)
DENGAN SISTEM BIOFLOK DI KABUPATEN PEKALONGAN
OLEH :
ASY SYAFA YUMNA
NRP. 51154211038
SARJANA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR
JURUSAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN
2018
i
TEKNIK DAN ANALISIS FINANSIAL PEMBESARAN IKAN LELE (Clarias sp.)
DENGAN SISTEM BIOFLOK DI KABUPATEN PEKALONGAN
OLEH :
ASY SYAFA YUMNA
NRP. 51154211038
SARJANA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR
JURUSAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN
2018
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Teknik dan Analisis Finansial Pembesaran Ikan
Lele (Clarias Sp.) dengan Sistem Bioflok di
Kabupaten Pekalongan
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Maria Goreti Eny K., S.St.Pi., M.M.Pi. Dr. Mugi Mulyono, S.St.Pi., M.Si.
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya bagi penulis untuk
menyelesaikan penyusunan proposal praktik integrasi ini. Selesainya proposal
praktik integrasi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Mugi
Mulyono, S.St.Pi., M.Si. dan Bapak Dr. Djumbuh Rukmono, M.P. selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan
proposal praktik integrasi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Mochammad Heri Edy, MS., selaku Ketua Sekolah Tinggi
Perikanan Jakarta.
2. Ibu Maria Goreti Eny K., S.St.Pi., M.M.Pi., selaku Ketua Jurusan
Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan.
3. Bapak Dr. Mugi Mulyono, S.St.Pi., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Teknologi Akuakultur.
4. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan proposal praktik
integrasi ini.
Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak agar proposal praktik integrasi ini bermanfaat
bagi penulis dan pembaca.
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
2.4.2 Probiotik.................................................................................. 7
vi
3.3 Metode Kerja ................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 20
LAMPIRAN ........................................................................................................ 23
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Ikan lele (Clarias sp.) ......................................................................... 3
Gambar 2. Bentuk flok ......................................................................................... 5
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Alat-alat yang digunakan........................................................................ 9
Tabel 2 Bahan-bahan yang dibutuhkan ............................................................. 10
Tabel 3. Rangkaian Pengambilan Data Primer .................................................. 14
Tabel 4. Rangkaian Data Sekunder ................................................................... 15
Tabel 5. Jadwal Praktik Integrasi ....................................................................... 19
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Score Sheet Kesesuaian Lokasi..................................................... 23
Lampiran 2. Peralatan yang digunakan untuk melakukan pembesaran lele. ...... 24
Lampiran 3. Bahan yang digunakan dalam pembesaran lele. ............................ 25
Lampiran 4. Data Pengukuran Kualitas Air ........................................................ 26
Lampiran 5. Pemberian Pakan........................................................................... 27
Lampiran 6. Data Sampling ............................................................................... 28
Lampiran 7. Data Panen .................................................................................... 29
Lampiran 8. Biaya Investasi ............................................................................... 30
Lampiran 9. Biaya Tetap .................................................................................... 31
Lampiran 10. Biaya Tidak Tetap ........................................................................ 32
Lampiran 11. Kuisioner ...................................................................................... 33
x
I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui aspek teknis pembesaran ikan lele dengan sistem
bioflok.
2. Mengetahui perhitungan analisis usaha pembesaran ikan lele
dengan sistem bioflok.
2.4 Bioflok
(Hargreaves, 2013)
bersama dengan senyawa organik) dan dalam bentuk flok ini proses
degradasi akan berlangsung secara sempurna tanpa menimbulkan bau.
Kemudian di dekat aerasi populasi bakteri mengalami peningkatan (Jenie,
et al., 1993). Suplai oksigen harus cukup karena bakteri heterotrof
membutuhkan oksigen. Jika oksigen kurang maka tidak hanya
menghambat pertumbuhan bakteri tetapi juga berbahaya bagi kehidupan
ikan (Maulina, 2009).
2.4.2 Probiotik
Pada saat ini banyak metode lain yang aman dan efektif
digunakan dalam budidaya yaitu salah satunya penambahan probiotik
(Sya’bani et al., 2015). Probiotik sebagai penambahan mikroba hidup
yang memiliki pengaruh menguntungkan terhadap komunitas mikroba
lingkungan hidupnya. Menurut Sya’bani et al. (2015), probiotik telah
diketahui manfaatnya yaitu dapat meningkatkan immunitas ikan dan
memperbaiki kualitas air.
