Anda di halaman 1dari 22

1.

Nama anggota cluster 1:


a. I Gede Eka Wartawan apriantika Dewa
b. Desak Putu Arimas Darmaswanti
c. I Wayan Pantes
d. Luh Novi Ritama Dewi
e. I Kadek Agus Sugiartha
2. Nama dan alamat kepala keluarga asuh yang ditangani
a. Nyoman Budiarsana / Dusun Jero Wargi, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan,
Kabupaten Buleleng
b. Made Sumiarta / Dusun Dauh Munduk, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan,
Kabupaten Buleleng
c. Gede Merta Segara / Dusun Alasharum, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan,
Kabupaten Buleleng
d. Made Sriana / Dusun Alasharum, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten
Buleleng
e. Nyoman Arka / Dusun Ancak, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten
Buleleng
3. Program Kerja
3.1 Program Kerja 1a
a. Tema : Sosial Budaya/Pendidikan
b. Nama Program : Pendampingan Belajar
c. Rasional : Desa Bungkulan memiliki taraf kehidupan yang masih
berkembang dan literasi belajar yang rendah. Literasi belajar dengan komunitas
masyarakat yang dipandang perlu dibina dari perspektif pembelajaran harus
diakomodir secara maksimal. Rendahnya pengalaman belajar yang dimiliki siswa
asal Desa Bungkulan juga dipandang perlu untuk dilakukan peningkatan minat
belajar dan Oleh karenanya pendampingan belajar ini perlu dilaksanakan.
d. Sifat Program : Rintisan
e. Sasaran : Pelajar TK, SD dan SMP Desa Bungkulan (Keluarga
Asuh)
f. Keterlibatan : Mahasiswa KKN
g. Metode Pelaksanaan : Bimbingan Belajar Terstruktur
h. Luaran Program : Ikut memajukan Pendidikan di Desa Bungkulan
i. Alokasi Waktu : 2,5 jam (3 x 1 minggu)
j. Jadwal Pelaksanaan :

Bulan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Cluster


Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
Juli
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Agustus 1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31

Ket. = jadwal bimbingan belajar

k. Jadwal Kegiatan :
Jenis Alokasi
No. Jadwal Kegiatan
Kegiatan Waktu
1. Calistung 21 × 2 jam Jumat, 10 Juli 2015 Minggu, 26 Juli 2015
30 menit (16:00 – 18:30) (08:00 – 10:30)
Sabtu, 11 Juli 2015 Senin, 27 Juli 2015
(16:00 – 18:30) (16:00 – 18:30)
Minggu, 12 Juli 2015 Selasa, 28 Juli 2015
(16:00 – 18:30) (13:30 – 16:00)
Senin, 13 Juli 2015 Rabu, 29 Juli 2015
(13:30 – 16:00) (16:00 – 18:30)
Jumat, 17 Juli 2015 Kamis, 30 Juli 2015
(15:30 – 18:00) (15:30 – 18:00)
Sabtu, 18 Juli 2015 Jumat, 31 Juli 2015
(16:00 – 18:30) (16:00 – 18:30)
Minggu, 19 Juli 2015 Sabtu, 1 Agustus 2015
(15:00 – 17:30) (16:00 – 18:30)
Senin, 20 Juli 2015 Senin, 3 Agustus 2015
(14:00 – 16:30) (16:00 – 18:30)
Selasa, 21 Juli 2015 Selasa, 4 Agustus
(14:30 – 17:00) 2015
(14:00 – 16:30)
Rabu, 22 Juli 2015 Rabu, 5 Agustus 2015
(16:00 – 18:30) (16:00 – 18:30)
Kamis, 23 Juli 2015
(14:30 – 17:00)

l. Adapun hasil yang dicapai selama pelaksanaan program adalah sebagai berikut:

