Anda di halaman 1dari 5

8 Geografi/Sosiologi 8: Pengendalian Sosial

Pengendalian Sosial
Pengertian Suatu proses yang direncakan /atau tidak direndanakan dengan tujuan
pengendalian mengajak , membimbing, bahkan memaksa warga masyarakat agar
sosial mematuhi nilaipnilia dan kaidah-kaidah yng berlaku .
/social Melalui pengendalian sosial , nilai dan noram digunakn untuk mendidik ,
control mengajak bahkan memaksa anggota masyarakat mematuhi aturan main
dan mengatur hubungan antarpribadi dan antarkelompok
Pendapat Astrid S.  mengontrol psikologis dan non-fisik karena
para ahli Susanto merupakan “tekanan mental” terhadap individu
tentang sehingga individu akan bersikap dan bertindak sesuai
pengendalian dengan penilaian dalam kelompok.
sosial Robert M.Z.  Mengmukakan bahwa penegndlaian sosial adalah
Lawang semua cara yng dipergunakan suatu masyarakat untuk
menegmbalikan si penyimpang pada garis yang normal
atau sebenarnya
Joseph S. mengemukakan bahwa pengendalian sosial adalah
Roucek proses baik terencana maupun tidak yang bersifat
mendidik, mengajak, bahkan memaksa semua warga
masyarakat agar mematuhi kaidah sosial yang berlaku
Karel J. Veeger  Mengemukakan pengendalian sosial adalh kelnajtan
darimproses sosialiasasi dan berhubungan dengan
cara-cara dan metode-metode yang digunakan untuk
memndorong seseorang agar berperilaku selaras
dengan kehendak keolompok atau masyarakat yang
jika dijalankan secara efektif, perilkaumindividu akan
konsisten dengan tipe perilaku yang diharapkan

Paul B. Horton semua jalan dan proses dimana sekelompok orang


dan Chester atau masyarakat, sehingga anggotanya dapat
Hunt bertindak sesuai dengan harapan
kelompok/masyarakat itu

Tujuan Supaya kehidupan masyarakat berlangsung sesaui dengan pola-pola atau


pengendalian aturan-aturan yang telah disepakati
sosial Maka pengendlaian sosial merupakn tindakan pengawasan terhadap
perilaku masyarakat agar tidak emnyimpang dari norma dan nilai
sosial yang berlaku

Tiga proses Menurut 1. Ketegangan sosial antara adat istiadat dan


sosial yang Koentjaningrat kepentingan individual.
perlu mendapat 2. Ketegangan sosial yang terjadi karena pertemuan
pengendalian keperluan-keperluan antara golongan khusus.
sosial 3. Ketegangan sosial yang terjadi karena golongan
penyimpang sengaja menentang tata kelakuan.

 Pengendalian individu  Pengendalian ini terjadi Ibu mengawasi anaknya.


pengendalian sosial

terhadap individu apaibla individu melakukan Ibu guru menegur anak-


lainnya pengawasan terhadap didiknya
4 Jenis

individu lain, Seorang melarnag temannya


 Lazim dikaukan agar tidak mecotek
dalamkehidupan sehari-hari
meskipun kadang-kadang
tidak disadari
 Pengendalian individu terhadap suatu kelompok sosial seorang guru yang mengawasi
siswa saat ujian berlangsung.

 Pengendalian  pengendalian ini terjadi suatu perusahaan yang


kelompok sosial apabila suatu kelompok mencatat seorang
terhadap seorang menentukan perilaku karyawannya yang mencuri
individu anggota-anggotanya, uang perusahaan.

 Pengendalian Pengendalian ini terjadi polisi mengawasi masyarakat.


kelompok sosial apabila suatu kelompok KPK mengawasi DPR
terhadap kelompok mengawasi perilaku
sosial lainnya kelompok lain

 tindakan yang dilakukan untuk mencegah guru (waka


(pencegahan) terhadap kemungkinan kesiswaan)
terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap menasehati calon
norma-norma sosial. siswa baru tentang
 Jadi tindakan ini dilakukan sebelum terjadinya nilai dan norma yang
Bersifat penyimpangan. berlaku di sekolah
Sifat –sifat pengendalian sosial

preventif  Orang yang melakukan pengendalian sosial ini tersebut agar


adalah orang mengetahui tentang nilai dan kedepannya siswa
norma, selanjutnya ia sosialisasikan atau baru tidak
bentuk penyuluhan kepada orang yang belum melanggarnya.
medapatkan informasi tentang nilai dan norma
lama maupun yang baru
 pengendalian yang bertujuan untuk Waka Kesiswaan
mengembalikan keserasian yang pernah (guru) menghukum
terganggu karena terjadinya suatu siswa yang
pelanggaran dengan cara memberikan sanksi terlambat datang ke
Bersifat
sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. sekolah.
represif
 Pengendalian ini dilakukan setelah terjadinya
penyimpangan agar pelaku tidak lagi
mengulangi perbuatannya dan mentaati nilai
dan norma yang berlaku di masyarakat.

