Ketidak selarasan tujuan mengakibatkan tujuan organisasi atau tujuanindividu tidak tercapai. Untuk itu diperlukan suatu pengendali kerja sehingga tujuan individu bisa selaras dengan tujuan organisasi. Sebuah organisasi dalam menjalankan aktivitas operasionalnya harus dikendaliakan oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya untuk memastikan bahwa tujuan strategisnya dapat tercapai, sehingga erencanaan dilakukan melalui aktivitas yang melibatkan individu-individu. Dalam proses pengendaliannya akan memaksa manajemen pada seluruh tingkatan untuk memastikan dan mengontrol bahwa orang-orang yang bekerja di dalamnya mengimplemetasikan strategi yang dimaksud dengan efektif dan efisien. Proses pengendalian mengukur kemajuan kearah tujuan dan memungkinkan manajer mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan perbaikan. Salah satu alat untuk mencapai hal tersebut adalah adanyasistem pengendalian manajemen yang baik. Dalam pengendalian stratejik terdapat implementasi stratejik yang secara efektif membutuhkan tiga kunci pengendalian stratejik yaitu, budaya, penghargaan, dan batasan. Ada beberapa konsep system pengendalian stratejik, dari mulai yang bersifat tradisional seperti konsep yang dikemukakan oleh Robert Simons, yaitu konsep Four Levers of Control.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah ang diaksud dengan Four Levers of Control? 2. Apa yang dimaksud dengan Belief and Bondary System? 3. Bagaimana dengan Kaitannya dengan Kasus Automation Consulting Services? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk memahami Four Levels of Contol 2. Untuk mengetahui Belief and Bondary System 3. Untuk Memahami kaitan teori dengan kasus Automation Consulting Services