Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 No.

01 (Maret 2017)

Formulasi Masker Peel-off dari Ekstrak Etanol


Kulit Buah Asam Kandis (Garcinia cowa, Roxb)
dan Uji Aktivitas Antioksidannya

Henny Lucida*, ABSTRACT: Peel off masks of the ethanolic extract of Garcinia cowa, Roxb. rinds have been
formulated. Three formulas were prepared containing the extract 1%; 1,5% and 2% respectively
Ema Fitri,
Poly Vinyl Alcohol (PVA) was used as coating film, Poly Vinyl Pyrolidone (PVP) as a thickener,
Deby Pitricia, propylenglycol as a humectan, nipagin and nipasol as preservatives and ethanol as a solvent. The
Vinny Hosiana. masks were subjected to evaluation procedures including homogeneity, pH, spreading test, skin
irritation test, elongation test, time for drying test, physical stabilities test against cooling and the
Fakultas Farmasi antioxidant activity assay by DPPH (1,1-diphenyl-2-pikrilhydrazil). Results showed that all formulas
Universitas Andalas, relativity stable physically during 6 week storage and the best formula was formula II with 1,5% of
Padang, the ethanolic extract of the Garcinia cowa, Roxb. rinds.

Keywords: dried rinds, Garcinia cowa Roxb, peel off mask


Corresponding Author:
Henny Lucida, ABSTRAK: Telah diformulasi masker peel off dari ekstrak etanol kulit buah asam kandis (Garcinia
Fakultas Farmasi Universitas
cowa, roxb) sebagai kosmetik dalam tiga formula dengan konsentrasi 1%; 1,5% dan 2% dengan
Andalas, Padang
hennylucida@gmail.com
menggunakan Poli Vinil Alkohol (PVA) sebagai bahan pembentuk lapisan film, Poli Vinil Pirolidon
(PVP) sebagai pengental, propilenglikol sebagai humektan, nipagin dan nipasol sebagai pengawet
dan etanol sebagai pelarut. Evaluasi masker meliputi pemerian, homogenitas, pemeriksaan pH,
uji daya menyebar, uji iritasi kulit, uji elastisitas, uji waktu mengering, uji stabilitas fisik terhadap
pendinginan dan uji aktivitas antioksidan menggunakan metoda DPPH (1,1-difenil-2-pikrihildrazil).
Dari hasil evaluasi, ketiga formula relatif stabil secara fisik selama 6 minggu penyimpanan, dan
masker yang paling baik adalah formula II dengan konsentrasi ekstrak etanol kulit buah asam kandis
1,5%.