Secara  Pengendalian sosial secara persuasif dilakukan dengan cara


Persuasif lemah-lembut, membimbing atau mengajak individu untuk
Teknik-teknik pengendalian sosial menurut Soerjono

mematuhi atau berperilaku sesuai dengan kaidah-kaidah


dalam masyarakat bukan dengan cara kekerasan.
 Dengan kata lain, ketika seseorang telah melakukan
penyimpangan maka sanksi yang diberikan adalah dengan
rehabilitasi, dinasehati, atau diajak untuk melakukan yang
bermanfaat.
 Akan tetapi tidak semua penyimpangan mampu diselesaikan
dengan cara ini, karena setiap penyimpangan memiliki cara
Soekanto

tersendiri untuk membuat pelaku akan kembali ke nilai dan


norma yang berlaku.
Secara Koersif Ada kalanya pengendalian sosial dengan cara koersif,
artinya pengendalian sosial secara koersif dilakukan dengan
kekerasan atau paksaan.
Karena penyimpangan yang telah berulang-ulang kali atau
yang telah merugikan orang banyak hendaknya dilakukan
dengan paksaan.
Kompulsi  artinya keadaan yang sengaja diciptakan sehingga seseorang diberlakukannya sanksi skorsing
/Compulsion terpaksa menuruti atau mengubah sifatnya dan bagi siswa yang banyak
(paksaan) menghasilkan suatu kepatuhan yang sifatnya tidak langsung. melanggar aturan sekolah.
Pervasi  secara pengertian pervasi merupakan cara penanaman atau pecandu narkoba dipaksa untuk
/Pervation pengenalan norma secara berulang-ulang sehingga orang berhenti dan diberi penyuluhan
(pengisian), akan mengubah sikapnya sesuai dengan yang diinginkan. berulang-ulang tentang bahaya
narkoba.

1. Masyarakat mensosialisasikan penegndlaian sosial agar anggoita


masyarakat mau beritngkah laku seperti yang diharpakn tanpa unsur
paksaan
3 cara dasar

2. Tekanan sosial masyarakat menimbulkan keseganan melalui penekanan


kelompok terhadap ornag perorangan sehingga tergugah untuk
menyesuaikan diri atau emmebri sanksi terhadap orang yang melanggar
aturan
3. Pengendalian sosial melalui kekuatan dan kekuasaan disgunakn jika bentuk
pengendalian sosial lainnya telah gagal untuk mengarhakn tingkah laku
orang perorangan dalam menyusuaikan diri dengan nilai dan norma sosial
a. Kekerasan  Cara yang paling klasik (sampai sekarang masih ada)
fisik dalam mengontrol perilaku seseorang
 Seorang bapak memukul bagian tangan seorang anak
karena mencoba mengedarai sepeda motor yang
sedang diperbaiki
Cara dalam pengendalian sosial

b. Intimidasi  Intimidasi merupakan cara pengendalian sosial yang


dilakukan dengan paksaan, biasanya dengan cara
mengancam atau menakut-nakuti. Aparat penegak
hukum sering menggunakan cara ini untuk mengorek
keterangan dari orang yang dimintai keterangannya.
Menurut Robert Z. Lawang

c. Cemoohan  Cemoohan adalah tindakan membicarakan seseorang


dengan menggunakan kata-kata kiasan, perumpamaan,
atau kata-kata yang berlebihan serta bermakna
negatif.
d. Desas-desus  Desas-desus adalah berita yang menyebar secara
(gosip) cepat dan tidak berdasarkan fakta atau bukti-bukti
kuat.

e. Ostrasisme  Ostrasisme adalah suatu tindakan pemutusan


(pengucilan) hubungan sosial dari sekelompok orang terhadap
seorang anggota masyarakat.

f. Fraundulens  Fraundulens merupakan bentuk pengendalian sosial


yang umumnya terdapat pada anak kecil.
 Misalnya, A bertengkar dengan B. Jika si A lebih kecil
dari B, maka si A mengancam bahwa dia mempunyai
kakak yang berani yang dapat mengalahkan B.

Menurut  Jika satu kelompok atau masyarakat ingin membuat para anggotanya
Upaya

ndalia
penge
upaya

sosial

Erich Fromm berperilaku sesaui denagn norma yang disepakati maka harus memiliki
n
-

sifat yang sesuai dengan norma masyarakat


1. Mempertebal keyakinan Cara paling umum; dengan cara
para warga masyarakat pendidikan di dalam kelaurga
akan kebiasaan adat masyarakat maupun sekolah
istiadat atau norma dalam Pendidikan dalam keluarga= cara
kehidupan mayarakat yang paling pokok untuk
menambhakan dasar keyakinan akan
norma bagi anak
Sekolah dan masyarakat
=mempertebal keyakinan terhadap
norma yang berlaku
2. Memberi penghargaan  Bertujuan memberikan motivasi
kepada warga masyarakat agar mereka tetap berbuat baik
yang taat kepada adat bahkan menjadi contoh bagi warga
istiadat atau norma lain

