mongolism atau tumor. Kebiasaan jelek pada lidah dapat menimbulkan maloklusi.
Untuk memeriksa tonsil, lidah ditekan dengan kaca mulut atau tongue blade,
dilihat apakah ada perubahan warna, ulserasi atau pembengkakan.
4. Palatum
Untuk melihat langsung bentuk, warna dan lesi pada jaringan lunak dan
keras palatum, kepala pasien direbahkan ke belakang. Pembengkakan, kelainan
bentuk dan konsistensinya dapat diketahui dengan palpasi.
5. Gigi
No KRITERIA NILAI
1. Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada 0
debris atau pewarnaan ekstrinsik.
2. Pada permukaan gigi yang terlihat, pada debris 1
lunak yang menutupi permukaan gigi seluas 1/3
permukaan atau kurang dari 1/3 permukaan.
Pada permukaan gigi yang terlihat tidak ada
debris lunak tetapi ada pewarnaan ekstrinsik
yang menutupi permukaan gigi sebagian atau
seluruhnya.
3. Pada permukaan gigi yang terlihat pada debris 2
lunak yang menutupi permukaan tersebut seluas
lebih dari 1/3 permukaan gigi, tetapi kurang dari
2/3 permukaan gigi.
4. Pada permukaan gigi yang terlihat ada debris 3
yang menutupi permukaan tersebut seluas lebih
2/3 permukaan atau seluruh permukaan gigi.
Debris indeks = Jumlah penilaian debris dibagi dengan jumlah gigi yang
diperiksa.
No KRITERIA NILAI
1. Tidak ada karang gigi 0
2. Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang 1
gigi supragingival menutupi permukaan gigi
kurang dari 1/3 permukaan gigi.
3. Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang 2
gigi supragingival menutupi permukaan gigi
lebih dari 1/3 permukaan gigi.
Sekitar bagian cervikal gigi terdapat sedikit
subgingival.
4. Pada permukaan gigi yang terlihat adanya 3
karang gigi supragingival menutupi permukaan
gigi lebih dari 2/3 nya atau seluruh permukaan
gigi.
Pada permukaan gigi ada karang gigi
subgingival yang menutupi dan melingkari
seluruh cervikal (A. Continous Band of
Subgingival Calculus).
Calculus index adalah hasil pembagian dari jumlah penilaian calculus dibagi
dengan jumlah gigi yang diperiksa
OHI-S atau Oral Hygiene Index Simplfied merupakan hasil penjumlahan debris
index (DI) dan Calculus Index (CI).
Rumus OHI-S = debris index + calculus index
atau
OHI-S = DI + CI
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
1. PENENTUAN VITALITAS
Test sonde
Test termal : dingin dengan chlroetil, panas dengan gutta percha panas.
Test elektrik dengan dento test.
Test preparasi.
Bila gigi dicurigai non vital (dapat dilahat melalui warna gigi, yang
biasanya berwarna biru atau abu-abu) dengan dentotest tidak tersedia,
dilakukan pemboran gigi secara hati-hati dan perlahan untuk menentukan
vitalitas gigi.
Test perkusi.
Untuk melakukan test perkusi ini harus mempunyai pengalaman, test
dilakukan dengan cara mengetok gigi yang dicurigai dan mendengarkan
suaranya. Gigi vital suaranya nyaring dan gigi non vital suaranya lemah.
2. RONSEN FOTO
Dalam bidang kedokteran gigi anak, guna ronsen foto antara lain :
a. Mendeteksi dan melihat perluasan karies. Karies proksimal sering
dijumpai bila gigi molar sulung/ tetap sudah mempunyai kontak
sempurna (pada gigi sulung, kontaknya merupakan kontak bidang dan
gigi tetap kontak titik).
Oleh karena itu bila gigi sudah berkontak dengan sempurna sebaiknya
dilakukan pengambilan ronsen foto untuk mendeteksi karies yang sering
tidak terlihat dengan mata yang disebut dengan Hidden Caries (karies
tersembunyi). Ini digunakan untuk membantu menegakkan diagnosa.
3. PEMERIKSAAN BAKTERI
Dilakukan untuk mengetahui :
a. Aktifitas karies dengan laktobasilus test atau snyder test.
b. Sensitivitas test untuk membantu menentukan jenis antibiotik yang tepat.
c. Menilai sterilisasi saluran akar sesudah perawatan gigi tetap non vital.
4. BIOPSI
Dilakukan bila dicurigai adanya pembengkakan yang mengarah ke kanker
atau tumor, sebaiknya biopsi dilakukan oleh dokter ahli dan dikirim ke bagia
patologi anatomi.
5. STUDI MODEL
Studi model yaitu model gigi yang dibuat dari gips, digunakan untuk :
a. Menjelaskan kepada orangtua tentang rencana perawatan yang akan
dilakukan ( terutama berhubungan dengan perawatan orto)
b. Sebagai dokumentasi
c. Mengetahui dan menganalisa oklusi secara tepat
B. Cara Mendiagnosa
1. Mengumpulkan Data
Setiap tanda yang mengarah ke keadaan patologi dapat dipakai untuk
menegakkan diagnosa dini, misalnya pembengkakan dapat dihubungkan
dengan karies yang berlanjut terutama gigi molar. Semua fakta yang ada
dikumpulkan dan dibuat korelasi, meskipun sering kali harus dibuat diagnosa
sementara sebelum fakta dikumpulkan terutama untuk mencegah proses
berlanjutnya penyakit. Pada beberapa keadaan kadang-kadang diperlukan
waktu sebelum diagnosa dapat ditegakkan karena diperlukan pengamatan
dalam jangka waktu tertentu sebelum menentukan terapi, misalnya pulpitis
atau gangren dengan pulpa tertutup.