Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIUKUM BIOKIMIA

PRAKTIKUM I
ISOLASI PATI DARI UBI KAYU

OLEH

NAMA : CRASILIA YANTI PADANG


STAMBUK : F1E117003
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : KETUT JOVI SAPUTRA

PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon,

Hidrogen dan Oksigen, secara umum unsur Hidrogen dengan kelompok oksigen

dapat mengkomposisikan yang akan menghasilkan H2O. Didalam tubuh

karobidrat akan dibentuk dengan beberapa asam amino dan sebagain dari gliserol

lemak, namun sebagian besar pula karbohidrat diproleh dengan bahan makanan

yang dikonsumsi sehari-hari, terutamanya yang berasal dati tumbuh-tumbuhan

atau tanaman.

Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam kaena merupakan

sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah.

Sumber karbohidrat terdapat pada tumbuh- tumbuhan, seperti tumbuhan jenis

umbi-umbian, padi, gandum, jagung dan lain sebagainya. Pati merupakan salah

satu sumber karbohidrat. Pati atau amilum merupakan karbohidrat kompleks yang

tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau.

Pati merupaka bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk

menyimpan kelebihan glukosa dala jangka panjang. Kandungan pati pada

karbohidrat dapat diambil atau diendapkan dengan cara isolasi. Teknik isolasi

dilakukan dengan menambahkan aquades dan etanol 95% pada umbi-umbian

yang akan diambil patinya. Berdasarka uraian diatas, sehingga dilakukan

percobaan mengenai isolasi pati dari ubi kayu.


B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikt:

1. Bagaimana cara mengisolasi pati dari ubi kayu (manihot esculenta), ubi jalar

(Manihot Uttilisima) dan ubi talas (Colocasia esculenta)?

2. Berapa presentase pati yang terdapat pada ubi kayu (manihot esculenta), ubi

jalar (Manihot Uttilisima), dan ubi talas (Colocasia esculenta).

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui cara mengisolasi pati dari ubi kayu (manihot esculenta),

ubi jalar (Manihot Uttilisima), dan ubi talas (Colocasia esculenta).

2. Untuk mengetahui presentase pati yang terdapat pada ubi kayu (manihot

esculenta), ubi jalar (Manihot Uttilisima) dan ubi talas (Colocasia esculenta).

3. Manfaat Praktikum

Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini adalah sebagia berikut:

1. Dapat mengetahui cara mengisolasi pati dari ubi kayu (manihot esculenta),

ubi jalar (Manihot Uttilisima) dan ubi talas (Colocasia esculenta).

2. Dapat mengetahui prenstase pati yang terdapat pada ubi kayu (manihot

esculenta), ubi jalar (Manihot Uttilisima) dan ubi talas (Colocasia esculenta).
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ubi

Ubi jalar (Ipomoea batatas. L) sebagai salah satu komoditas pertanian

sudah tidak disangsikan lagi bagi masyarakat, karena memiliki peranan penting

sebagai cadangan pangan bila produksi padi tidak mencukupi lagi. Ubi jalar

mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, sumber energi yang baik,

mengandung sedikit protein, vitamin, dan mineral berkualitas tinggi (Liur., 2014).

Ubi kayu (Manihot esculenta) merupakan sumber bahan makanan ketiga

di Indonesia setelah padi dan jagung. Berdasarkan sifat fisik dan kimia, ubi kayu

merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan rata-rata bergaris tengah

2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis ubi kayu yang ditanam.

Karakterisasi sifat fisik dan kimia ubi kayu ditentukan olah sifat pati sebagai

komponen utama dari ubi kayu (Putri., 2008).

Umbi talas merupakan salah satu umbi yang memiliki kandungan zat gizi

yang cukup tinggi seperti pati (18.02%), gula (1.42%), mineral terutama kalsium

(0.028%), dan fosfor (0.061%). Kandungan zat gizi yang tertinggi dalam talas

adalah pati meskipun bervariasi antar kultivar talas. Dengan kandungan zat gizi

yang tinggi, talas telah dibuat menjadi berbagai produk olahan seperti tepung talas

(Satyatama., 2012).
B. Pati

Pati adalah polimer glukosa dengan rumus molekul (C6H10O5)n.

