DASAR TEORI
2.2.1 Kompresor
Kompresor atau pompa isap dengan adanya kompresor, merupakan unit tenaga
untuk mengalikan refrigeran ke seluruh sistem pendingin sesuai dengan perubahan
volume system pendingin dengan mengisap refrigerasi bertekanan rendah sehingga
terjadi perbedaan tekanan yang memungkinkan refrigeran mengalir dari sisi
bertekanan rendah ke sisi bertekanan tinggi sehingga kompresor mempunyai 3
fungsi yaitu pengisapan, penekanan dan fungsi pemompaan.
4
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
2.2,2 Kondensor
Kondensor fungsinya untuk menurunkan kalor yang dihisap dari evaporator
dan panas yang didapatkan dari kompresor dan mengubah dari fase gas menjadi cair.
Kondensor juga banyak yang digunakan untuk peralatan rumah tangga seperti
kulkas.
5
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
refrigerant berubah menjadi kabut yang temperatur dan tekanannya rendah. Katup
ekspansi juga sebagai alat kontrol refrigerasi yang berfungsi :
1. Mengatur besar sedikitnya jumlah refrigeran yang mengalir dari pipa cair
menuju evaporator sesuai dengan laju penguapan pada evaporator.
2. Penguapan pada evaporator berlangsung pada tekanan kerjanya serta
mempertahankan perbedaan tekanan antara kondensor.
Pipa Kapiler
Pipa kapiler berfungsi menurunkan tekanan cairan bahan pendingin
sebelum masuk ke evaporator. Cairan refrigeran masuk kedalam pipa kapiler
mengalir sehingga tekanannya akan berkurang disebakan dari gesekan dan
percepatan refrigeran. kegunaannya meluas hingga pada kapasitas regrigerasi
10 kw. Pipa kapiler mempunyai ukuran panjang 1 hingga 6 meter, dengan
diameter dalam 0,5 sampai 2 mm (Stoecker, 1996). Jumlah refrigeran dari
mesin pendingin ditetapkan berdasarkan diameter dan panjang pipa kapiler
yang sesuai kapasitas pendinginan.
Pipa kapiler juga menghubungkan bagian tekana tinggi dengan bagian
tekana rendah serta konstruksi pipa kapiler sangat sederhana, sehingga jarang
terjadi gangguan. sehingga menyamakan tekanannya dan memudahkan start
berikutnya. Pipa kapiler ditunjukkan.
2.2.4 Evaporator
Evaporator pada sistem pendingin yang berfungsi sebagai penyerap atau
penukar kalor serta merubah zat pendingin cair dari kondensor menjadi cair, dan
bertugas menguapkan refrigeran sebelum dihisap oleh kompresor. Suhu evaporator
yang juga dipengaruhi oleh suhu udara disekeliling evaporator juga turun.
Temperatur udara yang rendah dipindahkan ketempat lain dengan jalan dihembus
oleh fan yang menyebabkan terjadinya penghebusan aliran udara.
Perpindahan Kalor didalam Evaporator
Perpindahan panas pada evaporator adalah perpindahan panas secara
konveksi paksa yang terjadi di dalam dan di luar tabung dan juga terjadi
6
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
konduksi pada tabung. Nilai koefisien perpindahan kalor pans secara merata
dapat ditentukan dengan menghitung koefisien perpindahan kalor pada
refrigeran dan udara yang telah dijelaskan sebelumnya. Kemudian koefisien
perpindahan kalor panas total dihitung berdasarkan luas dalam dan luar
permukaan pipa.
2.2.5 Refrigerant
Refrigeran yaitu senyawa kimia yang digunakan untuk menyerap senyawa
beban pendingin ruangan atau tempat-tempat lain seperti didalam kendaraan mobil
yang menginginkan kondisi suhu udaranya. Refrigeran adalah media perpindahan
panas yang menyerap kalor panas atau dengan penguapan (evaporator) pada suhu
rendah dan memberikan kalor dengan pengembunan pada temperatur dan tekanan
tinggi di kondensor. Refrigeran bersirkulasi di mesin pendingin yang fasenya
berubah dari uap ke cair ataupun sebaliknya. Sistem refrigerasi kompresi uap dan
refrigeran menyerap kalor di dalam evaporator dalam kondidi temperatur dan
tekanan rendah dan juga melepaskan panas pada kondensor dengan tekanan dan
temperatur tinggi. Dalam menentukan sifat refrigeran yang akan dipergunakan
dengan mengetahui sifat rifrigeran.
Refrigeran yang digunakan jenis R-22, karna Refrigeran 22 digunakan pada
kompresor Torak dan Rotary jenis Sentrifugal. R22 digunakan untuk Air
conditioning yang berkapasitas sedang dengan pemakaian ( 50 s/d + 10°C ), Titik
didihnya sebesar -41,4°F pada pemakaiannya pada dengan sahu sedang dan rendah
pada tekanan 1 Atm ( atmosfir ), tekanan kondensasi 158,2 psig pada suhu 86°F
dengan penguapan refrigeran 28,3 psig pada suhu 5°F, kalor laten uap pada titik
didih sebesar 100,6 Btu/lb
R22 tidak berpengaruh korosif terhadap logam yang banyak digunakan pada
sistem refrigerasi dan air conditioning seperti: Soder, Kuningan, Perak, Besi,
Tembaga, Almunium, Baja tak berkarat, babit. evaporator Jarang sekali terjadi
pembekuan air pada sistem yang memakai freon R22. Kebocoran dapat dicari
dengan halide leak detector dan air sabun Ini bukan merupakan keuntungan karena
didalam sistem harus bersih dari uap air dan air.
