PRAKTIKUM I
ISOLASI PATI DARI UBI KAYU
OLEH
A. Latar Belakang
Hidrogen dan Oksigen, secara umum unsur Hidrogen dengan kelompok oksigen
karobidrat akan dibentuk dengan beberapa asam amino dan sebagain dari gliserol
lemak, namun sebagian besar pula karbohidrat diproleh dengan bahan makanan
atau tanaman.
sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah.
umbi-umbian, padi, gandum, jagung dan lain sebagainya. Pati merupakan salah
satu sumber karbohidrat. Pati atau amilum merupakan karbohidrat kompleks yang
tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau.
karbohidrat dapat diambil atau diendapkan dengan cara isolasi. Teknik isolasi
1. Bagaimana cara mengisolasi pati dari ubi kayu (manihot esculenta), ubi jalar
2. Berapa presentase pati yang terdapat pada ubi kayu (manihot esculenta), ubi
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cara mengisolasi pati dari ubi kayu (manihot esculenta),
2. Untuk mengetahui presentase pati yang terdapat pada ubi kayu (manihot
esculenta), ubi jalar (Manihot Uttilisima) dan ubi talas (Colocasia esculenta).
3. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini adalah sebagia berikut:
1. Dapat mengetahui cara mengisolasi pati dari ubi kayu (manihot esculenta),
2. Dapat mengetahui prenstase pati yang terdapat pada ubi kayu (manihot
esculenta), ubi jalar (Manihot Uttilisima) dan ubi talas (Colocasia esculenta).
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Ubi
sudah tidak disangsikan lagi bagi masyarakat, karena memiliki peranan penting
sebagai cadangan pangan bila produksi padi tidak mencukupi lagi. Ubi jalar
mengandung sedikit protein, vitamin, dan mineral berkualitas tinggi (Liur., 2014).
di Indonesia setelah padi dan jagung. Berdasarkan sifat fisik dan kimia, ubi kayu
merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan rata-rata bergaris tengah
2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis ubi kayu yang ditanam.
Karakterisasi sifat fisik dan kimia ubi kayu ditentukan olah sifat pati sebagai
Umbi talas merupakan salah satu umbi yang memiliki kandungan zat gizi
yang cukup tinggi seperti pati (18.02%), gula (1.42%), mineral terutama kalsium
(0.028%), dan fosfor (0.061%). Kandungan zat gizi yang tertinggi dalam talas
adalah pati meskipun bervariasi antar kultivar talas. Dengan kandungan zat gizi
yang tinggi, talas telah dibuat menjadi berbagai produk olahan seperti tepung talas
(Satyatama., 2012).
B. Pati
ikatan antara molekul glukosa melalui oksigen pada atom karbon pertama. Pati
merupakan polimer rantai lurus yang terdiri dari ribuan glukosa dengan ikatan α
(Sutrisno., 2015).
C. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia
sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai
sudut kimia dan fungsinya. Semua karbohidrat terdiri atas unsur Carbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat selain berfungsi untuk menghasilkan
energi, juga mempunyai fungsi yang lain bagi tubuh. Fungsi lain karbohidrat yaitu
Isolasi pati umbi ubi kayu dilakukan dengan cara dikupas dan dicuci
menjadi bubur kasar. Bubur tersebut ditambahkan air bersih untuk mengekstrak
patinya, diaduk-aduk, setelah itu disaring, diperoleh filtrat dan residu. Residunya
ditambahkan air lagi untuk meningkatkan rendemen pati, kemudian disaring lagi
sampai air perasannya bening. Filtrat diendapkan sekitar 3 jam. Air yang bening
dibuang dan endapan patinya diambil, setelah itu dikeringkan dalam oven pada
suhu 60 °C dengan tekanan 1 atm selama 24 jam hingga kering. Serbuk pati
(Maulina., 2011).
partikel, temperatur, waktu reaksi, dan perbandingan berat air terhadap pati. Salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi pati adalah perbandingan berat air terhadap
maksimum dekstrin ubi kayu dari 75,0 oC menjadi 87,0 oC (Verdini., 2013).
III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 31 Maret 2018 pukul
Oleo, Kendari.
B. Bahan Praktikum
C. Alat Praktikum
D. Prosedur kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini tercantm pada diagram
50 gram ubi
- Diparut halus
- Ditambahkan 50 ml aquades
- Disaring dengan kain saring
- Ditampung cairan yang keruh
- Dilakukan sebanyak 3x
- Disaring dengan kain saring kedalam gelas
beker
- Ditambahkan etanol 95% sebanyak 7,5 ml
- Diendapkan cairan keruh selama 24 jam
Hasil Pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
1. Cairan pati
setelah
penyaringan
2. Cairan pati
setelah
penambahan
etanol 95%
3.
