Komunikasi Proyek
TUGAS FORUM
GEFRIYANDA
Pertanyaan
Jawaban
Forum 2
Pertanyaan
Pandangan mengenai tingkat kepadatan kerja antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor sering
berbeda. Bagaimana untuk mendapatkan kesamaan persepsi terhadap kepadatan kerja disuatu
proyek? Hal ini perlu menjadi perhatian agar menghindari resiko denda kelambatan maupun kualitas
kerja.
Jawaban
Kepadatan Tenaga Kerja (Labor Density): jumlah luas tempat bekerja setiap tenaga kerja, jika
kepadatan melewati titik jenuh produktivitas tenaga kerja akan menurun.
Angka kepadatan kerja dipengaruhi : Kompleksitas teknis. Semakin kompleks instalasi yang dibangun
semakin banyak material dan peralatan yang diperlukan dilapangan, sehingga membatasi ruang gerak
tenaga kerja.
Jenis kontrak:
-Unit price contract umumnya pemilik dan kontraktor tidak berbeda dalam ukuran kepadatan tenaga
kerja
-Lump-sump fixed price kontraktor utama menginginkan optimalisasi produktivitas tenaga kerja
sehingga menginginkan tingkat kepadatan yang lebih rendah.
Proyek sering mengalami keterlambatan. Bahkan bisa dikatakan hampir 80% proyek mengalami
keterlambatan. Jeleknya, keterlambatan proyek sering berulang pada aspek yang dipengaruhi
maupun faktor yang mempengaruhi. Seringnya terjadi keterlambatan proyek dan berulangnya
kejadian ini, menarik perhatian untuk ditulis. Tulisan ini adalah bagian pertama dari beberapa tulisan
yang akan mengulas mengenai keterlambatan proyek.
Waktu (Time) adalah salah satu constraint dalam Project Management di samping biaya (Cost), dan
kualitas (Quality). Keterlambatan proyek akan berdampak pada aspek lain dalam proyek. Sebagai
contoh, meningkatnya biaya untuk effort mempercepat pekerjaan dan bertambahnya biaya overhead
proyek. Dampak lain yang juga sering terjadi adalah penurunan kualitas karena pekerjaan “terpaksa”
dilakukan lebih cepat dari yang seharusnya sehingga memungkinkan beberapa hal teknis “dilanggar”
demi mengurangi keterlambatan proyek.
Keterlambatan proyek akan menyebabkan kerugian bagi pihak Pemilik Proyek yang tidak sedikit.
Kehilangan opportunity karena proyek belum bisa menghasilkan profit sudah sering terjadi. Kejadian
ini umunya menjadi sumber konflik baru bagi Penyedia Jasa dan Pemilik Proyek. Itu bagi Pemilik
Swasta. Bagi proyek pemerintah, misalnya pada proyek rumah sakit, maka kerugian akan mengarah
pada kerugian non-materiil seperti tertundanya penggunaan ruang operasi yang sifatnya urgent
sehingga pasien harus dirujuk ke rumah sakit lain jika tidak operasinya ditunda.
Yang terpenting disepakati adalah penjadwalan dan perkiraan jumlah tenaga kerja untuk menentukan
jumlah dan komposisi pekerja yang wajar dan dapat bekerja dengan efektif. Pernyataan tersebut
diperlukan untuk dua tujuan, yaitu:
1. Menentukan durasi pekerjaan, karena ukuran dan bentuk komposisi kelompok kerja
mempengaruhi lamanya pekerjaan berlangsung
2. Menentukan estimasi biaya pekerjaan, karena ukuran dan bentuk komposisi kelompok kerja
berpengaruh dalam estimasi biaya pekerja dalam suatu pekerjaan.
Forum 3
Pertanyaan
Jawaban
2. Untuk menentukan kecepatan produktiivitas proyek, dan dapat memproyeksi waktu, biaya
dan jumlah tenaga yang dibutuhkan sebuah proyek secara matang / meminimlaisir human
error.
Forum 4
Pertanyaan
Gambarkan struktur organisasi proyek di perussahaan/ lembaga saudara atau proyek lainnya. Jelaskan
mengapa bentuk struktur organisasi itu yang digunakan.
Jawaban
Struktur Organisasi Proyek
Forum 5
Pertanyaan
Sebutkan faktor objective dan subjective dalam menentukan struktur organisasi proyek.
Jawaban
1. Faktor objektif:
Volume (jam orang) total kegiatan
Tingkat kompleksitas proyek
Kecanggihan teknologui
Lokasi
Batasan waktu dan biaya proyek
Integrasi
Ketersediaan SDM dan sumber daya lainnya
Jenis kontrak
2. Faktor subjective
Kebijakan dan strategi
Penyerapan dan pengalihan teknologi
Budaya organisasi
(Modul Perkuliahan MSDM DAN KOMUNIKASI PROYEK PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA, DR.
IR. H. TJIPTOGORO DINARJO SOEHARI, MM)