Makala H
Makala H
STUDI KELAYAKAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Disusun Oleh :
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2018
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini yang bertemakan Studi Kelayakan sesuai waktu yang ditentukan.
Tujuan pokok dari penyusunan makalah ini untuk memenuhi syarat mata kuliah
Interpreneurship Bidang Pendidikan dan tujuan umumnya untuk memberikan beberapa
informasi pengetahuan untuk memberikan pedoman bagi kita untuk berwirausaha.
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sebagai agama Allah yang sempurna memberikan petunjuk
kepada manusia tentang bidang usaha yang halal, cara berusaha, dan bagaimana
manusia harus mengatur hubungan kerja dengan sesama mereka supaya
memberikan manfaat yang baik bagi kepentingan bersama dan dapat
menciptakan kesejahteraan serta kemakmuran hidup bagi segenap manusia.
Islam tidak hanya menyuruh manusia bekerja bagi kepentingan dirinya sendiri
secara halal, tetapi juga memerintahkan manusia menjalin hubungan kerja
dengan orang lain bagi kepentingan dan keuntungan kehidupan manusia di
jagat raya ini. Oleh karena itu, dalam bidang usaha dan wiraswasta Islam benar-
benar memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas untuk dapat dijadikan
pedoman melakukan usaha dan wiraswasta yang baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan ide usaha?
2. Apakah yang dimaksud dengan studi kelayakan?
3. Apa saja resiko usaha dan kendala yang dihadapi?
4. Bagaimana cara membangun budaya entrepreneurial?
5. Apa saja ketrampilan dalam kewirausahaan?
6. Bagaimana penerapan studi kelayakan pada lembaga pendidikan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ide Usaha
Ide menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah rancangan yang tersusun
dalam pikiran berupa gagasan untuk meraih tujuan.1 Sedangkan kewirausahaan
menurut Drucker adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Menurut salah satu ahli yakni Winardi, Potensi kewirausahaan dapat digali
atau membutuhkan penggalian inovasi secara nyata. Wirausaha dapat belajar,
mengkombinasikan dengan kesempatan yang ada pada lingkungan. beberapa langkah
prinsip memotivasi keinovasian guna mempercepat proses kewirausahaan:
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia
3
B. Studi Kelayakan
Studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu
usaha dilakukan dengan menguntungkan secara continue. Studi kelayakan usaha
penting untuk merintis usaha baru, pengembangan usaha, dan untuk memilih proyek
yang paling memberikan manfaat ekonomis.
a. Ide apa yang bisa dijalankan untuk memulai atau meningkatkan bisnis?
b. Apa yang bisa dilakukan untuk mengimplemantasikan ide, gagasan usaha baru
tersebut?
c. Siapa konsumen produk yang akan dihasilkan?
d. Mampukah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki untuk menghasilkan
produk?
4
e. Bisakah produk memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga dapat
terjual?
f. Berapakah biaya produksi yang konsumen mampu menjangkau?
g. Mampukah produk tersebut mendatangkan laba dalam panjang?
Yang harus dilakukan dalam memulai usaha adalah melakukan studi kelayakan
usaha berdasarkan ide atau gagasan yang muncul tersebut. Tingginya biaya kegagalan
menjadikan perlunya penelitiansecar komprehensif, sistematis dan terukur. Adapun
pihak yang memerlukandan berkepentingan dengan studi kelayakan bisnis:
2
Heru Kristanto, Kewirausahaan Entrepreneurship: Pendekatan Manajemen Dan Praktik,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), 81-83.
5
C. Resiko Usaha dan Kendala yang di Hadapi
1. Risiko Usaha
Risiko adalah sebuah kegagalan atau ketidak berhasilan dalam menangkap
peluang usaha. Bentuk risiko usaha itu dapat berupa kerugian finansial dan
pengalaman buruk. Dari risiko usaha ini wirausahawan dapat memperbaiki diri
dengan cara belajar lagi dengan craa-cara baru, gigih, ulet, dan kerja keras agar
dapat meraih keberhasilan.
Macam-macam risiko yang mungkin terjadi dalam suatu kegiatan usaha, yaitu
sebagai berikut:
3
Bsrowi, Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), 119.
6
5) Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktivitas
kerja menurun.4
b. Risiko pasar
Risiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak
laku di pasar. Produk telah menjadi kuno akibat penerimaan yang diperoleh
terus menurun dan terjadi kerugian. Hal ini akan menjadi bencana usaha
yang berakibat usahanya sampai di terminal alias gulung tikar.
4
Ibid., 120.
5
Ibid., 121.
7
Pada saat memulai usaha, wirausaha biasanya menghadapi risiko usaha
yang besar. Ada 3 penyebab yang menjadi alasan kegagalan bisnis, yaitu
sebagai berikut:
6
Ibid., 122.
