Sewayana
( Sitihingil Keraton Surakarta )
Disusun Oleh :
Rizki Adinda Putri (1603183279)
Fitri Meliyani Rahayu (1603180203)
Yusron Nur Ali Muda (1603181028)
1
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat-Nya kepada kami
sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul
Eksplorasi Arsitektur dan Nilai Kebudayaan Bangsal Sewayana ( Sitihingil
Keraton Surakarta )
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Aida Andrianawati,
S.T.,M.Sn. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Arsitektur Nusantara yang telah
memberi kami kesempatan untuk mengkaji materi ini serta membantu kami baik
secara moral maupun materi. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini serta teman - teman
yang telah mendukung kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca dan bermanfaat dalam
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan, serta pelestarian ilmu budaya
nusantara.
24 Maret 2021
Penyusun
2
DAFTAR ISI
SAMPUL………………………………………………………..…1
KATA
PENGANTAR…………………………………………………..…2
DAFTAR
ISI………………………………………………………………….3
ABSTRAK………………………………………………………...4
PENDAHULUAN………………………………………………5-7
A. Latar
Belakang……………………………………………………….......5
A. Batasan
Masalah…………………………………………………….............7
B. Rumusan
Masalah………………………………………………….…………8
C. Tujuan……………………………………………………………...8
PEMBAHASAN………………………………………...……..9-18
PENUTUP………………………………………………………..19
A. KESIMPULAN…………………………………………………..19
B. SARAN…………………………………………………………..19
C. DAFTAR
PUSTAKA………………………………………….…………….20
3
Eksplorasi Arsitektur dan Nilai Kebudayaan
Bangsal Sewayana
( Sitihingil Keraton Surakarta )
Email : Rizkiadinda.putri00@gmail.com
Abstract
4
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
lapisan masyarakat, baik itu politik, ekonomi, sosial bahkan budaya. Di tengah
derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi hal ini berpengaruh pada
artefak merupakan produk budaya yang berkembang dalam kurun waktu yang
lama sesuai dengan budaya lokal berdasarkan nilai-nilai yang dianut oleh
yang kaya akan sejarah kebanggaan bangsa. Hal tersebut terlihat pada bangunan
istana yang ada di Indonesia. Pada awal berdirinya keraton di Indonesia bentuk
bangunan ditetapkan dengan ciri-ciri khusus sebagai lambang kerajaan dan pusat
pemerintahan. Bentuk keraton saat itu mengacu pada gaya tradisional yang
Surakarta adalah salah satu kota provinsi Jawa Tengah di Indonesia yang
memiliki beraneka ragam bentuk istana yang dibangun dengan arsitektur yang
5
kehidupan masing-masing daerah. Keraton Surakarta Hadiningrat merupakan
salah satu Contoh arsitektur yang dibangun berdasarkan ciri dan adat istiadat
yang unik, salah satunya yaitu Bangsal sewayana di sitihinggil(bagian tanah yang
tinggi) bagian utara, yang telah menjadi bagian estetika arsitektur kebudayaan
suku jawa Khususnya kerajaan mataram sejak beratus tahun yang lalu.
bukti dari peninggalan kasunanan surakarta Hadiningrat pada masa itu yang telah
arsitektur tersendiri yang memiliki nilai-nilai estetika yang tinggi dan eksotis atau
Bangunan ini dibangun oleh Sunan Paku Buwono X tahun 1812 Jawa atau 1913
M. Lantai Bangsal Sewayana ditinggikan pada tahun Alip 1835 atau 1905
tamu undangan, para bangsawan, dan kerabat dalem serta abdi dalem yang akan
6
Bentuk Bangsal Sewayana yang di dalamnya terdapat Bangsal Manguntur
menarik untuk diteliti dan di lebih dieksplorasi terkait dengan inkulturasi yang
pemahanan bentuk, fungsi dan makna pada arsitektur Bangsal Sewayana serta
B. BATASAN MASALAH
Kajian analisis ini dibatasi dalam aspek elemen arsitektur dan nilai kebudayaan
Surakarta Hadiningrat
Ç.RUMUSAN MASALAH
Sebagai acuan dalam pembahasan kajian ini terdapat rumusan masalah yaitu
sebagai berikut :
Keraton Surakarta ?
7
- Kapankah Bangsal Sewayana didirikan sebagai bagian dari Sitihinggil Utara
Keraton Surakarta ?
- Nilai budaya apa saja yang terdapat pada objek Bangsal Sewayana tersebut?