Pelaksanaan program ini kekeluarga asuh menyasar anak didik pada usia
sekolah TK, SD dan SMP. Pendampingan belajar ini berisikan penyampaian materi
CALISTUNG (membaca, menulis, dan berhitung), materi seputar sains, dan
matematika sebagai suplemen dalam penguasaan konsep secara mendasar. Teknis
pelaksanaan berdasarkan permintaan anak didik, yang berupa problem solving,
ataupun bimbingan belajar interaktif. Selama pelaksanaan program telah
ditemukan permasalahan yang terangkum sebagai berikut :
 Anak didik tidak belajar jika tidak ada yang menemani
 Anak didik belajar jika ada tugas berupa PR yang diberikan di sekolah
 Anak didik memiliki literasi belajar yang cukup baik
 Ukuran kemampuan pemahaman kosep anak didik masih rendah
Berdasarkan hal tersebut telah tercapai beberapa hal sebagai berikut :
 Anak didik memperoleh motivasi belajar yang lebih baik dari sebelumnya
 Anak didik mulai memiliki literasi belajar yang berbeda pasca bimbel, yang
terlihat dari keantusiasan mengikuti kegiatan bimbel sains
 Pemahaman konsep anak didik menjadi lebih baik dari sebelumnya
 Kesulitan belajar mandiri telah diatasi lewat pembeharuan pengajaran
interaktif terhadap anak didik
Program pendampingan belajar CALISTUNG dan bimbel mata pelajaran
matematika dan sains SMP sudah berjalan 100 % berdasarkan 12 kali pertemuan
dari perencanaan awal dengan respon yang memuaskan dari anak didik pada
keluarga asuh. Selain itu, penguasaan konsep-konsep matematika dan sains anak
didik sudah meningkat dan mampu menguasai konsep yang masih terkendala
sebelum kegiatan pendampingan belajar dilaksanakan.

m. Hambatan Pelaksanaan Program


Adapun hambatan pelaksanaan program tercermin dari analisis SWOT
program kerja yang diberlakukan di keluarga asuh.

No Nama Program Strenght Weakness Oppurtunity Threats


1 Pendampingan Program Program Program ini Program ini
belajar TK, SD ini ini hanya sama sekali hanya
dan SMP sangat menyasar belum berorientasi
potensia sains dan pernah ada di pada masyarakat
l dalam matematik masyarakat belajar aktif,
mengem a, belum bukan manula
bangkan mampu atau buta aksara
cara berkemba sehingga
belajar ng hingga menjadi kurang
yang penyampai mantap dalam
efektif, an contoh memajukan
memben kontekstua pendidikan di
tuk l seperti desa Kutuh,
karakter belajar sehingga
belajar alam kegiatan ini
yang menjadi kendala
baik dalam
pelaksanaannya

Berdasarkan analisis ini, dapat diterangkan, bahwa pelaksanaan program ini


mendapat kendala yang tidak begitu berarti namun berdampak cukup luas bagi
lingkungan sekitar. Dalam artian, setiap pelaksanaan program sudah direspon
secara baik, namun tindak lanjut hanya terjadi pada saat pelaksanaan program. Hal
ini masih menjadi kendalam yang besar, sehingga ketercapaian program belum bisa
terukur 100% mencapai luaran pelaksanaan program. Kendala-kendala tersebut
dapat diperinci sebagai berikut :
 Pelaksanaan program kekeluarga asuh baru berjalan di minggu ke dua KKN,
sehingga verifikasi program membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini
berdapampak pada pembagian proporsional waktu menjadi tidak menentu
dalam selang 1 minggu.
 Kesibukan dari anak didik yang kebutulan memiliki kegiatan sekolah yang
begitu padat dan waktu luangnya diisi dengan membantu orang tuanya bekerja
di ladang. Hal ini berdampak pada pengunduran jadwal pelaksanaan program
karena yang bersangkutan berhalangan hadir.
 Kondisi dan pandangan ideal dari individu penulis pelaksana tidak sesuai
dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. Sehingga, program kerja yang
berjalan tidak sesuai secara administratif berdasarkan kelender kerja.
Walaupun respon terhadap program sangat baik dari keluarga asuh, namun
esensi jadwal pelaksanaan program menjadi kacau.
Secara umum, pelaksanaan program kerja individu di kelauarga asuh telah
berjalan kendatipun dengan jadwal yang berantakan. Padatnya kegiatan KKN dan
beban tugas yang dihibahkan dari Desa ke mahasiswa KKN, seperti perekapan KK
Miskin, perekapan data kependudukan dari seluruh masyarakat desa Kutuh adalah
salah satu faktor yang menyebabkan ketidak eraturan tersebut. Namun, secara
procedural-content program ini telah terlaksana dengan respon yang memuaskan
dari keluarga asuh.

3.2 Program Kerja 1b


a. Tema : Teknologi Tepat Guna
b. Nama Program : Pelatihan penggunaan dan pengembangan IT
c. Rasional : Desa Bungkulan memiliki pelajar dengan literasi
belajar yang tinggi terhadap kehadiran teknologi terkini. Literasi mengenai IT
sangat minim. Hanya sebatas penggunaan untuk internet dan FB. Dunia edukasi
sewajarnya mampu memperkenalkan hingga mengaplikasikan displin ilmu untuk
kemudian dikonstruksi secara mandiri yang tercermin dari penggunaan IT secara
tepat bukan sebatas mengetik dan ber-internetan.
d. Sifat Program : Rintisan
e. Sasaran : Pelajar Desa Bungkulan (Keluarga Asuh)
f. Keterlibatan : Mahasiswa KKN
g. Metode Pelaksanaan : Latihan & Sosialisasi gratis terstruktur
h. Luaran Program : Menciptakan suasana dengan literasi IT yang tepat guna
dan tepat sasaran
i. Alokasi Waktu : 2,5 jam (2 x 1 minggu)
j. Jadwal Pelaksanaan :