8
2. Kendala yang dihadapi
a. kurangnya ide. Ide-ide usaha sebenarnya dapat kita dapatkan dari teman,
tetangga bahkan dari usaha orang lain. menurut saya yang paling mudah ialah
dengan menganut metode Amati, Tiru dan Modifikasi. yang artinya kita amati
usaha yang telah ada, bagaimana prospeknya, bagaimana pelanggannya,
kemudian kita tiru usaha tersebut dan setelah itu kita modifikasi yang ber arti
memberikan nilai lebih kepada usaha yang kita tiru tersebut.
b. Modal, sebenarnya modal kalo benar benar mencari pasti ada, dari pinjaman
entah itu teman bank atau dari yang lainnya tidak harus dari kita.
c. Katakutan, ini dia masalah yang membuat kita tidak berani mengambil sebuah
risiko untuk mencoba, saya yakinkan bahwasanya orang yang sudah
menetapkan dirinya menjadi pengusaha, pintu kesuksesan itu dimulai ketika 1
usaha kita lancar maka usah usaha kita lainnya akan bermunculan.
d. Kebosanan, ini menjadi kendala yang menurut saya wajar dan perlu dorongan
yang kuat agar mampu bertahan, awal berdiri usaha kita tentu kita akan merasa
bosan ketika tidak ada konsumen yang datang atau bahkan tidak ada pemasukan
samapai beberapa bulan, memang lebih enak jadi pegawai yang dapat uangnya
tentu sebulan itu pasti, namun jadi pengusaha itu mulia, memberikan
pengidupan dari menggaji karyawan. masalah kebosanan dapat di hindari
dengan menjaring orang orang yang sama menggeluti usaha bidang tersebut.
tukar pikiran dan saling intropeksi menjadikan usaha semakin berkembang.
9
Management, seringkali jika usaha lancar namun sepertinya tidak membuahkan
hasil itu perlu adanya management dalam keuangan. atur uang keluar dan
masuknya. hitung keuntungan dan kerugian, OK itu dulu dari saya.7
7
https://indonesia-admin.blogspot.com/2011/04/kendala-yang-dihadapi-oleh-pengusaha.html, diakses
tgl 28/09/2018 pukul 14.34.
8
Uci Yulianti, SEMINAR INTERNASIONAL DAN CALL FOR PAPERS “TOWARDS EXCELLENT
SMALL BUSINESS, (Yogyakarta: 2011), 235.
10
kewirausahaan bagi mahasiswa dan kunjungan lapang mahasiswa ke berbagai unit-unit
bisnis sekitar kampus maupun luar kota.
E. Keterampilan Kewirausahaan
11
positif bagi masyarakatnya. Pendidikan keterampilan merupakan salah satu bekal
yang perlu diberikan kepada anak didik sehingga menjadi sosok-sosok yang
berkemampuan tinggi.
9
Mohammad Saroni, Mendidik & Melatih Entrepreneur Muda (Jogjakarta: Ar Ruzz Media, 2012), 77.
12
Di zaman sekarang ini, pekerjaan merupakan sesuatu yang sudah mulai
langka untuk dicari. Sudah saatnya kita mengembangkan diri sebagai
pencipta lapangan kerja bagi masyarakat. Selama ini yang terjadi adalah
terkosentarsinya lulusan pada keinginan untuk mencari pekerjaan di
perusahaan-perusahaan. Kondisi ini tentu saja menyebabkan turunnya nilai
para lulusan. Dengan memberikan keterampilan kewirausahaan, nilai jual
mereka di lapangan pekerja meningkat, bahkan sebelum memasuki
masyarakat, sebenarnnya anak sudah mempunyai kegiatan produktif yang
memberikan keuntungan finansial bagi mereka di pandangan masyarakat.
Dengan demikian, nilai diri anak didik meningkat sebab masyarakat
memandang positif atas kemampuan yang mereka miliki. Dengan
keterampilan kewirausahaan yang dimiliki dapat diterapkan dalam
kehidupan sehingga anak didik dapat produktif dengan menghasilkan
barang yang dibutuhkan masyarakat atau memberikan jasa atas kesulitan
yang dihadapi masyarakat.10
10
Ibid., 89-90
13
b. Management Skills. Keterampilan ini meliputi perencanaan dan
pengorganisasian, mengidentifikasi pelanggan dan saluran distribusi,
mengelola sumber daya dan kemampuan mengatur di tempat yang tepat
dan struktur system control. Keterampilan ini termasuk keterampilan
tingkat tinggi, seperti mencari pemecahan masalah, kemampuan untuk
membangun kemapuan inti dan kemampuan menangani karyawan
secara efektif
Adapun dalam menganalisis manajemen dengan memerhatikan hal-hal
berikut:
1) Kepemilikan, yang berkaitan kepemilikan usaha
2) Tim manajemen. Apakah bisnis akan dilakukan sendiri, bersama
yang memerlukan banyak keahlian sehingga perlu adanya tim yang
kuat.
