Anda di halaman 1dari 5

ACARA III

ANALISIS PELAYANAN

A. TUJUAN
1. Menilai ketersediaan fasilitas pelayanan dan hirarki fasilitas tersebut dengan
menggunakan Skala Gutman.
2. Menilai daya layan suatu fasilitas dalam melayani penduduk yang ada dalam suatu
wilayah.
3. Menghitung jumlah dan kebutuhan fasilitas pelayanan (sosial ekonomi).
4. Menghitung kebutuhan luas lahan yang diperlukan untuk mencukupi fasilitas
kebutuhan pelayanan.
5. Menganalisa implikasi-implikasi yang akan ditimbulkan dari hasil perhitungna terhadap
pembangunan wilayah.

B. DATA YANG DIPERLUKAN


1. Jumlah fasilitas pelayanan TK
2. Jumlah fasilitas pelayanan SD
3. Jumlah fasilitas pelayanan SMP
4. Jumlah fasilitas pelayanan SMA
5. Proyeksi Jumlah Penduduk.
6. Daya layan TK, SD, SLTP, SMA.
7. Luas lahan yang dibutuhkan TK, SD, SLTP, SMA.
C. DASAR TEORI

Menurut (Ida Bagus, 2003) dalam demografi umum, dewasa ini penyelenggaraan pelayanan
publik masih dihadapkan pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan di
berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut bisa
disebabkan oleh ketidaksiapan untuk menanggapi terjadinya transformasi nilai yang berdimensi
luas serta dampak berbagai masalah pembangunan yang kompleks. Sementara itu, tatanan baru
masyarakat Indonesia diharapkan pada harapan dan tantangan Global yang dipicu oleh kemajuan
di bidang ilmu pengetahuan, informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan Perdagangan.
Kondisi dan perubahan cepat yang diikuti pergeseran nilai tersebut perlu disikapi secara bijak
melalui langkah kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan dalam berbagai aspek
pembangunan untuk membangun kepercayaan masyarakat guna mewujudkan tujuan
pembangunan nasional.

Pembuatan kebijakan pemerintah dalam membenahi dan meningkatkan pelayanan


dilaksanakan dengan selalu berprinsip pada kepuasan publik. Untuk memberikan pelayanan yang
baik kepada publik perlu diterangkan prinsip-prinsip pelayanan pubik yaitu: kesederhanaan,
kejelasan, kepastian, keterbukaan efisiensi, keadilan dan ketepatan waktu. Secara teoritis John
Stewart dan Michael Clarke (dalam Skelcher, 1992) yaitu sedikitnya ada tiga fungsi utama yang
harus dijalankan oleh pemerintah tanpa memandang tingkatannya, yaitu fungsi pelayanan
masyarakat atau (public service function), fungsi pembangunan (development function) dan
fungsi perlindungan (protection function) menurut (Rasyid, 1997) fungsi pelayanan yang
dijalankan oleh pemerintah saat ini adalah untuk melayani masyarakat. Hal ini berarti pelayanan
merupakan suatu yang terkait dengan peran dan fungsi pemerintah yang harus dijalankan. Peran
dan fungsinya itu dimaksudkan selain untuk melindungi juga memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat secara luas guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Hal yang terpenting adalah
sejauh mana pemerintah dapat mengelola fungsi-fungsi tersebut agar menghasilkan barang dan
jasa (pelayanan) yang ekonomis, efektif, efisien dan akuntabel Kepada seluruh masyarakat yang
membutuhkannya.

