Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

COAL BED MHETANE

DISUSUN OLEH
ENKA AHMAD BAIDHOWI
03021281621118

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
TUGAS COAL BED MHETANE

SOAL :
1. Bagaimana mengolah air terproduksi CBM dilapangan?
2. Bagaimana saudara menentukan gas in place pada lapisan batubara?
COAL BED MHETANE

JAWABAN :
1. Cara mengolah air terproduksi CBM dilapangan.
Sistem pada awalnya berada dalam kesetimbanga (equilibrium) yaitu
dimana cleat tersaturasi 100% air dan air tidak dapat masuk kedalam
matriks yang terdapat gas didalamnya.
Maka sebelum memproduksi CBM maka yang perlu diproduksi diawal
adalah air.
Demi mengubah keseimbangan mekanika maka air harus
diproduksi untuk menurunkan tekanan reservoir sehingga tekanan pada
fracture berkurang sehingga proses desorbstion gas metana dari
permukaan fracture batubara menuju kedalam rongga fracture.

Pada tabel diatas dapat dilihat penurunan produksi air diikuti peningkatan
produksi CBM.
Air pada fracture akan dipompa naik ke atas. biasa memakan waktu
5 – 7 tahun dalam produksinya sampai pada tahap dimana CBM dapat
diproduksi. Hal ini menunjukkan tempat air terproduksi harus disediakan.
Setelah dikumpulkan air harus diberi treatment terlebih dahulu agar aman
bagi lingkungan (baik Ph dan kandungan logam berat) sesuai standar baku
mutu lingkungan.

5. Cara mengetahui gas in place pada lapisan batubara adalah dengan cara
mengumpulkan data eksplorasi dalam bentuk data parameter reservoir dan
karakter batubara dalam wilayah eksplorasi. Kegiatan tersebut dilakukan dengan
cara mengumpulkan inti bor lalu dilanjutkan pengukuran Gas in place.
Terdapat 2 metode pengukuran, yaitu pengukuran langsung (direct
method) dan pengukuran tidak langsung (idirect method). Pengukuran langsung
dilakukan dilapangan dengan cara memasukkan contoh batubara kedalam canister,
yaitu alat berbentuk silinder terbuat dari bahan stainless yang betul betul kedap
udara. Dengan panjang dan diameter canister dibuat sesuai dengan kebutuhan.
Measured gas (Q2) adalah pengukuran gas yang dilakukan secara
periodic. Lost gas (Q1) merupakan hasil ekstrapolasi pengukuran awal Q2 dengan
menggunakan persamaan regresi linear. Sedangan Q3 diukur setelah contoh
batubara itu selesai dengan pengukuran Q2 kemudian dihancurkan (crushing) dan
dicatat jumlah gas yang keluar setelah dihancurkan. Kandungan Gas In Place
merupakan penjumlahan Q1 dan Q2.

Anda mungkin juga menyukai