ABSTRAK
Gout adalah jenis arthritis inflamasi yang dipicu oleh kristalisasi asam urat dalam sendi dan sering dikaitkan dengan
hiperurisemia. Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat darah diatas normal. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui profil penggunaan obat pada pasien gout dan hiperurisemia di RSU Anutapura Palu. Penelitian ini bersifat deskriptif
yang dilakukan secara retrospektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 32 pasien, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki
71,86%, berumur 18-59 tahun 71,86%, pendidikan SMA 21,86%, pekerjaan PNS 21,86%.Kebanyakan pasien mempunyai manifestasi
klinis, berupa nyeri 32,18%, dengan diagnosa gout 93,75%, kadar asam urat tinggi 90,63%. Pasien yang mendapatkan variasi jumlah
obat 5 – 8 78,13%, dengan terbanyak kelas terapi antiinflamasi 46,3%, golongan OAINS oral17,71%, seperti meloksikam
9,71%.Kebanyakan pasien menggunakan bentuk sediaan obat berupa tablet 50% dengan rute pemberian secara oral 71,43%
ABSTRACT
Gout is a type of inflammatory arthritis triggered by the crystallization of uric acid within the joints and is often associated with
hyperuricemia. Hyperuricemia is a condition with high blood uric acid levels (above normal). This study aimed to describe drug use
profile of gout and hyperuricemiainpatients in AnutapuraHospital, Palu. This is a descriptive study of which samples taken
retrospectively.The result showed that the characteristic of32inpatients are as follows : most (71.86%) of them are male, 71.86% aged
18-59 years old, 21.86% had high school educational degree, and 21.86% are civil servants. As many as 32.18% of the patients had
pain clinical manifestation, 93.75% were diagnosed with gout and 90.63% had high uric acid levels. Patients with amount variation of 5
to 8 drugs were 78.13% dominated by oral anti-inflamatory class of drug therapy (46.3%), with oral NSAIDs as much as 17.71% such
asmeloxicam (9.71%). Most patients got tablets (50%) and the drugs were found 71.43% in oral route of administration.
118
Rahmah et al./Galenika Journal of Pharmacy
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
yang dikerjakan secara
119
Rahmah et al./Galenika Journal of Pharmacy
120
Rahmah et al./Galenika Journal of Pharmacy
gangguan gerak pada sendi, 21,83% Yang memucat Banyak digunakan Adalah tablet. Bentuk
mengalami sendi yang hangat, sediaan tablet LEBIH Banyak distributes di Indonesia
12,64%mengalami pembengkakkan, 2,29% berwarna disebabkan KARENA tablet merupakan Bentuk obat Yang
merah, dan 6,89% terbentuk Praktis Dan Ekonomis hearts Produksi, penyimpanan, Dan
tofi.Hasil penelitian sesuai dengan Standar Pelayanan pemakaiannya.
Medis (SPM) RSU Anutapura Palu.Dimana beberapa Kelas terapi yang obat Pasien gout Dan
kriteria dari diagnosis gout yaitu terjadi inflamasi, hiperurisemia dibagi menjaditiga Rute
serangan arthritis akut, sendi yang terkena berwarna Pemberian Yaitu IV, lisan, Dan topikal. Pemberian
kemerahan, pembengkakan dan sakit ANTARA lisan Beroperasi lain obat
pada sendi, antiinflamasi 31%, antipirai 7%, analgetik Dan antiulkus
terbentuknya tofi, dan hiperurisemia. masing-masing 1%, antidiabetik Dan antibiotik,
Distribusi diagnosamenunjukkan bahwa masing-masing 2% dan
6,25% pasien dengan kadar asam urat tinggi antihipertensi 13%. Pemberian Beroperasi IV
(Hiperurisemia) tanpa diagnosa gout dan ANTARA lain obat antiulkus 19%, antiinflamasi 13%,
93,75% pasien dengan diagnosa penyakit gout. Secara vitamin 9% dan antiemetik 2%. Sedangkan untuk review
khusus, diagnosis tertinggi adalah gout arthritis tanpa Pemberian Beroperasi topikal Yaitu obat antiinflamasi Yaitu
penyakit penyerta yaitu sebesar 50%. Hal ini sebesar 2% .Hasil Penelitian menunjukan bahwa Pasien
dikarenakan gout merupakan penyakit degeneratif yang DENGAN diagnosis gout Dan hiperurisemia LEBIH Banyak
artinya penyakit yang mengiringi proses penuaan. diberikan obat
Sehingga walaupun tanpa adanya penyakit penyerta, antiinflamasi.Antiinflamasi
gout arthritis sangat beresiko bagi laki-laki dewasa dan OAINS Dan kolkisin merupakan terapi yang Utama Yang
wanita pada masa menopause. digunakan. * Menurut Johnstone (2005), Pemberian OAINS
merupakan terapi yang lini
Laboratorium RSU Anutapura Palu memiliki Pertama menangani Serangan Akut gout.
