Anda di halaman 1dari 15

PERANGKAT PEMBELAJARAN

Teknik Mekanik Industri

TUGAS 6
DIAGNOSE PENYEBAB KEBOCORAN OLI
PADA SISTEM HIDROLIS

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Thomas Sukardi, M.Pd.


NIP. 195311251978031002

Drs. Bambang Setiyo Hari Purwoko, M.Pd.


NIP. 195710061988121001

Di Buat Oleh :

Nurdin Munawar
18030283210041
PPG Dalam Jabatan Tahap-2 Kelas A

PPG DALJAB 2 FTM – UNY


Kampus Karang Malang, Jl. Colombo No.1
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281

TAHUN 2018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : PPG UNY Tahap 2


Program Keahlian : Teknik Mesin
Kompetensi Keahlian : Teknik Mekanik Industri
Mata Pelajaran : Sistem Pneumatik dan Hidrolik
Kelas / Semester : XII / 6 (Genap)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (Satu Pertemuan)

I. Kompetensi Inti :
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kajian Teknik Pengelasan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.

KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan


prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana
sesuai dengan lingkup kajian Teknik Pengelasan. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan
gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

II. Kompetensi Dasar


3.10. Menganalisis gangguan pada sistem rangkaian hidrolik
4.10. Memperbaiki gangguan rangkaian sistem hidrolik
III. Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.10.1 Menyebutkan macam-macam jenis gangguan pad sistem hidrolik
3.10.2 Menjelaskan proses pembentukan lembaran logam
4.10.1 Merencanakan proses memperbaiki gangguan rangkaian sistem hidrolik
4.10.2 Melaksanakan memperbaiki gangguan rangkaian sistem hidrolik

IV. Tujuan Pembelajaran :


Kognitif:
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik mampu menyebutkan
macam-macam jenis gangguan pada sistem hidrolik.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik mampu menyebutkan
gejala yang terjadi akibat dari kebocoran oli pada sistem hidrolik

Psikomotorik:
1. Dengan disediakan Job Sheet, Peserta didik mampu merencanakan
perbaikan pada sistem hidrolik yang mengalami kebocoran oli
2. Dengan disediakan Job Sheet, Peserta didik mampu melaksanakan
perbaikan pada sistem hidrolik yang mengalami kebocoran oli
V. Materi Pembelajaran
1. Diagnose Penyebab Kebocoran Oli Pada Sistem Hidrolik
VI. Pendekatan, Model, dan Metode
1. Pendekatan berpikir : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Cooperative Learninig
3. Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi, demonstrasi, dan tanya jawab

VII. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran :


1. Media :
- Bahan ajar
- Power Point
2. Alat/ Bahan :
- Laptop
- LCD proyektor
- Job Sheet
3. Sumber Belajar
- Modul Pembelajaran Daring PPGDJ Tahap-2
-

Catatan :

Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusis sebagai makhluq sosial yang penuh ketergantungan dengan
otrang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembegian tugas, dan rasa senasib. Dengan
memanfaatkan kenyatan itu, belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi
(sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih beinteraksi-komunikasi-
sosialisasi karena koperatif adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan
kelebihanmasing-masing.
Jadi model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling
membantu mengkontruksu konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar
kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siawa heterogen (kemampuan,
gender, karekter), ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau
presentasi.
Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja
kelompok, presentasi hasil kelompok, dan pelaporan.
VIII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke : ...

Waktu
No Kegiatan Pembelajaran
(Menit)

