Anda di halaman 1dari 15

RINGKASAN MATERI KULIAH SAP 2

“INFORMASI AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN”


ANALISIS INFORMASI KEUANGAN
EKA 426 C RUANG IA.3.4
12 September 2018

OLEH:
KELOMPOK 11

1. IDA AYU YUNI PRAMITHA (1607531046) /


2. NI WAYAN PITRIYANI (1607531047) /

AKUNTANSI REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2018

1
INFORMASI AKUNTANSI
I. Akuntansi dan Informasi Akuntansi
1. Definisi Akuntansi
Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran,
pencatatan dan pengkomunikasikan informasi ekonomi yang bisa dipakai untuk
penilaian dan pengambilan keputusan oleh pemakai informasi tersebut. Pemakai
data akuntansi secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu pemakai internal
dan pemakai eksternal. Pemakai eksternal adalah investor atau calon investor yang
meliputi pembeli atau calon pembeli saham atau obligasi. Pemakai internal adalah
manajemen yang bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan harian ( jangka
pendek ) dan jangka panjang.
2. Cabang-Cabang Akuntansi
Berkaiatan dengan pemakai internal dan eksternal, akuntansi telah berkembang
menjadi dua yaitu:
a) Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
b) Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

Akuntansi Keuangan adalah pengakumulasian, pemroresan, dan


pengkomunikasian yang didesain untuk informasi pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan investasi dan kredit oleh pemakai eksternal. Sedangkan
Akuntansi Manajmen adalah pengakumulasian, pemroresan, dan
pengkomunikasian yang didesain untuk informasi pengambilan keputusan oleh
pemakai internal.

II. Tujuan Pelaporan Keuangan


Tujuan-tujuan laporan keuangan yang semuanya bersifat umum, berkaitan pemakai
eksternal yang bermacam-macam jenisnya bukan pemakai internal yang spesifik seperti
manajemen. Adapun tujuannya yaitu:
1. Informasi Yang Bermanfaat Untuk Pengambilan Keputusan
Laporan keuangan harus memberikan nformasi yang bermanfaat untuk investor,
kreditur, dan pemakai lainnya untuk pengambilan keputusan investasi, kredit, dan
investasi semacamnya.
2. Informasi Yang Bermanfaat Untuk Memperkirakan Aliran Kas Untuk Pemakai
Eksternal

2
Laporan keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat untuk pemakai
eksternal untuk memperkirakan jumlah, waktu, dan ketidakpastian (yang berarti
resiko) penerimaan kas yang berkaitan. Tujuan ini penting karena investor akan
mengeluarkan kas untuk memperoleh aliran kas masuk.
3. Informasi Yang Bermanfaat Untuk Memperkirakan Aliran Kas Perusahaan
Penerimaan kas eksternal akan ditentukan oleh aliran kas masuk perusahaan.
Perusahaan yang kesulitan kas aka kesulitan memberi kas ke pihak eksternal dan
dengan demikian penerimaan kas pihak eksternal akan terpengaruh.
4. Informasi Mengenai Daya Ekonomi Dan Klaim Terhadap Sumber Daya Tersebut
Tujuan ini merupakan tujuan yang palinng spesifik. Informasi ini bermanfaat
untuk pihak eksternal karena beberapa alasan:
a) Mengidentifikasikan kelemahan dan kekuatan perusahaan untuk
memperkirakan likuiditas perusahaan.
b) Memberikan basis untuk mengevaluasi prestasi perusahaan selama
periode tertentu.
c) Untuk memberikan indikasi langsung potensi aliran kas sumber daya dan
kas yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban perusahaan.
d) Untuk memberikan indikasi potensi aliran arus kas yang merupakan hasil
gabungan dari beberapa sumber daya dalam perusahaan.
5. Informasi Mengenai Pendapatan Dan Komponen-Komponennya
Fokus dari pelaporan keuangan mengenai prestasi perusahaan adalah informasi
mengenai pendapatan perusahaan yang komprehensif dan komponen-
komponennya. Informasi semacam itu bermanfaat karena beberapa alasan:
a) Untuk mengevaluasi prestasi manajemen
b) Memperkirakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
c) Memperkirakan pendapatan masa mendatang
d) Memperkiraka resiko investasi atau meminjamkan kepada perusahaan
6. Informasi Arus Kas
Informasi aliran kas bermanfaat karena beberapa alasan:
a) Memahami operasi perusahaan
b) Mengevaluasi kegiatan investasi dan pendanaan
c) Memperkirakan likuiditas perusahaan
d) Menginterpretasikan lebih jauh laporan laba rugi
7. Laporan Aliran Arus Kas Disajikan Melalui Laporan Analisis Aliran Kas

