Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai studi farmakokinetika obat


menggunakkan data kuantitatif saliva. Penentuan kadar konsentrasi dan parameter
farmakokinetika dari sampel menggunakan regresi dengan melihat adanya zona hambatan yang
menandakan terjadi atau tidak adanya zona hambatan pada media dan data absorbansi. Sampel
yang digunakan adalah saliva dari praktikan. Sebelum diambil saliva, praktikan diberi tablet
kloramfenikol terlebih dahulu. Dengan praktikan dipuasakan sebelum meminum obat,
tujuannya agar absorbsi obat lebih baik dan tidak adanya senyawa lain yang dapat menggangu
hasil dari praktikum. Saliva tersebut mengandung senyawa kloramfenikol. Senyawa
kloramfenikol ini sebagai obat yang berkhasiat sebagai antibiotik. Obat dengan khasiat tersebut
tentunya akan bereaksi dengan bakteri-bakteri yang ada pada di media sehingga akan
menghasilkan respon dari zat tersebut. Jika proes berlangsung dengan baik maka seharusnya
bakteri terhambat pertumbuhannya didalam media ( sharg, 2005).

Perhitungan regresi dilakukan dengan metode spektrofotometri yang digunakan untuk


mengetahui kadar obat yang terdapat pada saliva. Pada percobaan ini dikumpulkan sampel
saliva dengan rentang waktu yang berbeda yaitu dengan rentang waktu 10 menit. Hal ini
dilakukan agar jumlah obat yang diabsorpsi memiliki kecepatan eliminasi yang tetap sehingga
data saliva yang diperoleh menjadi valid. Setelah pengumpulan , dilakukan pelakuan sentrifuse
pada sampel saliva dengan kecepatan 2500 rpm dan supernatana diambil dan dibaca pada
spektrofotometer uv dengan Panjang gelombang 278 nm. Data absorbansi kemudian
disubstitusikan pada persamaan regresi yang didapat dari kurva kalibrasi kloramfenikol.
Sehingga akan didapatkan data jumlah obat dalam saliva. Dari data kadar inilah dapat
ditentukan parameter farmakokinetika obat berupa kecepatan absorbs, konsentrasi obat dalam
plasma maksimum, AUC (Area Under Curve), dll.

Pada tahap untuk uji mikrobiologi digunakan pengenceran pada senyawa kloramfenikol
menggunakan larutan 0,1 N HCL hal ini bertujuan untuk membuat konsentrasi kloramfenikol
yang lebih kecil dengan tujuan agar dapat diketahui pada konsentrasi berapakah kloramfenikol
paling bik untuk menghambat bakteri. Larutan kloramfenikol dengan konsenrasi 3,6,9,12, dan
15 ppm dituang pada media agar yang telah dibuat sumur. Dituangkan juga saliva praktikan
yang berfungsi sebagai control untuk menentukan apakah terdapat senyawa antibiotic pada
saliva yang ditandai dengan terbentuk nya zona hambatan pada media agar. Media agar
diinkubasi selama 1 hari. Inkubasi ini bertujuan agar pertumbuhan bakteri dapat optimum pada
media. Setelah 1 hari diukur zona hambatan. Zona hambatan ini akan digunakan sebagai data
penentuan parameter farmakokinetika dari obat yakni waktu paruh (t1/2). Dimana waktu paruh
menunjukkan kemampuan suatu obat untuk kehilangan kadar separuhnya. Data waktu paruh
didapatkan dengan cara mencari nilai AUC yang menggambarkan kemampuan tubuh untuk
memetabolisme obat.

Dari nilai AUC yang diketahui dapat diketahui pula kadar suatu obat pada plasma
darah, yaitu semakin lama waktu dari meminum obat pertama, maka kadar obat dalam plasma
akan semakin menurun. Hal tersebut sesuai dengan waktu paruh dari obat tersebut yang dimulai
pada 30 menit pertaman dan akhirnya akan menurun. AUC dapat dipengaruhi oleh klirens. Jika
filtrasi eliminasi menurun maka AUC akan naik dan begitupun sebaliknya. AUC menunjukkan
jumlah obat yang diserap dan masuk ke dalam sirkulasi sistemik.

Anda mungkin juga menyukai