Pembentukan polimer pati diawali dengan terbentuknya ikatan glukosida yaitu

ikatan antara molekul glukosa melalui oksigen pada atom karbon pertama. Pati

dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa

merupakan polimer rantai lurus yang terdiri dari ribuan glukosa dengan ikatan α

1,4 glukosida. Jenis kedua yaitu amilopektin yang mengandung percabangan

rantai akibat adanya ikatan α 1,6 glukosida di beberapa bagiannya

(Sutrisno., 2015).

C. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia

yang befungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Karbohidrat

sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai

struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan dari

sudut kimia dan fungsinya. Semua karbohidrat terdiri atas unsur Carbon (C),

hidrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat selain berfungsi untuk menghasilkan

energi, juga mempunyai fungsi yang lain bagi tubuh. Fungsi lain karbohidrat yaitu

pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein, pengatur metabolisme

lemak, membantu pengeluaran feses (Siregar., 2014).


D. Isolasi pati ubi kayu

Isolasi pati umbi ubi kayu dilakukan dengan cara dikupas dan dicuci

sampai bersih, dipotong kecil-kecil, ditambah air kemudian diblender sampai

menjadi bubur kasar. Bubur tersebut ditambahkan air bersih untuk mengekstrak

patinya, diaduk-aduk, setelah itu disaring, diperoleh filtrat dan residu. Residunya

ditambahkan air lagi untuk meningkatkan rendemen pati, kemudian disaring lagi

sampai air perasannya bening. Filtrat diendapkan sekitar 3 jam. Air yang bening

dibuang dan endapan patinya diambil, setelah itu dikeringkan dalam oven pada

suhu 60 °C dengan tekanan 1 atm selama 24 jam hingga kering. Serbuk pati

dihaluskan dengan mortal kemudian diayak dengan ayakan 100 mesh

(Maulina., 2011).

E. Faktor yang mempengaruhi pengendapan pati

Proses modifikasi pati dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ukuran

partikel, temperatur, waktu reaksi, dan perbandingan berat air terhadap pati. Salah

satu faktor yang dapat mempengaruhi pati adalah perbandingan berat air terhadap

pati. Tingkat perbandingan yang terlalu besar akan menimbulkan pemborosan

penggunaan pelarut (air), sedangkan perbandingan yang terlalu kecil dapat

menyebabkan pengendapan pati. Proses gelatinisasi sebagian pada pembuatan

dekstrin ubi kayu modifikasi akan merubah karakteristik suhu gelatinisasi

maksimum dekstrin ubi kayu dari 75,0 oC menjadi 87,0 oC (Verdini., 2013).
III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 31 Maret 2018 pukul

13.00-selesai WITA, dan bertempat di Laboratorium Unit Botani, Jurusan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu

Oleo, Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Bahan dan Kegunaannya.


No. Nama Bahan Satuan Kegunaan
1 2 3 4
1. Ubi kayu (Manihot Gram Sebagai sampel yang digunakan
esculenta)
2. Ubi jalar ungu (Ipome Gram Sebagai sampel yang digunakan
batatas)
3. Ubi talas Gram Sebagai sanpel yang digunakan
4. Ubi jalar jingga Gram Sebagai sampel yang digunakan
5. Etanol 95% mL Sebagai pengikat air
6. Aquades mL Sebagai pelarut substrat

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat dan Kegunaannya.


No. Bahan Jumlah Kegunaan
1 2 3 4
1. Labu erlenmeyar 4 Untuk tempat ekstrak pati
2. Parut 1 Untuk memarut/ubi kayu
3. Gelas ukur 1 Untuk mengukur larutan
4. Kain saring 1 Untuk menyaring ekstrak pati
Tabel 2. Lanjutan
1 2 3 4
5. Oven 1 Untuk mengeringkan residu pati
6. Kamera 1 Untuk mendokumentasi
7. Kertas saring 4 Untuk menyaring residu pati
8 Timbangan analitik 1 Untuk menimbang ubi
9 Aluminium foil 1 Untuk menutup tabung reaksi

D. Prosedur kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini tercantm pada diagram

alir sebagai berikut:

50 gram ubi
- Diparut halus
- Ditambahkan 50 ml aquades
- Disaring dengan kain saring
- Ditampung cairan yang keruh
- Dilakukan sebanyak 3x
- Disaring dengan kain saring kedalam gelas
beker
- Ditambahkan etanol 95% sebanyak 7,5 ml
- Diendapkan cairan keruh selama 24 jam
Hasil Pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan

Data pengetan pada praktikum ini tercantum dapa Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Pati


No Gambar Keterangan
Ubi Kayu Ubi Jalar Ubi Talas Ubi Jalar
(Manihot Ungu (Ipome (Colacasia orange
esculenta) batatas) esculenta)

1. Cairan pati
setelah
penyaringan

2. Cairan pati
setelah
penambahan
etanol 95%

3.