7
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
8
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
valve serta kekabel power sebagai memasok arus listrik untuk kompresor
dan juga kondenser blower. AC Split cocok untuk ruangan yang
membutuhkan yang tidak terlalu besar, seperti ruang kantor, ruang kerja,
ruang perhotelam atau apartemen,
Kelebihan AC Split :
Pemasangan pada ruangan yang tidak berhubungan langsung dengan udara
luar,
Tidak menimbulkan suara di dalam ruangan berisik.
Kekurangan AC Split :
Membutukan tenaga telatih untuk pemindahan maupun pembongkaran.
Perawatan dan pemeliharaan membutuhkan peralatan khusus.
Hargan sedikit mahal.
2. AC Window
AC jenis window, semua komponen mesin pendingin jenis ini
seperti kopresor, kondensor, filter udara, blower, evaporator, ekspansion
valve dan controll unit, refrigerant filter, terpasang pada satu base, kemudian
base plate beserta semua komponen AC tersebut dimasukkan kedalam
menjadi satu unit yang kompak.
Kelebihan AC window :
Mudah jika pamasangan atau pembongkaran kembali apabila akan
dipindahkan.
Mudah memeliharaan / perawatan
Harga relatif lebih murah
Kekurangan AC window :
Menimbulkan suara berisik ( terutama akibat suara dari kompresor ) karena
semua komponen AC terpasang pada base plate yang posisinya dekat
dengan ruangan.
AC window tidak semua ruangan dapat dipasang, karena AC window harus
dipasang dengan bagian kondenser menghadap ketempat terbuka supaya
udara panas dapat dibuang ke luar..
3. AC Sentral
Pada AC jenis ini udara didalam ruangan didinginkan pada cooling
plant di luar ruangan, kemudian udara yang sudah dingin dialirkan kedalam
ruangan tersebut lagi. AC jenis ini cocok untuk dipasang pada gedung
bertingkat seperti di hotel atau mall.
Kelebihan AC sentral :
Ruangan terjaga, karena tidak ada unit indoor.
Kekurangan AC sentral :
Perencanaan, instalasi, pemeliharaan dan pemiliharaan membutuhkan
tenaga yang terlatih dan berpengalaman.
9
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
10
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
Gambar 2.7 Diagram tekanan dan entalpi siklus kompresi uap standart
(Sunyoto,2010)
11
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
titik 2 refrigeran pada kondisi uap jenuh pada tekanan dan temperatur kondensasi.
Kemudian proses 2-3 terjadi pada tekanan konstan, dan jumlah panas yang
dipindahkan selama proses ini beda entalpi antara titik 2 dan 3.
Persamaan keseimbangan energy ( balance energy )
h2 – Qc – h3 = 0
Qc + h3 = h2
Qc = h2 – h3
Dimana :
Qc = Laju perpindahan kalor ( kJ/kg)
12
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
13
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
2.6 Subcooling
Proses pendingin lanjut (Subcooling ) merupakan refrigeran dari bentuk uap
atau gas menjadi refrigeran dalam bentuk cair. Dimana proses perubahan perubahan
dari gas ke cair dilakukan dengan membuang kalor yang berada pada refrigeran ke
lingkungan sekitar pada suhu dan tekanan konstan. Kalor yang dibuang dengan cara
konverksi sehingga terjadi perpindahan kalor. Proses penurunan kalor pada
kondensor dimana refrigeran yang berada pada kondensor tidak semuanya dalam
bentuk cair. Suhu pada waktu proses kondensasi ini terjadi masi lebih tinggi dari
temperatur udara sekitarnya karna itu proses penurunan suhu refrigeran setelah
melalui titik saturated liquid, ini disebut subcooling dan wujud refrigeran disebut
dalam kondisi subcooling liquid dimana refrigeran cair lebih dingin dari suhu
14
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
minimum. Daerah subcoling liquid ini terletak disebelah kiri kurva saturated liquid
pada diagram p-h. Besarnya pendingin lanjut yang terjadi di kondensor deangan
temperatur yang terukur di akhir kondensor Subcooling diperlukan untuk menjaga
dari mendidihnya refrigeran oleh karena perubahan dari cair ke fase gas dan wujud
refrigeran.
Subcooling merupakan salah satu modifikasi mesin pendingin yang bertujuan
untuk menurunkan suhu yang keluar dari komdensor sebelum masuk ke evaporator
dan menjaga supaya termperatur lebih rendah sebelum masuk ke katup ekspansi dan
untuk mendapatkan nilai COP yang lebih tinggi dari pada tanpa menggunakan
subcooling
Subcooling berguna untuk mencegah refrigeran cair berubah menjadi gas
sebelum masuk ke evaporator, karena setelah keluar kondensor tidak semua
refrigeran sudah cair. Subcooling juga meningkatkan efisiensi sisitem karena terjadi
penurunan temperatur setelah keluar kondensor sehingga entalpi juga akan ikut
turun.Siklus mesin pendingin dengan subcooling ditunjukkan pada Gambar 2.8
15