Anda di halaman 1dari 4

analisa air akan kandungan timbal,pH dan garam pada air laut,air tawar

dan air payau

Muhammad Zulkarnain Syah

Dosen : Prapti Ira K

Abstrak
Penelitian analisa kandungan timbal (Pb) dan kadmium (Cd) pada air tawar,air payau
dan ai laut telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam
berat khususnya timbal (Pb) dan garam serta pH pada air payau,air laut dan air garam.
Sampel yang digunakan untuk analisa Terdapat tiga percobaan, pada percobaan pertama
menguji kadar timbal pada air tawar dan didapatkan 0,068 gram timbal yang terkandung
dalam sample air tawar.Pada percobaan kedua menguji pH pada sampel air tawar,air
payau, dan air tawar di dapatkan hasil air laut dengan pH 7,5 ;air payau dengan pH 7,8
;dan air tawar dengan pH 5,7. Pada percobaan ketiga untuk kadar garam yang terdapat
pada ketiga sampel dan didapatkan hasil air laut memiliki kadar garam yang tertinggi,pada
air payau juga terdapat kadar garam namun tidak sebanyak air laut, lalu pada air tawar
tidak terdapat kadar garam sama sekali.

I. PENDAHULUAN dalam Peraturan Menteri Kesehatan


1.1 Latar Belakang Republik Indonesia No.
Air merupakan kebutuhan pokok bagi 492/MENKES/PER/ IV/2010 dimana ada
manusia.Air hampir digunakan di seluruh dua parameter yaitu parameter wajib dan
aktivitas sehari-hari.Namun ada standar parameter tambahan yang meliputi
pada air agar bisa digunakan baik untuk persyaratan kimia, mikrobiologi, fsik dan
diminum ataupun kebutuhan lain.Kriteria radioaktivitas
air yang baik untuk dikonsumsi jika
ditinjau dari sifat fisiknya yaitu harus 1.2 Tujuan
jernih.tidak berbau,tidak berasa dan tidak Tujuan penelitian ini adalah untuk
berwarna serta suhunya yang relatif sejuk dapat menentukan kadar pH, kadar ion Pb
dan tidak panas serta tidak memiliki pada air asin,air payau serta air tawar.
endapan maupun partikel kecil
didalamnya. Oleh karena itu sumber daya II. BAHAN DAN METODE
air harus dilindungi agar tetap dapat 2.1 Waktu dan Tempat
dimanfaatkan dengan baik oleh manusia
Penelitian ini dilaksanakan pada 3 Mei
serta makhluk hidup yang lain.
2018 Pukul 14.30 WITA. di Laboratorium
Pemanfaatan air untuk berbagai
STT MIGAS Balikpapan.
kepentingan harus dilakukan secara
2.2 Alat dan Bahan
bijaksana dengan memperhitungkan
kepentingan generasi sekarang maupun Alat – alat yang digunakan dalam
generasi yang akan datang. Aspek penelitian ini adalah pH tester, timbangan
penghematan dan pelestarian sumber daya digital, pipet ukur, gelas beker, kertas
air harus ditanamkan kepada segenap saring, corong, rak tabung, tabung reaksi,
pengguna air (Khaira, 2014). Dalam hal pemanggang,batang pengaduk
persyaratan kualitas air minum harus
sesuai dengan ketentuan yang tertuang
Bahan – bahan yang digunakan dalam Ditambahkan pula alkohol sebanyak 25
penelitian ini adalah air tawar, air payau, ml. Kemudian larutan disaring
air laut, alkohol, AgNO3 (Perak nitrat), menggunakan kertas saring. Berat kertas
PbSO4 (Timbal sulfat). saring sebelumnya seberat 1,07
gram.sesudah larutan disaring Kertas
2.3 Metode Penelitian
saring kemudian di panaskan
menggunakan oven dengan suhu 80°. lalu
Pada percobaan I menghitung kadar timbal
kertas saring ditimbang kembali dan
pada sampel air tawar. Air tawar diambil
dihitung perbedaan berat kertas saring
sebanyak 25 ml sebagai sample. Kemudian
sebelum dan setelah penyaringan
ditambahkan 10 ml larutan H2S04.
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑃𝑏
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑃𝑏 = 𝑥𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑃𝑏𝑆𝑂4
𝐵𝑀 𝑃𝑏𝑆𝑂4
Pada percobaan II adalah pengujian nilai 207
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑃𝑏 = 𝑥0,1 𝑔𝑟𝑎𝑚
pH menggunakan alat ukur pH atau pH 303
meter. Sampel sebanyak 20 ml sample Massa Pb = 0,068 gram
Percobaan percobaan kedua (II) untuk
kemudian dimasukkan ke dalam gelas
menguji kadar pH pada sampel,dan
beker. Lalu ukurlah pH sampel didapatkan hasil.Ditunjukkan pada Tabel
menggunakan pH tester dengan cara 1.
manruhkan ujung pH meter ke larutan. No. Sampel pH
Setiap mengukur pH dari sampel 1. Air Laut 7,5
dikalibrasi terlebih dahulu agar didapatkan 2. Air Payau 7,8
hasil yang akurat. 3. Air Tawar 5,7