Konsep dasar dari budidaya bioflok terdiri dari dua perlakuan,
yang pertama adalah penerapan budidaya ikan konsep bakteri
heterotroph dengan penggunaan probiotik heterotrof yang terdiri dari
bakteri organotrof, kemoautotrof, dan autotroph. Kedua, penerapan
pergantian air minimal yang hanya dilakukan untuk mengganti
penyusutan air karena penguapan. Sehingga, dengan sedikitnya
pergantian air yang dilakukan, penggunaan probiotik dapat menjaga
dominansi bakteri untuk pembentukan flok bakteri, berupa partikel yang
melayang dalam badan air, yang menghalangi penetrasi cahaya matahari
ke dalam air dan membatasi ruang pertumbuhan plankton dan bakteri
fotosintesis (Aiyushirota, 2009).
Penggunaan probiotik diharapkan dapat membantu perbaikan
kualitas air, sedangkan konsep bioflok diharapkan mampu merangsang
tumbuhnya bakteri probiotik dalam bentuk flok sehingga mampu
memperbaiki kualitas air serta mampu mengurangi ketergantungan ikan
terhadap pakan buatan (Febrianti, et al., 2010).
3.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan selama praktik integrasi berlangsung dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat-alat yang digunakan
sampel
Mengukur salinitas Ketelitian
8. Refraktometer
media
Mengukur suhu Ketelitian, jenis
9. Termometer
media
Menyuplai oksigen Daya, tegangan, arus,
10. Blower dalam media kapasitas
pemeliharaan
Mempermudah Kapasitas, jumlah,
11. Wadah pakan
pemberian pakan bahan
Mempermudah Kapasitas, jumlah
12. Gayung trasnportasi
media/bahan
Diameter lubang,
Mempermudah
13. Alat grading jumlah, kapasitas,
penyortiran ikan
bahan
Mengambil sampel Volume, bahan, jumlah
14. Gelas ukur
air
Pompa air Daya, penampang inlet
15. Menyedot air tawar
tawar dan outlet
Daya, penampang inlet
16. Pompa celup Mengalirkan air
dan outlet
Wadah Volume, kapasitas,
17. Fermentasi
fermentasi jenis
18. Seser Mobilisasi biota Jenis, ukuran, jumlah
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan selama praktik integrasi dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 2 Bahan-bahan yang dibutuhkan
penanggulangan
8. Pengelolaan pakan Jenis, waktu, frekuensi, cara
pemberian
9. Panen Alat, cara, ukuran biota, jumlah,
perlakuan sebelum dan sesudah
panen
10. Analisa usaha Biaya investasi (harga barang
incestasi), biaya tetap dan tidak tetap,
biaya total, laba dan rugi, B/C Ratio,
Break even point (BEP), Payback
period (PP)
Keterangan :
SR = Kelangsungan hidup hewan Uji (%).
Nt = Jumlah ikan uji pada akhir penelitian (ekor).
No = Jumlah ikan uji pada awal penelitian (ekor).
2. Laju Pertumbuhan Spesifik
Untuk menentukan laju pertumbuhan spesifik sesuai dengan
(Steffens, 1989) :
Keterangan :
SGR = Laju pertumbuhan berat spesifik (% perhari)
Wt = Bobot biomassa pada akhir penelitian (gram)
Wo = Bobot biomassa pada awal penelitian (gram)
t1 = Waktu akhir penelitian (hari)
t0 = Waktu awal penelitian (hari)
3. FCR
Food Convention Ratio (FCR) dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut (Aksungur, et al., 2007).
∑
( )
Keterangan :
T = Hari pemberian
W0 = Berat ikan hidup mula-mula (g)
Wt = Berat ikan hidup saat ini (g)
Σƒk = Berat pakan yang digunakan dalam periode tersebut (g)
m = Berat ikan yang mati (g).
4. PP (Payback Period)
Menurut Deviana, et al. (2012) rumus yang digunakan untuk
menghitung PP (Payback Period) adalah berikut.
