Anda di halaman 1dari 45

Kebijakan dan Implementasi

Keselamatan Pasien di
Provinsi
P i i JJawa T Tengah
h

Dr. Hartanto MMedSc


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Pokok bahasan
„ Pendahuluan
„ Kebijakan Keselamatan Pasien di
Provinsi JJawa Tengah:
g
Perbandingan dengan Perspektif
Nasional dan Australia
„ Kesimpulan dan Rekomendasi
Pendahuluan
PRIMUM, NON NOCERE
FIRST, DO NO HARM

HIPPOCRATES’S TENET
(460--335 BC)
(460
„ llmu kedokteran = ilmu empiris Æ ciri khas :
k tid k
ketidakpastian,
ti bias
bi dan
d ketidaktahuan
k tid kt h

„ Kedokteran tidak menjanjikan hasil


layanannya, tetapi hanya menjanjikan
upayanya (inspanningsverbintennis).

„ Layanan kedokteran masa kini yang kompleks Æ


hubungan antar komponen ketat (complex and
tightly coupled), ditandai dengan spesialisasi
dan interdependensi Æ mudah terjadi
kecelakaan (prone to accident)
↓↓
„ Harus dilakukan dengan tingkat kehati
kehati--hatian
yang tinggi.
Rumahsakit sekarang ini

Rumahsakit
Pengobatan
P b masalalu
Tradisional

Rumahsakit moderen
Keselamatan
Pasien menjadi
kepedulian dunia
Crisis In Health Care

Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009 Source – The Philadelphia Inquirer


W
Wayne Jowett,
J Kehilangan
K hil N
Nyawa
Akibat Dokter Salah Suntik ..!
BBC,
BBC KKamis,
i 02 Ok
Oktober
b 2003,
2003 8:22
8 22 WIB

Wayne meninggal dunia di “Queen’s Medical Center”, Nottingham, Inggris,


tepat pukul 8 pagi, setelah obat kemoterapi “Vincristine” yang seharusnya
disuntikkan i.v, oleh dokter disuntikkan intrathecal. Yang seharusnya
disuntikkan intrathecal adalah cytosine

Dr. Feda Mulhem dikenai hukuman 8 bulan penjara atas pembunuhan tak
direncanakan --ditambah
--ditambah 10 bulan penjara atas tuduhan lainnya,
menyebabkan kematian pada pasien muda, Wayne Jowett.

Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009


Studi di Amerika 2004 – 2006:

Medical Errors Cost U.S. $8.8 Billion,


result in 238,337
238 337 potentially
preventable deaths,
according to HealthGrades Study
Top--Performing Hospitals have 43
Top
P
Percent t Lower
L Incidence
I id R
Ratet
Compared with Poorest Performers
TO ERR IS HUMAN:
BUILDING A SAFER HEALTH
SYSTEM

Institute of Medicine
Committee on Quality of
Health Care in America
IOM Study: To Err is Human
„ Error dalam pelayanan klinis umum terjadi dan berbiaya
tinggi..
tinggi
„ 50 % KTD disebabkan oleh “preventable medical errors,” yang
berakibat 98.000 kematian pertahun
pertahun,, dan menghabiskan biaya 29
milyar dollar setahun.
setahun.
„ Suatu studi terhadap lebih dari 30,000 paseien menunjukkan indikasi
60 % mengalami KTD di rumahsakit yang disebabkan oleh
preventable medical error.
„ Error dalam pemberian obat (Medication errors)
menunjukkan proporsi yang signifikan dari kejadian tidak
diharapkan (KTD) yang dapat dicegah
dicegah..
„ Preventable medication errors berkontribusi kematian pada lebih dari
7,000 orang pertahun pasien rawat inap dan puluhan ribu pada pasien
rawat jalan.
jalan.
PRESIDENT CLINTON:
TAKING NEW STEPS TO ENSURE
PATIENT SAFETY
„ "Ensuring
E i patient
ti t safety
f t is
i nott about
b t fixing
fi i
blame. It's about fixing problems in an
i
increasingly
i l complexpl system;
t about
b t creating
ti
a culture of safety and an environment
where
h r medical
di l errors
rr r are
r not
n t tolerated."
t l r t d"
President Bill Clinton
Tuesday, December 7, 1999
CLINTON--GORE ADMINISTRATION
CLINTON
ANNOUNCES NEW ACTIONS TO IMPROVE
PATIENT SAFETY AND ASSURE HEALTH
CARE QUALITY
Goal to Reduce Preventable Medical Errors By 50
P
Percent Within
Wi hi Fi
Five Years
Y
February 22, 2000

