Anda di halaman 1dari 5

Tinjuuun Pustuku

Aspek Klinik dan Histopatologik


Adenoma dan Hiperplasia Paratiroid
Sebagai Penyebab Utama
Hip er par atiroidisme Primer

Riesye Arisanty, Benyamin Makes

Departemen P atologi Anatomik Fakultas Kedolcteran Universitas Indonesia/


Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jaknrta

Abstrak: Hiperparatiroidisme merupakan keadaan klinis dengan berbagai macam gejala


hiperkalsemia, disertai dengan peningkatan produlai parathormon. Hiperpartiroidisme dibagi
menjadi primer sekunder dan tersier. Adenoma dan hiperplasia paratiroid merupakan penyebab
utama hiperparatiroidisme primer Beberapa ciri yang menjadi gambaran khas dari qdenoma
dan hiperplasia paratiroid dapat ditemukan dengan pemeriksaan radiologik dan
histopatologik. Penulisan ini bertujuan untuk menguraiknn gambaran klinik, histopatologik,
dan sedikit disinggung gambaran radiologik dari adenoma dan hiperplasia paratiroid terutama
yang berhubungan dengan keadaan hiperparatiroidisme primer Diharapkan uraian singkat
ini dapat dipakai sebagai panduan dalam membedakan adenoma paratiroid, dengan hiperplasia
paratiroid terutama pada keadaan hiperparatiroidisme primer
Katu kunci : hip erp aratiroidisme prime4 adenoma p aratiroid, hip erplasia p aratiroid

Clinical and Histopathological Aspect of Parathyroid Adenoma and


Hyperplasia as A Main Caused of Primary Hyperparathyroidism
esye Arisanty, Benyamin Makes

Anatomical Pathologt Department, Faculty of Medicine University of Indonesia/


Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta

Abstract: Hyperparathyroidism is a clinical condition ofvarious symptom ofhypercalcemia


accompanied increasing parathormone. There are primary, secondary, and tertiary hyperpar-
athyroidism. Parathy'oid adenoma and hlperplasia is the most common cause ofprimary hyper-
parathyroidism. Many characteristic ofparathyroid adenoma and hyperplasia can befound on
radiologt and histhopathology examination. The aimfor this article is to clinical, histopathologic
and radiologic features ofparathyroid adenoma and hyperplasia. Hopefuly, with the short expla-
nation about this topic can be use as a guide to dffirentiate between parathyroid adenoma and
hyperplasia.
Keywords: Primary hyperparathyroidism, parathyroid adenoma, parathyroid hyperplasia

