Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian pendekatan pembelajaran open ended

Open ended merupakan pendekatan pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang
memiliki metode penyelesaian atau selesaian yang lebih dari satu . Jadi Open ended memberi
kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan, pengalaman
merumuskan, mengenali, dan memecahkan masalah dengan menggunakan lebih dari satu
metode.

Tujuan pembelajaran open-ended menurut Nokda ialah untuk mengembangkan kegiatan


kreatif dan pola pikir matematis peserta didik melalui problem solving secara simultan. Dengan
kata lain kegiatan kreatif dan pola pikir matematis peserta didik harus dikembangkan
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan setiap peserta didik.

2. Kelebihan dan Kekurangan Open Ended

Kelebihan open-ended menurut Suherman adalah:

a. Pesertadidik berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan


ide-ide mereka,
b. Pesertadidik mempunyai kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan
dan keterampilan matematika pesertadidiksecara menyeluruh,
c. Pesertadidik yang berkemampuan rendah dapat menyelesaikan permasalahannya dengan
cara mereka sendiri,
d. Pesertadidik termotivasi secara interinsik untuk memberikan pembuktian,
e. Memberikan kepada pesertadidik untuk memperoleh pengalaman dalam upaya
menemukan cara-cara yang efektif dalam menyelesaikan masalah berdasarkan gagasan
dari pesrtadidik yang lain.

Kelemahan open-ended menurut Suherman yaitu:

a. Membuat dan menyiapkan masalah matematika yang bermakna bagi pesertadidik


bukanlah hal yang mudah,
b. Beberapa pesertadidik yang pandai mengalami kecemasan dengan jawaban mereka,
c. Pesertadidik yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah dengan cara
tertentu, cendrung merasa tidak puas miskipun dapat menyelesaikan dengan cara yang
lain.

Meskipun pendekatan open-ended mempunyai beberapa kelemahan, namun kelemahan tersebut


masih dapat diatasi. Cara mengatasi kelemahan tersebut misalnya, dalam membuat dan
menyiapkan masalah yang bermakna bagi pesrta didik, guru terlebih dahulu mendaftar semua
respon yang diinginkan, setelah itu baru membuat masalah yang bermakna. untuk mengatasi
kecemasan yang dialami peserta didik yang pandai yaitu sebelum dilaksanakan pembelajaran
dengan pendekatan open-ended peserta didik terlebih dahulu diberi informasi terlebih dahulu
diberi informasi bahwa jawaban yang diajukan dalam permasalahan yang diajukan dapat
bermacam-macam tergantung dari sudut mana peserta didik memandangnya dan dari bermacam-
macam jawaban tersebut mungkin semuanya benar.

3. Menyusun Rencana Pendekatan Open-Ended

Apabila guru telah mengkonstruksikan atau menformulasi masalah Open-Ended dengan baik,
tiga hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran sebelum masalah itu ditampilkan di kelas
adalah:
a. Apakah masalah itu kaya dengan konsep-konsep matematika dan berharga?
Masalah Open-Ended harus medorong peserta didik untuk berpikir dari berbagai
sudut pandang. Disamping itu juga harus kaya dengan konsep-konsep matematika
yang sesuai untuk pesreta didik berkemampuan tinggi maupun rendah dengan
menggunakan berbagai strategi sesuai dengan kemampuannya
b. Apakah tingkat matematika dari masalah itu cocok untuk peserta didik?
Pada saat peserta didik menyelesaikan masalah Open-Ended, mereka harus
menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka punya. Jika guru
memprediksi bahwa masalah itu di luar jangkauan kemampuan peserta didik, maka
4fmasalah itu harus diubah/diganti dengan masalah yang berasal dalam wilayah
pemikiran pesreta didik.
c. Apakah masalah itu mengundang pengembangan konsep matematika lebih lanjut?
Masalah harus memiliki keterkaitan atau hubungan dengan konsep-konsep
matematika yang lebih tinggi sehingga dapat memacu peserta didik untuk berpikir
tingkat tinggi. Pada tahap ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan
rencana pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut:

 Tuliskan respon peserta didik yang diharapkan.


