Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA FISIK II

PERCOBAAN V

PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN CAIRAN

DENGAN METODE RAMBAT KAPILER

OLEH :

NAMA : RIZKI AMALIA NUR

NIM : A1L115074

KELOMPOK : V

ASISTEN : MULIANI SARI

LABORATORIUM JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..……………………………………………………….


DAFTAR ISI…………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………
A. Latar Belakang……………………..………………………………...
B. Tujuan Praktikum…………………...……………………………….
C. Prinsip Percobaan………………………………………………….....
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………...……………………………..
BAB III METODE PRAKTIKUM……...……………..…………………...
A. Waktu dan Tempat ………………………………………………….
B. Alat dan Bahan ……………………………………………………..
C. Prosedur Kerja ……………………………………………………...
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………….…………………
A. Data Pengamatan ……………………………………………………
B. Reaksi ………………………………………………………………..
C. Analisis Data ………………………………………………………..
D. Pembahasan …………………………………………………………
BAB V SIMPULAN …………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cairan adalah salah satu dari empat fase benda yang volumenya tetap

dalam kondisi suhu, tekanan tetap dan bentuknya dapat ditentukan oleh wadah

penampungnya. Cairan juga melakukan tekanan kepada sisi wadahnya dan juga

kepada benda yang terdapat dalam cairan tersebut tekanan ini disalurkan ke

seluruh arah. Bentuk suatu materi dipisahkan satu sama lain oleh lapisan

pembatasnya.Lapisan pembatas menunjukkan sifat yang spesial. Cairan memiliki

tegangan permukaan dan kapilaritas. Dalam suatu zat cair adalah gaya antar

molekul sama besar ke segala arah , sehingga mereka saling menetralkan.

Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan ke bawah yang

menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dan benda dalam keadaan tegang.

Hal ini disebabkan oleh gaya-gaya tarik yang tidak seimbang pada antar muka

cairan. Besarnya tegangan permukaan diperngaruhi oleh beberapa faktor, seperti

jenis cairan, suhu, dan, tekanan, massa jenis, konsentrasi zat terlarut, dan

kerapatan. Jika cairan memiliki molekul besar seperti air, maka tegangan

permukaannya juga besar. salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya

tegangan permukaan adalah massa jenis/ densitas (D), semakin besar densitas

berarti semakin rapat muatan – muatan atau partikel-partikel dari cairan tersebut.

Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh terhadap

sifat-sifat larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan larutan.
B. Tujuan Praktikum

Tujuan dari kegiatan praktikum ini yaitu menentukan tegangan permukaan

cairan tunggal dan larutan.

C. Prinsip Percobaan

Prinsip dari percobaan ini yaitu menentukan tegangan permukaan cairan

tunggal dan larutan dengan menghitung jarak alir cairan pada waktu tertentu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tegangan Permukaan Cairan

Cairan memiliki beberapa sifat seperti kepadatan, viskositas, tegangan

permukaan dan lain-lain. Dari sifat ini, tegangan permukaan adalah satu-satunya

sifat cair karena padatan yang memiliki kerapatan lebih besar dari pada cairan dan

bisa mengambang ke permukaan cairan. Kemurnian cairan tertentu menentukan

nilai tegangan permukaan. Tegangan permukaan dari berbagai cairan sesuai

dengan berbagai parameter seperti suhu, konsentrasi dipelajari. Cairan dibedakan

dari gas, mereka menunjukkan permukaan bebas. Permukaan bebas cairan

memiliki sifat mekanik tertentu, Sifat mekanik ini disebabkan oleh kohesi antara

molekul yang merupakan daya tarik molekul. Permukaan bebas dari permukaan

cairan antara pemisahan antara cairan dan cairan atau gas bertindak seperti selaput

tipis yang diregangkan (elastis), membran ini mengalami ketegangan dan

mencoba berkontraksi. Sifat permukaan cairan bebas yang menunjukkan

kecenderungan berkontraksi disebut tegangan permukaan (Shinde, 2015).

Molekul-molekul dalam suatu cairan ditarik kesegala arah oleh gaya antar

molekul tidak ada kecenderungan untuk ditarikkearah tertentu. Tetapi, molekul-

molekul pada permukaan ditarik ke bawah dan kesamping oleh molekul-molekul

lainnya, tetapi tidak keatas keluar permukaan. Jadi tarik-menarik antarmolekul ini

cendrung menarik molekul-molekul kedalam cairan dan menyebabkan permukaan

menegang seperti lapisan tipis elastis. Ukuran gaya elastis pada permukaan cairan

adalah tegangan permukaan. Tegangan permukaan (surface tension) suatu cairan


adalah jumlah energy yang dibutuhkan untuk menarik atau memperluas

permukaan sebesar satu stuan luas (Chang, 2010).