Mai Kedokt Indon, Volum: 60, Nomor: 5, Mei 2010


Hiperplasia P aratiroid sebagai Penyebab (Jtama Hiperparatiroidisme Primer

Pendahuluan chief cells, sebesar 10-15% dan karsinomahanya l% dari


seluruh hiperparatiroidisme primer, seperti terlihat pada
Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar endokrin yang
tabel I .2-r.s-r0
berukuran kecil berbentuk oval, berhubungan erat dengan
kelenjar tiroid. Memiliki 2 pasang kelenjar di daerah poste- Tabel 1. Penyebab lliperparatiroidisme Primer di Massachr-
rior permukaan kelenjar tiroid. Secara histology kelenjar setti General Hospital antara Tahun 1930-2003 sebt
paratiroid terdiri atas 3 jenis sel yaitu chief cell dan oxyphil nvak i13t Kasus (Roth, S. I., unpublished data)tl
cell yngtersusun dalam kelompokan sbrta sel lemak' Kelenj ar Jumlah kasus (7o)
Penyebab
paratiroid memiliki fungsi dalam pengaturan kadar serum
Lalsium serta fosfat melalui pernbentukan hormone paratiroid Adenoma 2 640 (84,3)
(parathormone, PTH).t . Tunggal 2 602 (83,t)
o Multipel 38 (1,2)
Hiperparatiroidisme adalah suatu kelainan yang 4s7 (14.6)
Hiperplasia
menyeluruh dari kalsium, fosfat, dan metabolisme tulang yang . Clear cell 20 (0,6)
disetabkan peningkatan sekresi dari parathormon'a Hiper- . Chief cell 437* (14,0)
34 (1,1)
paratiroidisme dibagi menjadi primer, sekunder, dan tersier' Karsinoma
kelompok primer dan sekunder merupakan kelompokan 3 131
Total
tersering pada keadaan hiperparatiroidisme' Hiperpara-
tiroidisme primer merupakan keadaan produksi berlebihan *Termasuk 41 persen dengan keganasan familial dan multiple endo-
dari hormon paratiroid yang autonom' dan spontan' crine neoplasia (1,4%, Pasien).
Sedangkan hiperparatiroidisme sekunder dan tersier timbul
sebagai manifestasi sekunder pada individu dengan Penulisan ini adalah untuk menguraikan gambaran klinik
insufi siensi ginj al kronik.z6 histopatologik, dan radiologik dari adenoma dan hiperplasia
Kelainan tersering hiperparatiroidisme primer adalah paratiroid terutama yang berhubungan dengan keadaan
kelainan pada satu kelenjar, umumnya disebabkan oleh ade- hiperparatiroidisme primer. Diharapkan uraian singkat pada
noma paratiroid. Pada hiperparatiroidisme primer' kelainan makalah ini dapat dipakai sebagai panduan dalam mem-
juga dapat mengenai dua, tiga atau ke-empat kelenjar bedakan adenoma paratiroid, dengan hiperplasia paratiroid
paratiroid, yang menyebabkan terjadinya keadaan yang terutama pada keadaan hiperparatiroidisme primer dalam
Liperplastik, atau hiperplasia paratiroid. Sebagian kelenj ar penegakan diagnosis secara histopatologik untuk kepen-
atau keseluruhan kelenjar dapat mengalami hiperaktif'sr tingan terapi operatif.
Pada sekitar tahun 193 5, Castleman dan Mallory pertama
kalinya menjelaskan patologi dari hiperparatiroidism primer AdenomaParatiroid
akibat adenoma.s Keadaan hiperparatiroidisme primer Definisi
merupakan kelainan yang jarang' dengan manifestasi klinis
Adenoma paratiroid per definisi adalah suatu tumorjinak
yang terlihat adalah kelainan pada ginjal (nefrolitiasis) dan
dari kelenj ar paratiroid yang terdii atas chief cells , oncocytic
atau tulang (osteoporosis). Namun dengan, ditemukannya
cells ataupurt ctrnpuran dari kedua j enis sel tersebut'2'12 Faktor
pengukuran kadar kalsium dengan menggunakan metode
yang mempengaruhi terjadinya pertumbuhan adenoma
*ultichannel analyz er s menyebabkan perubahan pada
paratiroid masih belum dapat dipahami. Adenoma paratiroid
perkembangan kelainan ini. Di tahun 1975' angka kejadian
dapat timbul di mana saja di tempat yang memiliki jaringan
paratiroidisme primer di daerah Rochester, Minnesotta terjadi
kelenjar paratiroid normal ditemukan. Lebih kurang 90o/o dari
peningkatan 100 pasien per 100 000 pasien per tahun
kasus adenoma terutama melibatkan kelenjar di lehet bagian
dibandingkan dekade sebelumnya sebanyak 15,8 kasus
atas dan bawah. Lokasi paling sering untuk terjadinya ade-
dengan perbandingan pria:wanita sebesar 1 :2-3. Kebanyakan
noma adalah pada daerah kelenjar paratiroid. Tetapi adenoma
pasien terdeteksi akibat pemeriksaan rutin kadar serum
paratiroid dapat pula timbuL di daerah retroesofageal dan
kalsium dengan gejala ringan ataupun tanpa gejala' Beberapa
mediastinum. Sangat jarang te{adi, adenoma paratiroid yang
dugaan terjadinya peningkatan hiperparatiroidisme primer
berasal dari jaringan paratiroid ektopik, yang terlihat pada
dihubungkan dengan efekjangka panjang terapi radiasi di
lokasi dalam perikardium dan nervus vagus.a'8'r2
daerah kepala dan leher, wanita dengan defisiensi estrogen
pada saat menopause.3'e Gumbaran Klinik
Hiperparatiroidisme primer dapat mengenai seluruh usia,
Keadaan hiperparatiroidisme primer ditandai dengan
tetapi paling sering pada wanita pascamenopause pada
peningkatan hormon paratiroid serta pengaturan sekresi
dekade ke-6. Angkakejadianyang diakibatkan oleh adenoma
Lormon paratiroid yang tidak sempuma. Mobilisasi kalsium
paratiroid tunggal adalah 80-85% sedangkan multipel ad-
dari tulang yang dapat menyebabkan terjadi osteoporosis,
itto-u sebanyak 3-5o/o dati seluruh kejadian hiperpara-
peningkatan resorpsi kalsium oleh ginjal dan traktus gas-
tiroidisme primer. Sedangkan angka kejadian untuk
jenis trointestinal serta adanya fosfaturia menjadi hal yang utama
hiperplasia kelenjar paratiroid yang multipel terutama

