Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Hak kekayaan intelektual merupakan hak kebendaan, hak atas sesuatu benda yang
bersumber dari hasil kerja otak atau hasil dari pekerjaan pemikiran manusia yang menalar.
Hak kekayaan intelektual (Intellectual Property Rights) dapat dideskripsikan sebagai hak
atas kekayaan yang lahir karena kemampun intelektual manusia.
Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki sumber daya hayati
yang merupakan sumber plasma nutfah dan dapat dimanfaatkan untuk merakit varietas
unggul masa depan yang sangat mendukung pembangunan sektor pertanian. Dalam
prakteknya pembajakan varietas-varietas tanaman masih saja terjadi. Berkaitan dengan
maraknya pembajakan varietas-varietas tanaman maka dibentuk Undang-undang Nomer 29
Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman. Dalam pelaksanaan Undang-undang
Perlindungan Varietas Tanaman diharapkan peranan dari lembaga atau instansi yang dalam
lingkup Departemen Pertanian untuk menjalankan peran dan fungsinya memberikan
perlindungan hukum yang memadai terhadap varietas tanaman unggul baru.

B.Permasalahan
1. Apa yang dimaksu dengan PVT ?
2. Siapa pemegang hak PVT ?
3. apa hak dan kewajibannya pemegang hak PVT ?
4. bagai manakah upaya yang dilakukan untuk melindungi PVT ?
BAB II
PEMBAHASAN
1.Pengertian PVT
Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah hak yang diberikan kepada
pemulia dan/atau pemegang hak PVT untuk menggunakan sendiri varietas hasil
pemuliaannya atau memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk
menggunakannya selama waktu tertentu (Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 29
Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman). Dengan demikian perlindungan
diberikan terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui
kegiatan pemuliaan tanaman. PVT ini merupakan jawaban dari alternative perlindungan
terhadap tanaman yang diberikan oleh TRIPs.
Beberapa istilah yang sering digunakan dalam Perlindungan Varietas Tanaman
antara lain:
Perlindungan Varietas Tanaman, yang selanjutnya disingkat PVT, adalah perlindungan
khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah dan
pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap varietas
tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
Varietas tanaman, yang selanjutnya disebut varietas, adalah sekelompok tanaman dari
suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun,
bunga, buah, biji, dan ekspresi karakteristik genotipe atau kombinasi genotipe yang dapat
membedakan dari jenis atau spesies yang sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang
menentukan dan apabila diperbanyak tidak mengalami perubahan.
Varietas Hasil Pemuliaan adalah varietas yang dihasilkan dari kegiatan pemuliaan
tanaman.
Pemuliaan tanaman, adalah rangkaian kegiatan penelitian dan pengujian atau kegiatan
penemuan dan pengembangan suatu varietas, sesuai dengan metode baku untuk
menghasilkan varietas baru dan mempertahankan kemurnian benih varietas yang
dihasilkan.
Pemulia tanaman yang selanjutnya disebut pemulia, adalah orang yang melaksanakan
pemuliaan tanaman.
Benih tanaman, yang selanjutnya disebut benih, adalah tanaman dan/atau bagiannya yang
digunakan untuk memperbanyak dan/atau mengembangbiakkan tanaman.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diketahui bahwa varietas tanaman yang
dihasilkan harus berbeda dengan varietas tanaman y1[3]ang lain yang ditandai dengan
perbedaan bentuk fisik sampai perbedaan karakteristik tanaman .
Pengaturan mengenai perlindungan terhadap varietas tanaman (new varities of plants
protection) merupakan perkembangan dari segi hukum yang ingin menciptakan hak-hak
baru guna menegaskan dan memperkuat tipe perlindungan untuk ide berupa konsep hak
yang baru.
Kegiatan pemuliaan dalam bidang pertanian bertujuan untuk :
1. Perbaikan daya hasil dan stabilitas hasil pada tanaman bahan pangan
2. Perbaikan daya hasil yang lebih menarik pada tanaman buah-buahan
3. Penemuan bahan pangan baru ( diversifikasi menu )
4. Peningkatan protein melalui peningkatan komposisi hasil
5. Peningkatan gizi melalui eksploitasi ragam genetik
6. Peningkatan hasil pertanian yang mempunyai kandungan energi tinggi
7. Perbaikan terhadap kandungan racun
8. Ketahanan terhadap penyakit dan hama di lapangan dan tempat penyimpanan

2.pemegang hak PVT


Sesuai dengan Pasal 5 UU PVT, pemegang hak PVT adalah pemulia atau orang atau
badan hukum, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak PVT dari pemegang hak
PVT sebelumnya. Jika suatu varietas dihasilkan berdasarkan perjanjian kerja, maka pihak
yang memberi pekerjaan itu adalah pemegang hak PVT, kecuali diperjanjikan lain antara
kedua pihak dengan tidak mengurangi hak pemulia. Jika suatu varietas dihasilkan
berdasarkan pesanan, maka pihak yang memberi pesanan itu menjadi pemegang hak PVT,
kecuali diperjanjikan lain antara kedua pihak dengan tidak mengurangi hak pemulia.