3
Faktor lain yang menjadi isu adalah Full Disclosure (Pengungkapan Penuh).
Laporan keuangan harus memasukkan juga penjelasan-penjelasan dan
interpretasi oleh pihak manajemen untuk membantu pemakai eksternal
memahami informasi keuangan yang diberikan.

III. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi


1. Hierarki Karakteristik Kualitatif
Informasi keuangan di batasi oleh dua batasan yaitu:
a. Batasan Atas
Manfaat dari informasi akuntansi harus lebih besar disbanding biaya yang
dikeluarkan agar system informasi akuntansi bisa dibenarkan.
b. Batas Bawah
Nilai rupiah dari informasi akuntansi harus material, yaitu cukup besar untuk
mengakibatkan perbedaan dlam pengambilan keputusan. Supaya bermanfaat
informasi akuntansi harus mempunyai karakteristik kualitatif setidaknya pada
tingkat minimum.
2. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
a. Bisa Dipahami
Informasi akuntansi harus dipahami oleh pemakai yang mempunyai
pengetahuan bisnis dan ekonomi yang memadai dan yang mempunyai
keinginan untuk mempelajari informasi tersebut dengan tingkat usaha yang
memadai pula. Bisa dipahami mengacu pada pemakai laporan keuangan secara
umum, tidak mengacu pada sekelompok orang yang khusus.
b. Bermanfaat Untuk Pengambilan Keputusan
Bermanafaat untuk pengambilan keputusan merupakan karakteristik kualitatif
keseluruhan yang digunakan untuk mempertimbangkan kualitas informasi
akuntansi. Manafaat pengambilan keputusan mengacu pada pengambil
keputusan yang umum dan dalam konteks yang umum pula.
c. Relevan
Suatu informasi bisa dikatakan relevan apabila adanya informasi tersebut bisa
membuat perbedaan keputusan yang diambil. Informasi yang relevan dapat
membantu pemakai informasi untuk membentuk harapan atau hasil kerja pada
masa lalu.
d. Nilai prediksi dan Umpan Balik

4
Informasi akuntansi mempunyai nilai prediksi apabila informasi tersebut bisa
dipakai untuk memprediksi lebih akurat berdasarkan informasi masa lalu dan
saat sekarang. Informasi akuntansi mempunyai kemampuan umpan balik
apabila informasi tersebut bisa dipakai untuk mengkonfirmasikan kesimpulan-
kesimpulan tertentu mengenai masa lalu.
e. Tepat Waktu
Tepat waktu bisa diartikan sebagai ketersediaan informasi ke pembuat
keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk
mempengaruhi keputusan.
f. Reliabilitas
Informasi yang reliabel bebas dari bias-bias tertentu dan bisa mencerminkan apa
yang akan diukur (representatif). Oleh karena itu informasi yang reliabel harus
bisa diverifikasi, netral dan representatif.
g. Bisa Diverifikasi
Bisa diverifikasi sering juga disebut sebagai obyektif. Informasi bisa
diverifikasi apabila pengukur (missal akuntan) bisa sampai pada kesimpulan
bersama bahwa metode yang dipilih bersih dari bias-bias tertentu dan dengan
demikian metode tersebut dapat diduplikasi.
h. Representatif
Representatif adalah keterkaitan pengukuran dengan apa yang diukur. Istilah
lain yang sering digunakan untuk yang mempunyai arti sama dengan
representative adalah valid.
i. Kenetralan
Informasi akuntansi akan netral apabila bebas dari bias-bias tertentu yang akan
mempengaruhi hasil kea rah tertentu.
j. Konsistensi Dan Bisa Diperbandingkan
Karakteristik kualitatif tambahan yaitu dapat diperbandingkan dan konsistensi.
Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat apabila bisa diperbandingkan
dengan informasi serupa untuk perusahaan lain atau informasi serupa di masa
lalu. Sedangakan komsistensi berarti kesesuaian antara periode yang satu
dengan yang lainnya, dalam hal prosedur dan kebijakan yang tidak berubah.
k. Batasan terhadap Hierarki Informasi
Biaya informasi akuntansi disebabkan oleh pengumpulan, pemrosesan,
pengauditan, pengkomunikasian informasi akuntansi dan juga biaya karena