228
Maj Kedokt Indono Volum: 60, Nomor: 5' Mei 2010
Hiperplasia Paratiroid sebagai Penyebab (Jtama Hiperparatiroidisme primer

dalam keadaan tersebut. Pasien dengan keadaan hiper- Gambsrun Makroskopik


paratiroidisme primer dapat menunjukkan gejala awal
Secara makroskopik, adenoma terlihat sebagai massa
hiperkalsemia dan hipofosfatemia. Gejala awal tersebut
yang berwarna coklat sampai merah kecoklatan, lunak dan
merupakan gambaran keadaan akut hiperparatiroidisme
homogen, permukaan halus yang berbatas tegas dengan
primer. Seringkali hiperkalsemia merupakan ketidak sengajaan
kapsul tipis yang memisahkannya dari jaringan lemak sekitar.
yang ditemukan pada pasien saat melakukan pemeriksaan
Berat massa tumor bervariasi, tetapi kebanyakan berkisar
rutin ataupun screening di laboratorium untuk alasan yang
antara 0,8-25 gram dengan rata-raIa 4,1 gram. Ukuran
lain.Gejalalainyang jugaseringdilaporkanantaralainadalah
makroskopik adenoma rata -rata25x17x9 mm3. Bentuk massa
adanya abnormalitas neuromuskular dengan manifestasi
tumor adenoma bulat atau oval, seperti ginjal, ataupun
klinis kelemahan otot, dan gangguan gastrointestinal seperti
memanjang. Nodul adenoma dapat soliter ataupun multipel.
konstipasi, ulkus peptikum, pankreatitis dan batu empedu.
Secara makroskopik kista dapat ditemukan, namun bukan
Sementara keadaan depresi akibat gangguan pada sistem
sebagai gambaran yang biasa. Rim berwarna kuning
saraf pusat. Didapatkan pula poliuria serta polidipsi.
kecoklatan yang biasanya merupakan sisa jaringan kelenjar
Walaupun kelemahan otot jelas berhubungan dengan
normal, dapat ditemukan 50-60Yokasus.3,e,1 r-r3-15
keadaan hiperkalsemia, tetapi patogenesis dari banyak
manifestasi klinis lainnya masih belum dipahami secara
jelzs.:,o,tz,r3
Gambaran Mikrcskopik
Secara histologik berdasarkan jenis selnya terdapat
Gambarqn Rudiologik beberapa jenis adenoma yaitu adenoma onkositik, Water-
Kelainan paratiroid biasanya menyebabkan pembesaran clear cell adenoma, lipoadenoma, dan adenoma atipik.
pada ukuran kelenjar. Pemeriksaan radiologi untuk visualisasi Gambaran adenoma merupakan tumor jinak berkapsul yang
yang menggunakan ultrasonografi, scintigrafi dan een TC- melibatkan satu lobus kelenjarparatiroid, dan didominasi oleh
sestamibi scanning mewnjukan gambaran soliter (tunggal). chief cells. Chief cell pada adenoma berukuran lebih besar
Pemeriksaan dengan scintigrafi memiliki sensitivitas yang dibandingkan padajaringan paratiroid normal, memiliki sedikit
tinggi, yaitu sampai 95% untuk mengetahui lokasi adenoma sitoplasma eosinofilik sampai jemih ataupun bervakuol karena
paratiroid tunggal tetapi hanya 25o/o wtukadenoma multipel. banyak mengandung glikogen. Inti sel pada adenoma
Pemeriksaan menggunakan CT Scan dengan kontras dan umumnya bulat, dan terletak di tengah. Kromatin intipadat,
MRI, juga dapat digunakan terutama untuk mengetahui lokasi kadang terlihat adanya anak inti berukuran kecil. Sel parenkim
adenoma paratiroid di luar kelenjar paratiroid.3'7'e,10,14 tersusun bervariasi, dari lemb aran padat (s olid sheet) sampai

