Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN

1. Lembaga – Lembaga Penyusun Standar Akuntansi


1.1 IAI dan Sejarahnya
1.1.1 Pengertian IAI
Ikatan Akuntan Indonesia yang selanjutnya disebut IAI, adalah organisasi profesi
yang menaungi seluruh Akuntan Indonesia. Sebutan IAI dalam Bahasa Inggris
adalah Institute of Indonesia Chartered Accountants. IAI merupakan
anggota International Federation of Accountants (IFAC), organisasi profesi akuntan
dunia yang merepresentasikan lebih 3 juta akuntan yang bernaung dalam 170 asosiasi
profesi akuntan yang tersebar di 130 negara. Sebagai anggota IFAC, IAI memiliki
komitmen untuk melaksanakan semua standar internasional yang ditetapkan demi
kualitas tinggi dan penguatan profesi akuntan di Indonesia. IAI juga merupakan anggota
sekaligus pendiri ASEAN Federation of Accountants (AFA). Saat ini IAI menjadi
sekretariat permanen AFA.
1.1.2 Peran dan Fungsi IAI
Secara umum IAI memuiliki dua tujuan utama yaitu sebagai berikut:
a. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu
pendidikan akuntan.
b. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.
IAI bertanggung jawan untuk menyelenggarakan sertifikasi akuntan
profesional (ujian Chartered Accountant-CA Indonesia), menjaga kompetensi melalui
penyelenggaraan pendidikan profesional berkelanjutan, menyusun dan
menetapkan kode etik, standar profesi, dan standar akuntansi, menerapkan penegakan
disiplin anggota, serta mengembangkan profesi akuntan Indonesia.
Saat ini IAI merupakan satu-satunya wadah yang mewakili profesi akuntan
Indonesia secara keseluruhan. IAI merupakan anggota International Federation of
Accountants, organisasi profesi akuntan dunia yang merepresentasikan lebih 2,5 juta
akuntan yang bernaung dalam 167 asosiasi profesi akuntan yang tersebar di 127
negara. Sebagai anggota IFAC, IAI memiliki komitmen untuk melaksanakan semua
standar internasional yang ditetapkan demi kualitas tinggi dan penguatan profesi
akuntan di Indonesia. IAI juga merupakan anggota sekaligus pendiri ASEAN
Federation of Accountants (AFA). Saat ini IAI menjadi sekretariat permanen AFA.

1.1.3 Sejarah IAI

1
Pada awal berdirinya negara Indonesia pada tahun 1945, di indinesia hanya
ada satu orang akuntan pribumi, yaitu Dr. Abutari sedangkan Prof. Soemardjo
lulus pendidikan akuntan di negeri Belanda pada tahun 1956. Akuntan-akuntan
Indonesia pertama lulusan dalam negeri adalah Basuki Siddharta, Hendra
Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem, mereka lulus pertengahan tahun
1957. Kemudian keempat akuntan tersebut memprakarsai berdirinya perkumpulan
akuntan Indonesia.

Pada tanggal 17 Oktober 1957, akuntan tersebut mengadakan pertemuan di


aula Universitas Indonesia (UI) dan bersepakat untuk mendirikan perkumpulan
akuntan Indonesia. Karena pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh semua akuntan
yang ada maka diputuskan untuk membentuk Panita Persiapan Pendirian
Perkumpulan Akuntan Indonesia. Panitia diminta untuk menghubungi akuntan
lainnya untuk menyatakan pendapat mereka. Pertemuan ini diketuai oleh Prof.
Soemardjo duduk, Fo Tie Siem sebagai penulis, Basuki Siddharta sebagai
bendahara sedangkan Hendar Darmawan dan Tan Tong Djoe sebagai komisaris.

Perkumpulan yang terbentuk tersebut pada akhirnya diberi nama Ikatan


Akuntan Indonesia (IAI) yang resmi berdiri pada 23 Desember 1957, yaitu pada
pertemuan ketiga yang diadakan di aula UI. Konsep Anggaran Dasar IAI yang
pertama berhasil diselesaikan pada 15 Mei 1958 dan naskah finalnya selesai pada
19 Oktober 1958. Adapun Tujuan IAI ketika itu, yakni IAI bertujuan untuk:

a. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan


akuntan.
b. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.
Untuk mencapai maksud, tujuan, dan fungsinya, IAI melaksanakan beragam
kegiatan

1.2 FASB dan Sejarahnya


1.2.1 Konsep FASB

FASB merupakan bagian dari struktur independen atas semua organisasi bisnis
dan profesi. Struktur tersebut meliputi Financial Accounting Foundation
(Foundation), FASB, Financial Accounting Standards Advisory Council (FASAC),
Governmental Accounting Standards Board (GASB), dan Governmental
Accounting Standards Advisory Council (GASAC).

2
1) Financial Accounting Foundation (FAF)
Yayasan ini adalah yayasan mandiri pada sektor organisasi swasta yang
bertanggung jawab atas pengawasan, administrasi, dan keuangan dari FASB,
GaSb, dan dewan penasehat mereka FASAC dan GASAC.