1 Kegiatan Awal
a. Berdoa sebelum pembelajaran
b. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik sebelum pelajaran
dimulai 15
c. Guru menjelaskan Tujuan pembelajaran atau Kompetensi Dasar yang
akan dicapai
d. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
e. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
2 Kegiatan Inti
a. Mengamati (Pemberian Stimulus) :
 Guru menampilkan media dan menjelaskan tentang Kebocoran Oli
Pada Sistem Hidrolik
 Peserta didik mengamati tayangan media tentang kebocoran oli pada
sistem hidrolik, untuk menumbuhkan rasa ingin tahu.
b. Menanya (Identifikasi Masalah):
 Guru mengkondisikan peserta didik bertanya secara aktif dan
mandiri untuk bertanya tentang kebocoran oli padaa sistem hidrolik
c. Mengumpulkan informasi
 Peserta didik mengumpulkan data yang dipertanyakan dan
menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku,
eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang
Sheet Metal Working, untuk menumbuhkan kegemaran membaca
d. Menalar (Pembuktian):
 Peserta didik mengkategorikan data dan menentukan
hubungannya, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan proses
Sheet Metal Working untuk menumbuhkan ketelitian dan
kecermatan.
e. Mengkomunikasikan (Menarik Kesimpulan):
 Peserta didik menyampaikan hasil konseptualisasi tentang Sheet
Metal Working untuk menumbuhkan keberanian
3 Penutup
a. Guru bersama sama peserta didik membuat rangkuman/kesimpulan
pelajaran
b. Melakukan penilaian/refleksi terhadap pelajaran yang sudah
dilaksanakan 15
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Guru merencanakan tindak lanjut program pembelajaran remedi,
pengayaan dan layanan konseling.
e. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
f. Berdoa setelah pembelajaran
IX. PENILAIAN :
a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk ;
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian / Pilihan Ganda
Penilaian ketrampilan : Praktik menggambar penampang-penampang tipis,
Arsiran, dan Bagian benda yang tidak boleh dipotong

Mengesahkan Yogyakarta, 27 Oktober 2018


Dosen Pembimbing, Guru Mata Pelajaran,

1. Prof. Dr. Thomas Sukardi, M.Pd. Nurdin Munawar


NIP. 195311251978031002

2. Drs. Bambang Setiyo Hari Purwoko, M.Pd.


NIP. 195710061988121001
Lampiran-1
MATERI AJAR
DIAGNOSE PENYEBAB KEBOCORAN OLI PADA SISTEM HIDROLIK

Kompetensi Dasar
3.10. Menganalisis gangguan pada sistem rangkaian hidrolik
4.10. Memperbaiki gangguan rangkaian sistem hidrolik
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.10.1 Menyebutkan macam-macam jenis gangguan pad sistem hidrolik
3.10.2 Menjelaskan proses pembentukan lembaran logam
4.10.1 Merencanakan proses memperbaiki gangguan rangkaian sistem hidrolik
4.10.2 Melaksanakan memperbaiki gangguan rangkaian sistem hidrolik

Tujuan Pembelajaran :
Kognitif:
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik mampu menyebutkan
macam-macam jenis gangguan pada sistem hidrolik.
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik mampu menyebutkan
gejala yang terjadi akibat dari kebocoran oli pada sistem hidrolik

Psikomotorik:
1. Dengan disediakan Job Sheet, Peserta didik mampu merencanakan perbaikan pada
sistem hidrolik yang mengalami kebocoran oli
2. Dengan disediakan Job Sheet, Peserta didik mampu melaksanakan perbaikan pada
sistem hidrolik yang mengalami kebocoran oli

DIAGNOSE PENYEBAB KEBOCORAN OLI PADA SISTEM HIDROLIK

Pompa hidrolik merupakan salah satu alat vital pada sistem hidrolik, tanpa
adanya pompa hidrolik, maka aliran oli hidrolik yang merupakan sumber tenaga
tidak akan dapat mengalir.

Oli berkurang
Hal ini bisa disebabkan oleh terjadinya kebocoran yang tidak terkontrol, sehingga tanpa
kita sadari ternyata oli yang terdapat pada tangki sudah mengalami penyusutan.
Lakukanlah pengecekan secara berkala untuk menghindari hal ini terjadi. Apabila
sering terdapat penyusutan oli, lakukan pengecekan pada pipa pipa atau bagian bagian
yang memungkinkan terjadinya kebocoran.

Oli kotor.

Oli yang kotor dapat menyumbat piston pompa, sehingga kinerja pompa hidrolik
menjadi tidak maksimal. Hal ini bisa disebabkan oleh terbuka nya tutup oli pada
tangki.

Tidak melakukan pergantian oli secara berkala juga dapat menyebabkan oli menjadi
kotor sehingga bisa menimbulkan penyumbatan pada piston pompa.
Cara Mencegah Kebocoran Silinder Hidrolik

Penyebab kebocoran

Kebocoran semua sistem hidrolik digunakan dalam periode waktu setelah tiga
penyebab berikut yang disebabkan oleh: (1) dampak dan getaran yang membentuk
sambungan pipa longgar; (2) Segel dan alat kelengkapan dinamis saling menempel
(terutama silinder hidrolik); (3) Suhu minyak berlebih dan ketidakcocokan seal karet
dengan minyak hidrolik.