Pati yang
telah
diendapkan
4. Pati yang
telah
dikerngkann
B. Analisis Data
Penyelesaian:
= 6,1777 - 0,6885
= 5,4892 gram
% Pati = Berat akhir X 100%
Berat awal
% Pati = 5,4892 X 100%
55
= 9,98%
Penyelesaian:
= 5,1132 - 0,6885
= 4,4247 gram
% Pati = Berat akhir X 100%
Berat awal
% Pati = 4,4247 X 100%
55
= 8,04 %
Penyelesaian:
= 4,9774 - 0,6885
= 4,30924 gram
% Pati = Berat akhir X 100%
Berat awal
% Pati = 4,30924 X 100%
55
= 7,83%
Penyelesaian:
= 4,3358 - 0,6885
= 3,6473 gram
% Pati = Berat akhir X 100%
Berat awal
= 6,63%
C. Pembahasan
Isolasi pati atau ektrasi pati merupakan suatu proses untuk mendapatkan
pati dari suatu tumbuhan dengan cara memisahkan pati dari komponen utamanya
yang tedapat dari tumbuhan tersebut, dalam proses pengisolasian pati dapatdi
lakukan dengan menghaluskan sampel dan di ikuti penyaringan dan proses di ikuti
dengan penyaringan dan proses di akhiri dengan pengeringan di oven. Pati adalah
suatu karbohidrat yang terdapat di dalam organ tanaman. Granul pati tersimpan di
dalam biji, umbi, akar dan bagian dalam dari batang tanaman. Umbi-umbian
selalu berubah. Praktikum isolasi pati menggunakan sampel Ubi Kayu (Manihot
esculenta), Ubi Jalar Ungu (Ipome batatas), ubi Talas (Coloccasia esculenta), dan
ubi Jalar orange. Sampel terlebih dahulu da haluskan dengan dengan cara di parut
ampasnya di buang dan air keruh hasil saringan di tampung, pada air keruh ini di
tambahkan 90% etanol agar dapat mengikat air sehingga nanti pati ubi terpisah
dari air diamkan selama satu hari, karena pati ubi massa jenisnya lebih besar dari
massa jenis air sehingga pati ubi akan berada di bawah dan air di atas, setelah satu
hari buang air di atas pati ubi yang di ambil patinya saja. Keringkan pati ubi
lupa menimbang kertas saringnya. Berat kertas saring yang digunakan yaitu
0,6885.
Berat ubi sebelum di timbang sebagai berat awal dan berat akhir untuk
mendapatkannya berap pati yang kering di kurang berat kertas saring. Presentasi
pati dari ubi kayu (Manihot utilisima) 9,98%, presentasi pati dari ubi jalar ungu
8,04%, presentasi pati dari ubi jalar orange 7,83%, presentasi pati dari ubi jalar
orange 7,83% dan presentasi pati dari ubi talas (Coloccasia esculenta) 6,63%.
Prasentasi pati yang paling tinggi yaitu pati dari ubi kayu 9,98% dan presentasi
pati yang paling rendah pada ubi talas 6,63%, berarti kandungan pati ubi kayu
Sifat fisik dan kimia pati seperti bentuk dan ukuran granula,
kandungan amilosa dan kandungan komponen non pati sangat dipengaruhi oleh
faktor genetik, kondisi tempat tumbuh dan umur tanaman dan juga proses
ekstraksi merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap mutu rendemen pati
yang dihasilkan. Rendemen pati sangat berhubungan erat dengan kadar pati
yang terkandung dalam ubi kayu. semakin lama umur panen ubi kayu maka
semakin tinggi tingkat konversi pati menjadi glukosa. Semakin tinggi kadar pati
maka semakin tinggi kandungan amilosa dan amilopektin sehingga hidrolisis pati
A. Simpulan
1. Isolasi pati pada ubi kayu (manihot esculenta), ubi talas (Colocasia
esculenta), ubi ungu (ipomoea batatas), dan ubi orange (ipomoea trifida)
dilakukan dengan mengambil sari pati pada ubi tersebut dengan cara
selama 24 jam didalam oven kemudian pati yang telah kering ditimbang berat
keringnya.
2. Presentase pada ubi kayu (manihot esculenta) yaitu 9,98%, ubi talas
(Colocasia esculenta) 6,63%, pada ubi ungu (ipomoea batatas) 8,04%, dan
B. Saran
saran yang dapat saya berikan pada praktikum ini adalah sebgi berikut:
berlangsung
Liur, J. I., 2014, Analisis Sifat Kimia dari Tiga Jenis Tepung Ubi Jalar, Jurnal
Ilmu Ternak dan Tanaman, 4(1) : 1-44
Muliana, D., Mustafa, I., Susilawati., 2011, Biodegradabel Plastic from a Mixture
of low Destiny, Jurnal Natural, 11(2) : 1-5
Putri, S., Nurdjanah, S., Susilawati., 2008, Karakteristik Sifat Fisik dan Kimia Ubi
Kayu, Jurnal Tenologi Industri dan Hasil Pertanian, 13(2) : 59-60
Satyatama, I. D., Yuliatmoko, W., 2012, Pemanfaatan Umbi Talas sebagai Bahan
Subsitusi Tepung Terigu dalam Pembuatan Cookies Disuplementasi,
Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, 13(2) : 94-106
Sutrisno, A., Nangin, D., 2015, Enzim Emilase Pemecah Pati Mentah dari
Mikroba, Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(3) : 1032-1039.
Verdini, D., Kalsum, N., Nurdjanah, S., Surfiana, Produksi Dekstrim Ubi Kayu
Melalui Metode Gelatinasi Sebagian Menggunakan Ratory Drum, Jurnal
Teknologi Industri dan Hasil Pertanian, 18(1) : 28-29.