditunjukkan pada tabel 2 harus digunakan
Ulangi langkah di atas untuk penomoran
sebagai acuan penulisan.
subscript yang lain. Pastikan bila menggunakan
catatan kaki di dalam text maka nomor catatan 4.1. Style dan spacing
kaki melanjutkan penomoran subscript di atas.
Table 2. Mengatur bagian, subbagian dan subsubbagian.  usahakan untuk mengatur penempatan
konten yang memanfaatkan ruang yang
Font Spacing tersedia dengan baik - hindari ruang
kosong dalam jumlah besar yang tidak
n 11 point Times bold 1 line spasi sebelum judul bagian perlu dalam gambar.
tidak ada tambahan spasi setelah judul bagian
gian 11 point Times Italic 1 line spasi sebelum judul bagian 6.2. Teks dalam gambar
tidak ada tambahan spasi setelah judul
Sebisabagian
mungkin untuk memastikan bahwa
bbagian 11 point Times Italic ukuran teks
Judul subsubbagian ditutup dengan tanda titik dalam gambar Anda (terlepas dari
dan menyatu dengan paragraf teks superscript / subscript) berukuran kira-kira
sama dengan teks utama (11 poin).
4.2. Penomoran
6.3. Ketebalan garis
Penomoran bagian silahkan mengacu format
Secara umum, usahakan untuk menghindari
berikut:
garis-garis yang sangat halus (sering disebut
ketebalan 'hairline') karena garis seperti itu
 penomoran bagian menggunakan
seringkali tidak bereproduksi dengan baik saat
format nomor 1, 2, 3, etc
dicetak - diagram Anda mungkin kehilangan
 subbagian menggunakan format nomor informasi penting saat didownload dan dicetak
2.1, 2.2, 2.3, etc oleh peneliti lain. Cobalah untuk memastikan
 subsubbagian menggunakan format bahwa garis tidak lebih tipis dari 0,25 pt.
nomor 2.3.1, 2.3.2, etc Perhatikan bahwa beberapa ilustrasi dapat
mengurangi ketebalan garis saat gambar
dilanjutkan dengan titik dan satu spasi sebelum diimpor dan dikurangi ukurannya (diperkecil)
teks. di dalam Microsoft Word.
Ini merupakan contoh subsubbagian. Perlu 6.4. Penempatan gambar
diperhatikan bahwa judul subsubbagian harus Gambar tunggal biasanya diatur rata tengah
menyatu dengan paragraf pertama dari isi. tetapi untuk menempatkan dua gambar letakkan
secara berdampingan (jika memungkinkan)
5. Catatan kaki untuk menghemat ruang. Tempatkan angka
Sebisa mungkin hindari penggunaan catatan sedekat mungkin setelah titik di mana pertama
kaki. Jika memang dibutuhkan catatan kaki kali direferensikan dalam teks. Jika ada
hanya ditulis untuk catatan ringkas yang tidak sejumlah besar gambar, mungkin perlu
termasuk ke dalam teks. Rujuk appendix A beberapa sebelum kutipan teks. Angka tidak
‘Menuliskan catatan kaki menggunakan boleh muncul di dalam atau setelah daftar
microsoft Word’. referensi.
6. Gambar 6.5. Keterangan/penomoran gambar
Setiap gambar harus memiliki keterangan Keterangan gambar diletakkan di bawah
ringkas dan, jika dibutuhkan, kata kunci untuk gambar dan diberi jarak 6 poin - namun untuk
menjelaskan garis dan simbol yang ada pada menghemat ruang keterangan gambar dapat
gambar. diletakkan di bagian samping gambar.
Penomoran gambar harus berurutan dalam
6.1. Pertimbangan ruang kosong makalah - ‘Gambar 1’, ‘Gambar 2’, ‘Gambar 3’,
Penulis dianjurkan untuk memanfaatkan ruang dst. dan harus dirujuk dalam teks sebagai
kosong pada halaman secara ekonomis; sebagai ‘gambar 1’, ‘gambar 2’, ‘gambar 3’... bukan
contoh:
singkatan seperti ‘gb. 1’, ‘gb. 2’, ...
Untuk keterangan yang tidak ditempatkan di
 hindari penggunaan batas spasi kosong samping gambar, keterangan harus diatur sesuai
yang terlalu besar di sekitar gambar dengan lebar gambar untuk gambar yang lebih
Anda;
lebar, rata tengah terhadap gambar, atau, untuk
gambar sempit dengan teks lebar, sedikit
melebar melebihi lebar gambar. Keterangan
harus diakhiri dengan titik.

Memformat gambar beserta keterangannya.


Salah satu cara termudah untuk memformat
gambar dan keterangan yang sesuai adalah
dengan menempatkan gambar dan teks dalam
tabel yang berisi satu kolom dan dua baris;
Tempatkan gambar di baris atas dan keterangan
di baris bawah. Untuk memformat kombinasi Figure 4. This is a figure with a caption that
angka / tabel, Anda dapat menyesuaikan lebar wider than the actual graphic. To save space yo
tabel, memusatkan tabel dan menyesuaikan can put the caption to the right of the figure b
lebar baris untuk memberikan tata letak yang placing the graphic and justified caption in a tab
sesuai. with one row and two columns.

Contoh. Berikut contoh bagaimana cara  Gambar lebar/keterangan sama lebar.


memformat gambar dan keterangan dengan Ini merupakan gambar dengan
posisi yang berbeda-beda. Perhatikan bahwa keterangan yang sama lebar. Pada
garis tabel ditunjukkan dengan garis putus- kasus ini silahkan diatur rata kanan-kiri
putus sebagai panduan saja; garis ini keterangan terhadap gambar.
seharusnya tidak dimunculkan dalam
makalah.

 Gambar dengan keterangan pendek.


Gambar dan keterangan dibuat rata
tengah dalam masing-masing cell.
Tabel juga dibuat rata tengah dalam
teks.

Figure 5. In this case simply justify the caption so that it is as the


same width as the graphic.

Gambar berdampingan. Jika memungkinkan,


letakkan dua gambar berdampingan untuk
menghemat ruang pada halaman. Silahkan
gunakan tabel. Sebagai contoh, untuk
meletakkan dua gambar secara berdampingan
buatlah tabel dengan tiga kolom dan dua baris.
Figure 3. Figure with short caption (caption centred). Kecilkan kolom tengah untuk memberi jarak
antar gambar, seperti ditunjukkan berikut.
 Gambar kecil/keterangan panjang. Perhatikan bahwa garis tabel ditunjukkan
Untuk menghemat ruang pada halaman dengan garis putus-putus sebagai panduan
letakkan keterangan di sebelah kanan saja; garis ini seharusnya tidak dimunculkan
gambar. Untuk melakukannya silahkan dalam makalah.
tempatkan gambar dan keterangan ke
dalam tabel yang terdiri dari dua kolom
dan satu baris. Keterangan dibuat rata
kanan-kiri.
dengan tabel. Perhatikan, untuk menetapkan
keterangan menjadi sama lebar dengan tabel,
satu metode yang mudah digunakan adalah
menempatkan caption di dalam baris di bagian
atas tabel dan menggabungkan (merge) sel
bersama-sama sehingga Anda memiliki sel
tabel tunggal sesuai dengan lebar tabel.

7.4. Garis dalam tabel


Tabel hanya memiliki garis horizontal dan tidak
ada yang vertikal. Umumnya, hanya tiga garis
yang harus digunakan: satu di bagian atas tabel,
satu di bagian bawah, dan satu untuk
memisahkan isi dari judul kolom. Garis tabel
harus berukuran 0,5 poin.
Figure 1. These two figures Figure 2. These two figures
7.5. Contoh
have been placed side-by-side have been placed side-by-side
Karena tabel bisa berbentuk banyak, sulit untuk
to save space. Justify the to save space. Justify the
memberikan panduan terperinci; Namun,
caption. caption.
contoh berikut menunjukkan beberapa pilihan.
6.6. Gambar dengan bagian Tabel sederhana. Contoh berikut merupakan
Jika gambar mempunyai bagian-bagian maka sebuah tabel yang sederhana dengan konten
dibuat label (a), (b), (c) dst pada gambar yang yang sedikit. Di sini kami perlebar keterangan
bersangkutan. melebihi lebar tabel.
7. Tabel
Perhatikan bahwa secara umum, untuk tabel Table 3. A simple table. Place the caption above the table.
yang lebar ukuran huruf dapat disesuaikan agar Here the caption is wider than the table so we extend it
tabel muat dalam halaman atau muat dalam slightly outside the width of the table. Justify the text.
teks. Leave 6 pt of space between the caption and the top of the
table.
7.1. Peletakkan tabel
Tabel diletakkan rata tengah kecuali ukuran
Distance (m) Velocity (ms–1)
tabel memenuhi keseluruhan lebar kertas.
100 23.56
7.2. Tabel dengan bagian 150 34.64
Jika tabel memiliki bagian-bagian tiap bagian
tabel harus diberi label (a), (b), (c) etc tapi 200 23.76
hanya dengan satu keterangan/judul untuk 250 27.9
seluruh bagian tabel, tidak terpisah.

Tabel yang lebih rumit. Berikut merupakan


tabel yang lebih rumit dengan keterangan yang
7.3. Judul tabel/penomoran lebih sempit dari tabel. Tengahkan keterangan
Tabel harus diberi nomor secara berurutan di terhadap tabel. Jika kesulitan membuat tabel
seluruh teks dan dirujuk dalam teks dengan yang pas dengan halaman maka Anda dapat
angka (tabel 1, bukan tab 1 dll). Keterangan mengecilkan ukuran huruf yang digunakan.
harus ditempatkan di bagian atas tabel dan Judul biasanya menggunakan huruf Roman
diakhiri dengan titik. Kecuali untuk tabel yang (tidak tebal, tidak miring) diawali dengan huruf
sangat sempit dengan judul yang luas (lihat kapital dan rata kiri.
contoh di bawah), keterangan harus sama lebar
Vectors. Tebal dan miring merupakan penulisan
vektor yang kami anjurkan, namun Anda dapat
menggunakan aturan penulisan yang standar;
Table 4. A slightly more complex table with a
sebagai contoh, berikut yang kami anjurkan:
narrow caption.
Wake Chi Sqr. p Stage 1 Chi Sqr. p Stage 2 Chi Sqr. ‘vektor
p perkalian dari a dan b dinyatakan
(N=15, df=1) (N=15, df=1) (N=15, df=1) dengan a  b …’, atau
F3 1.143 0.285 0.286 0.593 0.286 ‘vektor
0.593 perkalian dari a dan b dinyatakan
Fz 1.143 0.285 0.067 0.796 0.067 dengan
0.796 a  b …’, atau
F4 4.571 0.033 1.667 0.197 1.143 0.285
‘vektor perkalian dari a dan b dinyatakan
C3 0.286 0.593 0.067 0.796 0.067 0.796
dengan a  b …’.
Cz 1.143 0.285 0.077 0.782 0.286 0.593
C4 2.571 0.109 0.600 0.439 1.667 0.197
8.3. Aturan penulisan persamaan matematis
P3 0.000 1.000 0.600 0.439 0.600 0.439
Untuk menampilakn persamaan matematis
Pz 0.286 0.593 1.143 0.285 0.286 0.593
dianjurkan untuk mengatur rata tengah; namun,
P4 0.286 0.593 0.000 1.000 0.067 0.796
untuk persamaan yang panjang dan tidak pas
dalam satu baris, pada baris berikutnya silahkan
dibuat rata kiri. Lanjutan dari persamaan harus
menjorok 25 mm.

Menampilkan persamaan kecil: Beberapa


contoh:

 2  exp ik  r
k (ras) the
Table 5. A slightly more complex table with a caption that is the same width
able. Simply place the caption inside a row at the top of the table and merge
23
  (1)

combine) the cells together so that you have a single table cell the width of the
A Justify
3 2
able (select the row to contain the caption and do Table Merge Cells).  A   A 
 
(I  23 ) (2)
he caption.
Wake Chi Sqr. p Stage 1 Chi Sqr. p Stage 2 Chi Sqr. p
(N=15, df=1) (N=15, df=1) (N=15, df=1) C 12     x     x  r  
F3 1.143 0.285 0.286 0.593 0.286 0.593 L
r 2 xdx
Fz 1.143 0.285 0.067 0.796 0.067 0.796  1  const 2
L r x2
 (3)
F4 4.571 0.033 1.667 0.197 1.143 0.285
C3 0.286 0.593 0.067 0.796 0.067 0.796 r2  L 
Cz 1.143 0.285 0.077 0.782 0.286 0.593  1  const ln    .
L2  r 
C4 2.571 0.109 0.600 0.439 1.667 0.197
P3 0.000 1.000 0.600 0.439 0.600 Namun, jika persamaan muat dalam sebaris
0.439
Pz 0.286 0.593 1.143 0.285 0.286 lakukan
0.593 penulisan seperti berikut:
P4 0.286 0.593 0.000 1.000 0.067 0.796