Pati yang
telah
diendapkan

4. Pati yang
telah
dikerngkann
B. Analisis Data

1. Analisis data isolasi pati dari ubi kayu (Manihot utilisima)

Diketahui : Berat kertas saring = 0,6885 gram

Berat awal umbi = 55 gram

Berat setelah di oven = 6,1777 gram

Ditanyakan : % berat pati = ?

Penyelesaian:

Berat akhir = berat sampel – berat kertas saring

= 6,1777 - 0,6885
= 5,4892 gram
% Pati = Berat akhir X 100%
Berat awal
% Pati = 5,4892 X 100%
55
= 9,98%

2. Analisis data isolasi pati dari ubi jalar ungu

Diketahui : Berat kertas saring = 0,6885 gram

Berat awal umbi = 55 gram

Berat setelah di oven = 5,1132 gram

Ditanyakan : % berat pati = ?

Penyelesaian:

Berat akhir = berat sampel – berat kertas saring

= 5,1132 - 0,6885
= 4,4247 gram
% Pati = Berat akhir X 100%
Berat awal
% Pati = 4,4247 X 100%
55
= 8,04 %

3. Analisis data isolasi pati dari ubi jalar orange

Diketahui : Berat kertas saring = 0,6885 gram

Berat awal umbi = 55 gram

Berat setelah di oven = 4,9774 gram

Ditanyakan : % berat pati = ?

Penyelesaian:

Berat akhir = berat sampel – berat kertas saring

= 4,9774 - 0,6885
= 4,30924 gram
% Pati = Berat akhir X 100%
Berat awal
% Pati = 4,30924 X 100%
55

= 7,83%

4. Analisis data isolasi pati dari ubi talas (Coloccasia esculenta)

Diketahui : Berat kertas saring = 0,6885 gram

Berat awal umbi = 55 gram

Berat setelah di oven = 4,3358 gram

Ditanyaka n : % berat pati = ?

Penyelesaian:

Berat akhir = berat sampel – berat kertas saring

= 4,3358 - 0,6885

= 3,6473 gram
% Pati = Berat akhir X 100%
Berat awal

% Pati = 3,6473 X 100%


55

= 6,63%

C. Pembahasan

Isolasi pati atau ektrasi pati merupakan suatu proses untuk mendapatkan

pati dari suatu tumbuhan dengan cara memisahkan pati dari komponen utamanya

yang tedapat dari tumbuhan tersebut, dalam proses pengisolasian pati dapatdi

lakukan dengan menghaluskan sampel dan di ikuti penyaringan dan proses di ikuti

dengan penyaringan dan proses di akhiri dengan pengeringan di oven. Pati adalah

suatu karbohidrat yang terdapat di dalam organ tanaman. Granul pati tersimpan di

dalam biji, umbi, akar dan bagian dalam dari batang tanaman. Umbi-umbian

banyak mengandung komposisi kimia seperti karbohidrat, kalsium, protein, kalori,

vitamin, lemak fosfor dan air.

Karbohidrat oleh tanaman disimpan didalam buah untuk persediaan energi

yang kemudian digunakan untuk melangsungkan keaktifan dari sisa hidupnya,

sehingga di dalam proses pematangan kandungan karbohidrat (pati) dan gula

selalu berubah. Praktikum isolasi pati menggunakan sampel Ubi Kayu (Manihot

esculenta), Ubi Jalar Ungu (Ipome batatas), ubi Talas (Coloccasia esculenta), dan

ubi Jalar orange. Sampel terlebih dahulu da haluskan dengan dengan cara di parut

kemudian di tambahkan 250 ml air, lalu di saring dengan kain penyaring

ampasnya di buang dan air keruh hasil saringan di tampung, pada air keruh ini di

tambahkan 90% etanol agar dapat mengikat air sehingga nanti pati ubi terpisah
dari air diamkan selama satu hari, karena pati ubi massa jenisnya lebih besar dari

massa jenis air sehingga pati ubi akan berada di bawah dan air di atas, setelah satu

hari buang air di atas pati ubi yang di ambil patinya saja. Keringkan pati ubi

menggunakan oven lalu timbang dengan menggunakan timbangan analitik jangan

lupa menimbang kertas saringnya. Berat kertas saring yang digunakan yaitu

0,6885.