5
kehilangan keunggulan kompetitif karena terbukanya informasi akuntansi.
Manfaat informasi akuntansi dibatasi oleh manfaat-biaya, biaya informasi
akuntansi tidak boleh melebihi manfat.
l. Material
Informasi akuntansi dikatakan material apabila ketiadaan informasi tersebut
atau penyampaian yang salah akan mempengaruhi pertimbangan seorang
pengambil keputusan. Dengan kata lain informasi harus mengenai jumlah yang
cukup besar untuk untuk membuat perbedaan.
IV. Asumsi Dan Konvensi Dalam Akuntansi
1. Kesatuan (Entity)
Kebanyakan kegiatan ekonomi dan bisnis oleh perusahaan merupakan kesatuan
ekonomi tersendiri (economic Entity. Asumsi Kesatuan tersebut memisahkan pihak
pemilik dengan organisasinya. Maka dari itu pencatatan dan pelaporan keuangan
berkaitan dengan transaksi oleh kesatuan bisnis tersebut. Transaksi yang dilakukan
oleh individu pemilik dipisahkan dari transaksi yang dilakukan oleh kesatuan
tersebut.
2. Kontinuitas/Kesinambungan (continuity)
Asumsi kontinuitas sering juga disebut going concern assumption. Asumsi ini
mengatakan bahwa perusahaan akan beroperasi dimasa mendatang, kecuali ada
bukti-bukti lain yang bertentangan dengan asummsi tersebut. Asumsi kontinuitas
ini diperlukan oleh akuntansi karena apabila asumsi tersebut tidak valid, maka
beberapa metode akuntansi tidak bisa dipakai.
3. Periode Waktu
Untuk menentukan prestasi perusahaan dengan lebih akurat, pembatasan waktu
diperlukan. Dengan demikian pendapatan dan biaya kesatuan ekonomi diukur
selama waktu tertentu, misal selama satu tahun. Laporan keuangan disiapkan pada
tanggal tertentu, biasanya pada akhir tahun.
4. Unit Moneter
Unit moneter dipakai sebagai unit transaksi dalam laporan keuagan, unit moneter
ini mengikuti unit moneter nasional dimana perusahaan beroperasi. Asumsi penting
yang mendasari pemakaian unit moneter yaitu nilai yang stabil (nilai pengukuran
yang stabil). Fluktuasi unit moneter tersebut bukan merupakan suatu gangguan yang
serius terhadap pelaporan keuangan.
5. Realisasi dan Pengakuan

6
Realisasi berarti proses perubahan (konversi) dari sumber daya non-kas menjadi kas
atau hak untuk menjadikan kas (right to cash. Pengakuan berarti proses pencatatan
atau pelaporan secara formal suatu item dalam laporan keuangan. Item yang diakui
dituliskan dalam kata dan jumlah (angka). Suatu item dapat diakui apabila:
a. Memenuhi definisi elemen (elemen dalam neraca/laba rugi)
b. Bisa diukur
c. Relevan
d. Reliabel