Bulan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Cluster


Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
Juli
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Agustus 1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31

Ket. = pelatihan penggunaan dan pengembangan IT

k. Jadwal Kegiatan :
Jenis Alokasi
No. Jadwal Kegiatan
Kegiatan Waktu
1. Pelatihan, 7 × 2 jam Selasa, 21 Juli 2015 Minggu, 2 Agustus
Penggunaa 30 menit (14:30 – 17:00) 2015
n dan (15:30 – 18:00)
Pengemba Selasa, 28 Juli 2015 Kamis, 6 Agustus
ngan IT (13:30 – 16:00) 2015
(13:30 – 16:00)
Jumat, 31 Juli 2015 Jumat, 7 Agustus 2015
(16:00 – 18:30) (16:00 – 18:30)
Sabtu, 1 Agustus 2015
(16:00 – 18:30)
l. Adapun hasil yang dicapai selama pelaksanaan program adalah sebagai berikut:

Pelaksanaan program pelatihan penggunaan dan pengembangan IT ini


menyasar anak didik dan keluarga asuh. Bahan pelatihan, penggunaan ini
disesuaikan dengan kebutuhan dari keluarga asuh. Indikator ketercapaian program
berorientasi dari luaran yang ingin dicapai, yang dalam hal ini adalah menciptakan
suasana dengan literasi IT yang tepat guna dan tepat sasaran. Konten yang
disampaikan adalah sebagai berikut :
 Kalkulasi data, ketik dokumen, dan presentasi menggunakan Microsoft Office
 Cara menggunakan internet yang sesuai dengan kebutuhan lewat pengenalan
dan penggunaan Search Engine, Google, Yahoo, Bing.com.
 Melatih cara mengetik 10 jari yang benar
 Mengenalkan cara berinternet lewat PC/laptop yang benar dan memanfaatkan
internet sebagai wahana pembelajaran.
Pengenalan, penggunaan, dan pengembangan dari content ini menjadi fokus yang
diberlakukan terhadap keluarga asuh. Berdasarkan konten yang disampaikan ini,
telah dicapai hasil sebagai berikut :
 Anak didik telah mampu menunjukkan kinerja untuk mengetik 10 jari setelah
pelatihan sebanyak 3 x di keluarga asuh
 Kalkulasi, operasi, dan pengetikan dokumen menggunakan Microsoft office
telah dikuasi, tercermin dari kalkulasi perhitungan keuangan dan data
perhitungan bilangan dari tugas siswa
 Anak didik telah diperkenalkan dengan dunia internet, cara menggunakan
search engine, dan membatasi aksi berinternet
 Anak didik telah mampu melakukan pengetikan dokumen menggunakan 10 jari
tangan
Program Pelatihan, Penggunaan dan Pengembangan IT telah berjalan 100 %
berdasarkan 3 x tatap muka perencanaan untuk mencapai luaran menciptakan
suasana dengan literasi IT yang tepat guna dan tepat sasaran. Pemanfaatan
teknologi informasi ini sangat bermanfaat bagi anak asuh.
m. Hambatan Pelaksanaan Program
Adapun hambatan pelaksanaan program tercermin dari analisis SWOT program
kerja yang diberlakukan di keluarga asuh.
No Nama Strenght Weakness Oppurtunity Threats
Program
1. Pelatihan, Program Program Program ini Untuk
Penggunaan ini sangat ini sama sekali melaksanaka
dan kondusif memerluk belum n program ini
Pengembang bagi an pernah ada di dibutuhkan
an IT keluarga perangkat masyarakat pendanaan
asuh, PC/Laptop yang besar,
karena , sehingga sehingga
literasi sulit memungkink
mengenai dikemban an membuat
IT di gkan minat literasi
keluarga secara IT menurun
ini masih kuntinyu
awam