2. Analisis Kuantitatif
Data yang didapat selama praktik integrasi dikelompokkan
menjadi dua yaitu data teknis dan data finansial. Data kuantitatif disajikan
dalam bentuk angka meliputi perhitungan laba/rugi, Benefit Cost Ratio
9B/C Ratio), Break Even Point (BEP), serta Payback Period (PP).
19
September
Agustus
Oktober
Juli
No. Nama Kegiatan
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
1 Penyusunan proposal
2 Seminar proposal
4 Pengenalan lokasi
5 Pelaksanaan praktik
6 Penyusunan laporan
20
DAFTAR PUSTAKA
Aiyushirota. 2009. Konsep Budidaya Udang Sistem Heterotrof dengan Bioflok.
Aksungur, N., Muharrem Aksungur, Bilal Akbulut, dan Ilyas Kutlu. 2007. Effects of
Stocking Density on Growth Performance, Survival and Food Conversion
Ratio of Turbot (Psetta maxima) in the Net Cages on the Southeastern
Coast of the Black Sea. Turkish Journal of Fisheries and Aquatic
Sciences. Vol.7.
Alamanda, I. E., Noor S. H., dan Agung B. 2007. Penggunaan Metode
Hematologi dan Pengamatan Endoparasit Darah untuk Penetapan
Kesehatan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) di Kolam Budidaya Desa
Mangkubumen Boyolali. Biodiversitas. Vo. 8 No.1. Hal. 34-38.
Deviana, S., dan Wage S. 2012. Untung Besar Budidaya Guramih Nila dan Lele.
Pinang Merah Pulisher.
Djarijah, A. S. 1995. Pakan Ikan Alami. Kanisius.
Effendie, M. I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Gramedia Pustaka Utama.
Ekstrak, B., Nitrogen, T., Teknik, M., Perikanan, F., Kelautan, D. A. N., &
Airlangga, U. (2016). Potensi Penambahan Azolla Sp. Dalam Formulasi
Pakan Ikan Lele (Clarias Sp.) Terhadap Nilai Kecernaan Serat Kasar Dan
Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen Menggunakan Teknik Pembedahan, 4.
Febrianti, D., I. Widiani., dan A. A. Suryani. 2010. Pendekatan Teknologi Bioflok
(BFT) Berbasis Probiotik Bacillus Subtilis pada Tambak Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei).
Hargreaves, J. A. 2006. Photosynthetic Suspended-growth Systems in
Aquaculture. Elsevier. Vol.34.
Hargreaves, J. A. 2013. Biofloc Production Systems for Aquaculture, (4503), 1–
12.
Hasim, T. Y., dan R. Tuiyo. (2014). Pengaruh Padat Penebaran Berbeda
Terhadap Pertumbihan Benih Ikan Lele Sangkuriang Di Balai Benih Ikan
Kota Gorontalo. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 2, 130–134.
Retrieved From Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan.Volume 2, Nomor
3.
Hendriana, A. 2010. Pembesaran Lele di Kolam Terpal. Penebar Swadaya.
Hermawan, T. E. S. A., Agung S., dan Slamet B.P. 2014. Pengaruh Padat Tebar
Berbeda terhadap Pertumbuhan dan kelulushidupan Benih Lele (Clarias
21
LAMPIRAN
Lampiran 1. Score Sheet Kesesuaian Lokasi
24
Pemberian
Total Kode
Tanggal Kolam DOC pakan ∑ Pakan Keterangan
Pakan pakan
28
Hasil Sampling
ABW Biomassa FCR Pertumbuhan Est. SR
Tgl DOC Berat Berat Pjg Pjg Ket
(g) (Kg) % awal akhir ADG awal akhir %
(g) (g) (cm) (cm)
29
Harga
N Jumlah Satuan Jumlah
Uraian satuan
No unit unit (Rp)
(Rp)
33
No Pertanyaan Jawaban
Perencanaan
1
a. Apa tujuan yang ingin dicapai Pondok
pesantren dengan adanya kegiatan
budidaya lele bioflok?
b. Bagaimana keadaan sekarang yang
adaka di ponpes baik kondisi keuangan
seperti biaya – biaya yang dikeluarkan
per siklus atau per tahun?
c. Apa saja kemudahan dan hambatan
yang sering terjadi terkait target
produksi?