Gambar 1.(A) Adenoma Paratiroid. Daerah Tumor Dikelilingi Rim Jaringan Normal Paratiroid (HE, x10) (B) Adenoma
Paratiroid. Kapsul Jaringan Ikat (HE, xl0) (C) Adenoma Paratiroid. Inti Solid (kromatin padat) (HE, x40)(D)
Adenoma Partiroid. Pseudorosette (HE, x40)

\{aj Kedokt Indon, Volum: 60, Nomor: 5, Mei 2010 tto


Hiperplasia Paratiroid Sebagai Penyebab (Jtama Hiperparatiroidisme Primer

noduler, trabekuler, pola asiner dan/atau folikuler.5'6'12-14 melebihi I 1.5 -12.5 mgldl. (Normal pada dewasa: 8. 8- 1 0'4 mg/
Ditemukannya rim j aringan paratiroid normal ataupun dL). Gejala klinik yang timbul pada keadaan hiperplasia
yang terdesak, merupakan kriteria penting pada adenoma paratiroid berat antara lain nefrolitiasis.
paratiroid. Pada daerah rim biasanya terdapat banyak lemak Biasanya hiperplasia paratiroid jenis chief cell,
danukuran sel di daerahini lebihkecil dibandingkan dengan berhubungan dengan sindrom MEN, seperti terlihat pada tabel
sel di daerahadenoma. Lebihkurang 50-60%kasus adenoma
2. Sedangkan hiperplasia paratiroid jenis clear cell tidak
paratiroid memiliki garnbaran rim dengart chief cell yangnon berhubungan dengan familial hiperparatiroidisme dan tidak
lneoplastik. Umumnya daerah rim dan daerah adenoma berhubungan dengan sindrom MEN' tetapi lebih asimp-
dipisahkan oleh kapsul jaringan ikat, yang kadangkala tidak tomatik.l13
begitu jelas.5'6'12-ra
Daerah stroma pada adenoma paratiroid mengandung Gsmbaran Radiologik
banyak pembuluh darah kapiler. Sel adenoma dapat tersusun Berbagai teknik pemeriksaan radiologi dapat digunakan
di sekitar pembuluh darah dalam bentuk seperti pseudoro- untuk memantau kelainan hiperplasia paratiroid' Teknik
sette. Stroma adenoma umumnya jarang. Fibrosis dengan pemeriksaan yang dilakukan hampir sama seperti pemeriksaan
endapan hemosiderin dapat ditemukarl-3'5'8'e'r2 Pada adenoma radiologi pada adenoma paratiroid antara lain dengan metode
yang berukuran besar dapat ditemukan adanya fibrosis, Computed Tomography (CT), skintigrafr,eh TC-sestamibi
peradangan loonik, degenerasi kistik dan kalsifikasi's scanning. Gambaran hiperplasia paratiroid biasanya multi-
lobuler, yaitu adanya pembesaran yang melibatkan lebih dari
Hiperplasia Paratiroid I lobus, bahkan sampai ke-4 lobus pada kelenjar paratiroid'
Deftnisi Pembesaran kelenjar mayoritas simetris tetapi pembesaran
Hiperplasia paratiroid adalah proliferasi sel parenkimal yang asimetris masih bisa ditemukan apabila pembesaran
kelenjar paratiroid yang menyebabkan peningkatan absolut kelenjar diakibatkan oleh hiperplasiajenis sel campuran antara
massa sel. Berdasarkanjenis sel yang mengalamiperubahan, chief cell dan clear cell.3"7't0'12't'7