Berdasarkan analisis ini, dapat diterangkan, bahwa pelaksanaan program ini


mendapat kendala yang tidak begitu berarti namun berdampak cukup luas bagi
lingkungan sekitar. Dalam artian, setiap pelaksanaan program sudah direspon
secara baik, namun tindak lanjut hanya terjadi pada saat pelaksanaan program. Hal
ini masih menjadi kendalam yang besar, sehingga ketercapaian program belum bisa
terukur 100% mencapai luaran pelaksanaan program. Kendala-kendala tersebut
dapat diperinci sebagai berikut :
 Pelaksanaan program kekeluarga asuh baru berjalan di minggu ke dua KKN,
sehingga verifikasi program membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini
berdapampak pada pembagian proporsional waktu menjadi tidak menentu
dalam selang 1 minggu.
 Kesibukan dari anak didik yang kebutulan memiliki kegiatan sekolah yang
begitu padat dan waktu luangnya diisi dengan membantu orang tuanya bekerja
di ladang. Hal ini berdampak pada pengunduran jadwal pelaksanaan program
karena yang bersangkutan berhalangan hadir.
 Kondisi dan pandangan ideal dari individu penulis pelaksana tidak sesuai
dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. Sehingga, program kerja yang
berjalan tidak sesuai secara administratif berdasarkan kelender kerja.
Walaupun respon terhadap program sangat baik dari keluarga asuh, namun
esensi jadwal pelaksanaan program menjadi kacau.
Secara umum, pelaksanaan program kerja individu di kelauarga asuh telah berjalan
kendatipun dengan jadwal yang berantakan. Padatnya kegiatan KKN dan beban
tugas yang dihibahkan dari Desa ke mahasiswa KKN, seperti perekapan KK
Miskin, perekapan data kependudukan dari seluruh masyarakat desa Kutuh adalah
salah satu faktor yang menyebabkan ketidak eraturan tersebut. Namun, secara
procedural-content program ini telah terlaksana dengan respon yang memuaskan
dari keluarga asuh.

3.3 Program Kerja 2


a. Tema : Sanitasi Kesehatan
b. Nama Program : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
c. Rasional : Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan
perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.PHBS itu jumlahnya banyak sekali
yang biasa dapat diterapkan dalam rumah tangga diantaranya ada membuang
sampah pada tempatnya,menggosok gigi yang benar,dan mencuci tangan yang
bersih dan benar.Penerapan hidup sehat dalam rumah tangga sangatlah penting
dimana telah kita ketahui kesehatan mahal harganya.Seperti pepatah “Kebersihan
adalah pangkal dari kesehatan”,dengan begitu betapa pentingnya menjaga
kebersihan dan kesehatan,dimana dapat kita mulai dari hal terkecil yaitu pada
rumah tangga. Sesuai dengan hal tersebut, program yang direncanakan adalah
Pelatihan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dengan diadakan program ini
diharapkan dapat meningkatan kesadaran anak-anak dan keluarga akan pentingnya
hidup bersih dan sehat.
d. Sifat Program : Sifat program ini merupakan program rintisan karena
program ini belum pernah ada atau dilakukan pada setiap keluarga di Kelompok
Cluster 1 KKN Undiksha 2015 akan tetapi program ini sangat menyentuh bagi
keluarga yang terletak di Dusun Dauh munduk,Dusun Alasharum,Ancak, dan
Dusun Jero Wargi Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng ini.
e. Tujuan Program : Tujuan dari program PHBS yaitu untuk meningkatkan
kesadaran anak dan anggota keluarga akan pentingnya hidup bersih dan sehat.Yang
mana hidup bersih dan sehat harus dimulai sejak dini.Dengan melibatkan keluarga
asuh Cluster 1 dan juga mahasiswa KKN 2015 Desa Bungkulan.
f. Sasaran : Adapun sasaran yang ingin disasar dalam program kerja
ini adalah keluarga asuh pada kelompok cluster 1 yaitu keluarga Bapak Made
Sriana dari Banjar Dinas Alasharum, Bapak Gede Merta Segara dari Banjar Dinas
Alasharum, Bapak Nyoman Arka dari Banjar Dinas Ancak, Bapak Nyoman
Budiarsana dari Banjar Dinas Jero Wargi dan Bapak Made Sumiarta dari Banjar
Dinas Dauh Munduk yang sangat memerlukan adanya penyuluhan serta praktek
langsung program PHBS agar dapat menambah wawasan serta pengetahuan
masyarakat mengenai pentingnya gaya hidup sehat dan bersih dengan cara mencuci
tangan yang benar, cara menggosok gigi yang benar serta bagaimana cara
pemilahan sampah organik dan non-organik.
g. Keterlibatan : Keterlibatan yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah
keterlibatan keluarga asuh dari kelompok Cluster 1 dan juga mahasiswa KKN
Undiksha 2015 di Desa Bungkulan.
h. Metode Pelaksanaan :
1) Tahap Persiapan
Mahasiswa KKN Undiksha 2015 memohon ijin serta arahan kepada Kepala
Desa Bungkulan untuk menunjuk salah satu kepala dusun yang akan
merekomendasikan salah satu warganya dari masing – masing banjar yang akan
dijadikan keluarga asuh bagi mahasiswa KKN Undiksha 2015. Setelah
memperoleh ijin, mahasiswa melakukan observasi.