2) Financial Accounting Standards Board (FASB)

FASB mempertahankan FASB Standar Akuntansi CodificationTM (Standar


Akuntansi Kodifikasi) yang merupakan sumber otoritatif standar akuntansi
dan pelaporan, selain yang dikeluarkan oleh SEC, diakui oleh FASB yang
akan diterapkan oleh entitas nonpemerintah.

3) Financial Accounting Standards Advisory Council (FASAC)


Fungsi utama dari FASAC adalah untuk memberikan saran kepada FASB pada
masalah teknis dalam agenda Dewan.

4) Govermental Accounting Standards Board (GASB)

Yayasan mendirikan GASB pada tahun 1984 untuk menetapkan standar


akuntansi keuangan dan pelaporan untuk unit pemerintah negara bagian dan
lokal

5) Govermental Accounting Standards Advisory Council (GASAC)

GASAC memiliki tanggung jawab untuk memberikan saran kepada GASB


pada masalah teknis dalam agenda Dewan, prioritas proyek, dan berbagai hal
yang mungkin membutuhkan perhatian GASB.

FASB terdiri dari tujuh anggota penuh waktu yang ditunjuk oleh
Dewan Pembina dan dapat menjabat hingga dua kali dalam jangka waktu lima
tahun.

1.2.3 Fungsi dan Tujuan FASB

Adapun Fungsi FASB adalah untuk membangun dan meningkatkan standar


akuntansi dan pelaporan keuangan yang mendorong pelaporan keuangan oleh

3
badan non-pemerintah mampu menyediakan informasi bagi investor dan
pengguna lain dari laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Misi itu
dicapai melalui proses yang komprehensif dan independen dengan mendorong
partisipasi yang luas dan obyektif dari semua stakeholder, dan tunduk pada
pengawasan oleh Financial Accounting Foundation’s Board of Trustees.

1.2.4 Sejarah FASB

Sejak tahun 1973, Dewan Standar Akuntansi Keuangan / Financial Accounting


Standards Board (FASB) telah menjadi organisasi yang ditunjuk di sektor swasta
untuk menetapkan standar akuntansi keuangan yang mengatur penyusunan
laporan keuangan oleh entitas nonpemerintah. Standar tersebut secara resmi diakui
sebagai otoritatif oleh Securities and Exchange Commission (SEC) (Pelaporan
Keuangan No Rilis 1, Pasal 101, dan menegaskan kembali pada tahun 2003 bulan
April Pernyataan Kebijakan) dan American Institute of Certified Public
Accountants (Peraturan 203, Aturan Perilaku Profesional, sebagaimana telah
diubah Mei 1973 dan Mei 1979). Standar tersebut penting untuk fungsi efisien
dari ekonomi karena keputusan tentang alokasi sumber daya sangat bergantung
pada kredibel, ringkas, dan informasi keuangan yang dimengerti.

1.3 IASB dan Sejarahnya


IASB (Internasional Accounting Standard Board) menerbitkan IFRS
(internasional Financial reporting Standards). IASB merupakan badan lembaga
independen yang menyusun standar akuntansi yang bertujuan untuk
mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang
memiliki kualitas tinggi, dapat di pahami serta diperbandingkan.

Sejarah IASB
International Accounting Standard Committee (IASC) dibentuk secara resmi
tahun 1973, dengan maksud bahwa semua standard akuntansi internasional yang
akan diterbitkan oleh badan ini harus memenuhi syarat yaitu “be capable of rapid
acceptance and implementation world-wide”. Dalam 27 tahun umurnya, IASC
menerbitkan 41 standar yang dikenal dengan IAS. Pada bulan April tahun 2001,

4
IASC melakukan restrukturisasi dengan membentuk IASB (International
Accounting Standard Board) yang akan menjadi pengganti IASC sebagai standard
setter.
Sementara IASC menjadi foundation. Pada saat ini juga diputuskan bahwa
IASB akan melanjutkan pengembangan IAS yang telah diterbitkan sebelumnya,
dan memberi nama standard baru yang diterbitkannya dengan nama IFRS
(International Financial Reporting Standards).
2. Due Process Penetapan Standar Akuntansi
Di Indonesia telah kita ketahui bahwa berlakunya Prinsip Akuntansi Indonesia yang
diganti menjadi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesia, kemudian akhirnya
menjadi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yaitu pedoman yang digunakan bagi siapa saja dalam penyusunan laporan
keuangan yang nantinya akan diterima oleh khalayak umum.
1. Due Process Prosedur Penyusunan SAK
Due process prosedur penyusunan SAK yakni sebagai berikut.
1) Identifikasi permasalahan (issue) dengan DKSAK.
2) Mengkonsultasikan permasalahan (issue) dengan DKSAK.
3) Membentuk tim kecil dalam DSAK.
4) Melakukan penelitian terbatas.
5) Melakukan penulisan draft awal.
6) Pembahasan dalam komite khusus pengembangan standar yang dibentuk DSAK.
7) Pembahasan dalam DSAK.
8) Penyampaian Exposure Draft kepada DKSAK untuk meminta pendapat dan
pertimbangan mengenai dampak penerapan standar.
9) Peluncuran draft sebagai Exposure Draft dan pendistribusiannya.
10) Public Hearing.
11) Pembahasan tanggapan atas Exposure Draft dan masukan Public Hearing.
12) Limited Hearing.
13) Persetujuan Exposure Draft PSAK menjadi PSAK.
14) Pengecekan akhir.
15) Sosiaalisasi standar.

