Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

2.01.02
PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGELOLAAN KANTOR URUSAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN

2.01.02.006
REHAB SARANA PRASARANA PEMBENIHAN
TAHUN ANGGARAN 2018

PUSAT BUDIDAYA DAN KONSERVASI LAUT


DINAS KETAHANAN PANGAN, KELAUTAN DAN PERTANIAN
PROVINSI DKI JAKARTA
REHAB SARANA PRASANA PEMBENIHAN
BELANJA PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR

I. LATAR BELAKANG

Balai Benih Ikan Laut (BBIL) adalah salah satu unit pelaksana teknis di
bawah Pusat Budidaya dan Konservasi Laut, serta di bawah Dinas Ketahanan
Pangan, Kelautan, dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta yang baru dibentuk
pada tahun 2015. Fungsi dan tugasnya adalah sebagai unit produksi benih
ikan laut. Balai Benih Ikan Laut (BBIL) keberadaannya diharapkan mampu
berfungsi sebagai penyedia benih ikan laut dan membantu proses
pendistribusian benih ikan laut dalam rangka, mendukung program
peningkatan produksi ikan yang berasal dari pengembangan perikanan
budidaya.
Saat ini BBIL sudah mencakup memiliki sertifikat Cara Pembenihan Ikan
yang Baik (CPIB). Dengan memiliki persyaratan sertifikasi tersebut maka telah
lengkapnya fasilitas suatu unit pembenihan ikan. Ini akan menjadi faktor yang
cukup penting dalam penerapan CPIB, karena kelayakan fasilitas akan
mempengaruhi operasional unit pembenihan secara optimal. Kelayakan
fasilitas dimaksud adalah kesesuaian ketersediaan fasilitas/sarana
pembenihan yang mencakup jumlah kondisi dan kemampuan (daya dukung).
Strategi produksi untuk menunjang tercapainya target produksi yang
meningkat menjadi 100.000 benih pertahun di tahun 2018, maka diperlukan
perbaikan sarana penunjang yaitu berupa Pemeliharaan Gedung Kantor
berupa Atap Kolam Induk, Rehab Ruang Larva 1 dan 2, Rehab Ruang Larva
Rearing, Rehab Laboratorium mini & Pakan Alami, Pemeliharaan Mess Tidung
Kecil .
Perbaikan Atap Kolam Induk berfungsi untuk melindungi Induk dari
Cuaca, Rehab Larva 1 dan 2 dan Larva Rearing berfungsi sebagai tempat
memelihara larva sampai menjadi ukuran siap tebar di KJA pembudidaya.
Rehab Laboratorium & Pakan Alami berfungsi untuk penyimpanan pakan yang
aman serta Laboratorium untuk menunjang kualitas benih yang dihasilkan oleh
BBIL Pulau Tidung, Rehab Mes Tidung Kecil untuk menunjang kesejahteraan
Para Pegawai Pusat Budidaya dan Konservasi Laut.
Rehab Sarana dan Prasarana Pembenihan di BBIL sangat perlu
dilakukan pada tahun ini, untuk menunjang terpenuhinya target produksi yang
meningkat diperlukan fasilitas yang mencukupi. Mengingat kondisi prasarana

1
pembenihan di BBIL pada saat ini kurang begitu bagus dan memerlukan
perbaikan. Untuk perbaikan Sarana Gedung Kantor yang berstandar mutu,
maka perencanaan perbaika pada tahun ini dilakukan dengan menggunakan
jasa konsultan sampai pada tahap pelaksanaan dan pengawasannya, agar
hasil perbaikan sesuai dengan yang diharapkan.

II. TUJUAN
Tujuan dari Kegiatan Rehab Sarana dan Prasana Pembenihan adalah
sebagai penunjang kegiatan pada Pusat Budidaya dan Konsevasi laut dalam
pelaksanaan dan tercapainya produksi benih ikan di Balai Benih Ikan Laut
(BBIL) tahun 2018.

III. SASARAN
Sasaran dari kegiatan Rehab Sarana dan Prasana Pembenihan ini
adalah terpeliharanya bangunan fisik gedung kantor yang dibutuhkan
sehingga kegiatan operasional di Balai Benih Ikan Laut (BBIL) dan dapat
berjalan dengan optimal.

IV. LOKASI PEKERJAAN


Lokasi kegiatan Rehab Sarana dan Prasana Pembenihan terletak di Balai
Benih Ikan Laut (BBIL) Pulau Tidung Besar dan Tidung Kecil, Kecamatan
Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

V. SUMBER PENDANAAN
Pendanaan untuk kegiatan Rehab Sarana dan Prasana Pembenihan
sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (DPA - SKPD) Pusat Budidaya dan Konservasi Laut Dinas Ketahanan
Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta dengan Nomor:
802/DPA/2018 tanggal 2 Januari 2018 (DPA terlampir) dengan Pagu Rp.
1,063,799,030,- (satu miliar enam puluh tiga juta tujuh ratus sembilan puluh
sembilan ribu tiga puluh rupiah).

VI. STRUKTUR DAN ORGANISASI


Berikut merupakan struktur dalam kegiatan Rehab Sarana dan Prasana
Pembenihan
1. Kuasa Pengguna Anggran (KPA) adalah :
Nama : Nugroho Syam Subagiyo

2
NIP : 196012071985031023
Jabatan : plt. Kepala Pusat Budidaya dan Konservasi Laut,
Dinas Ketahanan Pangan, Keluatan dan Pertanian
Provinsi DKI Jakarta
2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah :
Nama : Nugroho Syam Subagiyo
NIP : 196012071985031023
Jabatan : plt. Kepala Pusat Budidaya dan Konservasi Laut,
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian
Provinsi DKI Jakarta
3. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
Nama : Azril Aziz
NIP : 196209031989031009
Jabatan : Kepala Satuan Pelaksana Budidaya Laut, Pusat
Budidaya dan Konservasi Laut, Dinas Ketahanan
Pangan, Kelautan dan Pertanian
Provinsi DKI Jakarta
4. Kelompok Kerja (Pokja) Pengdaan Barang/Jasa adalah :
Pokja : UPPBJ Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu
5. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) adalah :
PPHP : Tim Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) Pusat
Budidaya dan Konservasi Laut. Dinas Ketahanan
Pangan, Kelautan dan Pertanian
Provinsi DKI Jakarta

VII. REFERENSI HUKUM

Peraturan dan persyaratan teknis seperti standar, pedoman dan


ketentuan yang berlaku antara lain :

a. Undang-undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.


b. Undang-undang Nomor 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang sistem
pengendalian intern dalam pemerintah.
d. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
e. Instruksi Presiden RI Nomor 1 tahun 2015 tentang Percepatan
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

3
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 31/PRT/M/2015 tentang
Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
07/PRT/M/2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi dan Jasa Konsultansi dan perubahannya
g. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 268 tahun 2016 tentang
Organisasi Perangkat Daerah.
h. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2016 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta.
i. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 9 Tahun 2018 4Tentang pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Melalui Penyedia
j. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 142 tahun 2013
tentang Sistem Prosedur Pengelolaan Uang Daerah sebagaimana telah
diubah dengan peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 161
tahun 2014.
k. Surat Edaran Kementerian Pekerjaaan Umum No. 11/SE/M/2016
tentang Penjelasan Persyaratan Klasifikasi Bidang dan Kualifikasi
Usaha.

VIII. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan kegiatan Rehab Sarana dan Prasana Pembenihan


meliputi pekerjaan:
a. Pekerjaan pendahuluan
b. Pekerjaan rehab sarana dan prasarana pembenihan terdiri dari :
1. pekerjaan atap kolam induk.
2. pekerjaan rehab bak tandon,
3. pekerjaan rehab laboratorium pakan alami,
4. pekerjaan rehab larva learing
5. pekerjaan rehab bangunan larva
6. pekerjaan rehab kantor dan toilet
7. pekerjaan rehab bangunan deder
(rincian pekerjaan terlampir pada RAB).

IX. KELUARAN
Terpeliharanya sarana dan prasarana pembenihan sehingga dapat
berfungsi dengan maksimal dan sesuai dengan peruntukannya, yang berlokasi
di Balai Benih Ikan Laut Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil.

4
X. JANGKA WAKTU
Pelaksananaan Rehab Sarana dan Prasana Pembenihan ini akan
selama 65 (enam puluh lima) hari kalender. Adapun tahapan penjadwalan
pekerjaan Rehab Sarana dan Prasarana Pembenihan sebagai berikut :

Bulan
Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1.Persiapan

2. Proses Lelang

3. Pelaksanaan Pekerjaan

4. Serah Terima Pekerjaan

XI. PERSYARATAN PENYEDIA JASA


Syarat-syarat Penyedia Barang dan Jasa yang harus dipenuhi sebagai
berikut :
A. Kualifikasi Penyedia Jasa
1. Peserta memiliki Surat Ijin usaha Jasa konstruksi (SIUJK) sesuai
bidangnya (kecil) yang masih berlaku sampai dengan
penandatangannan kontrak (untuk yang sedang proses perpanjangan
dinyatakan gugur).
2. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Sertifikat badan Usaha
Kualifikasi usaha Kecil dengan Bidang Bangunan Gedung (BG 009)
yang dibuktikan dengan SBU yang masih berlaku (untuk yang sedang
proses perpanjangan dinyatakan gugur).
3. Memiliki TDP (Tanda Daftar Perusahaan ) yang masih berlaku.
4. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) surat pengukuhan
perusahaaan kena pajak dan telah melunasi kewajiban pajak tahun
terakhir 2017.
5. Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia jasa
konstruksi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir baik
dilingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman
subkontrak dengan melampirkan kontrak pekerjaan , berita acara
serah terima (BAST) pekerjaan, surat keterangan referensi dari
pemberi kerja menyatakan kinerja baik dan bukti Potongan PPh pasal
4.

5
6. Memiliki Akte Pendirian Perusahaan beserta dengan Perubahannya
(bila ada), untuk PT sesuai dengan Undang-undang Nomor 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas dan dilampiri dengan pengesahan
dari Departemen Kehakiman/ Kementrian Hukum dan HAM dan
untuk CV akte pendirian perusahaan beserta dengan perubahannya
didaftarkan melalui kantor kepaniteraan pengadilan negeri.
7. Mempunyai atau menguasai tempat usaha / kantor dengan alamat
yang benar, tetap dan jelas berupa milik sendiri atau sewa (akan
dilakukan klarifikasi), dapat dijangkau oleh jasa pengiriman.
8. Akte Otentik Kuasa Direktur, apabila menggunakan kuasa direktur
peserta wajib melampirkan akte pendirian dan perubahannya yang
disahkan oleh kementerian hukum dan ham maupun didaftarkan
melalui kantor kepaniteraan pengadilan negeri yang menunjukan
kewenangan pemberi kuasa.
9. Melampirkan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta
sebesar 10 % (sepuluh per seratus) dari total harga perkiraan sendiri
(HPS) yang ditunjukan kepada pokja dengan ketentuan :
a. Menyebutkan nilai dukungan keuangan
b. Menyatakan kesediaan keuangan secara jelas
c. Apabila dukungan keuangan masih memerlukan pertimbangan
dan belum menyatakan komitmen, maka dinyatakan tidak
memenuhi persyaratan.
10. Memiliki sumberdaya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain
yang diperlukan dalam pengadaan barang/ jasa.
11. Memperhitungkan sisa kemampuan paket (SKP) dengan ketentuan :
SKP = 5NPT
12. Melampirkan salinan KTP dan NPWP Direktur Perusahaan.
13. Melampirkan Sertifikat kepersertaan BPJS.
14. Membuat surat pernyataan tidak menuntut, apabila paket pekerjaan
ini tidak dapat dilaksanakan.
15. Tidak termasuk dalam daftar hitam.
16. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya
tidak sedang dihentikan dan atau direksi yang bertindak untuk dan
atas nama perusahaan tidak sedang menjalani sangsi pidana, yang
dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani penyedia
barang / jasa.

6
B. Kualifikasi Teknis Personil
Persyaratan Teknis Penyedia meliputi hal hal berikut ini :
1. Penyedia jasa diharuskan menyediakan tenaga ahli menurut
kualifikasi, klasifikasi dan pengalaman sesuai bidangnya
sebagaimana dicantumkan pada tabel sebagai berikut :
TENAGA SPESIFIKASI TAHUN
AHLI / PENGALAMAN JUMLAH
KET
TENAGA PENDIDIKAN SERTIFIKASI PERSONEL
TERAMPIL (minimal) KEAHLIAN (CV)

SKA MUDA
S1 Ahli Teknik
Site Manager 5 Tahun 1 Orang
Teknik Sipil Bangunan
Gedung (201)

SKT
SMK/ STM
Pelaksana
Pelaksana Bangunan
Bangunan 3 Tahun 1 Orang
Lapangan Gedung/
Gedung (TS
Sipil
051)

SKT
Mandor
SMK
Mandor Tukang 3 Tahun 1 Orang
Sederajat
batu/Bata/Bet
on (TL005)

Catatan :
-Untuk tenaga ahli harus melampirkan surat pernyataan sebagai tenaga
ahli yang ditandatangani oleh yang bersagkutan dan diketahui oleh
direktur perusahaan (SPTA), NPWP, Daftar Riwayat Hidup (CV), Ijazah
asli, sertifikat kompetensi ahli (SKA) yang masih berlaku.
- Untuk tenaga terampil harus melampirkan surat pernyataan sebagai
tenaga ahli yang ditandatangani oleh yang bersangkutan dan diketahui
oleh direktur perusahaan (SPTA), NPWP, Daftar Riwayat Hidup (CV),
Ijazah, sertifikat keterampilan kerja (SKK/SKT) yang masih berlaku.
- Personil Tenaga ahli harus hadir pada saat pembuktian kualifikasi.

C. Persyaratan Teknis
1. Menyampaikan metode pelaksanaan pekerjaan memenuhi
persyaratan sustansi, yang meliputi tahapan / urutan pekerjaaan dari
awal sampai akhir secara garis besar dan uraian / cara kerja dari
masing-masing jenis pekerjaan yang ikut menentukan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan yang dapat dipertanggung jawabkan secara

7
teknis dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian
pekerjaan ; Dalam mengevaluasi metode pelaksanaan, hal-hal yang
dinilai adalah sebagai berikut:
a. Tahapan/urutan pada metode pelaksanaan dalam penyelesaian
pekerjaan (dengan menyebutkan profil pekerjaan dan jangka
waktu pelaksanaan).
b. Metode kerja setiap kegiatan bagian pekerjaan.
c. Metode kerja setiap kegiatan pekerjaan penunjang (proses
pengangkutan)
2. Menyampaikan jadwal pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan (PHO) dalam bentuk kurva S (tidak
melampauai jangka waktu pelekasanaan pekerjaan ) ;
3. Menyampaikan daftar spesifikasi teknis untuk bahan dan material

4. Menyampaikan analisa harga satuan pekerjaan diantaranya :


a. pengurugan tahan
b. pemasangan pondasi batu belah 5/20 cm 1 pc : 3 pp
c. dll
5. Daftar harga satuan bahan, upah dan alat.
6. Struktur organisasi pelaksanaan.
7. Untuk penawaran dibawah 80 % dari nilai HPS akan dilakukan koreksi
kewajaran harga (analisa harga satuan pekerjaan sesuai dengan SNI
akan diminta atau disesuaikan berdasarkan kebutuhan).

D. Persyaratan Peralatan Minimal yang Diperlukan


Peralatan utama minimal yang harus disediakan untuk pekerjaan ini
terdiri dari :
Nama Status
Jumlah
No. Peralatan/ Kepemilikan/ Kapasitas Keterangan
Minimum
Fasilitas Sewa

Kecepatan 1. Peserta tender


tanpa harus
Mesin 1 Unit/ menggungah
1. Milik beban
Gerinda Baik peralatan dlama
12.000 bentuk foto sesuai
RPM dengan jumlahnya
2. Jika peralatan milik

8
sendiri peserta
Daya tender harus
1 Unit/ mengunggah bukti
2. Gerobak Milik tampung kepemilikan
Baik
0.25 m3 3. Jika peralatan
merupakan sewa
peserta pelelangan
wajib mengunggah
suat perjanjian
kerjasama dengan
Concrete 1 Unit/ Minimal 350
3. Milik/Sewa pemilik peralatan
mixer Baik liter (asli diatas
materai) dan
pemilik jaminan
dari pemilik
peralatan, bahwa
peralatan akan
siap untuk
Alat Las 1 Unit/ digunakan dalam
4. Milik/ Sewa pelaksaan
Argon Baik pekerjaan itu.
4. Jika salah satu
persyaratan tidak
terpenuhi makan
dinyatakan gugur.

XII. KETENTUAN PEMBUATAN LAPORAN DAN DOKUMENTASI


Di dalam melaksanakan pekerjaan, pihak penyedia barang dan jasa
Pemeliharaan Sarana dan Prasana Pembenihan harus membuat laporan akhir
yang memuat keseluruhan hasil pekerjaan adalah sebagai berikut :
- Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
pekerjaan, seluruh aktifitas pekerjaan di lokasi harus dicatat dalam buku
harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan
realisasi pekerjaan harian.
- Laporan harian berisi jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi
pekerjaan, penempatan tenaga kerja untuk setiap macam tugas, jumlah
dan kondisi peralatan, jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan,
keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan dan catatan lain yang
berkenaan dengan pelaksanaan.
- Laporan harian, laporan mingguan yang merangkum dari laporan harian
yang berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu,
laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan.
- Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek harus membuat foto-foto
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan dari 0% sampai
100% pekerjaan.
- Pelaksanaan Pekerjaan disesuaikan dengan syarat RKS.

9
XIII. METODE PENGADAAN
Metode yang digunakan pada kegiatan Rehab Sarana dan Prasana
Pembenihan ini menggunakan metode pasca kualifikasi harga terendah dan
kontrak yang digunakan adalah kontrak harga satuan, diproses melalui metode
pelelangan sederhana pada unit pengadaan barang /jasa (UPBBJ) Jakarta
Utara dan Pulau Seribu.

XIV. METODE PEMBAYARAN


Metode pembayaran pekerjaan Rehab Sarana dan Prasarana
pembenihan ini dilakukan dengan metode termin sesuai dengan bobot Prestasi
Pekerjaan.

XV. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk menjadi pedoman
terlaksananya Rehab Sarana dan Prasarana Pembenihan di Pusat Budidaya
dan Konservasi Laut. Apabila terdapat hal-hal yang bertentangan dengan
ketentuan, peraturan, pedoman dan kebijakan pemerintah yang berlaku maka
segala sesuatu yang termaksud dalam Kerangka Acuan Kerja ini dapat ditinjau
kembali. Hal-hal yang belum diatur dalam KAK ini, jika dianggap perlu akan
ditetapkan kemudian.

Jakarta, 13 September 2018

Plt. Pusat Budidaya dan Konservasi Laut


Selaku
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Nugroho Syam Subagiyo


NIP. 196012071985031023

10

Anda mungkin juga menyukai