nilai rujukan untuk asam urat yaitu Sebagai alternatif, terapi yang merupakan lini
3,4-7,0 mg/dL untuk laki-laki dan 2,4-5,7 mg/dL untuk kedua, Adalah kolkisin ( colchicine). Standar Pelayanan Medik
perempuan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa (SPM) di RSU Anutapura Palu also menyatakan bahwa untuk
sebagian besar memiliki kadar asam urat tinggi. Karena review Serangan gout fase Akut digunakan kolkisin Dan
salah satu tanda dari penyakit gout yaitu memiliki kadar OAINS sebagai terapi yang.
asam urat
yang tinggi atau hiperurisemia. Kolkisin merupakan zat penghambat mitosis
Hiperurisemia merupakan kondisi dimana terjadi yang memperbaiki keluhan-keluhan tanpa menurunkan
peningkatan kadar asam urat dalam serum diatas kadar asam urat dalam darah, tanpa menstimulasi
normal. Namun, biasanya kadar asam urat serum tidak eliminasi asam urat melalui ginjal ataupun tidak
digunakan sebagai indikator diagnosa gout. Sebuah memiliki kerja analgetika. Kerjanya adalah menurunkan
peningkatan kadar asam urat mendukung pembentukan aktivitas fagositosis leukosit dan dengan demikian
kristal, tapi bahkan selama serangan gout akut kadar memutuskan rangkaian reaksi yang menimbulkan
serum mungkin tampak normal (Suresh, serangan pirai akut.
121
Rahmah et al./Galenika Journal of Pharmacy
penghilang rasa nyeri perifer (Johnstone, golongan antagonis kalsium yang menghambat influks ion
2005). kalsium melalui membran ke dalam otot polos vaskular
Penggunaan obat Antipirai sebesar 7%. Obat dan otot jantung sehingga mempengaruhi kontraksi otot
antipirai yang digunakan adalah polos vaskular dan
Allopurinol. Allopurinol menurunkan produksi asam urat otot jantung. Amlodipin tidak
dengan cara menghambat enzim xantin menimbulkan perubahan kadar lemak plasma dan
oksidase.Allopurinol dapat dapat digunakan pada pasien gout. Selain itu, menurut
memperpanjang durasi serangan akut atau Ernst 1999, obat antagonis kalsium terutama berkhasiat
mengakibatkan serangan lain sehingga baik pada pasien usia tua.Penggunaan captopril pada
allopurinol hanya diberikan jika serangan akut telah pasien gout dan hiperurisemia seharusnya tidak
mereda terlebih dahulu. Resiko induksi serangan akut dianjurkan.Hal
dapat dikurangi dengan ini dikarenakan captopril
pemberian bersama OAINS atau kolkisin (Johnstone, memiliki Interaksi obat DENGAN allopurinol Dan OAINS.
2005).Menurut Standar Pelayanan Medik di RSU Pemberian Bersama allopurinol akan meningkatkan Resiko
Anutapura Palu, pasien dengan kondisi hiperurisemia Penurunan Jangka Waktu sel Darah putih Dan Reaksi
diberikan terapi obat Allopurinol.Namun beberapa hipersensitif terutama DENGAN Penderita Gangguan ginjal.
pasien dengan kondisi Pemberian Sedangkan
hiperurisemia tidak diberikan. Bersama OAINS DAPAT
Penelitian ini merupakan penelitian meningkatkan Resiko Gangguan ginjal Serta Melawan
retrospektif sehingga ada beberapa bias yang tidak Efek hipotensif.
bisa dihindari antara lain yaitu bias informasi dimana Antidiabetik merupakan obat Yang digunakan untuk
bias informasi adalah bias dalam cara mengamati, review mengontrol Tingkat Glukosa Darah hearts PADA
melaporkan, Penderita diabetes melitus. Sebanyak 1,71% Pasien gout
mengukur, mencatat, mengklasifikasi dan using antidiabetik oral yang KARENA mengalami
menginterprestasi status penyakit. komplikasi DENGAN DM tipe 2. antidiabetik oral yang
Pemberian obat antiulkus dikarenakan Efek digunakan Yang Adalah metformin Yang merupakan
samping yang sering terjadi karena OAINS golongan biguanida.Metformin merupakan terapi yang
adalah iritasi pada sistem
gastroinstestinal, ulserasi pada perut dan usus, dan lini Pertama Yang digunakan Oleh Penderita
bahkan pendarahan pada usus (Fatwa, DM tipe 2.Metformin BEKERJA DENGAN Menurunkan
2014). Sehingga pada pengobatan diberikan obat Produksi Glukosa di hepar Dan meningkatkan sensitivitas
antiulkus untuk mengurangi efek samping dari Jaringan Otot Dan adiposa Terhadap insulin.