Pendapatan akan diakui apabila:


a. Telah terjadi realisasi
b. Telah diperoleh (earned)
6. Mempertemukan Pendapatan Dengan Biaya (Matchcing) dan Pendekatan Akrual
Pendekatan akrual bisa diartikan sebagai proses mempertemukan transaksi,
kejadian dan kondisi yang mempunyai konsekuensi kas ke periode dimana hal-hal
tersebut muncul bukannya pada periode dimana kas diterima atau dikeluarkan.
Prinsip mempertemukan mengaitkan dengan pendekatan akrual pada pengakuan
pendapatan. Prinsip mempertemukan berarti mempertemuakan pendapatan dan
biaya yang terjadi pada periode terjadinya pendapatan/biaya tersebut, tidak
tergantung pada kapan diterima atau dikeluarkannya kas untuk pendapatan atau
biaya.
7. Konservatisme
Konservatisme Akuntansi menyatakan bahwa apabila ada beberapa alternatif
akuntansi maka alternative yang seharusnya dipilih adalah aternatif yang paling
kecil kemungkinannya untuk melaporkan asset atau pendapatan lebih besar
daripada yang seharusnya (overstate). Konservatisme muncul karena manajemen
mempunyai kecenderungan untuk menaikkan nilai asset atau pendapatan.
Konservatisme saat ini cenderung dikritik karena Konservatisme cenderung
melahirkan antikonservatisme pada periode sesudah dilakukannya konservatisme.
Tindakan untuk menurunkan nilai asset secara sengaja dan menurunkan besarnya
pendapatan akan mengakibatkan pendapatan stelah asset tersebut dijual akan
dilaporkan lebih besar dari seharusnya.

7
Standar Akuntansi Keuangan
Standar akuntansi keuangan merupakan konsensus antara para akuntan mengenai sumber
daya ekonomi dan kewajiban perusahaan apa yang akan dicatat, perubahan-perubahan
apa yang akan dicatat, kapan dicatat, bagimana mengukurnya, informasi apa yang akan
dilaporkan, bagimana informasi tersebut akan dilaporkan dan laporan keuangan apa yang
harus disiapkan.

LAPORAN KEUANGAN
I. Neraca
Neraca adalah bagian dari laporan keuangan yang mencatat informasi mengenai
aset, kewajiban pembayaran pada pihak-pihak yang terkait dalam operasional
perusahaan, dan modal pada saat tertentu. Unsur-unsur yang terdapat pada neraca
biasanya terdiri dari aktiva (baik aktiva lancar, jangka panjang, tetap, maupun aktiva
tidak berwujud), kewajiban (baik kewajiban jangka pendek maupun panjang), dan
modal.
Neraca dapat membantu pihak eksternal untuk menganalisis (1) likuiditas
perusahaan, (2) fleksibilitas perusahaan, (3) kemampuan operasional, dan (4)
kemampuan menghasilkan pendapatan selama periode tertentu.

a. Pengakuan dalam Neraca


Pengakuan dalam neraca merupakan proses pencatatan dan pelaporan dalam
laporan keuangan secara formal. Supaya diakui, item(yang berarti juga informasi
dalam item tersebut) harus (1) memenuhi definisi elemen, (2) bisa diukur , (3)
relevan, (4) reliabel. Agar memenuhi tujuan neraca yaitu memberi informasi yang
relevan perusahaan harus menentukan apa, bagaimana, dan dimana pelaporan
elemen dalam neraca. Tiga tahap akan dilalui oleh suatu perusahaan :
1) Identifikasi item-item yang memenuhi definisi elemen
2) Pengukuran (penilaian) elemen-elemen tersebut
3) Pelaporan (klasifikasi) dari elemen-elemen tersebut

Elemen-elemen dalam neraca bisa didefinisikan sebagai kelas atau blok yang
luas yang mencakup item-item yang membentuk elemen tersebut. Ada tiga blok atau
elemen besar yaitu aset(aktiva), hutang, dan modal. Aset adalah manfaat ekonomis