Dec, 1999
World--wide Inisiative
World
„ May 2002: the Fifty
Fifty--fifth World Health
Assembly mengadopsi WHA Resolution 55.18,
yang mendorong negara anggota untuk
memberikan perhatian sedekat mungkin thd
problem keselamatan pasien dan memperkuat
sistem berbasis keilmuan yang dibutuhkan untuk
meningkatkan keselamatan pasien dan mutu
pelayanan kesehatan.
kesehatan.
„ May 2004, the Fifty-
Fifty-seventh World Health
Assembly:
„ Mendukung dibentuknya aliansi internasional untuk
memfasilitasi pengembangan kebijakan keselamatan
pasien dan pelaksanaannya di negara
negara--negara anggota,
anggota,
sebagai
b i kekuatan
k k t besar
b untuk
t k perbaikan
b ik secara
internasional
„ O t b 2004 WHO melakukan
October l k k launching
l hi ththe
World Alliance for Patient Safety sebagai
r p
respons thd World
W rld HHealth
lth A
Assembly bl RResolution
l ti
(2002) yang mendorong WHO dan negara negara--
negara
r anggotat untuk
t k “pay
“p th the closest
l t possible
p ibl
attention to the problem of patient safety”.
2. Pastikan identifikasi
1. Perhatikan nama obat, rupa pasien
3. Komunikasi secara benar
dan ucapan mirip
saat operan pasien

4.Pastikan tindakan yang 5. Kontrol pemberian cairan 7.Hindari salah kateter


benar ppada sisi tubuh elektrolit pekat d salah
dan l h sambung
b
yang benar
selang

6. Pastikan akurasi pemberian


obat pd pengalihan pelayanan

8. Gunakan alat injeksi


sekali pakai

9.Tingkatkan
“hand hygiene”
Bagaimana
g
dengan di
Indonesia ?
Slide: Djasri, Hanevi, 2008
Apa Ada di Jawa Tengah ?
Kejadian Tak Terduga
(KTD)
ƒ Maret 2008
ƒ AR (14) Bin M VS RS T
ƒ Os
O demam
d Æ dirawat
di tS
Sp.B
B di
RS T, diberi obat untuk
1bulan. Hari III & IV Os
pusing + mata merah Æ
dirawat lagi di RS T, namun
kulit menjadi melepuh di
masa perawatan
Sentinel Event
ƒ Maret 08, Seorang warga di Tegal
t
tewas diduga
did akibat
kib t mall praktek
kt k saatt
dirawat di rumah sakit. Korban diberi
cairan infus yang sudah kadaluarsa
saat menjalani perawatan di Rumah
Sakit MS sehinggagg kondisinya y terus
memburuk dan akhirnya tewas.
ƒ Banyumas
y - Diduga
g menjadij korban
malpraktek, seorang warga di
Kabupaten Banyumas meninggal
b b
beberapa menitit setelah
t l h di
disuntik
tik
seorang dokter.
KURANGNYA KOMUNIKASI
ƒ November 06
ƒ Setelah
S t l h menjalani
j l i operasii kkanker
k rahim
hi NNy M di
Brebes, dokter mengeluarkan usus dalam perutnya
dan membiarkannya hingga kini kini. Keterbatasan
fasilitas rumah sakit dijadikan dalih dokter yang
menangani
g operasinya.
p y
NEAR MISS

ƒ Adalah: kejadian yang tidak direncanakan


d tid
dan tidakk mengakibatkan
kib tk tterjadinya
j di luka,
l k
meskipun dapat juga mengakibatkan luka
ƒ Belum ada laporan resmi Di Jawa Tengah
Pencanangan
Gerakan Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
Oleh
Menteri Kesehatan

Seminar Nasional Persi


21 Agustus 2005
JCC
Hasil studi ttg adverse event di
berbagai negara
„ - New York ((1991)) : 3.7 %
„ - Canada (2004) : 7.5 %
„ - Colorado (1999) : 3.3 %
„ - UK (2000) : 11 %
„ - France (2004) : 8.9 %
„ - Denmark (2001) :9%
„ - N Zealand (2001) : 13 %
„ - Australia ((1994)) : 13 %
„ Studi Prevalensi Error RS dan Puskesmas:
- Indonesia (UGM,1999) : 1,8 % – 88.9 %.
„ 15 RS dan 12 puskesmas
II. Perbandingan
II
perspektif
p p di Jawa
Tengah, Nasional, dan
Australia
Inisiatif untuk keselamatan
pasien
Indonesian
d i Jawa Tengah
T h Australian
A li
Perspective Perspective Perspective

