Tujuan Praktikum
Dalam praktikum NDT ini terdapat tujuan, antara lain sebagai berikut:
a. Mendeteksi adanya cacat atau retakan pada bagian dalam dari suatu benda
tanpa merusaknya.
b. Mengetahui interpretasi dari hasil pengujian untuk menentukan lokasi cacat
atau retakan tersebut.
2. Metodologi Percobaan
Adapun alat dan bahan yang digunakan serta langkah percobaan dalam percobaan
NDT ini adalah sebagai berikut:
2.1 Liquid Penetrant
2.1.1 Alat dan Bahan
1. Spesimen
2. Kain lap
3. Developer SKD-S2
4. Penetrant SKL-SP1
5. Thinner
6. Mistar ukur
2.1.2 Langkah Percobaan
1. Permukaan spesimen dibersihkan kemudian dikeringkan.
2. Penetrant disemprotkan pada spesimen lalu didiamkan selama 5
menit.
3. Spesimen dibersihkan dari Penetrant dengan menggunakan tissue.
4. Developer disemprotkan pada permukaan spesimen lalu didiamkan.
Apabila ada cacat, akan timbul bercak merah pada permukaan
specimen.
5. Cacat yang timbul pada permukaan specimen digambar dan diukur.
2.2 Magnetic Particle
2.2.1 Alat dan Bahan
1. Spesimen
2. Magnetic particle 7HF
3. Kain lap
4. Yoke MAGNAFLUX 220V
5. Mistar ukur
6. Pylox warna putih
2.2.2 Langkah Percobaan
1. Permukaan spesimen dibersihkan.
2. Dimensi spesimen diukur dengan mistar
3. Pylox disemprotkan pada permukaan spesimen. Tunggu hingga kering
4. Yoke diletakkan pada permukaan spesimen
5. Spesimen diinduksikan dengan listrik
6. Magnetic particle disemprotkan pada permukaan spesimen.
7. Saat magnetic particle disemprotkan, spesimen tetap diberi induksi
listrik
8. Bentuk cacat yang timbul pada spesimen digambar dan diukur.
35 mm 50 mm
53 mm
44 mm 41 mm
85 mm
Spesimen uji 1 hasil pengujian Liquid Penetrant
51 mm 20 mm
26 mm
83 mm
32,5 mm Ø 22,5
mmmm 35 mm Ø 21 mm
mm
100 mm 67 mm 57 mm 62,5 mm
45 mm 44 mm
15 cm
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10
12 cm 34,8 mm 29,8 mm
34,8 cm 29,8 cm
11 12 13 14 15
29,9 mm
29,8 cm
16 17 18 19 20
25,3 mm 25,2 mm
25,2 cm 25,2 cm
4. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini ialah :
1. Pengujian tanpa merusak (Non Destructive Test) Liquid Penetrant
dapat digunakan untuk mengetahui cacat pada permukaan spesimen
saja, dan tidak dapat mengetahui kedalaman dari cacat yang ada pada
spesimen tersebut. Hasil dari pengujian Liquid Penetrant ditemukan
adanya cacat atau crack. Crack pada spesimen pertama mempunyai
jarak dari ujung atas 35 mm dan 44 mm diukur dari berhentinya crack.
Crack pada spesimen kedua memiliki jarak dari batas spesimen
sebesar 20 mm yang panjang crack kebawahnya sebesar 26 mm.
2. Pengujian tanpa merusak (Non Destructive Test) Magnetic particle
digunakan untuk mendeteksi cacat pada permukaan dan didalam
spesimen yang bersifat feromagnetic. Dalam percobaan dengan
metode ini didapat dua crack yang terlihat seperti pada data hasil
percobaan. Cacat pertama berdiameter 22,5 mm dengan jarak
horizontal dari sisi kiri spesimen 62,5 mm dan jarak vertikal dari
bawah spesimen 44 mm dan dari atas spesimen 35 mm. Kemudian
cacat kedua berdiameter 21 mm dengan jarak horizontal dari sisi
kanan spesimen 57 mm dan jarak vertikal dari bawah spesimen 46 mm
dan dari atas spesimen 39 mm, jarak kedua cacat sebesar 59 mm.
Metode ini digunakan untuk mendeteksi cacat pada permukaan dan
dibawah permukaan benda uji.
3. Pengujian tanpa merusak (Non Destructive Test) Ultrasonic Inspection
diketahui bahwa metode ini dapat digunakan untuk jangkauan yang
cukup besar. Indikasi adanya retakan atau crack juga dapat langsung
terdeteksi, portable dan tidak merusak lingkungan. Namun dalam
penggunaan metode ini dibutuhkan keahlian khusus dalam
pengoperasian juga dalam membaca hasil pada layar CRT. Dalam
percobaan kali ini didapat hasil pengujian yang menunjukkan terdapat
lima crack dalam spesimen uji, dengan masing-masing kedalaman
yaitu 34.8 cm pada no 7 posisi kotak horizontal ke-2 dan kotak vertical
ke-2, kedalaman 29.8 cm pada no 9 posisi kotak horizontal ke-4 dan
kotak vertical ke-2, kedalaman 29.8 cm pada no 14 posisi kotak
horizontal ke-4 dan kotak vertical ke-3, kedalaman 25.2 pada no 16
pada posisi kotak horizontal ke 1 dan vertical ke-4 , dan kedalaman
25.2 pada no 17 pada posisi kotak horizontal ke-2 dan vertical ke 4.
Saran untuk praktikum ini adalah :
1. Penggunaan masker sangat diperlukan dalam melakukan praktikum
Liquid Penetrant dikarenakan terdapat bau yang menyengat saat
berlangsungnya praktikum yang berasal dari penyemprotan penetrant
dan developer.
2. Penggunaan masker sangat diperlukan dalam melakukan praktikum
Magnetic Particle dikarenakan terdapat bau yang menyengat saat
berlangsungnya praktikum yang berasal dari penyemprotan magnetic
particle.
3. Dalam praktikum Ultrasonic Inspection, alat yang digunakan
sebaiknya dikalibrasi terlebih dahulu sebelum praktikum dilakukan
agar hasil pengujian lebih maksimal.
4. Kebersihan dari alat-alat praktikum maupun lingkungan dari lab
sebaiknya lebih diperhatikan untuk kenyamanan dalam menjalankan
praktikum itu sendiri.