8
yang akan diterima pada masa mendatang, atau akan dikuasai oleh perusahaan
sebagai hasil dari transaksi atau kejadian.
Hutang bisa didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang mungkin timbul
di masa mendatang dari kewajiban perusahaan sekarang untuk mentransfer aset atau
memberikan jasa ke pihak lain di masa mendatang, sebagai akibat transaksi atau
kejadian di masa lalu.
Modal saham adalah sisa dari aet suatu bisnis dikurangi dengan hutang-
hutangnya. Dari sudut pandang perusahaan, modal saham perusahaan
mencerminkan pihak yang menanggung risiko pokok perusahaan dan ketidakpastian
yang diakibatkan oleh kegiatan perusahaan, dan memperoleh imbalan sebagai
konsekuensinya.
Supaya elemen dapat dilaporkan dalam neraca, elemen tersebut harus bisa
diukur dengan reliabilitas tertentu dalam unit moneter. Ada beberapa pengukuran
yang bisa dipakai, tetapi elemen dalam neraca kebanyakan diukur dengan kos
historis (historical cost). Historical cost merupakan harga pertukaran pada saat aset
pertama kali diperoleh atau pertama kali hutang muncul. Harga pertukaran ini akan
dicatat terus dalam neraca sampai pertukaran atau transaksi yang lain muncul. Aset
tertentu, seperti pabrik, peralatan, bangunan, diukur dan dilaporkan berdasarkan
nilai yang telah disesuaikan dengan depresiasi. Historical cost banyak dipakai dalam
pengukuran karena metode ini mempunyai reliabilitas yang tinggi. Kritik terhadap
metode ini adalah jumlah yang dilaporkan tidak relevan serta tidak serelevan
dibandingkan dengan metode lainnya.

Historical Cost
Historical cost suatu aset merupakan harga pertukaran pada saat transaksi di
mana aset pertama kali diperoleh/dibeli.

Current Cost
Current cost suatu aset adalah jumlah kas (atau ekuivalen kas) yang dibutuhkan
pada tanggal neraca untuk memperoleh aset yang sama.

Current Exit Value


Current exit value atau sering juga disebut sebagai current market values suatu
aset adalah jumlah kas (atau ekuivalen kas) yang akan diperoleh pada tanggal neraca

9
dengan menjadi aset, dalam kondisinya yang sekarang, dalam proses likuidasi yang
teratur/wajar. Contoh likuidasi yang tidak wajar adalah apabila suatu aset dijual
obral.

Net Realizable Value


Net Realizable Value suatu aset adalah jumlah kas (atau ekuivalen kas) dimana
suatu aset diharapkan bias ditukar dalam operasi normal perusahaan, dikurangi
biaya-biaya yang berkaitan dengan transaksi pertukaran tadi (missal, biaya
pengumpulan, biaya pelepasan aset).
Present Value
Present Value suatu aset adalah diskonto atau jumlah bersih aliran kas masuk
yang diharapkan dikurangi jumlah aliran kas keluar yang diharapkan, yang berkaitan
dengan suatu aset . pendekatan ini memperhitungkan nilai waktu uang.

Klasifikasi neraca didasarkan pada tiga blok besar di ata, yaitu aset, hutang, dan
modal sendiri. Klasifikasi yang biasa dijumpai untuk perusahaan akan Nampak
seperti berikut ini :
1) Aktiva/ Aset
a) Aktiva Lancar
b) Investasi Jangka Panjang
c) Bangunan, Pabrik, dan Peralatan
d) Aktiva Tidak berwujud
e) Aktiva Lainnya
2) Hutang
a) Hutang Lancar
b) Hutang Jangka Panjang
c) Hutang Lainnya
3) Modal Saham
a) Modal Saham Disetor
(1) Saham Nominal
(2) Agio atau Capital Surplus
b) Laba Yang Ditahan
c) Modal Lainnya