Pembelajaran matematika dengan pendekatan Open-Ended, siswa
diharapkan merespons masalah dengan berbagai cara sudut pandang. Oleh
karena itu, guru harus menyiapkan atau menuliskan daftar antisipasi
respons siswa terhadap masalah. Kemampuan siswa terbatas dalam
mengekpresikan ide atau pikirannya, mungkin siswa tidak akan mampu
menjelaskan aktivitasnya dalam memecahkan masalah itu. Tetapi
mungkin juga siswa mampu menjelaskan ide-ide matematika dengan cara
yang berbeda. Dengan demikian, antisipasi guru membuat atau
menuliskan kemungkinan repsons yang dikemukakan siswa menjadi
penting dalam upaya mengarahkan dan membantu siswa memecahkan
masalah sesuai dengan cara kemampuannya.
 Tujuan dari masalah itu diberikan kepada siswa harus jelas.
Guru memahami dengan baik peranan masalah itu dalam
keseluruhan rencana pembelajaran. Masalah dapat diperlakukan sebagai
topik yang tertentu, seperti dalam pengenalan konsep baru kepada siswa,
atau sebagai rangkuman dari kegiatan belajara siswa. Berdasarkan
pengalaman, masalah Open-Ended efektif untuk pengenalan konsep baru
atau rangkuman kegiatan belajar.
 Sajikan masalah semenarik mungkin bagi siswa
Konteks permasalahan yang diberikan atau disajikan harus dapat
dikenal baik oleh siswa, dan harus membangkitkan keingintahuan serta
semangat intelektual siswa. Oleh karena masalah Open-
Ended memerlukan waktu untuk berpikir dan mempertimbangkan strategi
pemecahannya, maka masalah itu harus mampu menarik perhatian siswa.
 Lengkapi prinsip formulasi masalah, sehingga siswa mudah memahami
maksud masalah itu
Masalah harus diekspresikan sedemikian rupa sehingga siswa
dapat memahaminya dengan mudah dan menemukan pendekatan
pemecahannya. Siswa dapat mengalami kesulitan, bila eksplanasi masalah
terlalu singkat. Hal itu dapat timbul karena guru bermaksud memberikan
terobosan yang cukup kepada siswa untuk memilih cara dan pendekatan
pemecahan masalah. Atau dapat pula diakibatkan siswa memiliki sedikit
atau bahkan tidak memiliki pengalaman belajar karea terbiasa megikuti
petunjuk-petunjuk dari buku teks.
 Berikan waktu yang cukup bagi siswa untuk mengekplorasi masalah.
Terkadang waktu yang dialokasikan tidak cukup dalam menyajikan
masalah, memecahkannya, mendiskusikan pendekatan dan penyelesaian,,
dan merangkum dari apa yang telah dipelajari siswa. Karena itu, guru
harus memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk mengekplorasi
masalah. Berdiskusi secara aktif antar sesama siswa dan antara siswa
dengan guru merupakan interaksi yang sangat penting dalam
pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended.
4. Langkah-langkah pembelajaran matematika dengan open ended
Menurut sawada menyatakan bahwa pendekatan open-ended di bagi kedalam dua periode.
Periode pertama adalah kerja individual dan kerja kelompok sedangkan periode kedua adalah
penyajian laporan kelompok dan membuat kesimpulan.

Pada periode pertama, peserta didik secara individu diberikan lembar kerja. Peserta didik
berusaha menyelesaikan lembar kerja yang memuat masalah open-ended secara individual.
Sesuai waktu yang ditetapkan. Selanjutnya peserta didik membentuk kelompok untuk
mendiskusikan hasil kerja dalam kelompok. Dengan mengerjakan lembar kerja secara individu
terlebih dahulu, maka saat diskusi kelompok peserta didik sudah mempunyai ide untuk
didiskusikan. Setelah waktu yang ditetapkan selesai, kelompok mengumpulkan hasil kerjanya.

Pada periode kedua, guru memanggil kelompok terpilih untuk menyajikan hasil kerja di
depan kelas dan mendiskusikannya dengan kelompok lain. Pada tahap ini akan terjadi Tanya
jawab antara kelompok lain dengan penyaji. Setelah penyajian hasil kerja semua kelompok
selesai, dilanjutkan dengan kegiatan membuat kesimpulan hasil pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai