1
Pada awal berdirinya negara Indonesia pada tahun 1945, di indinesia hanya
ada satu orang akuntan pribumi, yaitu Dr. Abutari sedangkan Prof. Soemardjo
lulus pendidikan akuntan di negeri Belanda pada tahun 1956. Akuntan-akuntan
Indonesia pertama lulusan dalam negeri adalah Basuki Siddharta, Hendra
Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem, mereka lulus pertengahan tahun
1957. Kemudian keempat akuntan tersebut memprakarsai berdirinya perkumpulan
akuntan Indonesia.
FASB merupakan bagian dari struktur independen atas semua organisasi bisnis
dan profesi. Struktur tersebut meliputi Financial Accounting Foundation
(Foundation), FASB, Financial Accounting Standards Advisory Council (FASAC),
Governmental Accounting Standards Board (GASB), dan Governmental
Accounting Standards Advisory Council (GASAC).
2
1) Financial Accounting Foundation (FAF)
Yayasan ini adalah yayasan mandiri pada sektor organisasi swasta yang
bertanggung jawab atas pengawasan, administrasi, dan keuangan dari FASB,
GaSb, dan dewan penasehat mereka FASAC dan GASAC.
FASB terdiri dari tujuh anggota penuh waktu yang ditunjuk oleh
Dewan Pembina dan dapat menjabat hingga dua kali dalam jangka waktu lima
tahun.
3
badan non-pemerintah mampu menyediakan informasi bagi investor dan
pengguna lain dari laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Misi itu
dicapai melalui proses yang komprehensif dan independen dengan mendorong
partisipasi yang luas dan obyektif dari semua stakeholder, dan tunduk pada
pengawasan oleh Financial Accounting Foundation’s Board of Trustees.
Sejarah IASB
International Accounting Standard Committee (IASC) dibentuk secara resmi
tahun 1973, dengan maksud bahwa semua standard akuntansi internasional yang
akan diterbitkan oleh badan ini harus memenuhi syarat yaitu “be capable of rapid
acceptance and implementation world-wide”. Dalam 27 tahun umurnya, IASC
menerbitkan 41 standar yang dikenal dengan IAS. Pada bulan April tahun 2001,
4
IASC melakukan restrukturisasi dengan membentuk IASB (International
Accounting Standard Board) yang akan menjadi pengganti IASC sebagai standard
setter.
Sementara IASC menjadi foundation. Pada saat ini juga diputuskan bahwa
IASB akan melanjutkan pengembangan IAS yang telah diterbitkan sebelumnya,
dan memberi nama standard baru yang diterbitkannya dengan nama IFRS
(International Financial Reporting Standards).
2. Due Process Penetapan Standar Akuntansi
Di Indonesia telah kita ketahui bahwa berlakunya Prinsip Akuntansi Indonesia yang
diganti menjadi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesia, kemudian akhirnya
menjadi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yaitu pedoman yang digunakan bagi siapa saja dalam penyusunan laporan
keuangan yang nantinya akan diterima oleh khalayak umum.
1. Due Process Prosedur Penyusunan SAK
Due process prosedur penyusunan SAK yakni sebagai berikut.
1) Identifikasi permasalahan (issue) dengan DKSAK.
2) Mengkonsultasikan permasalahan (issue) dengan DKSAK.
3) Membentuk tim kecil dalam DSAK.
4) Melakukan penelitian terbatas.
5) Melakukan penulisan draft awal.
6) Pembahasan dalam komite khusus pengembangan standar yang dibentuk DSAK.
7) Pembahasan dalam DSAK.
8) Penyampaian Exposure Draft kepada DKSAK untuk meminta pendapat dan
pertimbangan mengenai dampak penerapan standar.
9) Peluncuran draft sebagai Exposure Draft dan pendistribusiannya.
10) Public Hearing.
11) Pembahasan tanggapan atas Exposure Draft dan masukan Public Hearing.
12) Limited Hearing.
13) Persetujuan Exposure Draft PSAK menjadi PSAK.
14) Pengecekan akhir.
15) Sosiaalisasi standar.
5
2. Due Process Procedure Penyusunan Interpretasi SAK, Panduan Implementasi SAK
dan Buletin Teknis tidak wajib megikuti keseluruhan tahapan due process yang diatur
dalam ayat 1 di atas, misalnya proses public hearing.
3. Due Process Procedure untuk pencabutan standar atau interpretasi standar yang sudah
tidak relevan adalah sama dengan due process procedures penyusunan standar yang
diatur dalam ayat 1 di atas tanpa perlu mengikuti tahapan due process e, f, i, j, dan k
sedangkan tahapan m dalam ayat 1 di atas diganti menjadi: Persetujuan pencabutan
standar atau interpretasi.
Umumnya proses penentuan standar ini dilakukan dengan melalui proses terbuka (due-
process). FASB sebagai contoh dalam proses ini mengikuti prosedur sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah dari masalah yang muncul dan kemudiam dicatat dalam
agendanya.
2. Penunjukkan grup atau tim yang anggotanya terdiri dari masyarakat akuntansi dan
bisnis.
3. Discussion Memorandum (DM) disebarkan pada publik untuk dievaluasi selama satu
periode paling lambat yakni 60 hari.
4. Dengan pendapat dilakukan untuk membahas keunggulan dan kelemahan berbagai
alternatif yang diajukan FASB.
5. Atas berbagai komentar yang diterima, FASB mengeluarkan Exposure Draft (ED)
mengenai standar akuntansi yang diajukan. Exposure Draft ini menentukan posisi
yang pasti dari FASB tentang masalah yang akan dibahas.
6. Exposure Draft disebarluaskan kepada masyarakat untuk dievaluasi yakni paling
lambat 30 hari.
7. Melalui pendapat untuk membahas kelemahan dan kebaikan berbagai alternatif yang
diajukan FASB.
8. Atas dasar berbagai komentar yang diterima, maka FASB mengambil langkah sebagai
berikut yaitu:
1) Mengadopsi standar tersebut sebagai pernyataan resmi;
2) Mengajukan revisi terhadap standar yang diusulkan melalui prosedur “due
process”;
3) Menunda pengeluaran standar dan menyimpan masalah dalam agenda;
4) Tidak mengeluarkan standar dan menghapus issue atau permasalahan dari agenda
B.
6
KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
[1] Harahap. Sofyan, 2013. Teori Akuntansi (Edisi Revisi 2011). Jakarta: Rajawali
[2] http://ngurahobelixs.blogspot.com/2017/12/toeri-akuntansi.html . Diakses pada tanggal 18
September 2018