Anda di halaman 1dari 2

GEFRI YANDA | 107120610

KRITIK ARSITEKTUR

GRBANG ISTANA SANG “JENDERAL”

UNIVERSITAS RIAU

Layaknya kerajaan di kisah dongeng yang memiliki istana yang megah menawan bagi
setiap yang meliatnya. Dimana istana tersebut merupakan suatu icon yang dapat
menggambarkan kejayaan kerajaannya. Istana yang memiliki ciri khas bagi setiap kerajaan.
Sebuah banguanan yang memiliki cerita tersendiri yang menjadi sebuah rahasia bagi
penikmatnya.Istana yang memiliki gerbang yang sangat tinggi yang menjadi benteng yang
kokoh bagi permukiman di dalamnya.

Gedung Rektorat Universitas Riau, salah satu gedung yang sangat penting di dalam
kampus ini. Tempat dimana para petinggi-petinggi kampus menjalankan tugasnya, tempat
dimana mahasiswa mengurus semua persyaratan kuliah. Sebuah gedung yang melambangkan
betapa kuat dan gagah siapapun yang bekerja di dalamnya. Gengsi yang tinggi terlihat jelas
dalam gedung ini. Memiliki tiang-tiang penyangga tinggi dan kokah yang menggambarkan
betapa tingginya kekuasaannya di kampus ini.

Siapa sangka sebuah istana yang tertulis dalam dongeng-dongeng kerajaan dapat muncul
tergambar dalam gedung ini ? Gedung ini memiliki gerbang yang sangat tinggi dan besar yang
melindungi bangunan ini. Gerbang yang memberikan efek positif bagi gedung ini. Gerbang
tanpa batas, gerbang tanpa jejak, gerbang digital, gerbang tak terlihat, apapun itu namanya
gedung ini memiliki gerbang yang membatasi daerah gedung dengan daerah sekitarnya namun
jika kita lihat dengan mata telanjang gedung ini sebenarnya tidak memiliki sebuah gerbang.

Penampakan gerbang ini dapat terlihat ketika kita memasuki jalan Mukhtar Lutfi. Jalan
yang merupakan jalan utama untuk memasuki Universitas Riau. Gerbang ini jelas sekali terlihat
ketika telah melalui seperempat jalan Mukhtar Luthfi. Seperempat demi seperempat jalan
terlalui maka terlalui pula penampakan gerbang ini. Semakin kita mendekati gedung ini semakin
hilang pula gerbang yang menawan ini. Sebuah gerbang namun bukan gerbang yang memagari
bangunan sang jenderal.

Benarkah bangunan ini memiliki gerbang yang seperti ini ?


Sebenarnya gerbang ini merupakan deretan pohon tinggi yang tingginya persis setinggi
gedung ini. Pohon yang selama ini dikira sebagai gerbng istana sang jenderal. Pohon ecoleptus
namanya, pohon sengaja ditanam berbaris rapi di depan gedung ini. Sebuah teknik penanaman
dimana dapat memberikan permainan mata yang sangat indah, mengelabui persepsi,
menggambarkan gerbang yang kokoh, melambangkan kekuasaan gedung ini.

Efek yang ditimbulkan dari pohon ini memuat gedung rektorat ini menjadi lebih indah
dan menawan. Penyambutan terhadap tamu tergambar jelas dari gedung ini. Pohon ini terlihat
seperti gerbang utama yang tinggi, layaknya gerbang istana pada masa kerajaan.

Deretan pohon ini terbagi menjadi dua bagian yang luas perbagianya sebesar dua kali
lipat lapangan futsal. Memiliki jalan ditengah tengah bagianya yang membuka pandangan ke
arah gedung rektorat ini, membuat view kearah gedung ini yang membuat gedung ini sangat
menawan dan tmegah bagi siapapun yang melewati jalan Mukhtar Lutfi.

Namun istana ini tidak akan ada apa apanya dibanding gedung lain tanpa gerbang ini.
Gedung yang tidak menarik dan membosankan, sama seperti kegiatan di dalamnya. Tidak
memiliki ciri khas yang dapat melambangkan dari kampus ini. Seperti halnya gedung kulih
biasa yang terbentuk dari kotak kotak batu yang tersusun tinggi. Kemegahan yang disanjung-
sanjung selama ini tidak akan terlihat tanpa adanya pohon-pohon yang berbaris rapi di depan
tumpukan batu yang tersusun tinggi ini.

Kemegahan dari gedung rektorat ini merupakan kemegahan yang ditimbulkan dari efek
pendukung dari bangunana ini, salah satunya pepohonan ecoluptus yang berbaris rapi ini. Jadi
siapapun yang melalui jalan Mukhtar Lutfi akan melihat gerbang ini, gerbang namun bukan
gerbang, erbang istana sang Jederal Universitas Riau.

Anda mungkin juga menyukai