KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS
Pembimbing:
dr. Sofwan S. Rahman, Sp. KK
Disusun oleh:
Mochamad Rizki Budiman 12100115106
Identifikasi Pasien
- Nama : Ny. D A
- Usia : 34 tahun
- Alamat : Jl. Selabintani
- Status marital : Janda
- Agama : Islam
- Pendidikan : SMP
- Pekerjaan : IRT
- Tanggal Pemeriksaan : 28 Januari 2015
Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis.
- Keluhan Utama :
keluar cairan keputihan dan kemerahan di sekitar lubang vagina.
- Keluhan penyerta :
gatal-gatal dan kemerahan sekitar kemaluan, setelah digaruk terasa panas,
sakit di bagian perut bawah.
Pasien telah bercerai selama 8 tahun dan mempunyai anak 1 orang, pasien mengaku
bahwa saat ini memiliki pasangan sejumlah 1 orang, dan mengaku terakhir melakukan
hubungan seksual terakhir 2 minggu yang lalu, pasien menyangkal menggunakan kondom
dan menyatakan bahwa pasangannya tidak memiliki keluhan yang sama atau keluar
nanah dari lubang kemaluan.
- Riwayat penyakit:
Pasien menyatakan bahwa sering menggunakan celana yang ketat dan sulit menyerap
keringat, sehingga terasa lembab, pasien juga menyatakan bahwa sering menggunakan
antiseptik di daerah kemaluannya dan meminum suplemen obat, akan tetapi pasien
menyangkal meminum obat obatan dalam jangka waktu yang lama.
Keluhan yang sekarang merupakan keluhan yang pertama yang pernah pasien alami.
Selama keluhan ini muncul pasien mengobatinya dengan antibiotik selama 1 minggu
lebih yang namanya pasien telah lupa. Tidak ada anggota keluarga pasien yang
mengalami keluhan yang sama.
Pemeriksaan
- Pemeriksaan Generalis
o Keadaan umum : Tampak sakit Ringan
o Kesadaran : kompos mentis
o Tekanan Darah :-
o Nadi : 60 x/menit
o Pernapasan : 20x/menit
o Suhu : Afebris
- Status venereologis
Inguinal region : KGB tidak terdapat pembesaran.
Pubis : kutu (-), telur kutu (-).
Labia mayor : eritema, edema.
Labia minor : eritema, edema.
Orifisium vagina : eritem, terdapat discharge berwarna putih susu, cair, bau,
jumlah banyak, pus (-), cottage cheese (-)
Vulva : eritem, edema.
Urethra : dalam batas normal.
kelenjar bartholin : pembesaran (-), kemerahan (-), discharge (-).
- Pemeriksaan penunjang
Mikroskopi apusan vagina dengan KOH 10%.
Pewarnaan gram.
Biakan agar saboraud.
Resume
seorang wanita usia 34 tahun datang dengan keluhan keluar cairan dari lubang
vagina, dialami semenjak 2 minggu yang lalu diiringi dengan rasa gatal dan perih, keluar
cairan berjumlah banyak, hilang timbul, berwarna putih, berbau telur busuk, dan terdapat
sakit di bagian perut bawah, pasien sering menggunakan pakaian ketat dan tidak
menyerap keringat, sering menggunakan antiseptik di daerah kewanitaan dan antibiotik
dan suplemen untuk mengobati penyakitnya ini, dan keluhan saat ini adalah yang pertama
kalinya.
pada pemeriksaan fisik ditemukan compos mentis, tanda vital dalam batas normal
dan pemeriksaan umum ditemukan nyeri goyang pinggang. Pada pemeriksaan
venereologis ditemukan makula eritem dan edema di daerah vulva dan labia, keluar
discharge putih dari orifisium vagina dan terdapat vaginal thrust.
Diagnosis
- Diagnosis Banding
Candidiasis Vulvovaginitis.
Trikomoniasis.
Vaginosis bakterialis.
Faktor risiko Faktor endogen seperti Partner seksual yang Penggunaan antibiotik,
perubahan fisiologis, banyak, riwayat STI, penurunan produksi
usia dan imunologis. penggunaan kondom, estrogen, penggunaan
Faktor eksogen seperti episode infeksi IUD, membersihkan
iklim , lembab, trikomoniasis daerah kewanitaan
kebersihan kulit, sebelumnya. dengan antiseptik,
kontak dengan aktifitas seksual.
penderita.
Kandidiasis Trikomoniasis BV
- Diagnosis Kerja
Kandidiasis vulvovaginalis.
Tatalaksana
Non farmakologi:
Farmakologis:
• Lokal
• Sistemik
– Loratadin 50 mg 1x1.
– Na diklofenak 50 mg 3x1.
Prognosis
- Quo ad vitam : ad bonam
- Quo ad functionam : ad bonam
- Quo ad sanationam : ad malam
BAB II
ANALISIS KASUS
KASUS TEORI
Epidemiologi seorang wanita usia 34 tahun Tiga dari empat wanita pernah
datang dengan keluhan keluar mengalami episode kandidiasis
cairan dari lubang vagina vulvovaginalis sepanjang hidupnya,
dan menyerang kalangan usia .
Faktor risiko Riwayat penyakit tidak ada, Faktor endogen seperti perubahan
Pasien menyatakan bahwa sering fisiologis, usia dan imunologis.
menggunakan celana yang ketat Faktor eksogen seperti iklim , lembab,
dan sulit menyerap keringat, kebersihan kulit, kontak dengan
sehingga terasa lembab, pasien penderita.
juga menyatakan bahwa sering
menggunakan antiseptik di daerah
kemaluannya dan meminum
suplemen obat, dan antibiotik
sebelumnya.
Manifestasi Keluar cairan dari lubang vagina, Keluar cairan di lubang vagina
klinis berwarna putih susus, berwarna putih susu, gatal dan panas
mengeluhkan adanya gatal dan pada vulva, nyeri paskaberkemih ,
panas. sakit saat melakukan hubungan
seksual.
Karakteristik Terdapat eritema dan edem di gatal dan panas di area vulva, nyeri
daerah sekitar genitalia, dan paska berkemih, dispareunia,
cairan berwarna putih susu, cair, hiperemis labia, introitus vagina dan
berbau. vagina terutama 1/3 bawah,
pseudomembran putih kekuningan
pada vagina dengan dasar eritematosa
erosif, fluor albus putih susu dengan
cottage cheese, mukoid/cair,
berbau/tidak, vulva erosi, edema
dinding vagina, labia dan perineum,
ulkus dangkal pada vagina.
Kasus Teori
1. Djuanda Adhi, hamzah Mochtar, Aisah Siti. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin.Ed.
Ke-6. Jakarta . Fakultas Kedokteran Universitas Indinesia. 2011. Hal. 106-109.
2. Fahmi Sjaiful, Indriatmi Wresti, Zubier Farida. Infeksi Menular Seksual. Ed. Ke-4.
Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2014. Hal116-122.
3. Marrazzo JM, Fiedler TL, Srinivasan S, et al. Extravaginal Reservoir Of Vaginal
Bacteria as Risk Factors For Incident Bacterial Vaginosis. J Infect Dis. May 15
2012;205(10):1580-8
4. Tanto Chris, Liwang Frans, Hanifati Soia. Kapita Selekta Kedokteran Essentials
Medicine. Ed. Ke-4. Media Aesculapius. 2014. Hal. 348-350.
5. Tanto Chris, Liwang Frans, Hanifati Soia. Kapita Selekta Kedokteran Essentials
Medicine. Ed. Ke-4. Media Aesculapius. 2014. Hal. 364-366.