Pada tahap untuk uji mikrobiologi digunakan pengenceran pada senyawa kloramfenikol
menggunakan larutan 0,1 N HCL hal ini bertujuan untuk membuat konsentrasi kloramfenikol
yang lebih kecil dengan tujuan agar dapat diketahui pada konsentrasi berapakah kloramfenikol
paling bik untuk menghambat bakteri. Larutan kloramfenikol dengan konsenrasi 3,6,9,12, dan
15 ppm dituang pada media agar yang telah dibuat sumur. Dituangkan juga saliva praktikan
yang berfungsi sebagai control untuk menentukan apakah terdapat senyawa antibiotic pada
saliva yang ditandai dengan terbentuk nya zona hambatan pada media agar. Media agar
diinkubasi selama 1 hari. Inkubasi ini bertujuan agar pertumbuhan bakteri dapat optimum pada
media. Setelah 1 hari diukur zona hambatan. Zona hambatan ini akan digunakan sebagai data
penentuan parameter farmakokinetika dari obat yakni waktu paruh (t1/2). Dimana waktu paruh
menunjukkan kemampuan suatu obat untuk kehilangan kadar separuhnya. Data waktu paruh
didapatkan dengan cara mencari nilai AUC yang menggambarkan kemampuan tubuh untuk
memetabolisme obat.
Dari nilai AUC yang diketahui dapat diketahui pula kadar suatu obat pada plasma
darah, yaitu semakin lama waktu dari meminum obat pertama, maka kadar obat dalam plasma
akan semakin menurun. Hal tersebut sesuai dengan waktu paruh dari obat tersebut yang dimulai
pada 30 menit pertaman dan akhirnya akan menurun. AUC dapat dipengaruhi oleh klirens. Jika
filtrasi eliminasi menurun maka AUC akan naik dan begitupun sebaliknya. AUC menunjukkan
jumlah obat yang diserap dan masuk ke dalam sirkulasi sistemik.