Anda di halaman 1dari 5

MODUL KEGIATAN BELAJAR BIOS KOMPUTER

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan


Menjelaskan Komponen BIOS

Melakukan Konfigurasi BIOS Sebagai Prasyarat Penginstalan Sistem Operasi

Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan


1. Melakukan konfigurasi BIOS pada komputer

Uraian Materi

A. Konfigurasi BIOS pada Komputer

1. Pengertian BIOS
BIOS (Basic Input Output System) merupakan perangkat lunak komputer
yang berfungsi mengatur seluruh konfigurasi sistem komputer saat pertamakali
dijalankan. Kinerja BIOS antara lain:
a) Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras
b) Memuat dan menjalankan sistem operasi
c) Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu,
konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja,
serta kestabilan komputer)
d) Membantu SO dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras
dengan menggunakan BIOS Runtime Service.
Saat pertamakali komputer dinyalakan sebenarnya komputer melakukan
pengecekan terlebih dahulu yang biasa disebut POST BIOS (Power On Self
Test), Proses ini berjalan singkat, sesaat sebelum komputer booting memuat

1
(load) sistem operasi Windows. Proses POST (umumnya) akan muncul dilayar
seperti gambar ini.

Gambar 2. 19. Post BIOS


BIOS tersusun dari komponen, yaitu BIOS Setup, Driver, dan Bootstraper.
Program BIOS disimpan di dalam chip ROM (Read Only Memmory), untuk
komputer modern sekarang rata-rata menggunakan FlashROM yang dapat di
Update menggunakan software Flash BIOS Programmer.

2. Setting BIOS

a. Layar Menu BIOS


Menu BIOS terdiri dari beberapa macam yang memiliki fungsi yang
berbeda-beda, adapun bentuk tampilan menu BIOS dapat berbentuk vertikal
maupun horisontal. Untuk melakukan setting BIOS dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu secara manual dan otomatis: (1) melakukan setting konfigurasi
BIOS mode Auto, BIOS akan memberikan setting paling standar untuk
motherboard. (2) setting konfigurasi BIOS mode manual.

Gambar 2. 20. Menu Vertikal Gambar 2. 21. Menu Horisontal

2
BIOS akan (berusaha) mengikuti setting sesuai kehendak user. Biasanya
user memasukkan parameter-nilai setting secara manual untuk mendapatkan
kualitas kinerja yang optimal dari semua hardware yang terpasang pada
motherboard.

3. Fitur BIOS

Beberapa Fitur yang ada dalam menu BIOS diantaranya:


a. Chipset Feature Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan
oleh chipset, misalnya timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada
kinerja komputer secara keseluruhan.
b. Power Management Setup
Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga
memungkinkan untuk menghemat energi Komputer, yaitu HDD Power
Down dan VGA Active Monitor.
c. PCI Configuration
Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi
IRQ.
d. Integrated Pheriperals
Menu untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang berhubungan
dengan perangkat terhubung dengan motherboard seperti harddisk
controller, floppy disk controller, serial dan parallel port meliputi
konfigurasi port dan IRQ. Non aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk
membebaskan IRQ.
e. Load Setup Defaults
Menu untuk meningkatkan kinerja komputer secara instant. Apabila
komputer berjalan stabil dengan setting ini, dapat melakukan
konfigurasi setting tambahan.
f. Supervisor Password
Menu untuk membuat password supervisor, password ini berlaku
untuk proses booting dan proses konfigurasi setup BIOS.

3
g. User Password
Menu untuk membuat password user, password ini hanya berlaku
untuk proses booting saja dan tidak bisa digunakan untuk mengubah
konfigurasi setup BIOS.
h. IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali
komputer, seperti Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya.
Gunakanlah setting “Yes” untuk port yang aktif, dan settinglah “No”
untuk port yang tidak digunakan.
i. HDD Low Level Format
Menu untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua
komputer memiliki BIOS dengan fasilitas ini.
j. Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi
setup dan keluar dari setup BIOS.
k. Exit Without Saving
Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan
konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.

4. Update BIOS

a. Update BIOS dilakukan dalam situasi sebagai berikut:


1) Berusaha memperbaiki problem sistem hardware komputer
2) Meningkatkan performa kinerja sistem terutama dalam kaitannya
menangani hardware baru
3) Mengganti sistem operasi, processor, modul RAM dimana BIOS-lama
tidak mendukung suatu konfigurasi (hardware) baru yang akan
diterapkan.
b. Sebelum meng Update BIOS, perlu diperhatikan:
1) Cek versi BIOS pada Laptop
2) Langkah pertama yang dilakukan sebelum proses update BIOS
adalah cek versi BIOS Laptop. Masukkah perintah “msinfo32”
tanpa tanda kutip pada search bar di Windows 7/Vista atau pada
menu RUN di Windows XP.

4
3) Cek versi BIOS terbaru di vendor Motherboard
Vendor Motherboard biasanya selalu menyediakan update untuk
BIOS-nya langkah selanjutnya adalah cek versi terbaru BIOS di
vendor motherbard yang Anda pakai
4) Jangan lupa untuk membaca File Read Me
Setiap vendor mempunyai cara dan teknik berbeda dalam proses
update BIOS, karena itu baca secara teliti file Read Me yang
disediakan oleh vendor motherboard tersebut.
5) Proses Update BIOS
Saat ini proses Update BIOS dilakukan dengan cara yang lebih
mudah, Anda tinggal download Update BIOS terbaru dalam bentuk
file .exe, close/ tutup semua program yang sedang berjalan kemudian
double klik file .exe tersebut, reboot dan tunggulah sampai proses
update berjalan.

Anda mungkin juga menyukai