Pada percobaan III menguji kadar garam Dari percobaan ketiga (III) dilakukan
(NaCl) pada sampel 5 ml dari setiap untuk menguji kandungan garam pada
sampel yang di masukkan ke dalam tabung sampel,ditunjukkan pada Tabel 2.
reaksi. Kemudian menambahkan larutan No Sampel Sebelum(+ Setelah
AgNO3. Setelah itu catat reaksi yang AgNO3) (+AgNO3)
terjadi. 1. Air Sedikit Berwarna
Laut keruh, putih,
III. HASIL DAN PEMBAHASAN terdapat terdapat
pasir endapan
3.1 Hasil 2. Air Keruh Sedikit
Dari percobaan pertama (I) digunakan Payau kekuningan, keruh,tidak
untuk menguji kadar timbal pada sampel berbau terdapat
air tawar,dapat dihitung : endapan
3. Air Jernih Jernih
o Berat kertas saring : 1,07 gram Tawar
o Berat Total : 1,17 gram
3.2 Pembahasan
o Berat PbSO4 : Berat Total-Berat
Timbal (Pb) adalah logam yang
kertas saring = 0,1 gram
mendapat perhatian utama dalam segi
kesehatan, karena dampaknya pada
sejumlah besar orang akibat keracunan
n PbSO4 : n Pb
makanan atau udara yang terkontaminasi
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑃𝑏𝑆𝑂4 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑃𝑏
:
𝐵𝑀 𝑃𝑏𝑆𝑂4 𝐵𝑀 𝑃𝑏
Pb memiliki sifat toksik berbahaya antara air laut dengan air payau tertukar
(Retyoadhi dkk, 2005). sehingga hasil yang didapat tidak sesuai
seperti yang seharusnya. Derajat keasaman
Timbal (Pb) juga salah satu logam berat
(pH) air yang lebih kecil dari 6,5 atau pH
yang mempunyai daya toksitas yang tinggi
asam meningkatkan korosifitas pada
terhadap manusia karena dapat merusak
benda-benda logam, menimbulkan rasa
perkembangan otak pada anak-anak,
tidak enak dan dapat menyebabkan
menyebabkan penyumbatan sel-sel darah
beberapa bahan kimia menjadi racun yang
merah, anemia dan mempengaruhi anggota
mengganggu kesehatan. Hasil pengujian
tubuh lainnya. Timbal dapat diakumulasi
sampel air tawar diperoleh pH 5,7
langsung dari air dan dari sedimen oleh
sedangkan pada air payau dengan pH
organisme laut (Purnomo, 2009).
7,8.dan untuk hasil air laut didapatkan pH
Pada percobaan pertama (I) pemeriksaan 7,5. pH merupakan parameter penting
laboratorium terhadap kandungan Timbal dalam analisis kualitas air karena
(Pb) pada air tawar berdasarkan pengaruhnya terhadap proses-proses
Permenkes Nomor 416 tahun 1990 tentang biologis dan kimia di dalamnya. Air yang
nilai ambang batas Pb untuk air bersih diperuntukkan sebagai air minum
(0,05 mg/L) terdapat sampel air tawar sebaiknya memiliki pH netral (+7) karena
tidak memenuhi syarat yaitu dengan kadar nilai pH berhubungan dengan efektifitas
Pb (0,068 mg/L). klorinasi. pH pada prinsipnya dapat
mengontrol keseimbangan proporsi
Sedangkan berdasarkan Permenkes Nomor
kandungan antara karbon dioksida,
492 tahun 2010 tentang nilai ambang batas
karbonat dan bikarbonat (Chapman, 2000).
Pb pada air minum (0,01mg/L) diketahui
bahwa sampel air tawar tidak memenuhi pengujian ini mengalami kesalahan pada
syarat dengan kadar (0,068mg/L) sehingga hasilnya di karenakan sample air yang
air ini seharusnya tidak dipergunakan tertukar.diperlukan keteletian dan sikap