Respons thd Studi HP-V: UGM- Pertimbangan makin


banyaknya tuntutan Kanwil Departemen kompleks pelayanan
hukum akibat Kesehatan: kesehatan Æ potensi
kesalahan medis Prevalensi error yang error semakin tinggi
R
Respons thd
hd b
berspesktrum
k l
luas: 18
1.8 H il QAHCS
Hasil
Kesepakatan Dunia % – 88.9 % (1999) (Quality in Health
ttgg Keselamatan Care Study) 1995:
pasien Adverse event di
Australia: l.k 10 %
Tindak lanjut thd dorongan
internasional dan hasil studi
Indonesia Jawa Tengah Australian
Perspective Perspective Perspective

PERSI menanggapi pi Pembentukan


P b t k MTKP 1995: Task force on
dengan pembentukan untuk kompetensi QAHC: rekomendasi
reducing the incidence and
KKPRS pd tahun tenaga kesehatan effect of preventable
2005 dan (2001) adverse event
Pencanangan Gerakan Tahun 2004 mulai 1996: National Expert
Keselamatan Pasien disadari untuk Advisoryy Groupp on Safetyy
Rumahsakit oleh merespons hasil studi and Quality in Health Care
2000: Safety an Quality
MenKes (21 Agustus lbh intens dg : Counsil
2005) penelitian revitalisasi
re italisasi
puskesmas
IIndonesia
d i JJawa Tengah
T h Australian
A li
Perspective Perspective Perspective

Menyusun panduan 7 Problem utama pada Menyusun National


langkah Keselamatan primary care di Action Plan untuk
Pasien dan Standar puskesmas: peralatan keselamatan pasien
Keselamatan Pasien yang terbatas dan sdm
M i
Mengintegrasikan
ik yang terbatas
b Æ
Keselamatan pasien tindak lanjut dg
dalam Instrumen fasilitasi thd
akreditasi RS puskesmas Æ
revitalisasi puskesmas
Indonesia Jawa Tengah Australian
Perspective Perspective Perspective

Keselamatan pasien Sosialisasi Kesepakatan nasional


masih terfokus pada keselamatan pasien ttg keselamatan pasien
pelayanan rumahsakit dilakukan pada setiap (Australian Health
pelatihan: Care Agreement):
-Pelatihan
Pelatihan bidan desa investasi pemerintah
siaga (PKD) $680 million 1998 -
-Pelatihan PPGD 2003
untuk
nt k perawat,
p r t bidan,
bid n
bahkan supir
ambulans
Indonesia Jawa Tengah Australian
Perspective Perspective Perspective

Pelaksanaan akreditasi Pelatihan keselamatan Program dari Konsil:


Konsil
rumahsakit dengan pasien dan -Medication safety
menggunakan standar manajemen risiko initiatives
keselamatan pasien untuk rumahsakit dan -Greater opennes
yang diintegrasikan untuk puskesmas when things go wrong
dalam p
pelayanan
y dilaksanakan sejak
j -Educational
administrasi tahun 2005 - 2009 strategies
manajemen dan Pelaksanaan akreditasi -Safety inovation in
pelayanan media.
media puskesmas dg standar Practice Program
pelayanan medis dasar
yang telah mengacu
pada keselamatan
pasien
Indonesia J
Jawa Tengah
g Australian
Perspective Perspective Perspective

Beberapa provinsi Dari 80 % rumahsakit Konsil mendorong


juga mulai yang telah habis masa dilakukannya Sustainable
Long-term
Long term Patient Safety
menanggapii isu
i b l k akreditasi
berlaku k di i Improvement Agenda:
keselamatan pasien, didorong untuk - A National patient safety
misalnya
y provinsi
p pelaksanaan akreditasi
p research center
Kalimantan Timur Mendorong akreditasi - A national center for
yang tidak hanya untuk 12 dan 16 patient safety
improvement
memfokuskan pada pelayanan -System capacity building
rumahsakit tetapi juga -Accreditation and
puskesmas standard setting
mechanism
h i
Indonesia Jawa Tengah Australian
Perspective Perspective Perspective