Kata kunci: kulit buah asam kandis, Garcinia cowa Roxb, masker peel off

PENDAHULUAN Berdasarkan struktur kimianya, HCA


termasuk golongan senyawa Alpha Hidroxy
Tumbuhan Garcinia (Guttiferae) Acid (AHA) yang disebut juga asam buah
merupakan jenis pepohonan yang tumbuh karena banyak terkandung di dalam buah-
di daerah tropis. Dari penelitian terhadap buahan. AHA sudah umum digunakan dalam
ekstrak methanol beberapa spesies Garcinia, formula produk dermatologi dan kosmetika
ekstrak methanol kulit buah asam kandis dengan khasiat sebagai anti penuaan dini
(Garcinia cowa Roxb) mempunyai aktivitas (anti-wrinkle) dan mencerahkan kulit (skin
antioksidan yang potensial (Dachriyanus, whitening) (Gupta, 2004). Oleh sebab itu
2005). Ekstrak heksan dan kloroform kulit HCA yang yang terkandung di dalam kulit
buah asam kandis juga menunjukkan asam kandis patut dikembangkan sebagai
kapasitas antioksidan yang tinggi (Jena et al, antioksidan kulit dan agen pencerah kulit.
2002). Paparan cahaya matahari dan polusi
Jena et al (2002) melaporkan asam udara pada kulit selama beraktivitas sehari-
Access this article hidroksi sitrat (Hydroxy Citric Acid atau HCA) hari memicu timbulnya radikal bebas.
http://jstf.ffarmasi.unand.ac.id sebagai kandungan asam organik utama dari Serangan radikal bebas yang tidak terkendali
DOI: 0.4103/0973-1482.148700 daun, buah dan kulit buah kering Garcinia dapat mengurangi elastisitas jaringan
QR Code: cowa berturut-turut sebesar 1,7; 2,3 dan kolagen. Akibatnya kulit menjadi keriput dan
12,7 %. Asam-asam organic lain seperti timbul bintik-bintik pigmen kecoklatan pada
HCA lakton, asam oksalat dan asam sitrat kulit, yang biasa disebut dengan penuaan
juga terdapat dalam jumlah lebih sedikit. dini. Untuk untuk menangkal serangan
Kandungan asam yang tinggi menyebabkan radikal bebas, perlu penggunaan antioksidan
buahnya berasa sangat asam sehingga baik melalui asupan makanan maupun dalam
tidak layak dikonsumsi secara langsung, perawatan kulit (Hariyatmi, 2004).
baru digunakan sebagai bumbu masak dan Masker wajah dalam bentuk gel
selebihnya dibiarkan terbuang. merupakan masker yang praktis, karena

31
Lucida dkk | Formulasi Masker...

setelah kering masker tersebut dapat langsung diangkat memenuhi persyaratan bahan baku fitofarmaka (5),
tanpa perlu dibilas, dikenal sebagai masker peel-off. meliputi penetapan:
Pemakaian masker peel-off ditujukan untuk mengangkat 1. Pemeriksaan organoleptis ekstrak
kotoran dan sel kulit mati agar kulit bersih dan segar, 2. Penentuan susut pengeringan ekstrak
mengembalikan kesegaran dan kelembutan kulit, bahkan 3. Penentuan kadar abu
dengan pemakaian teratur dapat mengurangi kerutan
halus pada kulit wajah. Penentuan Kadar Asam Total Ekstrak Etanol Kulit Buah
Makalah ini melaporkan hasil penelitian formulasi Kering G. cowa, Roxb (2).
sediaan masker peel-off yang mengandung ekstrak etanol Kadar HCA dihitung sebagai kadar asam total dari
kulit buah asam kandis serta uji efek antioksidannya ekstrak menggunakan metoda titrasi asam basa sebagai
terhadap DPPH secara spektrofotometri. Diharapkan berikut: sebanyak 1,3 g ekstrak ditimbang yang setara
luaran dari penelitian ini dapat meningkatkan nilai dengan 10 g sampel segar, lalu diekstraksi dengan 50 ml
tambah tumbuhan asam kandis dari hanya sebagai air di dalam autoklaf dengan tekanan 21 atm dan suhu
bumbu masak menjadi bahan baku kosmetika alami. 121oC selama 30 menit dan disaring menggunakan kain
tipis. Ekstraksi dan penyaringan diulangi sebanyak 2 kali.
METODE PENELITIAN Hasil ekstraksi ditambah 4 g arang aktif, dipanaskan
di atas penangas air selama 30 menit dan disaring
Bahan menggunakan kertas saring Whatman No. 41. Arang aktif
Kulit buah asam kandis (G.cowa), diambil di daerah disaring dan dicuci 2 kali dengan 15 ml air ke dalam filtrat,
Lubuk Idai, Kanagarian Pakandangan, Kab. Padang dipekatkan hingga menjadi 30 ml dengan kondisi vakum,
Pariaman dan di konfirmasi identitasnya di Herbarium ditambah 120 ml etanol, dikocok dan diuapkan sehingga
ANDA FMIPA Universitas Andalas dengan no koleksi YleJ menjadi 25 ml. Dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N, yang
01/2006, etanol 70%, polivinil alkohol, propilenglikol, telah dibakukan dengan 200 mg kalium biftalat, memakai
PVP (Poli Vinil Pirolidon), metil paraben, propil paraben, indikator fenolftalein sampai larutan menjadi merah
air suling, DPPH. muda. Percobaan ini dilakukan 3 kali pengulangan.