3) Karyawan. Harus disesuaikan dengan kuantitas dan kualitas yang
keahlian yang dibutuhkan.
c. Entrepreneurship skills. Keterampilan ini meliputi perencanaan bisnis,
peka terhadap peluang, analisis lingkungan bisnis dan kemapuan
mengakses keahlian eksternal.
d. Personal maturity skills. Keterampilan ini meliputi kesadaran diri,
kemampuan merefleksikan apa yang terjadi, mengenali dan
memperbaiki kelemahan, bertanggung jawab untuk memecahkan
masalah dan kemampuan untuk menghasilkan solusi 11
e. Pengetahuan dan pemahaman bidang finansial. Para entrepreneur perlu
mendapatkan informasi yang akurat,yang berarti dan tepat waktu ketika
akan mengambil keputusan-keputusan finansial yang tepat. Walaupun
beberapa diantara pemilik perusahaan-perusahaan kecil yang ahli dalam
11
Ari Irawan, “Pengaruh Wirausaha terhadap Keberhasilan Usaha”, Journal of Business Management
and Enterpreneurship Education, (Volume 1, Number 1, April 2016), 218.
14
bidang akunting namun mereka tetap memerlukan pengetahuan tentang
indicator finansial pokok meliputi daftar laba/ rugi, neraca memebrikan
gambaran umum finansial perusahaan.12 Adapun analisis kelayakan
finansial berhubungan dengan sumber dan penggunaan dana yang akan
digunakan untuk usaha baru, meliputi:
12
J. Winardi, Entrepreneur dan Entrepreneurship (Jakarta:Fajar Interpratama Mandiri, 2003), 48.
13
Kristanto, Kewirausahaan Entrepreneurship …, 90.
15
1. Latar belakang dan tujuan dari lembaga pendidikan
2. Bentuk dan nama sekolah
3. Lokasi sekolah dan dukungan masyarakat
4. Sumber peserta didik
5. Guru dan tenaga kependidikan serta rencana pengembangan
6. Sumber biaya selama 5 tahun sebagai biaya opereasional
7. Fasilitas lingkungan penunjuang penyelenggaraan pendidikan.
Selain itu studi kelayakan juga dilihat dari manajemen sekolah dalam lembaga
pendidikan Untuk mengadakan sebuah sistem pendidikan yang modern dan efisien
serta efektif bagi institusi pendidikan, para perakit sistem membuat sistem informasi
manajemen sekolah yang akan menunjang proses operasional sekolah mulai dari sistem
akademik hingga sistem administrasi sekolah.studi kelayakan manajemen pendidikan
dengan adanya 12 indikator dalam manajemen pendidikan
16
diharapkan dapat melakukan tindakan operasional yang efektif dan efisien agar dapat
mencapai visi misi pendidikan itu sendiri. Sistem informasi manajemen sekolah
merupakan sistem informasi tersentralisasi yang digunakan oleh pendidik untuk
mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk mengelola proses pendidikan,
meningkatkan prestasi peserta didik, serta memastikan akuntabilitas. Dengan adanya
sistem informasi manajemen sekolah, setiap stakeholder pendidikan mulai dari guru,
peserta didik, hingga orangtua, turut serta secara langsung dalam proses pendidikan.
Sistem ini meringankan tugas pada pendidik dalam mengerjakan tugas
administrasi, media komunikasi, dan media pengawasan mulai dari daftar presensi
hingga daftar nilai peserta didik. Orang tua peserta didik juga dapat memantau
perkembangan anaknya di sekolah setiap saat. Pada penerapan sistem informasi
manajemen sekolah untuk menunjang kegiatan operasional. Hal ini dianggap penting
untuk diteliti karena sebagai lembaga pendidikan yang memiliki sistem khusus dalam
pengelolaannya perlu dibantu oleh sistem informasi manajemen sekolah untuk
meningkatkan kualitas operasional dari lembaga itu sendiri.14
14
Inayah, Nur dan Endry Fatimaningsih. “Sistem Pendidikan Formal di Pondok Pesantren (Studi pada
Pondok Pesantren Babul Hikmah Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan)”Jurnal
Sociologie, Vol. 1, No. 3: 214-223.
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ide menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah rancangan yang tersusun
dalam pikiran berupa gagasan untuk meraih tujuan. Sedangkan kewirausahaan menurut
Drucker adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu
usaha dilakukan dengan menguntungkan secara continue. Studi kelayakan usaha
penting untuk merintis usaha baru, pengembangan usaha, dan untuk memilih proyek
yang paling memberikan manfaat ekonomis.
18
DAFTAR PUSTAKA
Bsrowi. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011).
https://indonesia-admin.blogspot.com/2011/04/kendala-yang-dihadapi-oleh
pengusaha.html. diakses tgl 28/09/2018 pukul 14.34.
Inayah, Nur dan Endry Fatimaningsih. “Sistem Pendidikan Formal di Pondok
Pesantren (Studi pada Pondok Pesantren Babul Hikmah Kecamatan Kalianda
Kabupaten Lampung Selatan).”Jurnal Sociologie, Vol. 1, No. 3: 214-223.
19