2) Tahap Pelaksanaan
Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilakukan setiap Minggu
1x pada masing – masing keluarga asuh, yang diawali dengan menonton
tayangan video yang berisikan video edukasi mengenai cara cuci tangan yang
benar, mengenai cara menggosok gigi yang benar serta bagaimana cara
pemilahan sampah organik dan non-organik dan langsung mempraktekannya.

3) Tahap Evaluasi
Melihat langsung bagaimana teknik dan cara mencuci tangan yang baik, teknik
dan cara menggosok gigi yang benar serta bagaimana cara pemilahan sampah
organik dan non-organik pada masing – masing keluarga asuh dan mengevaluasi
keberhasilan serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program PHBS ini.
i. Luaran Program : Luaran yang diharapkan dengan pelaksanaan
penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat adalah meningkatnya kesadaran akan
kesehatan diri dari keluarga asuh dan mampu mencuci tangan yang baik dan benar,
menggosok gigi yang baik dan benar serta dapat memilah sampah organik dan
nonorganik.
j. Alokasi Waktu : Alokasi waktu yang diberikan untuk kegiatan ini adalah
10 jam. Setiap minggu dengan 1x pertemuan pada setiap keluarga asuh dalam
alokasi waktu selama 2 jam/pertemuan.
k. Jadwal Pelaksanaan :

Bulan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Cluster


Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Juli 6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Agustus 1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31
Ket. = jadwal PHBS

l. Jadwal Kegiatan

Hari/
No. Kegiatan Lokasi Lama Kegiatan
Tanggal
Memberikan
sosialisasi dan praktik
tentang pentingnya
gaya hidup sehat dan
Posko KKN di
Jumat/ 31 bersih dengan cara
1 GOR Desa 120 menit
Juli 2015 mencuci tangan yang
Bungkulan
benar, cara
menggosok gigi yang
benar serta bagaimana
cara pemilahan
sampah organik dan
non-organik
Memberikan Posko KKN di
sosialisasi dan praktik GOR Desa
tentang pentingnya Bungkulan
gaya hidup sehat dan
bersih dengan cara
mencuci tangan yang
120 menit
benar, cara
menggosok gigi yang
benar serta bagaimana
cara pemilahan
sampah organik dan
non-organik
Memberikan Posko KKN di
sosialisasi dan praktik GOR Desa
tentang pentingnya Bungkulan
gaya hidup sehat dan
bersih dengan cara
mencuci tangan yang
120 menit
benar, cara
menggosok gigi yang
benar serta bagaimana
cara pemilahan
sampah organik dan
non-organik
Memberikan
sosialisasi dan praktik
tentang pentingnya
gaya hidup sehat dan
bersih dengan cara
Rabu/ 2 Di Rumah
mencuci tangan yang
2 Agustus Keluarga Asuh 120 menit
benar, cara
2015 masing-masing
menggosok gigi yang
benar serta bagaimana
cara pemilahan
sampah organik dan
non-organik
Memberikan
Kamis/ 6 sosialisasi dan praktik Di Rumah
3 Agustus tentang pentingnya Keluarga Asuh 120menit
2015 gaya hidup sehat dan masing-masing
bersih dengan cara
mencuci tangan yang
benar, cara
menggosok gigi yang
benar serta bagaimana
cara pemilahan
sampah organik dan
non-organik

m. Hasil Pelaksanaan Program


Untuk program Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masing –
masing keluarga asuh Kelompok cluster 1 sudah berjalan dengan sangat baik,
dilihat dari segi praktek langsung program PHBS yaitu cara mencuci tangan yang
benar, mengosok gigi yang benar serta bagaimana cara pemilahan sampah organik
dan non-organik. Program kerja ini dirasa sangat penting bagi masyarakat karena
dengan mencuci tangan, menggosok gigi dan menjaga lingkungan sekitar dengan
tidak membuang sampah sembarangan maka akan tercipta budaya hidup bersih dan
sehat. Respon dari keluarga asuh ini sangat baik dan sangat antusias karena mereka
sangat ingin tahu tentang cara mencuci tangan yang benar agar terhindar dari
bakteri dan kuman penyebab penyakit yang menempel pada tangan dan gigi. Serta
sangat antusias untuk mengetahui cara menjaga kebersihan lingkungan salah
satunya dengan melakukan pemilahan sampah organik dan non-organik. Pada
akhirnya sekarang mereka telah membuat tempat penampungan sampah dan bisa
membedakan antara sampah organik dan sampah non-organik serta mereka telah
membiasakan diri untuk mencuci tangan sehabis beraktivitas.

