Anda di halaman 1dari 3

SMF KULIT DAN PENY KELAMIN RSMTH

KEPANITERAAN KLINIK FK USAKTI

STATUS PASIEN
Nama Mahasiswa : Ruhmana Firah Fadilla R
NIM : 030.09.215
Periode : 25 Mei 2015 s/d 27 Juni 2015
A. IDENTITAS
NAMA : Tn. G
No. Med Rec : 13.45.31
JENIS KELAMIN : Laki-laki
TANGGAL LAHIR : 04/05/1995
ALAMAT : Jl. Karet Pasar Baru Barat I RT 03/07
NO TELPON : 089691059720

B. ANAMNESIS
Pasien Tn. G, laki-laki, datang ke poli kulit mengeluh bibir bengkak, bercak kehitaman di sekitar
mulut dan terasa perih di leher kanan, dan kedua mata. Keluhan ini dirasakan sejak 3 hari yang
lalu setelah mengkonsumsi nasi goring seafood. Pasien memiliki riwayat alergi seafood.

C. PEMERIKSAAN FISIK
KU : Tampak sakit ringan
Kesadaran: Compos Mentis
Kesan gizi: Gizi lebih
Tanda Vital
TD: 120/70 mmHg Nadi: 88x/mnt RR: 18x/mnt S: 36,50C
TB: 165 cm BB: 78 kg
Skala Nyeri: 4 Skala Gatal : 0
Lesi Kulit regio oris, dan regio mandibularis
Tampak lesi kulit berupa edema, macula hiperpigmentasi. Pada region mandibularis terlihat lesi
kulit erosi dan krusta.
D. DIAGNOSIS BANDING
1. Dermatitis urticarial
2. Dermatitis kontak (iritan atau alergik)

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
-

F. RESUME
G. Pasien Tn. G, laki-laki, datang ke poli kulit mengeluh bibir bengkak, bercak kehitaman di sekitar
mulut dan terasa perih di leher kanan, dan kedua mata. Keluhan ini dirasakan sejak 3 hari yang
lalu setelah mengkonsumsi nasi goring seafood. Pasien memiliki riwayat alergi seafood.
Pada pemeriksaan fisik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Lesi Kulit regio oris, dan regio
mandibularis. Tampak lesi kulit berupa edema, macula hiperpigmentasi. Pada region
mandibularis terlihat lesi kulit erosi dan krusta.
H. DIAGNOSIS KERJA
Dermatitis alimentary

I. TERAPI
R/ Kenalog tube No. I
 2 dd ue (bibir)
R/ Elocon cr tube No. I
 2 dd u e (sekitar mata dan leher)
R/ Claritin tab No. X
 1 dd I

J. EDUKASI
1. KIE pada pasien mengenai penyakitnya (dermatitis alimentary), penyakit ini merupakan
penyakit reaksi kulit terhadap makanan yang dimakan pasien.
2. Menggunakan obat dan mengoleskan obat pada lesi.
3. Menghindari makanan pencetus alergi.
4. Kontrol kembali ke Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSAL Dr. Mintohardjo

K. PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Bonam
Ad kosmetikum : Dubia ad bonam

L. TINJAUAN PUSTAKA (FITZPATRICK dan PPM PERDOSKI)


Fitzpatrick color atlas and synopsis of clinical dermatology

Anda mungkin juga menyukai