Anda di halaman 1dari 6

Tanggal : 5 Oktober 2013

1. Tujuan
Untuk mengetahui langkah – langkah metode ilmiah dan aplikasinya
2. Dasar pemikiran
Terdapat beberapa cara yang berbeda dalam menginvestigasi kehidupan. Beberapa orang
menggunakan observasi, mengumpulkan data, dan beberapa yang lainnya menggunakan
eksperimen berbasis Inquiry berbasis investigasi ilmiah disebut metode ilmiah. Ada
beberapa variasi metode ilmiah, tetapi pada umumnya metode ilmiah terdiri atas
observasi, hipotesis, eksperimen, hasil, dan kesimpulan.
Observasi merupakan langkah untuk melihat fenomena melalui pengamatan alam atau
dengan membaca literature ilmiah. Berdasarkan observasi inilah kemudian ditemukan
pertanyaan tentang fenomena yang diamati. Hipoesis adalah dugaan sementara yang diuji
melalui eksperimen. Hipotesis terdiri atas hipotesis yang diterima dan hipotesis yang di
tolak pada kesimpulan eksperimen. Langkah selajutnya setelah hipotesis adalah
eksperimen. Eksperimen yang umum dilakukan adalah eksperimen terkontrol. Di dalam
eksperimen terkontrol, kelompk kontrol akan dibandingkan dengan kelompok
eksperimen. Kedua kelompok ini, dibedakan oleh satu faktor yaitu kondisi yang diujikan.
Di samping melakukan eksperimen, perlu juga ditentukan jenis pengukuran
(pengumpulan data), serta variabel terikat dan variabel bebas. Variabel bebas merupakan
penyebab, sedangkan variabel terikat adalah akibat. Dengan kata lain, variabel bebas
dapat dikondisikan berbeda – beda untuk menguji beberapa perlakuan yang ingin diteliti,
sedangkan variabel terikat merupakan efek yang ditimbulkan oleh variable bebas. Ada 2
jenis data yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang
diperoleh dari hasil pengamatan dan mendeskripsikan karakter dari obyek tertentu. Data
kuantitatif merupakan data yang diperoleh melalui pengukuran numeric. Sebagai contoh ,
“Bakteri memiliki ukuran yang sangat kecil” merupakan data kualitatif. “Diameter
bakteri biasanya ± 5 mikromili”, merupakan data kuantitatif.
Data yang diperoleh dari hasil eksperimen akan dikumpulkan dan di analisis untuk
membuat kesimpulan. Apabila data yang di peroleh mendukung prediksi atau dugaan
sementara, maka hipotesis diterima. Akan tetapi, apabila data yang diperoleh tidak
mendukung dugaan sementara, maka hipotesis ditolak.
3. Permasalahan
Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.

Pojok sains

a. Hipotesis : Pertumbuhan biji kacang hijau ditempat gelap lebih tinggi


di banding tempat terang dan redup.
b. Variable bebas : Intensitas cahaya matahari (terang, redup, dan gelap)
c. Variable terikat : pertumbuhan biji kacang hijau
d. Variable terkontrol : aqua gelas, kapas, air, dan biji kacang hijau
e. Alat dan bahan
- Aqua gelas 3
- Biji kacang hijau
- Kapas
- Air

f. Cara kerja
 Rendam biji kacang hijau dengan air beberapa menit
 Letakkan biji kacang hijau pada gelas aqua yang sudah ada kapas basa
 Letakkan pada masing – masing botol pada tempat terang, redup, dan gelap
 Amati perubahan yang terjadi tiap hari selama 5 hari
 Catat tinggi masing – masing gelas aqua

g. Hasil pengamatan
Jenis pot Tinggi tanaman tiap hari selama 5 hari Rata - rata
1 2 3 4 5
Pot A 0 0.2 0.5 1 2 0.74
Pot B 0 0.3 1 1.3 5 1.52
Pot C 0 0.5 1.5 3 10 3

h. Pembahasan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan jumlah sel dan pertambahan jumlah volum
yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula) dan bersifat
kuantitatif. Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi
tanaman baru. Biji akan berkecambah pada lingkungan yang sesuai.
Proses Perkecambahan
- Proses Fisika, (a) Terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial
air rendah pada biji yang kering.
- Proses Kimia, (b) Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan
hormone giberelin (GA). (c) Hormon GA mendorong aleuron (lapisan tipis bagian
luar endosperma) untuk sintesis dan mengeluarkan enzim. (d) Enzim bekerja
menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan
endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil larut dalam air, missal enzim
amylase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya gula
dan zat lain diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio
menjadi bibit tanaman.
Perkecambahan di bagi 2 berdasarkan letak kotiledonnya :
Perkecambahan Epigeal
Terangkatnya kotiledon dan plamula ke permukaan tanah. Pemanjangan terjadi pada
bagian hipokotil (ruas batang dibawah kotiledon). Perkecambahan ini umumnya
terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri), contoh : kacang
hijau, kacang kedelai, kapas.
Perkecambahan Hipogeal
Tertinggalnya kotiledon didalam tanah, sedang plamula tetap menembus tanah.
Pemanjangan terjadi pada epikotil (ruas batang diatas kotiledon). Umumnya terjadi
pada biji monocotyleddoneae, contoh : Jagung, padi. dan Dicotyledoneae yaitu hanya
kacang kapri.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Faktor Internal (Dalam)
A) Faktor Intraseluler
Genetis
Gen mengandung factor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada
keturunnanya. Gen juga berfungsi untuk mengkontrol reaksi kimia didalam sel,
misalnya sintesis protein. Pembentukan yang merupakan dasar penyusun tubuh
tumbuhan, yang dikendalikan oleh gen secara langsung. Maka gen dapat
mengatur pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang
dikendalikan.
Fisiologi
Proses yang terjadi merupakan proses fungsional tingkat seluler. Hormon adalah
regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada suatu bagian
tumbuhan. Hormon tumbuhan disebut fitohormon.Hormon itu diantaranya :