OAINS.Selain untuk mengurangi efek samping dari
OAINS, antiulkus juga Antiemetik merupakan obat untuk review Mengatasi
digunakan sebagai terapi dari beberapa pasien yang rasa muntah Dan Mual. PENGGUNAAN antiemetik PADA
mengalami komplikasi seperti GERD, melena, dan Pasien gout sebesar 1,71%. antiemetik
dispepsia.Sebagian besar pasien di RSU Anutapura Yang digunakan Adalah
Palu menggunakan ranitidin sebagai obat metoklorpramid.Obat Suami Untuk digunakan
antiulkus.Ranitidin merupakan obat antihistamin Mengurangi Efek Samping Dari obat metformin Yang
reseptor H2 yang bekerja menghambat sekresi asam merupakan antidiabetik oral.Efek Samping metformin
basal dan sekresi Yaitu mengalami Mual, muntah, Dan diare.Selain ITU
asam yang distimulasi oleh ADA Pasien Yang mengalami Mual Dan muntah
histamin.Kerja ranitidin lebih panjang dan juga sehingga diberikan metoklorpramid sebagai antiemetik.
mempunyai kekuatan kerja yang lebih besar sehingga
dapat diberikan dengan dosis yang lebih Antibiotik merupakan obat Yang
rendah.Penggunaan ranitidin pada pasien lebih banyak digunakan untuk review menekan ATAU menghentikan
digunakan untuk mengurangi efek samping dari OAINS. pertumbuhan mikroba. Hasil Penelitian
menunjukan sebanyak 1,14% antibiotik using. Antibiotik
Penggunaan antihipertensi dikeranakan beberapa Yang digunakan Adalah cefixime Yang merupakan
pasien gout mengalami komplikasi dengan hipertensi. golongan obat cefalosporin Yang diberikan Beroperasi
Selain itu, beberapa pasien memiliki umur dimana sangat oral. Cefixime digunakan untuk review terapi yang
beresiko terjadi hipertensi.Antihipertensi yang paling Infeksi
banyak digunakan saluran kemih karena ada pasien yang mengalami
adalah amlodipin yaitu komplikasi dengan ISK.Selain itu, cefixime juga
sebanyak.Amlodipin merupakan obat diberikan sebagai antibiotik
122
Rahmah et al./Galenika Journal of Pharmacy
untuk pasien yang mengalami komplikasi dengan Johnstone, A. (2005). Gout penyakit dan
melena. non - obat pengobatan, RSUD
Hasil penelitian sebanyak 9% Apoteker, 12, 391-395.
menggunakan vitamin pada terapi gout dan
hiperurisemia.Vitamin yang digunakan adalah Roddy, E., Doherty M. (2010). Epidemioly dari
neurosanbe dengan bentuk sediaan injeksi Encok. Arthritis Research and Therapy
ampul.Neurosanbe merupakan multivitamin yang berisi
vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12.Neurosanbe Smith, C., Díaz, F., Pere, LM (2010).
digunakan untuk mencegah dan mengobati Epidemiologi gout: Sebuah update, Best
kekurangan vitamin B1, B6, dan B12.Vitamin B1 Practice & Penelitian Klinis
berperan dalam metabolisme karbohidrat.Vitamin B6 Pra, 24 (6), 811-827.
dapat membantu dalam metabolisme protein dan asam
amino.Vitamin B12 berperan dalam sintesis asam Suresh, E. (2005). Diagnosis dan manajemen
nukleat dan berpengaruh pada pematangan sel dan dari encok: Sebuahrasional pendekatan.
Terima kasih kepada Kepala dan Staf Ruangan rematologi, 31 (11), 2290-2294.
rekam medik serta Kepala dan Staf ruangan Diklat RSU
Anutapura Palu. Weselman, KO, & Agudelo, CA (2002). Aku s
itu Gout? Ketuk Joint !. Obat Journal, 18-22.
DAFTAR PUSTAKA
123