Berat ubi sebelum di timbang sebagai berat awal dan berat akhir untuk

mendapatkannya berap pati yang kering di kurang berat kertas saring. Presentasi

pati dari ubi kayu (Manihot utilisima) 9,98%, presentasi pati dari ubi jalar ungu

8,04%, presentasi pati dari ubi jalar orange 7,83%, presentasi pati dari ubi jalar

orange 7,83% dan presentasi pati dari ubi talas (Coloccasia esculenta) 6,63%.

Prasentasi pati yang paling tinggi yaitu pati dari ubi kayu 9,98% dan presentasi

pati yang paling rendah pada ubi talas 6,63%, berarti kandungan pati ubi kayu

lebih banyak dari pada jenis umbi-umbian yang lain.

Sifat fisik dan kimia pati seperti bentuk dan ukuran granula,

kandungan amilosa dan kandungan komponen non pati sangat dipengaruhi oleh

faktor genetik, kondisi tempat tumbuh dan umur tanaman dan juga proses

ekstraksi merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap mutu rendemen pati

yang dihasilkan. Rendemen pati sangat berhubungan erat dengan kadar pati

yang terkandung dalam ubi kayu. semakin lama umur panen ubi kayu maka

semakin tinggi tingkat konversi pati menjadi glukosa. Semakin tinggi kadar pati

maka semakin tinggi kandungan amilosa dan amilopektin sehingga hidrolisis pati

menjadi glukosa pun semakin meningkat.


V. PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan:

1. Isolasi pati pada ubi kayu (manihot esculenta), ubi talas (Colocasia

esculenta), ubi ungu (ipomoea batatas), dan ubi orange (ipomoea trifida)

dilakukan dengan mengambil sari pati pada ubi tersebut dengan cara

menambahkan aquades dan etanol 95% kemudiaan endapan pati dikeringkan

selama 24 jam didalam oven kemudian pati yang telah kering ditimbang berat

keringnya.

2. Presentase pada ubi kayu (manihot esculenta) yaitu 9,98%, ubi talas

(Colocasia esculenta) 6,63%, pada ubi ungu (ipomoea batatas) 8,04%, dan

pada ubi orange (ipomoea trifida) yaitu 7,83%.

B. Saran

saran yang dapat saya berikan pada praktikum ini adalah sebgi berikut:

1. Untuk laboratorium agar kebersihannya selalu dijaga

2. Untuk praktikan agar menjaga ketertiaban selama kegiatan praktikum

berlangsung

3. Untuk asisten agar mendampingi praktikannya ketika melakukan

pengamatan atau percobaan sedang berlangsung.


DAFTAR PUSTAKA

Liur, J. I., 2014, Analisis Sifat Kimia dari Tiga Jenis Tepung Ubi Jalar, Jurnal
Ilmu Ternak dan Tanaman, 4(1) : 1-44

Muliana, D., Mustafa, I., Susilawati., 2011, Biodegradabel Plastic from a Mixture
of low Destiny, Jurnal Natural, 11(2) : 1-5

Putri, S., Nurdjanah, S., Susilawati., 2008, Karakteristik Sifat Fisik dan Kimia Ubi
Kayu, Jurnal Tenologi Industri dan Hasil Pertanian, 13(2) : 59-60

Satyatama, I. D., Yuliatmoko, W., 2012, Pemanfaatan Umbi Talas sebagai Bahan
Subsitusi Tepung Terigu dalam Pembuatan Cookies Disuplementasi,
Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, 13(2) : 94-106

Siregar, S. N., 2014, Karbohidrat, Jurnal Ilmu Keolahragaan, 13(2) : 38-44

Sutrisno, A., Nangin, D., 2015, Enzim Emilase Pemecah Pati Mentah dari
Mikroba, Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(3) : 1032-1039.

Verdini, D., Kalsum, N., Nurdjanah, S., Surfiana, Produksi Dekstrim Ubi Kayu
Melalui Metode Gelatinasi Sebagian Menggunakan Ratory Drum, Jurnal
Teknologi Industri dan Hasil Pertanian, 18(1) : 28-29.

Anda mungkin juga menyukai