Teknologi
a. Teknologi apa yang diterapkan dalam
budidaya lele bioflok?
b. Apakah efisien penggunaan teknologi
tersebut terkait hasil produksi yang
diperoleh?
c. Apa dampak penggunaan teknologi
terhadap produktivitas, lingkungan
sekitar, SDM dan SDA?
Tenaga kerja
a. Berapa jumlah karyawan yang
dibutuhkan untuk menjalankan
operasional pemeliharaan ikan lele
bioflok?
b. Bagaimana kinerja karyawan terkait
waktu bekerja dengan efektifitas
pekerjaan yang dilakukan?
Modal
a. Bagaimana sistem permodalan yang
diterapkan ?
b. Bagaimana cara ponpes mengelola
kegiatan budidaya lele bioflok dari segi
permodalan?
c. Bagaimana penilaian terkait efisiensi
penggunaan modal pada Ponpes?
Sarana
a. Apa saja sarana produksi yang ada pada
budidaya lele di ponpes?
b. Bagaimana cara ponpe memperoleh
sarana produksi?
c. Berapa jarak sumber sarana dengan
tempat budidaya di ponpes?
d. Bagaimana sistem pengadaan sarana
produksi?
e. Apa faktor penghambat tersedianya
sarana produksi dan efisiensi
34
dilakukan?
d. Bagaimana sistem pembayaran produk
yang dijual?
e. Apakah ponpes ini ada pesaing pada
pemasaran hasil produk?
f. Bagaimana Anda menghadapi pesaing?
g. Apakah kegitan pemasaran sudah
sesuai dengan SOP yang berlaku?
h. Apakah pemasaran dilakukan
diluarponpes?
i. Apakah hasil produksi di kampus
menccukupi untuk suply bahan makan
bagisantri?
Pengawasan
4
a. Apa saja pengawasan yang dilakukan
perusahaan?
b. Bagaimana cara mengevaluasi kegiatan
operasional?
c. Bagaimana sistem pengawasan yang
dilakukan?
d. Apakah ada standar baku dalam
pengawasan operasional terkait target?
e. Apakah pengawasan yang dilakukan
sesuai dengan SOP yang berlaku?
f. Bagaimana cara melakukan perbaikan
terhadap kesalahan yang ditemukan?
g. Berapa orang tenaga kerja yang
dibutuhkan pada kegiatan pengawasan?
h. Kapan waktu dilaksanakannya
pengawasan?
i. Apakah PPB yang ditunjuk sering iku
aktif dalam memonitoring perkembangan
budidaya di ponpes ini?
Manajemen
5 Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Bagaimana cara perusahaan merekrut
tenaga kerja? Sistem perekrutan, syarat
melamar pekerjaan dan kriteria tenaga
kerja yang dibutuhkan perusahaan?
b. Bagaimana perusahaan mengelola
tenaga kerja terkait kesejahteraan
tenaga kerja dan jaminan
ketenagakerjaan?
c. Berapa jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk melaksanakan
kegiatan operasional dan keahlian yang
dibutuhkan ?
Teknis
6
a. Alat dan bahan apa saja yang
dibutuhkan pada kegiatan persiapan
wadah?
b. Kapan waktu dilakukan persiapan
38
wadah?
c. Bagaimana standar baku persiapan
wadah dan persiapan media?
d. Bagaimana alur proses kegiatan
penebaran benur?
e. Bagaimana cara menentukan jumlah
pakan yang diberikan mulai dari awal
pemeliharaan hingga panen?
f. Bagaimana cara mengelola dan
mengendalikan kualitas air?
g. Bagaimana cara mengendalikan hama
dan penyakit yang sesuai dengan SOP?
h. Kapan waktu dilaksanakan panen dan
bagaimana alur proses kegiatan panen?
i. Berapa jumlah panen, hasil panen yang
dijual?
j. Ada berapa cara pemanenan?
Bagaimana teknik melakukan
pemanenan?
k. Kemana tujuan pasar hasil panen
didistribusikan?
l. Bagaimana cara pemasaran yang
dilakukan?