Anda di halaman 1dari 12

1.

ANALISIS FARMASI KLINIK

1. PENGGUNAAN OBAT
Tanggal Tanggal Hasil yang Mekanisme Aksi
Nama Obat Dosis Rute Indikasi Obat
Mulai Henti Obat Dibutuhkan Obat
271/2017 Metilprednisolon 32 mg IV 28/1/2017 Immunosupressan Immunosupessan
dan Antinflmasi dan Antiinflamsi
Mengatasi SLE pada menceah sistem pada Pasien SLE
pada pasien yang baru imun menyerang dengan
masuk lagi ke RS sistem organ mempengaruhi
(pasien kambuh) lainnya Hormon Kortisol
dan Menghambat
LOX pada sistem
inflamasi
28/1/2017 Metilprednisolon 28 mg PO 3/2/2017 Pengobatan penderita Immunosupressan Immunosupessan
SLE dan Antinflmasi dan Antiinflamsi
menceah sistem pada Pasien SLE
imun menyerang dengan
sistem organ mempengaruhi
lainnya Hormon Kortisol
dan Menghambat
LOX pada sistem
inflamasi
4/2/2017 Metilprednisolon 24 mg PO 9/2/2017 Pengobatan penderita Immunosupressan Immunosupessan
SLE dan Antinflmasi dan Antiinflamsi
menceah sistem pada Pasien SLE
imun menyerang dengan
mempengaruhi
sistem organ Hormon Kortisol
lainnya dan Menghambat
LOX pada sistem
inflamasi
27/1/2017 Captopril 3 x 12,5 PO 30/1/2017 Untuk pengobatan Tekanan darah Captopril terutama
mg hipertensi sedang dan memenuhhi target bekerja pada sistem
berat yang tidak dapat pasien SLE RRA (Renin-
diatasi dengan 120/80 mmHg Angiotensin-
pengobatan kombinasi Aldosteron)
lain. Kaptopril dapat sehingga efektif
dipergunakan sendiri pada hipertensi
atau dalam kombinasi dengan PRA (Plasa
dengan obat Renin Activity)
antihipertensi lain yang tinggi yaitu
terutama tiazid. pada kebanyakan
hipertensi maligna,
Pengobatan Hipertensi hipertensi
pasien dengan TD renovaskular dan
149/99 mmHg pada kira-kira 1/6 -
1/5 hipertensi
essensial.

27/1/2017 Calos (Calcium 3x1 Oral 30/1/2017 Terapi Penggantian Mencegah Efek Kalsium karbonat
Carbonat) Calcium untuk pasien samping dari garam organik dasar
SLE yang kortikosteroid yang dapat
menggunakan Jangka Panjan menetralisir asam
Kortikosteroid secara Yaitu hidroklorida dalam
terus menerus Osteoporosis sekresi lambung.
Senyawa ini
membenuk kalsium
klorida,
karbondioksida dan
air setelah
menetralisir
hidroklorida.
Bekerja sebagai
antasida dengan cara
menyeimbangkan
asam basa di
lambung,
menghambat kerja
pepsin denan
meningkatkan pH
serta meningkatkan
sekresi bikarbonat
dan prostaglandin.
Dalam bentuk
suplemen, kalsium
karbonat bekerja
secara langsung
meningkatkan kadar
kalsium daam tubuh.

27/1/2017 Omeprazol 2 x 20 mg Oral 9/2/2017 Mengurangi mual dan Mengurangi mual Menghambat
Nyeri ulu hati dan dan Nyeri ulu hati Sekresi Ion H+ pada
keterlibatan dan keterlibatan lambung melalui
mukokutan pada mukokutan pada penhambatan
pasien SLE pasien SLE Pompa Proton pada
lambung
27/1/2017 Heparin 2 X 5000 SC 4/2/2017 Sebagai terapi Mengurangi Berikatan dengan
UI antikoagulan gumpalan daran / antitrombin-III.
parentereal sebagai Yang berfungsi
antikoagulan. sebagai penghambat
protoase. Bila ikatan
sudah terbentuk
heparin berikatan
dengan antitrombin.
27/1/2017 KSR 1 X 1200 PO 28/1/2017 Sebagai terapi Untuk pasien Kalium, elektrolit/
mg Hiponatremia pada yang kekurangan mineral dalam tubuh
pasien SLE kalium yang berfungsi
dalam irama jantung
28/1/2017 KSR 1 X 600 PO 9/2/2017 Sebagai Terapi Untuk pasien Kalium, elektrolit/
mg Hiponatremia Pada yang kekurangan mineral dalam tubuh
Pasien SLE kalium yang berfungsi
dalam irama jantung
28/1/2017 Levofloxacin 1 x 500 PO 8/2/2017 Sebagai Terapi Mengurangi Menghambat DNA
mg pengobatan Infeksi infeksi kulit dan gyrase bakteri
Cylitis pada pasien jaringan lunak sehingga
yang memiliki menyebabkan
spektrum kerja luas terjadinya
penghambatan
replikasi DNA
BAB II