Macam-macam Pompa Hidrolik


Secara garis besar pompa hidrolik dibagi menjadi 3 jenis: pompa rotodynamic,
pompa displacement, dan pompa special effect.

Komponen-komponen pada Sistem Hidrolik


Sistem hidrolik digunakan untuk mentransmisikan dan mengontrol tenaga mekanik.
Di dalam sistem tersebut terdapat beberapa komponen/elemen. Secara garis besar
komponen sistem hidrolik dibagi menjadi komponen dasar dan komponen tambahan.

Mekanik Hidrolik

Gambar 1. Katup Dua Arah

Katup yang diperlihatkan pada Gambar 1.20. adalah katup yang umum digunakan ada
pompa hidrolik atau pneumatik. Pengaturan katup dengan cara menggeser plunyer
maju atau mundur. Plunyer dibuat presisi dengan silindernya sehingga tidak terjadi
kebocoran. Katup tersebut untuk dua cara aliran.
Gambar 1.21. Pintu (lubang) #2 dan #3 terbuka

Katup yang ditunjukkan pada Gambar 1.21, aliran masuk dari #1 dan keluar pada
lubang #2 dan #3. Media yang dialirkan adalah oli hidrolik atau udara. Jika media yang
dialirkan adalah air, maka plunyer dan silinder akan berkarat. Plunyer dan silinder
terbuat dari baja yang keras dan tahan gesekan.

Gambar 1.22. #2 dan #3 tertutup

Posisi katup seperti pada Gambar 1.22. adalah aliran keluar #2 dan #3 tertutup oleh
katup. Katup dalam gambar ini sesungguhnya adalah plunyer yang sangat presisi.
Karena sangat presisinya sehingga tidak terjadi kebocoran. Apabila telah dipakai cukup
lama dan akhirnya katup mengalami kebocoran, maka katup tersebut diganti dengan
yang baru. Karena katup yang telah aus tidak dapat diperbaiki.

Gambar 1.23. Katup Tiga Arah(#1,#2, dan #3)

Pada posisi seperti yang ditunjukan Gambar 1.23. cairan keluar melalui lubang (pintu)
#3. Katup hidrolik jika oli yang digunakan kotor, maka akan mempercepat rusaknya
katup. Teknisi di Industri harus selalu mengecek telah berapa lama oli tersebut
dipakai, jika telah tiba waktunya, maka segeralah mengganti oli tersebut dengan yang
baru. Oli yang telah lama dipakai dikhawatirkan telah banyak mengandung bram-bram
halus yang tak terlihat oleh mata. Bram tersebut yang mempercepat keausan katup.
Lampiran-2
Kisi-kisi soal

Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Jenis Soal Soal
Kompetensi

3. 9 Menerapkan 3.9.1 Menyebutkan Kognitif: 1. Jelaskan yang dimaksud dengan Sheet Metal
teknik proses-proses 1. Setelah berdiskusi dan working !
pengerjaan pembentukan menggali informasi,
lembaran logam 2. Gambarkan (sketsa) lembaran logam sebagai hasil
pembentukan peserta didik mampu pembentukan pengguntingan, penekukan, dan
dan fabrikasi 3.9.2 Menjelaskan proses menjelaskan konsep pencetakan !
logam pembentukan pengerjaan
pembentukan 3. Analisislah proses apa saja yang diterapkan pada
lembaran logam
lembaran logam. gambar berikut !
2. Setelah berdiskusi dan
Essay
menggali informasi,
peserta didik mampu
menentukan prosedur
pengerjaan
pembentukan
lembaran logam

4.9. Melakukan 4.9.1 Merencanakan proses Psikomotorik:


pengerjaan pembentukan 1. Dengan disediakan Job
pembentukan lembaran logam Sheet, Peserta didik
dan fabrikasi 4.9.2 Melaksanakan mampu merencanakan
logam pembentukan logam proses pembentukan
lembaran logam Job Sheet
Praktikum
2. Dengan disediakan Job (Terlampir)
Sheet, Peserta didik
mampu melaksanakan
pembentukan
lembaran logam
Kunci Jawaban Soal Essay

Kriteria Penskoran :