Besarnya tegangan permukaan merupakan usaha yang diperlukan cincin

untuk menciptakan suatu permukaan baru, sifat permukaan yang dimiliki oleh zat

cair yang berperilaku layaknya selapis kulit tipis yang kenyal atau lentur akibat

pengaruh tegangan [1]. Tegangan ini terjadi jika molekulmolekul di permukaan

suatu cairan saling tarik menarik satu sama lain, sehingga menciptakan pembatas

antara udara dengan cairan itu. Dalam praktikum, tegangan permukaan (α)

didefinisikan sebagai usaha yang diperlukan cincin untuk menciptakan suatu

permukaan baru, dirumuskan sebagai [2]

Dengan F adalah gaya tarik (Newton), dan ℓ adalah panjang permukaan cairan

yang menutupi cincin (meter). Cincin yang digunakan terbuat dari bahan

aluminium, mempunyai dua permukaan luar dan dalam seperti Gambar 3,

sehingga panjang permukaan yang terkena gaya permukaan menjadi 2 ℓ = 2 π d,

dengan d adalah diameter cincin, sehingga Pers.1 menjadi [2]

(Indarniati, 2008).

B. Pipa Kapiler

Pipa kapiler merupakan pipa berdiameter kecil, karena ukuran diameternya

yang lebih kecil dibandingkan pipa kondenser, hal ini akan menyebabkan

penurunan tekanan akibat penyempitan aliran sehingga terjadi gesekan dan


percepatan aliran refrigeran di dalam pipa kapiler. Proses ideal ekspansi

berlangsung secara isoentalpi. Besarnya perubahan entalpi pada proses ekspansi

adalah

h5=h7

(Darmawan, 2016).

Sistem pengontrol laju refrigerant yang lebih sederhana adalah pipa

kapiler. Seperti namanya pipa kapiler terdiri dari pipa panjang dengan diameter

yang sangat kecil. Diameter pipa kapiler antara 0,25 inci sampai 0,375 inci. Pipa

kapiler digunakan untuk menurunkan tekanan refrigeran dari kondisi sub-dingin

hingga fasa campuran. Penurunan tekanan di dalam pipa kapiler disebabkan oleh

gesekan dan percepatan refrigeran yang mengalir dalam pipa kapiler tersebut. Pipa

kapiler biasanya digunakan untuk sistem yang berkapasitas kecil hingga 10 kW

(Fazri, 2014).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Kegiatan praktikum Kimia Fisik II “Penentuan Tegangan Permukaan

Cairan Tunggal dan Larutan” yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 3 Mei

2017, bertempat di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo Kendari.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam kegiatan praktikum ini yaitu picnometer, pipa

kailer, gelas ukur 50 ml, labu ukur 50 ml, piper ukur 50 ml, dan filler.

Bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum ini yaitu aquades,

aseton, alkohol, deterjen dan larutan NaCl 1 M.

C. Prosedur Kerja

Pipa kapiler dicuci dengan aquades, alkohol dan aseton, kemudian

dikeringkan dan dibilas dengan cairan yang akan diperiksa. Diisi tabung T

dengan aquades dan berikan cairan (aquades) merambat naik hingga benar-benar

berhenti (setimbang), kemudian dibaca skala h1 dan h2, setelah itu, ditiup melalui

pipa P secara perlahan permukaan pipa kapiler. Kemudian dibiarkan permukaan

cairan tadi turun, setelah benar-benar turun (setimbang), dibaca skala h1 dan h2.

Jika pipa kapiler yang digunakan bersih maka hasil pembacaan kedia jenis skala

diatas akan sama. Perbedaan antara h1 dan h2 ini merupakan tinggi kolom cairan

(h), dilakukan pengukuran nilai h setiap sampel sebanyak 3 kali.


DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, A. S., dan Ary B. K. P. 2016. Studi Eksperimen Pengaruh Dimensi


Pipa Kapiler Pada Sistem Air Conditioning Dengan Pre-Cooling.
Jurnal Teknik Its. 5(2).

Fazri, A., dan Budha, M. 2014. Analisa Karakteristik Katup Ekspansi


Termostatik Dan Pipa Kapiler Pada Sistem Pendingin Water Chiller.
Jurnal Teknologi Terpadu.4:(1).

Indarniati dan Frida, U. E. 2008. Perancangan Alat Ukur Tegangan Permukaan


dengan Induksi Elektromagnetik. Jurnal Fisika Dan Aplikasinya. 4:(1).

U. P. Shinde., dkk. 2015. Surface Tension as a Function of Temperature and


Concentration of Liquids. IJCPS. 4:(3).

Chang, R., dan William, C (2010). Kimia Dasar Edisi Ke Tiga Konsep-konsep
Inti. Jakarta:Erlangga.
HALAMAN PERSETUJUAN

Telah diperiksa dan disetujui oleh asisten pembimbing praktikum Kimia

Fisik II percobaan II “Penentuan Tegangan Permukaan Cairan dengan Metode

Rambat Kapiler” yang dilaksanakan pada:

Waktu : 13.00 - Selesai

Hari/Tanggal : Rabu, 3 Mei 2017

Tempat : Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu

Oleo, Kendari.

Kendari, Mei 2017

ASISTEN PEMBIMBING

MULIANI SARI
LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA FISIK II

PERCOBAAN I

PENENTUAN KOSENTRASI LARUTAN DENGAN

METODE TEFRAKTOMETRI

OLEH :

NAMA : RIZKI AMALIA NUR

NIM : A1L115074

KELOMPOK : V

ASISTEN : IKSAN

LABORATORIUM JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017

Anda mungkin juga menyukai