a. Auksin / IAA (Indol Auksin Acid), berfungsi untuk merangsang pertumbuhan


pada tumbuhan, hormone ini berpengaruh terhadap pembentukan akar dan
kegiatan sel – sel meristem.
b. Giberelin, hormone ini berpengaruh terhadap perkembangan dan
perkecambahan embrio
c. Etilen, merangsang pematangan buah
d. Sitokinin, berfungsi mempengaruhi pembembelahan sel, pertumbuhan tunas,
pertumbuhan akar tumbuhan dan mendorong perkecambahan.
e. Asam absisat berfungsi sebagai menghambat pertumbuhan sehingga
menyebabkan gugurnya daun
f. Asam traumalin, berfungsi untuk penyembuhan luka
g. Filokalin, hormone pada daun
h. Kaulokalin, hormone pada batang
i. Rhizokalin, hormone pada akar
j. Antokalin, hormone pada bunga

Faktor Eksternal/Luar (Lingkungan)


A. Air dan kelembaban
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Air
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh.
Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga
dapat mengakibatkan kematian.
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah.
Tanah yang lembab berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan.
Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan
lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap
pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan
stabilitas bentuk sel.

B. Cahaya
Cahaya mempengaruhi auksin yang ada di bagian ujung pada
tanaman.auksin akan terurai menjauhi cahaya. Sehingga cahaya justru
menghambat pertumbuhan. Namun dibutuhkan dalam proses fotosintesis.
C. Nutrien
Ada beberapa aspek nutrisi tumbuhan, yang perlu dipertimbangkan untuk
pertumbuhan yang lebih baik dari tumbuhan. Nutrisi dasar yang
diperlukan untuk pertumbuhan tumbuhan dibagi menjadi dua kategori
utama yaitu mikronutrien dan makronutrien. Berikut adalah informasi
tentang faktor-faktor pertumbuhan tumbuhan penting berdasarkan asupan
gizi:

Makronutrien: Ini nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah


yang lebih besar yang disebut sebagai macronutrients. Ada enam unsur
dalam tanah yang disebut sebagai makronutrisi ini nitrogen, kalium,
magnesium, kalsium, fosfor, dan sulfur.

Mikronutrien: Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil oleh


tumbuhan disebut mikronutrien. Ada ada delapan unsur, yang disebut
sebagai mikronutrien. Delapan mikronutrien termasuk zat besi, seng,
molibdenum, mangan, boron, tembaga, kobalt, dan klorin.
D. Suhu
Pertumbuhan dipengaruhi oleh kerja enzim dalam tumbuhan. Sedangkan,
kerja enzim dipengaruhi oleh suhu. Dengan demikian, pertumbuhan
tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu. Setiap spesies atau varietas
mempunyai suhu minimum, rentang suhu optimum, dan suhu maksimum.
Di bawah suhu minimum ini tumbuhan tidak dapat tumbuh, pada rentang
suhu optimum, laju tumbuhnya paling tinggi, dan di atas suhu maksimum,
tumbuhan tidak tumbuh atau bahkan
Mati.

E. Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seluruh bagian
tubuh tumbuhan. Tanah yang gembur mempunyai kemampuan yang besar
untuk menyimpan oksigen. Oksigen ini dimanfaatkan tumbuhan untuk
respirasi.

F. pH medium (Tingkat keasaman)


Biasanya PH yang dibutuhkan adalah PH netral = 7. PH netral bisa jadi
PH basa jika terkena limbah rumah tangga, misalnya air detergen. PH
netral bisa menjadi PH asam jika terkena benda yang memiliki ph lebih
dari 7.

i. Pertanyaan
1. Samakah tinggi kacang hijau pada ke 3 pot? Jika berbeda, factor apa sajakah yang
mempengaruhi perbedaan tinggi tersebut?
Jawab :
Pada ke 3 pot kecambah kacang hijau mengalami perbedaan tinggi, Faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan pada kelompok kami adalah intensitas cahaya yang
berhubungan dengan kinerja hormone auksin. Hormone ini akan bekerja
maksimal pada kodisi gelap jadi tanaman yang ada di tempat gelap lebih tinggi
tapi pucat dan batangnya tidak kuat karna tidak melakukan fotosintesis. Sedang
yang ditempat terang tumbuh tidak begitu cepat karena hormone auksin terurai
oleh cahaya matahari tapi daunya berwarna hijau dan batangnya kuat.
2. Bandingkan hasil pengamatan dengan kelompok yang lain?
Jawab ;
Pada kelompk lain mengalami hal yang sama namun yang mempengaruhinya
ternyata bukan hanya cahaya matahari tapi juga kelembaban, air, nutrient, suhu
juga berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.

j. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang hijau, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pertumbuhan dan
perkecambahan biji kacang hijau yang diletakan ditempat gelap dan terang akan
mempunyai perbedaan. Biji kacang hijau yang terkena cahaya matahari secara
langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna
hijau, batang tegak, kokoh. Sedangkan, biji kacang hijau yang tidak terkena cahaya
matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi) dan daunnya tipis,
berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya
memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi
(primer). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat sebelumnya
telah benar.

k. Referensi
Buku primagama kelas 8 smp
http://smabiologi.blogspot.com/2013/07/faktor-pertumbuhan-tumbuhan-internal.html
http://www.artikelbiologi.com/2012/07/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-
dan-perkembangan-tumbuhan.html

Anda mungkin juga menyukai