n. Kendala dan Pemacahannya

Dalam pelaksanaan program Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
terdapat beberapa kendala antara lain :

1. Masalah ekonomi, banyak warga masyarakat yang belum mampu untuk


membeli sabun cair untuk mencuci tangan, dan tempat sampah untuk memilah
sampah organik dan non-organik karena kebanyakan warga masyarakat yang
hanya membakar sampah tanpa memilahnya terlebih dahulu dan belum
mengetahui manfaat dari sampah yang dapat di daur ulang kembali.
2. Masalah air bersih yang jarang tersedia pada setiap rumah warga karena
banyak warga masyarakat, yang hanya mengandalkan air untuk mencuci,
memasak dan mandi dari sumur yang airnya kurang bersih dan
tercemar,bahkan mereka mencari air di sungai yang dekat dengan rumah
mereka.

3.4 Program Kerja 3


a. Tema : Teknologi Pedesaan/Tepat Guna
b. Nama Program : Pembibitan dan Vertikultur
c. Rasional :Kebutuhan pokok seperti halnya bumbu masak sangat
diperlukan masyarakat di Desa Bungkulan. Namun di lapangan harga bumbu
masak tersebut harganya kian meningkat seiring perkembangan jaman. Masalah
tersebut sesungguhnya dapat diatasi apabila masyarakat mampu memenuhi
kebutuhan bahan pokoknya dengan cara menanam tanaman yang mampu
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seperti cabe, bayam, sawi, tomat dan
bahan lainnya. Akan tetapi hal tersebut terkendala pada keadaan dimana RTM
(Rumah Tangga Miskin) di Desa Bungkulan sebagian besar memiliki pekarangan
rumah yang sempit. Dari permasalahan-permasalahan tersebut maka dibuat
program kerja pembibitan dan vertikultur yang tujuannya dapat memenuhi
kebutuhan bumbu masak dirumah walaupun dengan pekarangan yang sempit.
Vertiukultur yang dimaksud adalah pembuatan media tanam menggunakan botol
bekas secara vertical sehingga dapat menghemat tempat dipekarangan rumah.
Selain itu, program vertikultur ini tidak membutuhkan tempat yang luas sehingga
program ini berpotensi dilakukan di rumah tangga miskin.
d. Sifat Program : Rintisan
e. Sasaran : Masyarakat kurang mampu
f. Keterlibatan : Mahasiswa KKN dan Masyarakat Des Bungkulan.
g. Metode Pelaksanaan :

Tahap Persiapan:

 Meminta ijin kepala desa


 Melakukan observasi ke rumah tangga miskin

Tahap Pelaksanaan:
 Mengumpulkan botol bekas
 Mencari pupuk kandang dan sekam padi
 Pembuatan media tanam
 Pembibitan tanaman
Tahap evaluasi:

 Perawatan tanaman
 Pembagian ke keluarga asuh
h. Alokasi Waktu : 34 jam
i. Luaran Program : Terlaksananya program vertikultur.
j. Jadwal Pelaksanaan : Dalam mempermudah kegiatan Mahasiswa KKN
Undiksha di keluarga asuh (Gede Merta Segara) agar sesuai dengan rencana kerja
yang telah dibuat, maka pelaksanaan rencana kerja harus dijabarkan ke dalam
kalender kerja kegiatan mahasiswa KKN Undiksha. Adapun penjabaran kalender
kerja Mahasiswa KKN Undiksha 2014 adalah sebagai berikut.
Bulan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Cluster
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
Juli
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1
2 3 4 5 6 7 8
Agustus 9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
Ket. = jadwal pelaksanaan kegiatan
k. Jadwal Kegiatan
No. Jenis Kegiatan Alokasi Waktu Jadwal Kegiatan
1. Mencari barang-barang 2 jam Minggu, 5 Juli 2015
bekas seperti botol plastik (14:00 – 16:00)
untuk vertikultur
2. Mencari bibit tanaman untuk 2 jam Selasa, 7 Juli 2015
vertikultur (08:00 – 10:00)
3. Mempersiapkan bahan untuk 2 jam Rabu, 8 Juli 2015
vertikultur sekaligus (15:00 – 17:00)
membuat media vertikultur
4. Mencari tanah dan pupuk 4 jam Sabtu, 11 Juli 2015
serta sekam padi, kemudian (08:00 – 12:00)
tanah, pupuk dan sekam padi
tersebut dicampur,
selanjutnya dimasukkan ke
dalam polibag
5. Penyemaian bibit tanaman 1 jam Minggu, 12 Juli 2015
cabe, sawi dan bayam merah (11:00 – 12:00)
di media tanam
6. Pembuatan media vertikultur 2 jam Sabtu, 18 Juli 2015
dari barang-barang bekas (08:00 – 10:00)
(botol plastik)
7. Perawatan bibit tanaman 13 jam Selasa, 21 Juli 2015
untuk vertikultur (17:00 – 18:00)
Rabu, 22 Juli 2015
(08:00 – 09:00)
Kamis, 23 Juli 2015
(09:00 – 10:00)
Minggu, 26 Juli 2015
(13:00 – 15:00)
Senin, 27 Juli 2015
(07:00 – 09:00)
Selasa, 28 Juli 2015
(08:00 – 09:00)
Kamis, 30 Juli 2015
(17:00 – 18:00)
Jumat, 31 Juli 2015
(07:00 – 09:00)
Minggu, 2 Agustus
2015
(14:00 – 16:00)
8. Pemindahan bibit tanaman 2 jam Selasa, 4 Agustus 2015
ke media vertikultur (17:00 – 18:00)
Rabu, 5 Agustus 2015
(09:00 – 10:00)
9. Perawatan tanaman 2 jam Kamis, 6 Agustus 2015
vertikultur (07:00 – 08:00)
Jumat, 7 Agustus 2015
(07:00 – 08:00)
10. Penyerahan tanaman 4 jam Sabtu, 8 Agustus 2015
vertikultur ke keluarga asuh
sekaligus penyuluhan
mengenai cara pembuatan
dan perawatannya