untuk minum maupun memasak karena yang prima untuk mendapatkan hasil yang
dapat terakumulasi di dalam tubuh dan sesuai.
menimbulkan penyakit.
Pada percobaan III dilakukan untuk
Penambahan alkohol di lakukan untuk menentukan kadar garam pada larutam
mempercepat proses pembakaran saat di Sample yang digunakan 5 mL tiap sample
oven air tawar,air payau dan air laut kemudian
dititrasi dengan larutan AgNO3 yang
Timbal juga dapat mengakibatkan kolik
dilakukan sebanyak sekali tiap samplenya
dan konstipasi pada pencernaan,bersifat
dengan larutan AgNO3. Hasil titrasi
karsiogenik dalam dosis tinggi,juga
keduanya dianalisis dan dibandingkan.
mengakibatkan epilepsi serta kerusakan
Penentuan kadar NaCl dalam garam
otak besar dan delirium.
dilakukan dengan titrasi menggunakan
Pada percobaan II dilakukan pengujian AgNO3 sebanyak 3 tetes pipet tetes Titrasi
menggunakan alat pH meter untuk dihentikan ketika terbentuk endapan putih
menghitung nilai pH dari sampel air laut, karena reaksi :AgNO3 (aq)+ NaCl (aq) →
air payau, dan air tawar,alat pH meter NaNO3 (aq) + AgCl(s) (endapan putih)
dikalibrasi ulang agar hasil yang
Endapan putih inilah yang menandakan
didapatkan akurat.Terjadi kesalahan
adanya kandungan garam pada sample
dalam tahap pengambilan sampel. Sampel
banyak endapan
sebagaipenyumbang-
pencemaran-air-laut/
https://id.wikipedia.org/wiki/Timbal
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan Riardi Pratista Dewa,Sugeng
.2015.Analisa kandungan timbal (Pb)
Dari kesimpulan pengujian berikut dapat
dikatakan bahwa ketiga sample air tersebut dAn kadmium (Cd) pada air minum
tidak layak untuk di konsumsi dalamKemasandiKota
Ambon.MAJALAH BIAM Vol. 11, No. 2
Desember 2015, Hal 76-82
4.2 Kesimpulan
Ahmad Irfandi,Taufik
Dalam melakukan pengujian kedepannya Ashar.2013.ANALISIS KANDUNGAN
harap lebih teliti dalam melakukan KADMIUM (Cd) DAN TIMBAL (Pb)
pengujian agar tidak terjadi kesalahan dan PADA AIR SUMURGALI
merusak hasil yang seharusnya PENDUDUKDI SEKITAR INDUSTRI
DAUR ULANG AKI DAN
GANGGUANKESEHATAN PADA
DAFTAR PUSTAKA MASYARAKAT DESA BANDAR
KHALIPAH KABUPATEN DELI
Peraturan Menteri Kesehatan
SERDANG
RI No 416/Menkes/Per/IX/1990.
Jakarta.
Dewi Anggraini.2017.ANALISIS
KADAR LOGAM BERAT Pb, Cd, Cu
Peraturan Menteri Kesehatan
DAN Zn PADA AIR LAUT, SEDIMEN
RI No 492/Menkes/Per/IV/2010.
DAN LOKAN (Geloina coaxans) DI
Jakarta.
PERAIRAN PESISIR DUMAI,
PROVINSI RIAU
Retyoadhi, Y. A., Susanto, T., Martati, E.
2005. Kajian cemaran logam Arwiyah,Muhammad Zainuri.2015. STUDI
timbal(Pb), total mikrobia dan KANDUNGAN NaCl DI DALAM AIR BAKU
e.coli padakerang darah DAN GARAM YANG DIHASILKAN SERTA
(Anadara granosa linn)segar di PRODUKTIVITAS LAHAN GARAM
kabupaten Sidoarjo.Jurnal MENGGUNAKAN MEDIA MEJA GARAM
Teknologi Pertania 6(3), 203-211. YANG BERBEDA.Jurnal Kelautan Volume
8, No. 1
O’Neill,P.;1994.Environmental
Chemistry,Secondedition,Chapman
&Hall,London,28pages.
Purnomo, D. 2009. Logam berat
sebagai penyumbang
pencemaran air laut. Di Unggah
kembali dari http://
masdony.wordpress.
com/2009/04/19/ logam-berat-

Anda mungkin juga menyukai