hiperplasia dibagi menjadi hiperplasia primer jents chief cells


danjenrs clear cell.Ihpetplasia paratiroid lebih sering terjadi Gambaran MakroskoPik
akibat hiperplasia jenis chief cells. Prevalensi terjadinya Pada keadaan hiperplasia paratiroid jenis clear cell,
berdasarkan usia, paling banyak terjadi pada usia tua Lebih terdapat pembesaran seluruh kelenjar paratiroid. Biasanya
kurang 30% pasien dengan hiperplasia parattroidienis chief hanya 3 kelenjar yang mengalami pembesaran dengan variasi
cel/, disertai dengan keadaan familial hiperparatiroidisme atau ukuran pada tiap kelenjar pada setiap kasusnya, rala-rata
multiple endocrine neoplasia (MEN) syndrome.Hiperplasia 15x1 1x7 mm3. Berat masing-masing kelenjar yang mengalami
paraliroid jenis clear cellmerupakan kelainan yang sangat hiperplastik bisa mencapai 1 gram. Benhrk kelenjar tidak
jarang terjadi, pertama kali ditemukan keadaan hiperplasia beraturan disertai dengan ekstensi ke dalam jaringan lemak di
paratiroid jenis clear cells padatahun 1934. Antara tahun daerah leher yang mengelilinginya. Kelenjar yang berada di
1930-1975 hanya 19 pasien di Massachusetts General Hos- regio superior memiliki kecenderungan berukuran lebih besar
pital drdiagnosis hiperplasia paratiroid jenis clear cell's'1 daripada kelenjar yang berada di regio inferior. Kelenjar ber-
warna merah kecoklatan sampai coklat. Dapat pula ditemukan
Gamburan Klinik fokus kistik, perdarahan, dan fibrosis pada keadaan hiper-
Lebih dari 50% pasien dengan hiperplasia paratiroid plasia paratiroid yang berat dan berukuran besar.4'6'10'12-r4
tidak menunjukan gejala (asimptomatik). Gambaran klinik
pada hiperplasia paratiroid jenis chief cells tidak terlalu Gamburun MikroskoPik
berbeda dengan gambaran klinik pada adenoma paratiroid'
Secara mikroskopik, hiperplasia terutama jenis chief cell
Gejala klinik lebih sering terlihat apabila kadar kalsium
memrnjukan peningkatan proporsi parenkim dibandingkan
Tabel.2 Kelainan yang Berhubungan dengan Adenoma Para- lemak jaringan ikat. Jenis sel yang mendominasi adalah chief
tiroid dan Hiperplasia ParatiroidT cell,retapi jenis sel yang lain masih ada.s'13't4
Gambaran mikroskopik secara umum kelenjar yang
Adenoma paratiroid Hiperplasia Paratiroid
mengalami hiperplasia, memiliki pembesaran difus dan
Hiperparatiroidisme Primer Hiperparatiroidisme Primer noduler. Pembesaran noduler lebih sering ditemukan'
(8s%) (15%) Arsitektur pertumbuhan pada kelenjar berupa trabekuler,
Kista paratiroid (adenoma de- Hiperparatiroidisme Primer solid, ataupun folikuler. Bentuk inti sel yang pleomorfik'
Hiperparatiroidisme sekender
generasi)
disertai adanya sel radang menahun, kadang dalam bentuk
Lipoadenoma Paratiroid MEN 1 dan MEN 2A
Hyp erparathyroidism-i aw tumor
folikel limfoid masih mungkin ditemukan. Pada hiperplasia
syndrome kelenjar dengan berat yang besar, sering ditemukan gambaran
kista.a-7,13,14

