Anda di halaman 1dari 3

KONSEP SELULER

 Penyelesaian yang terbaik untuk mengatasi masalah terbatasnya spektrum frekuensi dan
kapasitas pelanggan.
 Ditawarkan kapasitas yang sangat tinggi dalam alokasi spektrum yang terbatas tanpa
perubahan teknologi yang amat besar.
 Konsep dasar :
 Mengganti pengirim tunggal berdaya tinggi dengan beberapa pengirim berdaya lebih
rendah yang masing-masing melayani daerah cakupan yang lebih kecil. Daerah
pelayanan yang lebih kecil ini disebut sel.
 Tiap-tiap sel ini dialokasikan sejumlah kecil kanal dari keseluruhan kanal yang ada,
sehingga keseluruhan kanal yang dimiliki sistem tersebut terbagi-bagi dalam sel-sel
yang ada.
 Interferensi antar stasiun basis dapat diminimalkan jika stasiun basis yang berdekatan
menggunakan grup kanal yang berbeda.
 Dengan memisahkan stasiun-stasiun basis dan grup-grup kanal denngan cara yang
sistematis, kanal-kanal didistribusikan dan digunakan berulang kali.
 Stasiun ko-kanal adalah stasiun-stasiun yang menggunakan frekuensi yang sama.

FREKUENSI REUSE
 Suatu kanal frekuensi tertentu yang dapat melayani beberapa panggilan pada waktu yang
bersamaan.
 Semua frekuensi yang tersedia dapat digunakan oleh tiap-tiap sel, sehingga dapat
mencapai kapasitas jumlah pemakai yang besar menggunakan pita frekuensi yang efektif.
 Pada frequency reuse, penggunaan kanal tidak tergantung pada frequency carrier yang
sama untuk beberapa wilayah cakupan.
 Konsep frequency reuse dapat meningkatkan efisiensi pada penggunaan spektrum
frekuensi, akan tetapi harus diikuti dengan pola tertentu dan teratur agar tidak terjadi
interferensi kanal.
 Tujuan frequency reuse:
 Menambah kapasitas dalam jaringan seluler.
 Penggunaan band frekuensi yang sama.
 Contoh:
 Frekuensi : 100 KHz – 500 KHz.
Misal dibagi menjadi 4 band frekuensi:
1) 100 – 200 KHz: bandwithnya adalah 100 KHz.
2) 200 – 300 KHz: bandwithnya adalah 200 KHz.
3) 300 – 400 KHz: bandwithnya adalah 300 KHz.
4) 400 – 500 KHz: bandwithnya adalah 400 KHz.

CHANNEL ASSIGNMENT STRATEGY


I. Fixed Channel Assignment
 Sel dialokasikan dengan grup kanal yang sudah ditentukan.
 Setiap panggilan di dalam sel harus menggunakan satu kanal yang tidak digunakan
yang sudah disiapkan dalam sel.
 Jika seluruh kanal telah digunakan, maka panggilan selanjutnya di-blok (digagalkan)
Strategi Pinjaman.
 Jika sebuah sel tidak punya kanal yang kosong, bisa meminjam beberapa dari sel
tetangganya.
 MSC mengontrol proses peminjaman ini.
 Peminjaman tidak boleh menyebabkan interferensi pada donor sel.

II. Dynamic Channel Assignment


 Kanal voice tidak ditentukan secara permanen di sel.
 BS me-request kanal dari MSC jika ada panggilan yang dibuat.
 MSC meng-alokasikan kanal untuk panggilan,berdasarkan algoritma dengan
pertimbangan-pertimbangan :
1. Probabilitas future blocking di dalam sel.
2. Frekuensi yang digunakan kanal kandidat.
3. Jarak reuse kanal.
 MSC memberikan kanal yang tidak menyebabkan interferensi dengan panggilan yang
sedang berlangsung
 Mengurangi probabilitas blocking.
 Menaikkan utilitas kanal.
 Memerlukan penambahan penyimpanan dan beban komputasional di MSC.

III. Hybrid Channel Assigment (HCA)


 Penggabungan antara FCA dengan DCA.
 Membutuhkan transceiver lebih sedikit dari pada DCA.
 Save CPU-time.
 Jika terjadi heavy-loaded FCA yang akan digunakan.

IV. Fixed Channel Assignment With Boerrowing


 Melakukan peminjaman FCA pada BTS yang sama-sama menerapkan strategi
channel FCA.

HAND OFF
 Proses transfer suara (call) yang sedang dipertukarkan atau transfer session data yang
sedang diakses dari satu kanal komunikasi ke kanal lainnya.
 Dalam konteks komunikasi selular, kanal komunikasi identik dengan sinyal dari satu
base transceiver station (BTS) dalam sebuah sel ke BTS di sel yang lain (pada
jaringan tertentu BTS disebut juga base station – BS).
 Setiap sel terdiri dari satu atau lebih perangkat transceiver.
 Jika ada lebih dari satu transceiver pada sebuah sel, maka setiap transceiver akan
menggunakan spektrum frekuensi yang sama, misalnya pada spektrum 1800 MHz.
 Proses handover dari satu transceiver ke transceiver lainnya dalam satu sel dan dengan
spektrum frekuensi yang sama dikenal sebagai intra-cell handover.
 Pada jaringan yang berbasis pada teknologi CDMA, satu spektrum frekuensi dapat
digunakan di lebih dari satu sel.
 Walaupun telah berbeda sel, proses handover disini tidak disebut inter-cell
handover, akan tetapi lebih di kenal dengan istilah soft-handover.
 Soft handover digunakan untuk mengurangi inter-cell intereference yang menjadi
masalah utama pada jaringan selular CDMA.
 Inter-cell handover sendiri terjadi bila transfer dilakukan antar transceiver pada sel
yang berbeda dan menggunakan spektrum frekuensi yang berbeda pula. Karena
terjadi perbedaan spektrum, maka proses handover antar sel dikenal juga dengan
istilah hard-handover.

Anda mungkin juga menyukai