10
II. Laporan Rugi-Laba
Laporan rugi laba meringkaskan hasil dari kegiatan perusahaan selama periode
akuntansi tertentu. Laporan ini sering dipandang sebagai laporan akuntansi yang
paling penting dalam laporan tahunan kegiatan perusahaan selama periode tertentu
mencakup aktivitas rutin atau operasional, disamping aktivitas tidak rutin yang jarang
muncul.
Laporan keuangan diharapkan dapat meberikan informasi yang berkaitan
dengan tingkat keuntungan (return on investment), resiko, fleksibilitas perusahaan dan
kemampuan operasional perusahaan. Secara umum sumbangan laporan keuangan
dalam hal penyampaian informasi bisa ditingkatkan apabila laporan keuangan:
1. Memberi informasi mengenai prestasi operasional perusahaan terpisah dari
aspek lain yang berkaitan dengan prestasi perusahaan
2. Menyajikan hasil dari aktivitas atau kejadian tertentu yang signifikan untuk
memprediksi jumlah, waktu, ketidakpastian aliran kas, dan pendapatan
dimasa mendatang
3. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk menilai return on investment
suatu perusahaan
4. Memberi umpan balik ke pemakai laporan keuangan sebagai evaluasi
prediksi terhadap pendapatan dan komponennya yang dilakukan sebelumnya
5. Memberikan informasi yang membantu menaksir biaya untuk menjaga
kemampuan operasional perusahaan
6. Menyajikan informasi seberapa efektif manajemen telah melakukan
kewajibannya yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya ekonomi
perusahaan,

Elemen Rugi-Laba
Supaya dapat dilaporkan dalam laporan rugi-laba, suatu item harus memenuhi definisi
elemen rugi-laba. Elemen rugi-laba merupakan blok-blok besar yang membentuk laporan
rugi laba dan mencakup item-item yang lebih kecil yang membentuk elemen atau blok
besar tersebut.
Ada tiga elemen pokok dalam laporan rugi-laba yaitu pendapatan operasional, beban
operasional, dan untung atau rugi. Pendapatan didefinisikan sebagi asset masuk atau asset
yang naik nilainya atau hutang yang semakin berkurang tau kembinasi tiga hal tersebut.
Beban operasional artinya asset keluar atau pihak lain yang memanfaatkan asset

11
perusahaan atau munculnya hutang atau kombinasi ketiganya selama periode perusahaan
memproduksi dan menyerahkan barang, memberikan jasa atau melakukan aktivitas lain
yang merupakan operasi pokok perusahaan.
Untung (gain) didefinisikan sebagai kenaikan modal saham atas transaksi yang sifatnya
insidental dan bukan merupakan kegiatan pokok perusahaan dan dari transaksi lainnya
yang mempengaruhi perusahaan selama periode tertentu, kecuali yang berasal dari
pendapatan operasional perusahaan dan investasi oleh pemilik saham. Rugi (loss)
didefinisikan sebagai penurunan modal saham dari transaksi yang bersifat insidental yang
mempengaruhi perusahaan selama periode tertentu, kecuali yang berasal dari beban
operasional perusahaan dan distribusi ke pemilik saham.
Isi laporan rugi-laba mencakup elemen-elemen seperti berikut ini:
1. Pendapatan Operasional perusahaan
a) Penjualan (bersih)
b) Harga Pokok Penjualan
c) Biaya Operasional
d) Pendapatan dan Biaya lainnya
e) Biaya Pajak yang berkaitan dengan operasi perusahaan
2. Hasil Operasi Yang Dihentikan
a) Pendapatan (Rugi) dari operasi perusahaan yang dihentikan (bersih pajak)
b) Untung (Rugi) yang berkaitan dengan pelepasan lini bisnis yang dihentikan
(bersih pajak)
3. Item-item luar biasa (bersih pajak pendapatan)
4. Efek kumulatif perubahan prinsip akuntansi (bersih pajak pendapatan)
5. Laba bersih
6. Laba perlembar saham
III. Laporan Aliran Kas
Tujuan pokok laporan aliran kas adalah untuk memberikan informasi mengenai
penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu. Tujuan kedua
laporan aliran kas adalah untuk memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan
investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode tertentu.
Salah satu tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi
mengenai aliran dana perusahaan. Laporan aliran kas akan bermanfaat untuk mencapai
tujuan ini. Lebih jauh lagi, laporan keuangan diharapkan bisa memberi informasi
mengenai likuiditas perusahaan, fleksibilitas keuangan perusahaan, dan kemampuan