l. Biaya : Rp.
m. Adapun hasil yang dicapai selama pelaksanaan program adalah sebagai berikut:
Vertiukultur adalah pembuatan media tanam menggunakan botol bekas
secara vertikal sehingga dapat menghemat tempat dipekarangan rumah. Program
vertikultur ini merupakan program rintisan yang dilaksanakan di masing-masing
keluarga asuh. Hal ini didasarkan atas kebutuhan pokok seperti halnya bumbu
masak sangat diperlukan oleh masyarakat di Desa Bungkulan. Namun di lapangan
harga bumbu masak tersebut harganya kian meningkat seiring perkembangan
jaman. Masalah tersebut sesungguhnya dapat diatasi apabila masyarakat mampu
memenuhi kebutuhan bahan pokoknya dengan cara menanam tanaman yang
mampu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seperti cabe, bayam, sawi, tomat
dan bahan lainnya.
Kegiatan ini menjadi program yang sangat diharapkan oleh masyarakat, hal
ini tercermin dari rencana evaluasi yang telah diberlakukan seperti yang tersaji
pada tabel berikut.
Ketercpaian
No. Luaran Indikator Ketercapaian
Tercapai Tidak
1. Rumah Tangga 1. Melakukan observasi ke √
Miskin (RTM) keluarga asuh yang ada
dapat memenuhi 2. Melakukan perencanaan √
kebutuhan pembibitan tanaman dan
pangannya. pembuatan media
vertikultur
3. Melakukan pembibitan √
tanaman untuk vertikultur
4. Pembuatan media √
vertikultur
5. Melakukan perawatan √
terhadap bibit tanaman
untuk vertikultur
6. Pemindahan bibit tanaman √
ke media vertikultur
7. Melakukan perawatan √
terhaadap vertikultur
8. Penyerahan vertikultur ke √
keluarga asuh

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎


Persentase keberhasilan program = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 × 100%

= (8/8) x 100% = 100%


Manfaat dari pelaksanaan program vertikultur, yaitu dapat memenuhi
kebutuhan bumbu masak dirumah walaupun dengan pekarangan yang sempit
dengan cara menanam tanaman yang mampu memenuhi kebutuhan pokok sehari-
hari seperti cabe, bayam, sawi, tomat dan bahan lainnya.
n. Hambatan Pelaksanaan program
Adapun hambatan pelaksanaan program tercermin dari analisis SWOT
program kerja yang diberlakukan di keluarga asuh.
Nama
No. Strength Weakness Opportunity Threat
Program
1. Pembibitan Sebagian Program ini Melalui Program ini
dan besar hanya program ini harus
vertikultur masyarakat dilakukan warga desa dilakukan
bungkulan pada yang pada
memiliki keluarga pekarangan seluruh
lahan atau asuh rumahnya warga desa
pekarangan sehingga sempit dapat Bungkulan,
rumah yang tidak semua menanam tetapi
sempit. warga desa tanaman dalam
Bungkulan untuk praktik
dapat kebutuhan sehari-hari-
mengetahui- pangan nya
nya. seperti cabe, program ini
bayam, enggan
tomat, sawi, untuk
dan bahan dilakukan
lainnya. karena
program ini
merupakan
program
rintisan.