Alat UJi Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Buah Asam


Perkolator, alat destilasi vakum, rotary evaporator, Kandis (6)
timbangan analitik (Denver Instrument*), pH meter E250 Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan
(Metrohm Herisau*), spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu metoda pengikatan radikal DPPH (1,1-difenil-2
Pharmaspec 1700), Universal Testing Machine (Zwick DO- pikrilhidrazil).
FBO.5TS) dan alat-alat gelas lainnya.
a. Pembuatan pereaksi DPPH
Ekstraksi Kulit Buah Kering Asam Kandis Secara Perkolasi DPPH ditimbang sebanyak 4,93 mg kemudian
(2) dilarutkan dalam 250 ml etanol dalam labu ukur sehingga
Sampel sebanyak 1 kg dibasahi dengan cairan diperoleh larutan dengan konsentrasi 50 µM.
penyari (etanol 70%), lalu dibiarkan selama 15 menit
sampai mengembang. Masa dipindahkan sedikit demi b. Penentuan panjang gelombang serapan maksimum
sedikit ke dalam perkolator yang telah diberi sedikit DPPH
kapas bagian bawahnya, sambil tiap kali ditekan hati- Sebanyak 3,8 ml larutan DPPH 50 µM dipipet
hati, dituangi dengan etanol 70% secukupnya sampai kemudian ditambah 0,2 ml etanol. Biarkan 30 menit
cairan penyari menetes lalu kran perkolator ditutup. ditempat yang gelap. Serapan larutan diukur dengan
Cairan penyari ditambahkan sampai terdapat selapis spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 400-
cairan penyari di atas simplisia. Perkolator ditutup dan 800 nm.
dibiarkan selama 24 jam. Setelah itu kran dibuka dan
perkolat dibiarkan menetes dengan kecepatan 1ml per c. Pemeriksaan aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit
menit. Pada saat bersamaan, cairan penyari ditambahkan buah asam kandis (G.cowa)
sehingga selalu ada selapis cairan penyari diatas sampel. Pengukuran dilakukan pada berbagai konsentrasi
Perkolasi dilakukan sampai perkolat terakhir bereaksi yaitu 10 mg/ml, 5 mg/ml, 2,5 mg/ml dan 1,25 mg/ml
netral terhadap kertas pH. Perkolat yang diperoleh dari larutan induk ekstrak etanol kulit buah asam kandis
dikentalkan secara destilasi vakum dan penguapan dengan konsentrasi 10 mg/ml.
dilanjutkan dengan rotari evaporator sampai didapatkan Masing-masing konsentrasi larutan dipipet
ekstrak kental. sejumlah 0,2 ml dengan pipet mikro, kemudian
ditambahkan dengan 3,8 ml larutan DPPH, dikocok dan
Karakterisasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Kering Asam dibiarkan selama 10 menit lalu diukur serapan dengan
Kandis spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 517
Ekstrak etanol kulit buah kering asam kandis nm.
dikarakterisasi untuk mendapatkan mutu ekstrak yang Aktivitas antioksidan sampel ditentukan oleh

32 Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 No. 01 (Maret 2017)


Lucida dkk | Formulasi Masker...