- Bagaimana analisis Bangunan obyek dilihat dari lay out dan elemen elemen
bangunan Keraton ?
D. TUJUAN
Dalam penyusunan kajian ini terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu
sebagai berikut :
- Agar dapat memahami bagian bagian Bangunan keraton Surakarta dari aspek
kebudayaannya
serupa
PEMBAHASAN
8
Bangsal Sewayana berasal dari kata Bangsal yang artinya tempat, dan
Sewayana berasal dari morfem tenant yang berarti Sowan "wajah". Bisa juga
berasal dari kata seba, yang secara harfiah berarti ngadep ing ngarsane priyayi
549), dan yana berasal dari kata jana yang berarti" orang ". Bangsal Sewayana
menghadap di bangsal ini biasanya bukan orang biasa atau rakyat biasa
grebeg maupun pisowanan dalem atau raja miyos dari kraton dalem.
9
Bangsal Sewayana dibangun oleh Sunan PB X tahun 1913 Masehi berada di
tengah bangunan Siti Hinggil Lor, digunakan oleh para pembesar kerajaan ketika
Alip 1835 atau 1905 Masehi, letaknya di tengah halaman Sitihinggil. Selain itu
juga terdapat tempat duduk untuk Putra Sentana dan abdidalem yang berpangkat
dibawah ini.
lebar menggambarkan
pengayoman selaras
jawa yang
10
mengharuskan
masyarakatnya)
bangunan bangsal
sewayana dengan
susunan simetris
melambangkan nilai
keadilan dalam
bermasyarakat dan
penentuan keputusan.
dengan ornamen
melebar di bagian
bawah
11
Lantai Lantai dengan ukuran
30cmx30cm dengan
segaris 90 derajat
mengandung nilai
terutama masyarakat
perjalanan menuju
kesempurnaan hidup
12
tengah lebih tinggi
mengandung nilai
dengan dimuliakan
mengingat bangsal
sewayana merupakan
tempat untuk
penyambutan tamu.
kurva(dome) kearah
vertikal dengan
sedangkan grid
melambangkan
13
kebersamaan rakyar
kehidupan sosial
masyarakat.
Sitihinggil merupakan suatu kopleks yang dibangun di atas tanah yang lebih
tinggi dari sekitarnya. Bangunan utama di kompleks Sitihinggil ini yaitu Sasana
Denah Sitihinggil
1. Eksterior
14
a. Tata Bangunan
Letak Bangsal Sewayana ini berada di pusat bangunan dalam arsitektur Keraton
Surakarta, yaitu terletak pada bagian tengah Sitihinggil Utara. Bangunan ini
b. Orientasi Bangunan
bangunan di sekelilingnya/penunjang.
15
c. Bentuk Denah
Terdiri dari satu wilayah terbuka dengan tiang / kolom sebagai pembatas atau
pemisah ruang.
d. Sistem Struktur
e. Ornamen
Laksana” di bagian sisi muka dari atap pelananya. Secara simbolis lambang ini
merupakan simbol identitas silsilah keraton. Paku dan Bumi merupakan lambang
16
f. Atap
Bagian atap menggunakan atap jenis pelana dengan penutup berasal dari seng.
Pada bagian plafon berbentuk seperti dome berwarna putih dengan pola kotak -
kotak / grid.
kotak
2. Interior
17
a. Lantai
b. Dinding
Tidak memiliki dinding, namun tiang - tiang penyangga dari besi dengan
PENUTUP
Kesimpulan
norma yang selalu di pegang teguh dalam perjalanan hidup mengabdi kepada
sang pencipta. Selain itu sirkulasi yang di guanakan adalah sirkulasi radial
memusat pada bagian tengah bangsal. Elemen seperti atap,kolom dan lantai
Saran
Bangsal Sewayana memiliki banyak sekali nilai budaya yang ditinggalkan pada
arsitektur bangunan jawa lainnya. Oleh karena itu, nilai budaya pada arsitektur
18
DAFTAR PUSTAKA
19
Merbabu.2017,”KompleksSitihingilLor”,http://www.merbabu.com/keraton/kera
ton_surakarta_hadiningrat4.php ,Diakses pada 10 april 2021.
Dentistraveller.2015,”Mengenal Lebih dekat Keraton Kesunanan Surakarta
Hadiningrat” ,https://dentistraveller.wordpress.com/2015/07/04/the-spirit-of-
java-mengenal-lebih-dekat-museum-keraton-kasunanan-surakarta-hadiningrat/,
Diakses pada 10 april 2021.
20