3. Mengembangkan rasa Perasaan takut


takut dalam jiwa  Mendoorng seseornag untuk
masyarakat yang hendak menghindari diri dari suatu
menyeleweng dari adat perbuatna yang dinilai
Menurut Koentjaningrat ada 5 upaya penegndlaian sosial

istiadat dengan ancaman- merugikan


ancaman dan kekerasan  Muncul dari seseorang karena
adanya aacaman
4. Memberikan hukuman , Hukum dilengkapi dengan saksi
yaitu dengan merujuk yang tegas
pada sistem hukum dengan a. Hukuman pidana : berbentuk
sanksi yang tegas bagi hukuman penjara
pelanggarnya b. Kompensasi : membayar dalam
bentuk uang atau barang
c. Terapi : inisiatif dari si neplaku
untuk memperbaiki dirinya
dengan meminta bantuan
kepada pihak lain
d. Konsiliasi ; dengan emngundang
pihak ketiga sebagi npengah
dalam upaya menyelesaikan
persolan dua pihak yang sedang
bersengketa

 Merupakn badan pemerintah yang bertugas untuk memilihara


keamanan dan ketertiban umum termasuk menangkap orang-orang
Lembaga yang memegang peranan penting dalam

yang melakukan pelanggaran terhadap UU yang berlakau sehingga


terciptalah ketaraturan sosial
 Sebagai apart keamanan dapat bertindak untuk mencegah
dan mengatasi perilaku menyimpang
Kepolisian
pengendalian sosial

a. Menengkap
kewenangan

b. memerikasa
c. Menyidik
 Perilaku menyimpang yang ditangani polisi :Perilaku yang
melanggar hukum tertulis = penganiayaan, pembunuhan,
pencurian, terorisme
 Merupakan lembaga pemerintah untuk mengadili perselisihan-
perselisihan hukum yang terjadi dalam masyarakat
 Peradilan bertugas membuat keputusan hukum terhadap warga yang
Peradilan
melakukan pelanggaran norma-norma hukum
 Setiap warga yang melakukan perilaku menyimpang selanjutnya
diajukan ke pengadilan
Terdapat sejumlah hakim yang akan memberikan keputusan

Pihak penuntut , yaitu jaksa yang bertugas mengajukan

penuntutan hukum terhadap terdakwa dalam peradilan

Sistem peradilan di Indonesia


 ‘setiap terdakawa boleh didampingi oleh pengacara
 Bila terdakwa terbukti bersalah akan dihukum dengan
dipenjara, membayar denda bahkan hukum mati.
 Keputusan pengadilan berupa konkret atau nayata yang
diperlukan untuk memlihara kepastian dan keberlakuan dari
norma-norma hukum.
 Keputusan peradilan selain berpedoman pada aturan-aturan
hukum juga mempertimbangkan adanya nilai-nilai kepatutan
dan nilai-nilai kesusilaan yang hidup dan berkembang di dalam
masyarakat
 Keberadaan lembaga peradilan penting bagi pengakan norma-
noram dalam masyarakat.
 Berarti sesautu yang dikenal, diketahui dan diulang-ulang serta
menjadi kebiasaan dalam masyarakat berupa perkataan atau
macam-macam bentuk perbuatan
 Di dalam aadat terdapt aturan aturan tetnatnag beberpa segi
kehidupan manusia yang tumbuh dari uasaha manusia dalam suatu
daerah tertentu sebagi ekolmpok sosial untuk menagtur tata tertib
tingkah laku anggota masyarakat
Adat Di Indonesia menjadi aturan hukum yang mengikat =adat
istiadat Peran  Mengikat masyarakat
adat-  Mengendalikan perilaku yang menyimpang karena di
isitadat dalamnya berisi norma-norma dan nilai-nilai yang
ahrus dilakuak
 Penyimpangm yang dillakukan anggota masyarakat
akan mendapatkan hukuman dari masyarakat akan
mendapatkan hukuman dari masyarakat berupa
cemohan dan pengucilan
 ialah orang-orang yang disegani dan dihormati dalam lingkungan
masyarakat, yang bisa dikarenakan aktivitas dalam kelompoknya,
kecakapannya, atau sifat-sifat yang dimilikinya.
 Dapat berasal dari lingkungan
a. Agama
b. Kepala suku
Tokoh
c. Ketua adat dari leingkungan adat setempat
masyarakat
d. Para pejabat pemerintah
peran  mengawasi tingkah laku anggota masyarkatnya
berdasarkan patokan yang telah disepakati bersama
 dapar memberi nasihat tentang keadaan yang terjadi
dan emmberikan teladan dnegan pola perilaku yang
sesaui sengan nilai dan norma yang ada
Lembaga  yang bersifat formal seperti sekolah dasar hingga perguruan tinggi,
pendidikan maupun yang bersifat non-formal seperpti pondok pesantren
 memiliki peran dalm pengendalian sosial
 memberikan pelajaran-pelajaran tentang nilai-nilai yang baik,
bimbingan dan ketrampilan sehingga para anak didiknya
dapat berguna di masyarakat

Anda mungkin juga menyukai