Berdasarkan analisis ini, dapat diterangkan, bahwa pelaksanaan program ini


mendapat kendala yang tidak begitu berarti namun berdampak cukup luas bagi
lingkungan sekitar. Dalam artian, setiap pelaksanaan program sudah direspon
secara baik, namun tindak lanjut hanya terjadi pada saat pelaksanaan program.
o. Hasil Pelaksanaan Program
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan program ini yaitu terlaksananya
pengembangan teknik budidaya tanaman skala rumah tangga untuk memberdayaan
penggunaan lahan sempit secara optimal. Hal ini ditunjukan dengan penggunaan
media tanam dari botol bekas yang hemat tempat dan memiliki mobilitas yang
tinggi. Selain itu, pelaksanaan program ini juga meningkatkan wawasan keluarga
asuh tentang teknik penanaman dengan sistem bertingkat dengan memanfaatkan
media tanam dari bahan-bahan yang mudah diperoleh dan proses yang
sederhana.Dimana vertikultur juga mengajarkan keluarga asuh cluster 1 untuk
memanfaatkan barang bekas menjadi barang bermanfaat dan mengajarkan
penanaman tanaman obat dan sayur mayur tanpa lahan yang luas.

p. Kendala dan Penanganannya


Adapun kendala yang ditemui selama pelaksanaan program vertikultur antara lain:
1) Pertumbuhan benih yang cukup lama dari mulai penyemaian, hal ini diatasi
dengan cara melaksanakan penyemaian dari sebelum pelaksanaan program.
Selain itu disediakan bibit yang memiliki umur cukup yang telah disiapkan
dari masing-masing anggota cluster sebagai tambahan.
2) Pemahaman keluarga asuh yang masih tergolong baru terhadap teknik
pertanian secara bertingkat dan bukan pada lahan terbuka. Hal ini
menimbulkan sedikit pesimistivisme keluarga asuh terhadap keberhasilan
program vertikultur. Hal ini diatasi dengan memberikan penjelasan tentang
manfaat dari teknik penanaman dengan vertikultur serta secara langsung
menunjukan cara pembuatan serta pembibitan tanaman vertikultur.
BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan
Berdasarkan pelaksanaan program dan hasil yang didapatkan oleh penulis selama
KKN dapat disimpulkan,
1. Mahasiswa memperoleh pengalaman kerja nyata di masyarakat yang mengkhusus di
keluarga asuh lewat implementasi program kerja individu.
2. Pelaksanaan program kerja Pembibitan dan Vertikultur telah mendapat respon yang
baik dan warga desa yang memiliki lahan pekarangan rumah yang sempit mampu
memenuhi kebutuhan pangan seperti cabe, bayam dan sawi.

6.2 Saran
Berikut saran yang dapat saya sampaikan setelah mendapatkan pengalaman dari
pelaksanaan program KKN ini yaitu:
a. Kepada Masyarakat
Sebisa mungkin agar keluarga ikut serta dalam membimbing anak untuk belajar dan
lebih memperhatikan kebutuhan anak dalam hal pendidikan. Selain itu masyarakat juga
harus lebih mengembangkan potensi desa yang ada serta memanfaatkannya dengan
baik.
b. Kepada Kepala Desa
Didalam bidang pembangunan desa, Kepala Desa memegang peranan yang sangat
penting. Untuk itu, Kepala Desa harus semakin gencar mengarahkan masyarakatnya.
Sejalan dengan hal ini, optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki desa harus
maksimal dan selalu menjaga pelestarian sumber daya alam yang ada untuk
kelangsungan ketersediaan SDA tersebut.
c. Aparat Pemerintah
Pemerintah sangat diharapkan memberikan dana bantuan kepada warga desa yang
kurang mampu.
d. Mahasiswa KKN berikutnya
Bagi mahasiswa KKN berikutnya dapat saya sarankan untuk lebih jeli lagi melihat
potensi dan kebutuhan desa sehingga program yang dilaksanakan benar-benar tepat.
Selain itu sebelum melaksanakan KKN harus mempersiapkan diri dengan baik sehingga
mampu berinteraksi dengan masyarakat. Selain itu, mahasiswa hendakanya mendapat
lembar penilaian sejawat, terutama untuk kordes. Hal ini didasarkan penilaian yang
akuratif dimana mahasiswa diharapkan patuh aturan, dan disiplin saat aktualisasi
program di pelaksanaan KKN.

Anda mungkin juga menyukai