Mai Kedokt Indon, Volum: 60, Nomor: 5, Mei 2010


Hiperplasia Paratiroid sebagai Penyebab (Jtama Hiperparatiroidisme primer

Hiperplasia jenis clear cells memiliki gambaran dengan hiperplasia paratiroid. Pada banyak kasus, hiperpara-
pembesaran difus dan noduler. Arsitektur kelenjar bervariasi, tiroidisme primer paling sering disebabkan oleh adenoma
bisa berbentuk glanduler, trabekuler, sampai difus. Ukuran paratiroid. Manifestasi klinis yang jelas dari hiperpara-
sel biasanya lebih besar dibandingkan chief cell, dengan' tiroidisme primer adalah osteoporosis dan nefrolitiasis.
inti eksentrik dan pada beberapa sel dapat berinti ganda.
Tiap sel memiliki sitoplasma jernih dengan vakuol-vakuol DaftarPustaka
yang berukuran kecil. 5-7'r3'14 1. Wheater's. Functional histology a text and colour atlas. Editor:
Young B, Heath JW. Edinburg: Churchill Livingsone; 2000.p.318-
9.
-
2. Johnson SJ, Sheffield EA, McNicol AM. Best practice no 183:
examination of parathyroid gland specimens. J Clin pathol.
2005;58:338-42.
3. Jacqueline A, Wieneke, Smith A. Parathyroid adenoma. Head and
Neck Pathol. 2008;2:305-8.
4. Potts JT. Disease of the parathyroid gland and other hyper and
hypocalcemic disorders in Fouci AS, Braunwald E, Kasper DL,
Houser SL, Longo SL, Jameson L, et al. editors. Harrison,s inter-
nal medicine. l7d ed. New York: McGraw-Hill; 2008.p. 2377-86.
5. Lloyd RV, Douglas BR, Young WF. Endocrine diseases. Atlas of
nontumor pathology, l"t series, Fascicle l. Washington: Armed
Forces Institute of Pathology; 2002.
6. Maiha A, Kumar V. The endocrine system in Kumar V, Abbas AK,
Fausto N, Mitchell RN. editors. Robbins Basic pathology. 8th ed.
Philadelphia: Saunders Elsevier; 2007 .p.7 7 I -4.
7. Clarke BL. Parathyroid adenomas and hyperplasia in Hay ID,
Wass JAH, editors. Clinical endocrine oncology, 2'd ed. Blackwell
publishing: Massachusetts; 2O08.p.172-8.
8. Mnaymneh LG, Kimura N. The parathyroid adenoma a histo-
pathologic definition with a shrdy of 172 cases of primary hyper-
parathyroidism. Am J Pathol. 1984;ll5:70-83.
Delellis pq |tazeglia B Mangay S. Primary hyperparathyroid:
a current perspective. Arch Pathol Lab Med.2008;132:1251-62.
10. Nguyen BD. Parathyroid imaging with Tc-99m sestamibi planar
and SPECT scintigraphy. Radiographics 1999;19:601-614.
Yao I! Singer F\ Roth SI, Sasson A, Ye C, Giuliano AE. Weight
of normal parathyroid glands in patients with adenomas. J Clin
Gambar 2. (A) Hiperplasia Paratiroid Jenis Chief cefl. Tidak Endocrinol Metab 2004;89:3208-l 3.
ada Kapsul Jaringan Ikat (HE xa). (B). Hiperplasia Grimelius L, Delellis RA, Bondeson L, Arkestrom G,Amold A,
Paratiroid. Parenkim dengan Sel Lemak di anta- Franssila KO, et al. Parathyroid adenoma. In Delellis RA, Lloyd
ranya (HE,x10) RV, Heitz PU, Eng C, editors. Pathology and genetics of tumours
of endocrine organs. World Health Organization classification of
Beberapa ciri yang dapat dipakai untuk membedakan tumour. Lyon: IARC Press; 2004.p.128-32.
Nayar R, Schindler S. Head and neck. In Haber MH, Gatuso P,
adenoma dan hiperplasiaparatiroid. (Tabel 3)
Spitz DJ, David O, editors. Differential diagnosis in surgical pa-
thology. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2002.p.394-6.
Tabel 3. Gambaran Radiologik dan Histopatologik Adenoma
Lawrence DA. A histological comparison of adenomatous and
dan Hiperplasia Paratiroid hyperplastic parathyroid glands. J. Clin Pathol. 1978;31:626-
32.
Adenoma Hiperplasia Hamidi S, Soltani A, Hedayat A, Kamalian N. Primary hyperpar-
Radiologik Nodul soliter Multinoduler yang athyroidism: A review of 177 cases. Med Sci Monit. 2006;12:86-
sim etri s/a si metri s 9.
Boger MS, Perrier ND. Benign primary tumors: Primary hyper-
Mikroskopik: parathyroidism in Steele Jr GD, Phillips TL, Chabner BA, edi
Kapsul (+) C) tors. Endocrine tumour Atlas of clinical oncology. Hamilton-
Rim jaringan normal (+) C) London: BC Decker inc; 2003.p.58-71.
Lemak intranodul (-) (+/sedikit)o l7 Miriani G Gulec SA, Rubello D, Boni G Puccini M, Pelizzo M\
Pseudorossete (+) G) et al. Prcoperative localization and radioguided parathyroid sur-
gery. J Nucl Med,. 2003;44:1443-58.
Kesimpulan
Hiperparatiroidisme primer yang ditandai adanya @ro
hiperkalsemia dapat disebabkan oleh adenoma atav

Anda mungkin juga menyukai