KKPRS menerbitkan Rumahsakit mengikuti Kegiatan prioritas:


pedoman pelaporan pola pelaporan seperti -Research on patien safety
-Medication safety
insiden keselamatan pedoman dari -Sentinel adverse event for
pasien dan KKPRS action
mewajibkan Mekanisme pelaporan -Supporint open disclosure
-Credential and Clinical
rumahsakit untuk dari primary care Privileges
melaporkan
l p rk jika
jik center
t r belum
b l di
disusun -Responding
d effectively
ff on
terjadi KTD adverse events
-Improving patient oucomes
g safe staffingg
through
-Strenthening qualified
privilege
-Prenting fall
-Local
L l Innovation
I i
-Education strategies for
safety improvement
Pembahasan
„ Kebijakan
j keselamatan p pasien masih berupa
p komitmen
bersama,, perlu dipertimbangkan adanya payung hukum
bersama
yang lebih kuat apakah dalam bentuk peraturan menteri
kesehatan (Pusat
Pusat)) dan pperaturan ggubernur
gubernur//bupati
p
(Daerah) yang menunjukkan komitmen pemerintah
tentang keselamatan pasien
„ Gerakan nasional keselamatan pasien relatif masih
terbatas untuk pelayanan rumahsakit
rumahsakit.. Error yang mungkin
atau telah terjadi di pelayanan kesehatan dasar perlu juga
mendapat perhatian
perhatian.. Di Jawa Tengah hal tersebut telah
dilakukan tidak hanya di rumahsakit tetapi di puskesmas
bahkan di PKD
„ Dalam ppanduan keselamatan p pasien menyebutkan
y peran
p
Dinas Kesehatan untuk advokasi dan sosialisasi
sosialisasi,,
melakukan pembinaan pelaksanaan program keselamatan
pasien di rumahsakit,
p rumahsakit, dan mendorongg rumahsakit untuk
akreditasi..
akreditasi
„ Dalam PP 38/2007 menyebutkan peran Dinas Kesehatan
sebagai regulator.
regulator Maka mekanisme regulasi yang terkait
dengan keselamatan pasien perlu diperjelas dengan
kekuatan hukum yang jelas.
jelas. Mekanisme regulasi tersebut
perlu masuk di dalam Sistem Kesehatan Daerah.
Daerah Untuk
Jawa Tengah SKD sedang disusun dan telah memasukkan
komponen regulasi keselamatan pasien dalam sistem yang
disusun..
disusun
„ Unit ataupun komite yang mengurusi
keselamatan pasien baik di provinsi maupun
kabupaten belum ditetapkan
ditetapkan,, sehingga program
kerja masih bersifat fragmented, maka
pembentukan komite keselamatan pasien di
provinsi dan kabupaten perlu dilakukan sebagai
unit yang bertanggung jawab dalam koordinasi
koordinasi,,
fasilitasi,, dan pelaksanaan program keselamatan
fasilitasi
pasien,, termasuk tindak lanjut jika terjadi KTD.
pasien KTD
III. Kesimpulan dan
Rekomendasi
„ Kesimpulan
Kesimpulan:
es p a :
„ Gerakan Keselamatan Pasien di Indonesia masih
terfokus pada rumahsakit
„ Provinsi Jawa Tengah telah mengambil insiatif mulai dari
penelitian tentang medical error dan tindak lanjut yang
telah dilakukan.
dilakukan. Kebijakan
bj tentangg keselamatan p
pasien
belum dituangkan secara jelas
jelas,, meskipun kegiatan untuk
keselamatan pasien sudah mulai dilaksanakan.
dilaksanakan.
„ P b di dengan
Perbanding d model
d l yang dilaksanakan
dil k k di dapat
d
dipakai sebagai acuan dalam tahapan penyusunan
program dan pelaksanaan gerakan keselamatan pasien
Kesimpulan dan Rekomendasi
„ Rekomendasi::
Rekomendasi
„ Pembentukan konsil keselamatan pasien di Provinsi
dan Kabupaten
„ Peraturan yang menunjukkan komitmen pemerintah
pusat
p s ddan ddaerah tentangg keselamatan
s pasien
p s
„ Adanya program kerja untuk keselamatan pasien
baik di p
provinsi maupun
p kabupaten
p
Conclusion

Hospital KTD Unhappy Unhappy


patients director

Hospital Keselamatan Happy Happy


Pasien Patients director
Untuk Kita Renungkan
Petugas Kesehatan yang kebetulan lewat :
ngumpet aja ah
ah, nanti dikira yang nabrak lagi
UGD : TIDAK USAH DITOLONG AH,
SUDAH SUSAH
SUSAH, NANTI DITUNTUT LAGI
Matur Nuwun

Anda mungkin juga menyukai