8. Persamaan dan matematika L


r 2 xdx r2
C 12     x     x  r    1  const
L2 r x 2
  1  const
8.1. Huruf pada editor persamaan (Microsoft L2
Equation atau MathType) (6)
Pastikan penggunaan huruf pada persamaan
disesuaikan dengan teks Anda. Menampilkan persamaan besar: contoh. Jika
persamaan hampir memenuhi lebar baris,
8.2. Points of style letakkan rata kiri terhadap margin utnuk
memberikan ruang pada penulisan nomor Dua gaya penulisan daftar pustaka yang
persamaan. umum digunakan: sistem alfabetis dari Harvard
dan sistem numeric
1
Vancouver. Untuk seminar
1 (h )2  [ Eini  h )] 2 gunakanE sistem numeric
 ( Ev silahkan
q [(h r )2  (h )2 ]2  ( 1 2 )2 (h )2 E  EV  [ EVancouver.
Y (h )  dE
2 exp[( E  Em ) kT ]  1
1
v  ( E  E )]

(7) 9.1. Sistem numeric

Dalam sistem numeric, daftar pustaka diberi /2


 hn   hn   hn   teks.
nomor sesuai urutan penyebutan dalam
/2 cos ( ) cos 1  q  cos ( ) sin 
 q  d cos
cos 
 1diletakkan
2
  1 q  1  qNomor  (braket
dalam 1  q ini [2].
)  seperti
 
  hn 
 d  
hn 
  
hnPenulisan
 hn2 ddaftar
 
 sin  (pustaka
)

hndiurutkan
 sin  ( ) sin 
 1  q  sin  ( ) cos 1  berdasarkan
q  sin 1  q 
nomor, bukan alfabet.
      
Catatan
 hn   Silahkan beri jarak 5 mm antara nomor
2 / 2 cos ( )cos 
1  q   1 q  daftar pustaka dengan awal teks daftar
hn2  
h   d  . pustaka. Baris kedua dan berikutnya
 sin  ( )sin
hn   dari referensi individu harus diberi
 1  q  indentasi dengan 5 mm. Sebagai
 