3.hak dan kewajiban pemegang PVT


Hak yang diperoleh pemegang PVT adalah hak untuk menggunakan dan
memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakan varietas
berupa benih dan hasil panen yang digunakan untuk propagasi. Ketentuan ini berlaku juga
untuk varietas turunan esensial yang berasal dari suatu varietas yang dilindungi atau
varietas yang telah terdaftar dan diberi nama, varietas yang tidak dapat dibedakan secara
jelas dari varietas yang dilindungi, dan varietas yang diproduksi dengan selalu
menggunakan varietas yang dilindungi. Hak untuk menggunakan varietas tersebut meliputi
kegiatan:
1. memproduksi atau memperbanyak benih;
2. menyiapkan untuk tujuan propagasi;
3. mengiklankan;
4. menawarkan;
5. menjual atau memperdagangkan;
6. mengekspor;
7. mengimpor;
8. mencadangkan untuk keperluan sebagaimana dimaksud
dalam butir 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Selain memperoleh hak sebagaimana dijelaskan di atas, pemegang hak PVT juga
mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1. melaksanakan hak PVT-nya di Indonesia;
2. membayar biaya tahunan PVT;
3. menyediakan dan menunjukkan contoh benih varietas yang telah mendapatkan hak PVT
di Indonesia.

4.Upaya melindungi PVT


Upaya melindungi varietas tanaman hasil pemuliaan adalah:
1. Untuk perlindungan awal terhadap varietas tanaman hasil pemuliaan dapat dilakukan
melalui pendaftaran varietas.Pendaftaran varietas tidak dikenakan biaya dan akan
menyatakan hubungan hukum antara varietas yang bersangkutan dengan pemiliknya
dan/atau penggunanya.
2. Apabila potensi ekonomi atau bisnisnya cukup bagus, sebelum dilakukan pelepasan
varietas sebaiknya didaftarkan terlebih dahulu hak PVT-nya. Hal ini diperlukan mengingat
syarat kebaruan dalam PVT, dimana suatu varietas dianggap baru apabila pada saat
penerimaan permohonan hak PVT, bahan perbanyakan atau hasil panen dari varietas
tersebut belum pernah diperdagangkan di Indonesia atau sudah diperdagangkan tetapi tidak
lebih dari setahun, atau telah diperdagangkan di luar negeri tidak lebih dari empat tahun
untuk tanaman semusim dan enam tahun untuk tanaman tahunan. Selain itu, apabila suatu
varietas baru dilindungi dengan PVT, maka pemilik/pemegang hak PVT mempunyai
kekuatan hukum untuk melarang pihak lain menggunakan varietas tersebut tanpa seijin
pemilik/pemegang hak PVT.
3. Pelepasan varietas merupakan tahapan akhir yang perlu dilakukan mengingat UU No.
12/1992 yang mengharuskan suatu varietas yang akan diperjualbelikan/diedarkan/
diperdagangkan harus melalui prosedur pelepasan varietas.
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
Hak kekayaan intelektual merupakan hak kebendaan, hak atas sesuatu benda yang
bersumber dari hasil kerja otak atau hasil dari pekerjaan pemikiran manusia yang menalar.
Hak kekayaan intelektual (Intellectual Property Rights) dapat dideskripsikan sebagai hak
atas kekayaan yang lahir karena kemampun intelektual manusia.
Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah hak yang diberikan kepada
pemulia dan/atau pemegang hak PVT untuk menggunakan sendiri varietas hasil
pemuliaannya atau memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk
menggunakannya selama waktu tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (www.DEPTAN.com). Diakses pada tanggal 20 Juni 2012.

Anonim. (www.PPVT.co.id). Diakses pada tanggal 20 Juni 2012.

Hariani, Iswi. 2010. Prosedur mengurus HAKI yang benar.Pustaka Yustisia,Jakarta.

Krisnawati, Andriana. 2004. Perlindungan Hukum Varietas Baru Tanaman. Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Saidin. 2004. Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual; Undang-Undang No. 29 Tahun 2000

tentang Perlindungan Varietas Tanaman.

Sydaryat, sudjana. 2010. Hak Kekayaan Intelektual,Memahami Prinsip Dasar,Cakupan dan

UU Berlaku. Oasemadi, bandung.


Usman, Rahmadi. 2003. Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual Perlindungan dan Dimensi

Hukumnya di Indonesia. Alumni, Bandung.


MAKALAH DASAR – DASAR PEMULIAAN TANAMAN

PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN (PVT)

Disusun Oleh :

Nama : Roi Yanuar Misgi Manullang

Nim : PN/11906

Dosen Pengampu :Ir. Supriyanta

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA
2012

Anda mungkin juga menyukai