Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MATAKULIAH PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI PANGAN

Tri Lediana 2016340049

LIMBAH KENTANG SEBAGAI SUMBER ALTERNATIF UNTUK


PRODUKSI BIOETHANOL DENGAN BUDAYA CO-BUDAYA
SACCHARO

Bioetanol adalah alkohol, yang dibuat dengan fermentasi. Bioetanol


sebagai sumber energi alternatif dan etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar
pada kendaraan.Produksi bioetanol dari kentang didasarkan pada pemanfaatan
limbah kentang.. Bahan selulosa lebih murah dan banyak tersedia tetapi konversi
ke etanol melibatkan banyak langkah dan mahal. Etanol dihasilkan dari fermentasi
aerobik gula dan oksigen. Pada proses fermentasi kentang untuk menjadi
bioetanol melakukan beberapa metode yaitu : persiapan sampel, isolasi
mikroorganisme, uji hidrolisis pati dari isolasi Aspergillus niger, Simultaneous
Saccharification and Fermentation (SSF) dari limbah, Pengaruh suhu dan pH
terhadap produksi etanol, dan Estimasi kadar etanol dengan kromatografi gas.
Pada Isolasi mikroorganisme, Aspergillus niger dan Saccharomyces cerevisiae
sebagai mikroorganisme yang dipakasi untuk diisolasi. Uji hidrolisis pati dari
isolasi Aspergillus niger ,setelah diinkubasi reagen yodium ditambahkan untuk
mempercepat pertumbuhan. Adanya zona jernih di sekitar koloni mengkonfirmasi
hasil positif dan memperhitungkan kemampuan mereka untuk mencerna pati dan
dengan demikian menunjukkan adanya alfa-amilase.

Proses Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF) dilakukan


dalam labu 250 ml yang mengandung 5g kentang bubuk dalam 96 ml air suling.
Labu disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121 ° C selama 30 menit dan
diinokulasi inokulum 6% (v / v) Saccharomyces cerevisiae dan 4% (w / v)
inokulum Aspergillus niger. Labu tersebut disimpan untuk proses inkubasi
fermentasi dan kadar etanol diukur pada waktu inkubasi yang berbeda 96, 120
dan144 jam. Pengaruh suhu dan pH terhadap produksi etanol, Fermentasi kentang
dilakukan pada suhu yang berbeda (25 sampai 35 ° C) pH (5 sampai 7) dan masa
inkubasi 96, 120 dan 144 jam. Suhu optimum dan pH diperoleh selama
penyelidikan. Selanjutnya digunakan untuk fermentasi pada konsentrasi ragi 4%
sampai 6%. Hasil proses bioetanol yang dilakukan pada suhu yang berbeda (25
sampai 35 ° C), pH (4 sampai 6) dan fermentasi dilakukan pada suhu 96, 120, 144
jam. Kondisi optimal untuk produksi bioetanol adalah pH 6 dan suhu 30 ° C.
Fermentasi kentang yang tertinggi pada 144 jam dengan konsentrasi ragi 4 sampai
6%. Hasil etanol maksimum dari limbah kentang adalah 11,14% dan kadar etanol
meningkat seiring dengan kenaikan waktu fermentasi.

Anda mungkin juga menyukai