ANALISIS PELAYANAN
A. TUJUAN
1. Menilai ketersediaan fasilitas pelayanan dan hirarki fasilitas tersebut dengan
menggunakan Skala Gutman.
2. Menilai daya layan suatu fasilitas dalam melayani penduduk yang ada dalam suatu
wilayah.
3. Menghitung jumlah dan kebutuhan fasilitas pelayanan (sosial ekonomi).
4. Menghitung kebutuhan luas lahan yang diperlukan untuk mencukupi fasilitas
kebutuhan pelayanan.
5. Menganalisa implikasi-implikasi yang akan ditimbulkan dari hasil perhitungna terhadap
pembangunan wilayah.
Menurut (Ida Bagus, 2003) dalam demografi umum, dewasa ini penyelenggaraan pelayanan
publik masih dihadapkan pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan di
berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut bisa
disebabkan oleh ketidaksiapan untuk menanggapi terjadinya transformasi nilai yang berdimensi
luas serta dampak berbagai masalah pembangunan yang kompleks. Sementara itu, tatanan baru
masyarakat Indonesia diharapkan pada harapan dan tantangan Global yang dipicu oleh kemajuan
di bidang ilmu pengetahuan, informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan Perdagangan.
Kondisi dan perubahan cepat yang diikuti pergeseran nilai tersebut perlu disikapi secara bijak
melalui langkah kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan dalam berbagai aspek
pembangunan untuk membangun kepercayaan masyarakat guna mewujudkan tujuan
pembangunan nasional.
Mengetahui ketersediaan dan daya layan suatu fasilitas pelayanan penting dilakukan untuk
memberikan gambaran realitas dan evaluasi dari suatu fasilitas sehingga dapat diperoleh
penyusunan langkah-langkah prioritas dalam penyediaan fasilitas tersebut. Ada tiga cara untuk
mengidentifikasi ketersediaan dan daya layan fasilitas yaitu; ketersediaan pelayanan (Service
availability), tingkat ketersediaan (size of availability), dan fungsi pelayanan/daya layan (function
of availability).
Kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara dapat diketahui dari dapat atau tidaknya
suatu penyelenggaraan pengadaan fasilitas pelayanan memenuhi fasilitas tersebut untuk rakyat
banyak, baik itu oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat banyak. Jika angka kemiskinan
yang mencolok dan (desparitas) kesenjangan dapat diturunkan sedemikian rupa, maka dikatakan
bahwa rakyat banyak telah terpenuhi kebutuhan fasilitasnya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi
dan terus meningkat membawa implikasi bagi meningkatnya susutan kebutuhan akan fasilitas
yang dapat mendukung kehidupannya salah satunya adalah fasilitas pelayanan. Pada banyak jenis
fasilitas pelayanan yang dapat di analisis. Asumsi dasarnya adalah semakin meningkat jumlah
penduduk maka kebutuhan fasilitas juga meningkat. Secara umum teknik analisis yang digunakan
untuk memproyeksikan perkembangan jumlah penduduk. Hasilnya dapat digunakan untuk
memprediksi kebutuhan fasilitas yang diperlukan setelah membandingkan dengan standar
normatif yang ada.
D. LANGKAH KERJA
Data-data
Memberikan hierarki
11berdasarkan prinsip standar
deviasi
1. Tabel Ketersediaan dan Daya Layan Fasilitas Pelayanan Pendidikan Kabupaten Sleman
Tahun 2015
F. DAFTAR PUSTAKA
Rasyid, M. Ryaas. 1997. Makna Pemerintahan: Tinjaian dari Segi Etika dan Kepemimpinan. Jakarta:
Yarsif Watampoe.
Skelcher, Chris. 1992. Managing for Service Quality. United Kingdom: Longman Group.