contoh:
(8)
[1] Aderhold J, Davydov V Yu, Fedler F,
8.4. Penomoran persamaan Klausing H, Mistele D, Rotter T,
Persamaan diberi nomor secara urut mulai Semchinova O,
dari awal teks (contoh: (1), (2), (3)...) atau diberi Stemmer J and Graul J 2001 J. Cryst.
nomor berdasarkan bagian (contoh: (1.1), (1.2), Growth 222 701
(2.1)...) tergantung pada referensi penulis.
 Penulis ditulis dengan urutan nama
9. Daftar pustaka belakang dan diikuti singkatan nama
Secara konsekuen, sangat penting untuk depan tanpa diakhiri tanda titik. Penulis
menuliskan daftar pustaka secara akurat dan lebih dari satu dipisahkan dengan tanda
cermat serta dengan format sebagai berikut. koma, kecuali dua nama terakhir
Daftar pustaka lengkap harus memberi dipisahkan dengan ‘dan’ tanpa koma.
pembaca informasi yang cukup untuk  Judul artikel ditulis dengan huruf kecil,
menemukan artikel yang bersangkutan, baik kecuali untuk singkatan dan diikuti
yang dipublikasikan dalam bentuk cetak dengan tanggal.
maupun elektronik, dan harus, tergantung pada  Judul jurnal ditulis dengan tipe miring
jenis rujukannya, terdiri dari: (italic) dan disingkat. Jika sebuah jurnal
 nama dan inisial; memiliki beberapa bagian yang
 tanggal publikasi; dilambangkan dengan huruf yang
 judul dari jurnal, buku maupun berbeda, huruf bagian harus
publikasi lainnya; dimasukkan setelah jurnal dalam tipe
 judul artikel dalam jurnal juga Roman, misal Phys. Rev. A.
disertakan(tidak wajib);
 nomor volume; Table 6. Jenis font sebagai rujukan artikel jurnal.
 editor, jika ada; Element Style
 kota penerbit dan penerbit;
Penulis Roman type
 jumlah halaman.
Tanggal Roman type
Judul artikel (optional) Roman type laporan mirip dengan perujukan kepada jurnal,
tapai terdapat dua perbedaan pada penggunaan
Judul jurnal Italic type
huruf (lihat tabel 7).
Nomor volume Bold type Table 7. Gaya huruf untuk daftar pustaka dari buku,
Nomor halaman Roman type prosiding dan laporan.
Element Style
Berikut contoh yang diambil dari artikel yang
sudah diterbitkan: Penulis Roman type
Tanggal Roman type
[1] Strite S and Morkoc H 1992 J. Vac. Sci.
Judul buku Italic type
Technol. B 10 1237
[2] Jain S C, Willander M, Narayan J and van Editor Roman type
Overstraeten R 2000 J. Appl. Phys. 87 Tempat terbit Roman type
965
Penerbit Roman type
[3] Nakamura S, Senoh M, Nagahama S,
Iwase N, Yamada T, Matsushita T, Volume Roman type
Kiyoku H and Sugimoto Y 1996 Halaman Roman type
Japan. J. Appl. Phys. 35 L74 Catatan
[4] Akasaki I, Sota S, Sakai H, Tanaka T,
Koike M and Amano H 1996 Electron.  Judul buku ditulis miring dan ditulis
Lett. 32 1105 lengkap tanpa singkatan dengan huruf
[5] O’Leary S K, Foutz B E, Shur M S, kapital tiap awal kata kecuali kata
Bhapkar U V and Eastman L F 1998 J. hubung. Untuk laporan laboratorium,
Appl. Phys. 83 826 nama laboratorium ditulis lengkap jika
[6] Qian Z G, Shen W Z, Ogawa H and Guo memungkinkan.
Q X 2002 J. Appl. Phys. 92 3683  Nomor volume, misalnya vlo 2, diikuti
[7] Guo Q X, Okada A, Kidera H, Tanaka T,
dengan nama editor, jika ada, dalam
Nishio M and Ogawa H 2002 J. Cryst.
bentuk seperti ‘ed A J Smith dan P R
Growth 237– 239 1032 Jones’. Gunakan et al jika terdapat lebih
[8] Aderhold J, Davydov V Yu, Fedler F, dari dua editor. Selanjutnya untuk kota
Klausing H, Mistele D, Rotter T,
penerbit dan penerbit, ditulis di dalam
Semchinova O,
kurung dan dipisahkan dengan tanda
Stemmer J and Graul J 2001 J. Cryst. titik dua. Terakhir nomor halaman
Growth 222 701 diawali dengan h jika hanya terdapat
[9] Mamutin V, Veskin V, Davydov V, satu halaman atau hh jika nomor awal
Ratnikov V, Shubina T, Inanov S, Kopev dan akhir dicantumkan.
P, Karlsteen M, Soderwall U and
Willander M 1999 Phys. Status Solidi Contoh yang diambil dari makalah yang telah
176 247 diterbitkan:
[10] Jenkins D W and Dow J D 1989 Phys.
Rev. B 39 3317
[1] Kurata M 1982 Numerical Analysis for
[12] Tansley T L and Egan R J 1992 Phys. Semiconductor Devices (Lexington, MA:
Rev. B 45 10942 Heath)
[13] Wessel R, Koch C and Gabbiani F 1996 [2] Selberherr S 1984 Analysis and
Coding of time-varying electric field
Simulation of Semiconductor Devices
amplitude modulations in a
(Berlin: Springer)
wave-type electric fish J. Neurophysiol. [3] Sze S M 1969 Physics of Semiconductor
75 2280–93 Devices (New York: Wiley–Interscience)
Daftar pustaka berupa buku, prosiding, dan
laporan. Perujukan kepada buku, prosiding, dan
[4] Dorman L I 1975 Variations of Galactic
Cosmic Rays (Moscow: Moscow State
University Press) p 103
[5] Caplar R and Kulisic P 1973 Proc. Int.
Conf. on Nuclear Physics (Munich) vol 1
(Amsterdam: North-
Holland/American Elsevier) p 517
[6] Cheng G X 2001 Raman and Brillouin
Scattering—Principles and Applications
(Beijing: Scientific)
[7] Szytula A and Leciejewicz J 1989
Handbook on the Physics and Chemistry
of Rare Earths vol 12, ed K A
Gschneidner Jr and L Erwin
(Amsterdam: Elsevier) p 133
[8] Kuhn T 1998 Density matrix theory of
coherent ultrafast dynamics Theory of
Transport Properties of
Semiconductor Nanostructures
(Electronic Materials vol 4) ed E Schöll
(London: Chapman and Hall) chapter
6 pp 173–214
[9] Kuhn T, Binder E, Rossi F, Lohner A,
Rick K, Leisching P, Leitenstorfer A,
Elsaesser T and Stolz W 1994
Coherent excitonic and free-carrier
dynamics in bulk GaAs and
heterostructures Coherent Optical
Interactions in Semiconductors: Proc.
NATO Advanced Research
Workgroup (Cambridge, UK, 11–14
August 1993) (NATO Advanced Study
Institute, Series B: Physics vol 330)
ed R T Phillips (New York: Plenum) pp
33–62

Ucapan terima kasih


Ucapan terima kasih merupakan bentuk
apresiasi adanya kontribusi dari perorangan
maupun lembaga yang tidak bisa masuk sebagai
penulis. Misalnya pemberi dana penelitian yang
terkait dengan publikasi ini.

Anda mungkin juga menyukai