Anda di halaman 1dari 2

Acute Myelogenous Leukemia (AML)

Nama : Wiji Rahayuningtyas


NIM : P1337420616012
salah satu jenis leukemia; dimana terjadi proliferasi neoplastik dari sel mieloid
(ditemukannnya sel mieloid : granulosit, monosit imatur yang berlebihan)

Faktor endogen :
 kelainan kromosom
 Down Sindrom Manifestasi klinik :
3. TANDA DAN GEJALA
 Herediter 1) Hipertrofi ginggiva 1) Bukti anemia, perdarahan, dan infeksi
Faktor eksogen: sinar X, sinar 2) Kloroma spinal (lesi massa) : demam, letih, pucat, anoreksia, petekia dan
radioaktif, hormon, bahan 3) Lesi nekrotik atau ulserosa perirekal perdarahan, nyeri sendi dan tulang, nyeri
kimia, infeksi. 4) Hepatomegali dan splenomegali (pada kurang lebih abdomen yang tidak jelas, berat badan
50% pasien)
menurun, pembesaran dan fibrosis organ-organ
sistem retikuloendotelial (hati , limpa, dan
limfonodus)
kerusakan Sel sehat
2) Peningkatan tekanan intrakranial
sumsum tulang 3) kelemahan ekstremitas bawah, kesulitan
akibat radiasi, proliferasi berkemih, kesulitan belajar, khususnya
virus onkogenik, neoplastik matematika dan hafalan
maupun herediter
pembentukan kanker
pada sel mielogen muda nyeri akibat pembesaran limpa atau hati

masalah kelenjar limfa


terjadi granulositopenia,
trombositopenia sakit kepala atau muntah akibat leukemia meningeal
Dx. resiko injuri b.d gangguan neurologis
Dx. Gangguan perfusi jaringan b.d Tujuan : Pasien tidak mengalami cidera,
produksi SDM terganggu neurosensormotor dalam batas normal
4. KOMPLIKASI
Tujuan : Perfusi jaringan kembali Intervensi :
adekuat 1) Gagal sumsum tulang
a. Gunakan semua tindakan untuk mencegah perdarahan
Intervensi : 2) Infeksi khususnya pada daerah ekimosis
a. Awasi tanda vital 3) Koagulasi Intravaskuler b. Cegah ulserasi oral dan rectal
b. Kaji kulit untuk rasa dingin, pucat, Diseminata (KID/DIC) c. Gunakan jarum yang kecil pada saat melakukan
kelambatan pengisian kapiler injeksi
c. Catat perubahan tingkat kesadaran
4) Splenomegali
5) Hepatomegali d. Menggunakan sikat gigi yang lunak dan lembut
d. Pertahankan masukan cairan adekuat Laporkan setiap tanda-tanda perdarahan (tekanan
darah menurun, denyut nadi cepat, dan pucat)

Dx. intoleransi aktivitas berhubungan


dengan kelemahan akibat anemia
Tujuan : Terjadi peningkatan toleransi Dx. gangguan kenyamanan (Nyeri) . Dx.Resiko syok hipovolemik b.d
aktifitas b.d proliferasi pada tulang hemtopoeisis terganggu dan perdarahan
Intervensi : Tujuan : Pasien tidak mengalami Tujuan : Kebutuhan cairan tubuh terpenuhi
a. Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat
ketidakmampuan untuk berpartisipasi dala Intervensi :
yang dapat diterima a. Awasi masukan/haluaran. Hitung kehilangan
aktifitas sehari-hari Intervensi : cairan dan keseimbangna cairan. Perhatikan
b. Berikan lingkungan tenang dan perlu istirahat a. Mengkaji tingkat nyeri dengan skala 0 penurunan urin, ukur berat jenis dan pH urin.
tanpa gangguan sampai 5 b. Timbang berat badan tiap hari
c. Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada b. Jika mungkin, gunakan prosedur- c. Awasi TD dan frekuensi jantung
aktifitas yang diinginkan atau dibutuhkan prosedur (misal pemantauan suhu non d. Evaluasi turgor kulit, pengisian kapiler dan
d. Berikan bantuan dalam aktifitas sehari-hari dan invasif, alat akses vena
ambulasi c. Evaluasi efektifitas penghilang nyeri kondisi membran mukosa.
e. Berikan O2 sesuai indikasi dengan derajat kesadaran dan sedasi Beri masukan cairan 3-4 L/hari
d. Lakukan teknik pengurangan nyeri non
farmakologis yang tepat

Anda mungkin juga menyukai