5
2. Due Process Procedure Penyusunan Interpretasi SAK, Panduan Implementasi SAK
dan Buletin Teknis tidak wajib megikuti keseluruhan tahapan due process yang diatur
dalam ayat 1 di atas, misalnya proses public hearing.

3. Due Process Procedure untuk pencabutan standar atau interpretasi standar yang sudah
tidak relevan adalah sama dengan due process procedures penyusunan standar yang
diatur dalam ayat 1 di atas tanpa perlu mengikuti tahapan due process e, f, i, j, dan k
sedangkan tahapan m dalam ayat 1 di atas diganti menjadi: Persetujuan pencabutan
standar atau interpretasi.

Umumnya proses penentuan standar ini dilakukan dengan melalui proses terbuka (due-
process). FASB sebagai contoh dalam proses ini mengikuti prosedur sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah dari masalah yang muncul dan kemudiam dicatat dalam
agendanya.
2. Penunjukkan grup atau tim yang anggotanya terdiri dari masyarakat akuntansi dan
bisnis.
3. Discussion Memorandum (DM) disebarkan pada publik untuk dievaluasi selama satu
periode paling lambat yakni 60 hari.
4. Dengan pendapat dilakukan untuk membahas keunggulan dan kelemahan berbagai
alternatif yang diajukan FASB.
5. Atas berbagai komentar yang diterima, FASB mengeluarkan Exposure Draft (ED)
mengenai standar akuntansi yang diajukan. Exposure Draft ini menentukan posisi
yang pasti dari FASB tentang masalah yang akan dibahas.
6. Exposure Draft disebarluaskan kepada masyarakat untuk dievaluasi yakni paling
lambat 30 hari.
7. Melalui pendapat untuk membahas kelemahan dan kebaikan berbagai alternatif yang
diajukan FASB.
8. Atas dasar berbagai komentar yang diterima, maka FASB mengambil langkah sebagai
berikut yaitu:
1) Mengadopsi standar tersebut sebagai pernyataan resmi;
2) Mengajukan revisi terhadap standar yang diusulkan melalui prosedur “due
process”;
3) Menunda pengeluaran standar dan menyimpan masalah dalam agenda;
4) Tidak mengeluarkan standar dan menghapus issue atau permasalahan dari agenda
B.

6
KESIMPULAN

Di Indonesia sendiri terdapat tiga lembaga penyusun standar akuntansi di Indonesia


yakni IAI (Ikantan Akuntan Indonesia) yang merupakan organisasi profesi yang
menaungi seluruh Akuntan Indonesia. Sebutan IAI dalam Bahasa Inggris adalah Institute
of Indonesia Chartered Accountants. IAI merupakan anggota International Federation of
Accountants (IFAC), organisasi profesi akuntan dunia yang merepresentasikan lebih 3
juta akuntan yang bernaung dalam 170 asosiasi profesi akuntan yang tersebar di 130
negara. Kedua ada FASB yang merupakan merupakan bagian dari struktur independen atas
semua organisasi bisnis dan profesi. Struktur tersebut meliputi Financial Accounting Foundation
(Foundation), FASB, Financial Accounting Standards Advisory Council (FASAC), Governmental
Accounting Standards Board (GASB), dan Governmental Accounting Standards Advisory
Council (GASAC).
Sedangkan ketiga ada IASB yang merupakan badan lembaga independen yang
menyusun standar akuntansi yang bertujuan untuk mengembangkan dan mendorong
penggunaan standar akuntansi global yang memiliki kualitas tinggi, dapat di pahami serta
diperbandingkan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yaitu pedoman yang digunakan
bagi siapa saja dalam penyusunan laporan keuangan yang nantinya akan diterima oleh
khalayak umum, penyusunan ini menggunakan sistem Due Process yang berujuan untuk
penyusunan SAK, penyusunan interpretasi SAK, may=upun pencabutan standae yang
tidak relevan lagi.

7
DAFTAR PUSTAKA

[1] Harahap. Sofyan, 2013. Teori Akuntansi (Edisi Revisi 2011). Jakarta: Rajawali
[2] http://ngurahobelixs.blogspot.com/2017/12/toeri-akuntansi.html . Diakses pada tanggal 18
September 2018

[3] https://dokumen.tips/documents/teori-akuntansi-sap-2.html. Diakses pada tanggal 18


September 2018

Anda mungkin juga menyukai