Perencanaan dan perumusan sistem dan proses penyelenggaraan pelayanan publik


hendaknya mewujudkan asas asas pelayanan publik (SK Menpan Nomor 63 Tahun 2003) yaitu:
1) transparan pelayanan publik: aktivitas pelayanan publik diharapkan bersifat terbuka. Mudah
diakses oleh semua pihak yang bersifat transparan sehingga institusi diharapkan menetapkan
jaringan informasi yang dibutuhkan masyarakat secara lengkap sehingga kemungkinan
masyarakat memungkinkan masyarakat membuat keputusan secara rasional dan meminimalkan
risiko. 2) akuntabilitas pelayanan publik: prosedur pelayanan publik yang ditetapkan harus dapat
dipertanggungjawabkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, norma sosial dan
kepatuhan yang berlaku.
(Skelcher, 1952) mengungkapkan tujuh prinsip dalam pelayanan kepada masyarakat: 1)
standar, yaitu adanya kejelasan secara eksplisit mengenai tingkat pelayanan di dalamnya termasuk
pegawai dalam melayani masyarakat, 2) openness, yaitu menjelaskan bagaimana pelayanan
masyarakat dilaksanakan berapa biayanya, dan apakah suatu pelayanan sudah sesuai dengan
standar yang ditentukan. 3) information, yaitu informasi yang menyeluruh dan mudah dimengerti
tentang suatu pelayanan, 4) choice, yaitu memberikan konsultasi dan pilihan kepada masyarakat
sepanjang diperlukan, 5) non discrimination, yaitu pelayanan diberikan tanpa harus membedakan
ras dan jenis kelamin, 6) accessibility, pemberian pelayanan harus mampu menyenangkan
pelanggan atau memberikan kepuasan terhadap pelanggan, 7) redress, adanya sistem publikasi
yang baik dan prosedur penyampaian komplain yang mudah.

Mengetahui ketersediaan dan daya layan suatu fasilitas pelayanan penting dilakukan untuk
memberikan gambaran realitas dan evaluasi dari suatu fasilitas sehingga dapat diperoleh
penyusunan langkah-langkah prioritas dalam penyediaan fasilitas tersebut. Ada tiga cara untuk
mengidentifikasi ketersediaan dan daya layan fasilitas yaitu; ketersediaan pelayanan (Service
availability), tingkat ketersediaan (size of availability), dan fungsi pelayanan/daya layan (function
of availability).

Kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara dapat diketahui dari dapat atau tidaknya
suatu penyelenggaraan pengadaan fasilitas pelayanan memenuhi fasilitas tersebut untuk rakyat
banyak, baik itu oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat banyak. Jika angka kemiskinan
yang mencolok dan (desparitas) kesenjangan dapat diturunkan sedemikian rupa, maka dikatakan
bahwa rakyat banyak telah terpenuhi kebutuhan fasilitasnya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi
dan terus meningkat membawa implikasi bagi meningkatnya susutan kebutuhan akan fasilitas
yang dapat mendukung kehidupannya salah satunya adalah fasilitas pelayanan. Pada banyak jenis
fasilitas pelayanan yang dapat di analisis. Asumsi dasarnya adalah semakin meningkat jumlah
penduduk maka kebutuhan fasilitas juga meningkat. Secara umum teknik analisis yang digunakan
untuk memproyeksikan perkembangan jumlah penduduk. Hasilnya dapat digunakan untuk
memprediksi kebutuhan fasilitas yang diperlukan setelah membandingkan dengan standar
normatif yang ada.
D. LANGKAH KERJA

Data-data

Memasukkan data ke table pada


Ms. Excel

Memberi bobot pada setiap data

Memberi skor fasilitas dengan cara


mengalikan jumlah dengan bobot,
kemudian dijumlahkan skornya

Memberikan hierarki
11berdasarkan prinsip standar
deviasi

Tabel ketersediaan dan daya Tabel proyeksi kebutuhan


layan fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan Kab.
Kab. Sleman 2010 Sleman 2025
E. HASIL PRAKTIKUM

1. Tabel Ketersediaan dan Daya Layan Fasilitas Pelayanan Pendidikan Kabupaten Sleman
Tahun 2015

2. Tabel Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Pelayanan Pendidikan Kabupaten Sleman Tahun


2025

F. DAFTAR PUSTAKA

Mantra, Ida Bagus. 2003. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rasyid, M. Ryaas. 1997. Makna Pemerintahan: Tinjaian dari Segi Etika dan Kepemimpinan. Jakarta:
Yarsif Watampoe.

Skelcher, Chris. 1992. Managing for Service Quality. United Kingdom: Longman Group.

Surat Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003

Anda mungkin juga menyukai