No. Soal Skor

1 0 – 20
2 0 – 30
3 0 – 50

Total 100

𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
𝐍𝐈𝐋𝐀𝐈 = 𝐗 𝟏𝟎𝟎
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐮𝐦

Form LK-01 : Lembar Identifikasi Perlakuan Pada Lembaran Logam


PPG DALAM JABATAN TAHAP 2
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET PEMBENTUKAN LEMBARAN LOGAM LK-01
Identifikasi Bentuk
Kelas : XI Semester : III
Lembaran Logam
No. Tgl. Hal 1 dari 2
Bentuk
No Gambar Keterangan
Perlakuan

Form LK-02 : Lembar Identifikasi Tindakan Pembentukan Lembaran Logam

PPG DALAM JABATAN TAHAP 2


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET PEMBENTUKAN LEMBARAN LOGAM LK-02
Identifikasi Tindakan
Kelas : XI Pembentukan Lembaran Semester : III
Logam
No. Tgl. Hal 1 dari 2

Kelompok Tindakan
No Rincian Tindakan Keterangan
Pembentukan

Penekukan
1
(Bending)

Pencetakan
2
(Deep Drawing)

Pengguntingan
3
(Shearing)

PPG DALAM JABATAN TAHAP 2


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET PEMBENTUKAN LEMBARAN LOGAM LK-01
Identifikasi Bentuk
Kelas : XI Semester : III
Lembaran Logam
No. Tgl. Hal 1 dari 2
LEMBAR PENILAIAN

Nama Siswa/Kelompok : ....................................


No. Induk : ....................................
Kelas : ....................................
Nama Guru : Nurdin Munawar
Skor Skor
Bobot Item Penilaian Jumlah
Maks hasil
1. Proses
a. Penggunaan Alat 1–5 ......
10% ......
b. Langkah Kerja 1–5
c. Keselamatan 1–5 ......
d. Perawatan Alat 1–5 ......

...........
2. Produk
a. Kebersihan dan kerapihan 1–5 ......
70% ......
b. Hasil pengamatan 1 – 10
c. Cara penyajian hasil pengamatan 1 – 10 ......

...........
3. Waktu
a. Sesuai alokasi 8 ......
20%
b. Lebih cepat dari alokasi 10 ......
c. Lebih lambat dari alokasi 6 ......
...........

100% ...........

PPG DALAM JABATAN TAHAP 2


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET PEMBENTUKAN LEMBARAN LOGAM LK-02
Identifikasi Tindakan
Kelas : XI Pembentukan Lembaran Semester : III
Logam
No. Tgl. Hal 1 dari 2
LEMBAR PENILAIAN

Nama Siswa/Kelompok : ....................................


No. Induk : ....................................
Kelas : ....................................
Nama Guru : Nurdin Munawar
Skor Skor
Bobot Item Penilaian Jumlah
Maks hasil
1. Proses
a. Penggunaan Alat 1–5 .......
10%
b. Langkah Kerja 1–5 .......
c. Keselamatan 1–5 .......
d. Perawatan Alat 1–5 .......
.......
2. Produk
a. Kebersihan dan kerapihan 1–5 .......
70% b. Dasar pembentukan 1–5 .......
c. Metode pembentukan 1 – 10 .......
d. Penyajian 1 – 10 .......
e. Tampilan 1-5 .......
.......
3. Waktu
a. Sesuai alokasi 8 .......
20%
b. Lebih cepat dari alokasi 10 .......
c. Lebih lambat dari alokasi 6 .......
.......
100% .......

Keterangan :
Penyekoran ditentukan sebagai berikut :
- Sesuai ketentuan gambar potongan dan arsiran : skor maksimum x 100 %
- Dapat diperbaiki : skor maksimum x 80 %
- Tidak dapat diperbaiki : skor 20 %

PENILAIAN AKHIR
NILAI AKHIR = 30% PENGETAHUAN + 70% KETRAMPILAN

KETENTUAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN

REMEDIAL DIBERIKAN KEPADA SISWA YANG NILAINYA MASIH DI BAWAH KKM (75)
DENGAN CARA MENGERJAKAN ULANG SOAL YANG MASIH BELUM BENAR

PENGAYAAN DIBERIKAN KEPADA SISWA YANG NILAINYA SUDAH MENCAPAI NILAI


MINIMUM (KKM) NAMUN MASIH MENGINGINKAN NILAI YANG LEBIH TINGGI.

Anda mungkin juga menyukai