12
operasional perusahaan. Laporan aliran kas bermanfaat karena bisa memberikan
informasi yang bisa memenuhi tujuan diatas. Laporan keuangan apabila digunakan
bersama laporan lainnya akan membantu pihak eksternal untuk menganalisis:
1. Kemampuan perusahaan menghasilkan aliran kas dimasa mendatang yang
positif
2. Kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya dan membayar dividen
3. Kebutuhan perusahaan akan pendanaan eksternal
4. Alasan terjadinya perbedaan-perbedaan antara laba bersih perusahaan dengan
penerimaan dan pengeluaran kasnya
5. Aspek kas dan non kas dari transakasi investasi dan pendanaan selama periode
tertentu.
Laporan aliran kas bertujua untuk melihat efek kas dari kegiatan operasi, investasi
dan pendanaan. Aktivitas operasi meliputi semua transaksi dan kejadian lain yang
bukan merupakan kegiatan investasi dan pendanaan. Ini termasuk transakasi yang
melibatkan produksi, penjualan, penyerahan barang, atau penyerahan jasa. Aktivitas
investasi meliputi pemberian kredit, pembelian atau penjualan investasi jangka panjang
seperti pabrik dan peralatan. Aktivitas pendanaan meliputi transaksi atau memperoleh
dana atau distribusi atau return ke pemberian dana dan pelunasan hutang.
Ada 2 metode penyusunan laporan aliran kas, yakni metode langsung dan metode
tidak langsung. Metode yang biasa digunakan adalah metode tidak langsung. Dalam
metode ini laba bersih ditaruh pada baris pertama, kemudian penyesuaian dilakukan
terhadap laba bersih sebagai berikut ini:
1. Untuk menghilangkan sejumlah tertentu (seperti depresiasi) yang dimasukkan
ke dalam laba bersih tetapi tidak melibatkan aliran kas masuk atau keluar pada
aktivitas operasi
2. Untuk memasukkan perubahan-perubahan dala aktivitas lancar (selain kas) dan
hutang lancar yang berkaitan dengan siklus operasi perusahaan yang
mempengaruhi aliran kas yang berbeda dengan laba bersih
Aliran kas untuk aktivitas investasi yang sering dapat diklasifikasikan sebagai berikut
ini:
1. Penerima kas dari penjualan investasi pada saham atau obligasi
2. Penerima kas dari penjualan bangunan pabrik dan peralatan
3. Pembayaran untuk investasi pada surat berharga (saham atau obligasi)
4. Pembayaran untuk pembelian bagunan, pabrik, dan peralatan

13
Aktivitas pendanaan yang sering dimasukkan kedalam kegiatan pendanaan sering
diklasifikasikan sebagai berikut ini:
1. Penerimaan dari emisi surat berharga (obligasi, saham)
2. Pembayaran dividen
3. Pelunasan hutang atau obligasi
4. Pembayaran untuk membeli saham kembali (treasury stock)

Aktivitas operasi yang sering dimasukkan dalam operasi adalah:


Aliran kas masuk operasi
1. Pengumpulan dari pelanggan
2. Bunga atau dividen yang dikumpulkan
Aliran keluar kas operasi
1. Pembayaran ke pemasok (supplier) atau karyawan
2. Pembayaran bunga
3. Pembayaran pajak pendapatan

14
REFERENSI
Hanafi, Mamduh M.,dan Abdul Halim.2009.Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta:UPP
STIM YKPN.

15

Anda mungkin juga menyukai