besarnya penurunan serapan radikal DPPH dan kemudian dan plester. Setelah 24 jam diamati gejala yang
dihitung melalui perhitungan persentasi inhibisi serapan timbul. Pemeriksaan ini dilakukan terhadap lima
DPPH dengan menggunakan rumus : orang panelis untuk setiap formula.
6. Pemeriksaan Stabilitas Fisik (9)
% inhibisi = Absorban kontrol – Absorban sampel x 100% Pemeriksaan stabilitas fisik masker terhadap
Absorban kontrol pendinginan dilakukan dengan cara: masker
disimpan dalam wadah yang cocok lalu disimpan
Absorban kontrol = serapan radikal DPPH 50 µM pada dalam lemari es dengan suhu 00C-40C dan dibiarkan
panjang gelombang 517 nm selama 24 jam, lalu dikeluarkan. Setelah itu diamati
Absorban sampel = serapan sampel dalam radikal DPPH apakah terjadi pemisahan atau tidak. Masker yang
50 µM tidak menunjukan pemisahan dinilai sebagai sediaan
yang stabil.
Sebagai pembanding digunakan vitamin C. 7. Uji elastisitas menggunakan alat Zwick® DO-
Pengukuran aktivitas antioksidannya sama dengan FBO.5TS,
pengukuran aktivitas ekstrak etanol kulit buah asam
kandis (Garcinia cowa Roxb). HASIL DAN PEMBAHASAN

Formulasi Masker Peel-Off Ekstrak Etanol Kulit Buah Metoda ekstraksi secara perkolasi menghasilkan
Kering Asam Kandis ekstrak kental sebanyak 472 gram dari sejumlah 850
Dibuat 3 formula masker peel-off dengan konsentrasi gram kulit buah kering asam kandis dengan rendemen
ekstrak yang berbeda, seperti tertera pada Tabel 1. 55,53%, hasil ini tidak berbeda jauh dengan penelitian
Polivinil Alkohol (10%) ditambahkan air suling sebelumnya yaitu 52,01% (10). Secara organoleptic,
sebanyak enam kalinya lalu dipanaskan dalam gelas diperoleh ekstrak kental bewarna coklat dan berasa asam,
piala, diaduk sampai bewarna bening dan homogen. mudah larut dalam air dan dalam etanol. Karakterisasi
PVP digerus dalam lumpang dengan penambahan ekstrak sesuai literature standar menghasilkan susut
sedikit air suling. Kedua massa tersebut dicampur dan pengeringan 9,33% dan kadar abu 0,95 %, menunjukkan
ditambahkan propilenglikol, diaduk sampai homogen. bahwa ekstrak memenuhi parameter yang disyaratkan
Tambahkan propil paraben dan metil paraben yang (5). Nilai pH ekstrak 2,10 menunjukkan ekstrak bersifat
sebelumnya telah dilarutkan dalam etanol, lalu diaduk sangat asam disebabkan kandungan asam-asam organic
dan digerus sampai terbentuk massa gel yang homogen. yang tinggi. Kadar HCA di dalam ekstrak dinyatakan
Ke dalam basis dtambahkan sejumlah ekstrak etanol kulit sebagai kadar asam total, karena kulit buah tanaman
buah asam kandis yang telah diencerkan dengan etanol ini selain mengandung HCA juga mengandung asam-
sehingga menghasilkan sediaan yang kandungan zat asam organik lain seperti asam oksalat, asam sitrat dalam
aktifnya berturut-turut 1%, 1,5% dan 2%. jumlah yang lebih sedikit dibanding HCA. Kadar asam
Sediaan kemudian dievaluasi sesuai persyaratan total ekstrak etanol kulit buah asam kandis diperoleh
yang berlaku (7), meliputi: 18,15 ± 0,027% (n=3). Bentuk buah segar dan kulit buah
1. Pemeriksaan organoleptis kering G. cowa atau asam kandis dapat dilihat pada
2. Homogenitas Gambar 1.
3. Pemeriksaan pH Selanjutnya dilakukan uji daya antioksidan ekstrak
4. Uji kecepatan mengering etanol kulit buah asam kandis terhadap larutan DPPH
5. Uji iritasi kulit (8) dengan tujuan untuk memperoleh data konsentrasi
Uji iritasi kulit dilakukan langsung pada manusia ekstrak yang akan digunakan dalam formulasi masker.
dengan cara uji temple. Masker ditimbang 0,1 Data pada Tabel 2. menunjukkan bahwa daya
gram dioleskan pada lengan bagian dalam dengan hambatan ekstrak terhadap oksidasi radikal DPPH
diameter 2 cm, kemudian ditutup dengan kain kasa meningkat dengan bertambahnya konsentrasi, % inhibisi

Tabel 1. Formula masker peel-off ekstrak etanol kulit buah kering asam kandis (Garcinia cowa Roxb).

