Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PAJANG
JL. Sidoluhur Selatan No. 29 Pajang RT. 03 RW. 04, Telp. ( 0271 ) 714594
e-mail : puskesmaspajang@yahoo.com
SURAKARTA 57146

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PERTEMUAN MONEV DAN PENGAWASAN STBM
TAHUN 2018
KAK.PJ.UKM.KL.006

A. Pendahuluan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat atau STBM merupakan upaya
pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat melalui metode pemicuan. Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat atau STBM itu sendiri memiliki 5 pilar yaitu stop buang air besar
sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum / makanan
rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, serta pengelolaan limbah
cair.
Program STBM merupakan salah satu program aksi nyata pemerintah
dalam meningkatkan akses air minum yang berkualitas dan sanitasi layak
guna menurunkan angka penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan
lainnya. Program ini dilakukan dengan pendekatan berbasis masyarakat
dengan melibatkan seluruh komponen dalam masyarakat guna menumbuhkan
prakarsa, inisiatif dan partisipasi aktif masyarakat dalam merencanakan,
menyiapkan, melaksanakan, mengoperasionalkan dan memelihara secara
berkelanjutan. Kegiatan monitoring dilakukan secara terus menerus sepanjang
tahapan program mulai dari persiapan, perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan
dan pelestarian. Hasil dari kegiatan monitoring digunakan untuk perbaikan
kualitas pelaksanaan dan penyesuaian perencaan, serta menjadi input
evaluasi pelaksanaan percepatan kelurahan STBM maupun dasar pembinaan.
Harapan pelaksanaan terwujudnya Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Berbasis Masyarakat dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan, sehingga
universal acces tahun 2019 dapat tercapai.
-2-

B. Latar Belakang
Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial
budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di
sembarang tempat, khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk
mencuci, mandi dan kebutuhan higienis lainnya.Hasil studi Indonesia
Sanitation Sector Development Program(ISSDP) tahun 2006, menunjukkan
47% masyarakat masih berperilaku buang air besar ke sungai, sawah, kolam,
kebun dan tempat terbuka.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, sebagian rumah di 4 Kelurahan
binaan UPT Puskesmas Pajang tidak memiliki jamban sehat. Jamban yang
dimiliki masyarakat tersebut tidak memiliki septiktank dan tinja yang dihasilkan
dibuang secara langsung ke aliran sungai melalui pralon. UPT Puskesmas
Pajang berada di antara 4 Kelurahan yaitu Pajang, Sondakan, Laweyan, dan
Karangasem. Diantara 4 kelurahan tersebut semuanya dilewati sungai.
Sebagian besar masyarakat di 4 kelurahan itu sudah tidak melakukan
BABS (buang air besar disungai). Mereka sudah memiliki tempat untuk buang
air. Ada beberapa masyarakat yang buang air besar di tempat khusus, tetapi
kotorannya tidak dimasukkan ke septic tanck. Melainkan langsung di buang ke
sungai. Masyarakat belum banyak yang menyadari bahwa perilaku seperti itu
juga disebut buang air besar di sungai. Mereka menganggap bahwa mereka
sudah buang air besar di WC.
Berkenaan dengan hal tersebut maka Puskesmas Pajang melalui
kegiatan pengembangan STBM berusaha untuk menyadarkan masyarakat
bahwa apa yang sudah mereka lakukan selama tidak memenuhi persyaratan
kesehatan.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan umum
Untuk mengetahui/ perkembangan sejauh mana masyarakat BABS
mengajukan proposal IPAL Komunal .
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan Pemantauan terhadap masyarakat membangun jamban
keluarga.atau mengajukan proposal IPAL Komunal
b. Melakukan pencatatan terhadap masyarakat yang sudah atau sedang
membangun jamban IPAL Komunal
-3-

D. Tata Nilai Program


Dalam melakukan kegiatan pertemuan persiapan pengembanga keluraha
STBM maka berpegang pada nilai-nilai yang disepakati di UPT Puskesmaa
Pajang yaitu
1. Santun
2. Empat
3. Handal
4. Adil
5. Terpercaya.

E. Tata hubungan kerja / Pembagian peran


1. Peran dan tugas Lintas Program
a. Promkes membantu jalanya monev konsolidasi dan verifikasi
2. Peran dan tugas Lintas Sektoral
a. Lurah memberikan ijin dan memerikan tugas kepada kader kesehatan untuk
melakuakn Monev, konsolidasi dan verifikasi
b. Ketua LPMK dan Desa siaga sebagai pengawas jalanya program Monev
konsolidasi dan verifikasi

F. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan.


1. Kegiatan pokok monev konsolidasi dan verifikasi adalah mengevaluasi ulang
terhadap masyarakat yang terpicu membangun jamban keluarga atau IPAL
Komunal.
2. Rincian kegiatan :
a. Konsumsi dan pelaporan

G. Cara melaksanakan kegiatan.


1. Koordinator UKM melakukan komunikasi dengan kader yang wilayahnya
tentang kegiatan Pertemuan monev konsolidasi dan verifikasi .
2. Puskesmas menyusun administasi terkait kegiatan
3. Puskesmas melaksanakan kegiatan pertemuan monev konsolidasi dan
verifikasi
4. Penyusunan laporan

H. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah Ketua RW, RT, Ketuan LPMK, Ketua desa siaga
dan kader kesehatan serta masyarakat .
-4-

I. Jadwal pelaksanaan kegiatan

Oktober
NO KEGIATAN LOKASI
1 2 3 4

Persiapan administrasi : Surat undangan, surat UPT


1
pemberitahuan. Puskesmas
Aula
2
Pertemuan monev konsolidasi dan verifikasi Puskesmas
3 Pelaporan

J. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sejak awal kegiatan
Pertemuan monev dan pengawasan STBM selama proses pelaksanaan kegiatan
untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan jadwal
yang direncanakan. Evalusi pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh semua tim dan
dicatat dalam laporan pelaksanaan kegiatan serta dilaporkan kepada kepala
Puskesmas.

K. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pelaporan kegiatan dan evaluasi kegiatan dengan memberikan pertanyaan
langsung kepada peserta tentang penyampaian materi dan pelaksanaan kegiatan
serta usulan dan masukan kepada UPT Puskesmas Pajang.

Surakarta, 10 September 2018


Kepala UPT Puskesmas Pajang
Dinas Kesehatan Kota Surakarta

dr. HAT SUKARMADANI


Penata TK I
NIP19780814 200804 2 002

Anda mungkin juga menyukai