No. Bahan F I (%) F II(%) F III(%)

1. Ekstrak Etanol kulit buah Asam Kandis 1 1,5 2


2.. Polivinil Alkohol 10 10 10
3. Polivinil Pirolidon 5 5 5
4. Propilenglikol 15 15 15
5. Metil Paraben 0,1 0,1 0,1
6. Propil Paraben 0,05 0,05 0,05
7. Etanol 70% 12,5 12,5 12,5
8. Air suling 100 100 100

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 No. 01 (Maret 2017) 33


Lucida dkk | Formulasi Masker...

Gambar 1. Buah asam kandis dan kulit buah kering asam kandis (Carcinia cowa Roxb)

terbesar adalah 82,64% pada konsentrasi tertinggi rata-rata 6,58 + 0,25 (n=6); pH ini sudah mendekati
ekstrak (10 mg/ml) yang masih lebih rendah dari nilai % pH fisiologis kulit yaitu 4,2-6,5 (8). Pada uji iritasi, basis
inhibisi vitamin C jika diuji pada kondisi yang sama, yaitu tidak menimbulkan iritasi pada 5 orang panelis. Waktu
98,62 % pada konsentrasi 3 mg/ml. Berdasarkan hasil ini kering basis masker peel-off adalah 22,38 menit. Rentang
dirancang formula masker dengan kandungan zat aktif waktu pengeringan gel masker sangat penting karena
(ekstrak etanol kulit buah asam kandis) berturut-turut diharapkan zat aktif dapat dilepaskan dari sediaan lalu
sebesar 1% (setara dengan 10 mg/ml ekstrak), 1,5 % (15 bekerja sebagai antioksidan dan pencerah kulit (11),
mg/ml) dan 2% (20 mg/ml). memberikan rasa segar dan dingin, kemudian setelah
Formula basis masker peel-off (Tabel 1) mengandung kering akan mengangkat sisa kulit mati, komedo, dan
polivinil alcohol sebagai pembentuk gel yang bila kotoran-kotoran lain yang menyumbat pori-pori wajah.
dioleskan pada kulit dapat membentuk lapisan film Masker peel-off yang mengandung ekstrak (Gambar
bersifat elastis, dan dapat diangkat dengan mudah 2) juga dievaluasi meliputi organoleptis, pH sediaan, uji
tanpa retak atau robek. Penambahan propilen glikol stabilitas fisika selama penyimpanan, uji daya antioksidan
dalam basis bertujuan sebagai humektan sehingga dan uji elastisitas lapisan film masker setelah dioleskan
dapat mencegah kehilangan air dan peningkat viskositas (Tabel 3).
sediaan, sedangkan polivinil pirrolidon ditujukan Hasil evaluasi menunjukkan sediaan gel bewarna
sebagai pendispersi dan pengental gel. Sebagai pelarut coklat dengan bau khas dan homogen yang secara
digunakan etanol yang juga memberikan rasa dingin fisika tidak mengalami perubahan selama 6 minggu
pada saat pemakaian sediaan gel. Basis gel masker pengamatan. Nilai rata-rata pH sediaan F1, F2 dan F3
peel-off dievaluasi meliputi pemeriksaan organoleptis, berturut-turut adalah (4,42 + 0,06); (3,88 + 0,08) dan (3,52
homogenitas, uji iritasi kulit, pH dan waktu mengering. + 0,12) dengan 6 kali ulangan. Nilai pH sediaan menurun
Uji organoleptis (Gambar 2) menunjukkan bahwa basis dengan bertambahnya konsentrasi esktrak. Rendahnya
berbentuk setengah padat, tidak berbau, berwarna pH sediaan disebabkan kandungan asam organic dalam
kuning muda transparan dan homogen dengan pH ekstrak yang pH nya 2,10. Nilai pH sediaan relative lebih

Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Serapan DPPH dalam Ekstrak Etanol Kulit Buah Asam Kandis (G.cowa)
dan Vitamin C pada Panjang Gelombang 517 nm.

No Sampel Konsentrasi Serapan %Inhibisi

1 DPPH 50 µM 0,363 00,00


1,25 mg/ml 0,225 38,02
2,5 mg/ml 0,150 58,68
2 Ekstrak etanol kulit buah asam kandis
5 mg/ml 0,078 78,51
10 mg/ml 0,063 82,64
0,375 mg/ml 0,016 96
0,75 mg/ml 0,004 98,87
3 Vitamin C
1,5 mg/ml 0,017 95,75
3 mg/ml 0,005 98,62

34 Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 No. 01 (Maret 2017)


Lucida dkk | Formulasi Masker...

Gambar 2. Basis gel masker peel-off (kiri) dan sediaan gel masker peel-off ekstrak etanol kulit buah asam kandis 1% (F1) (kanan)

rendah dari pH yang dapat ditoleransi kulit yaitu 4,2 – saat diberikan gaya maksimum rata-rata (135,08% +
6,5 (8). Penggunaan sediaan dengan pH rendah pada 25,95), semua dilakukan dengan 3 kali ulangan. Hasil
kulit mungkin dapat menyebabkan ketidaknyamanan pengujian elastisitas menunjukkan bahwa semakin tinggi
seperti menimbulkan rasa perih bila mengenai luka. konsentrasi ekstrak etanol kulit buah asam kandis yang
Untuk mengatasi hal ini sebaiknya di dalam basis gel digunakan maka semakin menurun kuat tarik dan daya
ditambahkan buffer dengan pH yang dapat ditoleransi regang masker peel off tersebut. Data ini merupakan data
kulit sehingga penambahan ekstrak tidak mengubah relatif karena dipengaruhi oleh ketebalan lapisan film
pH basis. Hasil uji iritasi sediaan masker ekstrak tanol yang tidak merata sehingga kuat tarik dan daya regang
kulit buah kering asam kandis secara uji tempel tertutup yang dihasilkan berbeda-beda. Daya elastisitas yang baik
pada lengan tangan bagian dalam terhadap 15 panelis akan memberikan kemudahan pada saat pemakaian
menunjukkan bahwa 26,67% (4 orang) mengalami yaitu, masker peel off akan lebih mudah diangkat dari
kemerahan pada bagian kulit yang diolesi sediaan. wajah setelah masker tersebut kering.
Kemerahan yang terjadi timbul seperti digigit nyamuk
dan hilang dalam waktu kurang dari sehari. Hal ini dapat KESIMPULAN
disebabkan pH sediaan yang rendah atau sensitifitas kulit
manusia yang berbeda-beda. Ekstrak etanol kulit buah kering asam kandis
Pada uji elastisitas lapisan film menggunakan alat pada kadar 1% menunjukkan nilai hambatan terhadap
Universal Testing Machine dapat dilihat kemampuan oksidasi radikal DPPH sebesar 82,64%. Formulasi sediaan
masker untuk diregangkan ketika diberikan gaya tertentu gel ekstrak tersebut pada konsentrasi 1, 1,5 dan 2 %
sehingga diketahui % kemampuan regangnya ketika menghasilkan sediaan masker peel-off stabil secara
masker diberikan gaya maksimum. Pada formula I, sediaan fisika dengan tingkat elastisitas yang baik namun nilai
dapat diregangkan dengan nilai kekuatan regangan keasamannya rendah. Formula 2 memiliki sifat elastisitas
saat diberikan gaya maksimum rata-rata (300,12% dan waktu mengering menyerupai sediaan pembanding.
+ 102,83) (Gambar 3); formula II dapat diregangkan Disarankan untuk menggunakan komponen dapar di
dengan nilai kekuatan regangan saat diberikan gaya dalam basis gel agar penambahan ekstrak yang bersifat
maksimum rata-rata (152,39% + 42,33); dan formula asam tidak menurunkan pH sediaan dan tetap berada
III dapat diregangkan dengan nilai kekuatan regangan pada rentang pH yang memenuhi persyaratan.
saat diberikan gaya maksimum rata-rata (96,80% +
67,79) sedangkan pembanding (masker peel-off merk
“O”) dapat diregangkan dengan nilai kekuatan regangan

Tabel 3. Hasil evaluasi sediaan masker peel-off ekstrak etanol kulit buah kering asam kandis

Parameter Basis F1 F2 F3 Pembanding*

Nilai pH rata-rata selama penyimpanan 6,58+0,25 4,42+0,06 3,88+0,08 3,52+0,12 -


(n=6)
Uji waktu mengering (menit) 22,63 19,83 20,50 20,17 20,30
Regangan lapisan film pada F maksimum - 300,12+102,83 152,39+42,33 96,80+67,79 135,08 + 25,95
(%) (n=3)

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 No. 01 (Maret 2017) 35


Gambar 3. Grafik Hubungan Daya Regangan Saat Gaya Maksimum Lapisan Film Formula I (n=3)

DAFTAR PUSTAKA 7. Departemen Kesehatan Republik Indonesia,


Farmakope Indonesia. (Edisi IV) Jakarta. 1995.
1. Dachriyanus, Kandis Antikolesterol dan Kanker, 8. Wasitaatmadja SM. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik.
2005., Diakses dari http://www.korantempo.com Jakarta: UI Press.1997.
2. Jena, B. S., Jayaprakasha, G. K., Sakariah K. K, Organic 9. Carstensen JT. Drug Stability: Principles and Practice.
Acid from Leaves, Fruits and Rinds of Garcinia cowa, Marcel Dekker, New York. 1990.
J. Agric. Food Chem. 2002;50:3431-3434. 10. Lucida H, ES Ben dan E Delita, Pengembangan Kulit
3. Gupta, inventor; Gupta Shyam K., assignee. Topical Buah Kering Asam Kandis sebagai Herbal Medicine:
nutraceutical compositions with selective body Optimasi Formulasi Tablet Effervesen dan Uji Efeknya
slimming and tone firming antiaging benefits. United terhadap Kenaikan berat Badan dan Pola Makan
States patent application US 10/248,508. 2003. Tikus , Seminar Nasional “Perkembangan Terkini
4. Hariyatmi, Kemampuan Vitamin E Sebagai Sains Farmasi dan Klinik 2”, Universitas Andalas,
Antioksidan Terhadap Radikal Bebas Pada Usia Padang. 2012.
Lanjut. MIPA. 2004;14 (1):52-60. 11. Agustin R, H Lucida dan Y Suwita, Formulasi Krim
5. Departemen Kesehatan RI, Parameter Standar Pemutih dari Ekstrak Etanol Asam Kandis (Garcinia
Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Direktorat Jenderal cowa, Roxb), Seminar Nasional & Workshop
Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik 4”,
Pengawasan Obat Tradisional. Jakarta. 2000. Universitas Andalas Padang. 2014.
6. Molyneux P. The use of the stable free radical
diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for estimating
antioxidant activity. Songklanakarin J. Sci. Technol.
2004;26(2):211-9.

36 Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 No. 01 (Maret 2017)

Anda mungkin juga menyukai