METODE SOAP DAN PEMBAHASAN

2.1. Assessment
1. Dosis

Dosis yang Diterima


Nama obat Dosis Literatur Ket.
Pasien
Awal sampai 4-48 mg/
hari. Terapi jangka
Metil
panjang (>2 minggu) 1 x 32 mg 32 mg/hari Sesuai
Prednisolon
diajukan terapi selang-
seling.
Awal sampai 4-48 mg/
hari. Terapi jangka
Metil
panjang (>2 minggu) 1 x 28 mg 28 mg/hari Sesuai
Prednisolon
diajukan terapi selang-
seling.
Awal sampai 4-48 mg/
hari. Terapi jangka
Metil
panjang (>2 minggu) 1 x 24 mg 24mg/hari Sesuai
Prednisolon
diajukan terapi selang-
seling.
Hipertennsi: Dosis awal
3 x 12,5 42,5
Captopril adalah 12,5-25 mg, 2-3 Sesuai
mg mg/hari
kali sehari.
.1-2 kapl/hari. 1 x 500 500
Calos Sesuai
mg mg/hari
Tukak duodenum : 20 mg
1 x/ hari selama 2-4
minggu,. Sindrom
zolinger-ellison awal
Omeprazole 60mg/hr. Tukak lambung 2 x 20mg 40 mg Sesuai
refluks esofagus 20mg 1x
/hr selama 4 minggu dan
dilanjukan slama 8
minggu.
Oleskan tipis-tipis pada 2 x 5000 Tidak
Heparin 10000 UI
area yang sakit 2-3 kali hr. UI Sesuai
1-2 tablet 2-3x sehari 1 X 1200 Tidak
KSR 1200 mg
mg Sesuai
1-2 tablet 2-3x sehari 1 x 600 Tidak
KSR 600 mg
mg Sesuai
250- 500 mg 1x/hari.
Insufisiensi ginjal dengan
bersihan kreatinin 20-50
ml/menit. Awal 250- 500
mg. Selanjutnya dengan
125 mg/48 jam atau 125 1 x 500
Levofloxacin 500 mg Sesuai
mg/24 jam < 10 menit mg
kecuali hemodialisis &
CAPD/ 250-500 mg,
selnajutnya 125 mg/24
jam. Semua dosis secara
infus IV lambat.
2. Indikasi

Indikasi Pada
Nama obat Indikasi Literatur Ket.
Pasien
Untuk pengobatan inflamasi,
gangguan aergi dan dapat
Metil Pengobatan
bergunna sebagai Sesuai
Prednisolon pada SLE
immunosupressan pada penyakit
SLE
Mengobati hipertensi dan gagal
jantung. Tetapi captopril juga
berguna untuk melindungi jantung
Menurunkan
Captopril setelah terjadi serangan jantung Sesuai
tekanan darah
serta menangani penyakit ginjal
akibat diabetes atau nefropati
diabetes.
Pencegahan & terapivuntuk
Calos ganguan metabolisme atau Pengobatan
(Calcium defisiensi Ca seperti rickets, hipersekresi Sesuai
Carbonat) Osteomalasia karena mal- pasca operasi
absorbsi, Osteoporosis.
Terapi pengobatan salura cerna
khususnya menurunkan produksi Menurunkan
Omeprazole asam lambun dengan menghambat Sekresi Asam Sesuai
terbentuknya ion H+ melalu Lambungg
penghambatan pompa proton
Tidak ada
Terapi untuk antikuagulan
parameter APS
(pengencer darah) dengan fungsi Tidak
Heparin pada pengunaan
untuk mencegah pembentukan Sesuai
Heparin pasien
gumpalan darah
SLE
Untuk Infeksi
Levofloxaci Sebagai terapi infeksi saluran
Cylitis Pada Sesuai
ne kemih
Pasien
3. DRPs

Kategori DRP Uraian DRP Cara Mengatasi


Obat tanpa indikasi KSR KSR pada tangal 28/7 masih
dberikan pada pasien
padahal data lab
menunjukan elektrolit
kalium telah normal
pemggunaan KSR secara
terus menerus
mengakibatkan tekanan
darah pasien menurun
walaupun terapi captopril
dihentikan

Heparin Penggunaan Heparin tepat


karena kondisi Trombosit
pasien normal dan tidak ada
indikator APS pada Pasien
SLE
Indikasi tanpa obat Anemia Normositik Hb pada pasien menunjukan
nilai yang rendah hal ini
menandakan pasien
mengalami Anemia
Normositik dengan nilai
Hematokrit yang juga
rendah Ferri

Hiponatremia Hiponatremia pada pasien


tidak diatasi sebaiknya
harus segera teratasi
sehingga elektrolit tubuh
akan kembali normal,
sehingga perlu diatasi
dengan infus normal salin
dengan konsentrasi dosis 0,9
%
Alkalosis pH darah pada pasien telah
dalam kondisi basa dikuti
indikator PCO2, PO2,
HCO3 dan TCO2 sehingga
perlu diberikan Cairan
elektroli untuk
mengembalikan Ph normal
cairan tubuh
Obat tidak sesuai KSR dan Heparin Tidak menggunkan KSR
jika kalium telah normal
jika terapi KSR dilanjutkan
maka akan menyebabka
turunnya tekanan darah
(Hipotensi)

Heparin tidak jelas


indikasinya karena kondisi
trombosit pasien SLE
normal dan tidak ada
indikator APS pada pasien
SLE
Dosis kurang - -
Dosis berlebihan - -
Reaksi tidak
- -
diinginkan
Interaksi obat - Heparin dan Captopril - Heparin dapat
meningkatkan toksisitas dari
captopril, monitor sekresi
aldosteron pada adrenal
dimana memiliki potensi
hiperkalemia
-Metil Prednisolon dan - Dapat meningkatkan level
levofloksasin salah satu diantaranya
dengan meningkatnya resiko
tendon rupture
Metil Prednisoon dan - Metil prednisolon dapat
Heparin mengurangi efek dari anti
koagulan dengan
meningkatkan pembekuan
darah, dengan monitor INR-
kloseli

PLAN
Rekomendasi Terapi Farmakologi Pada Pasien

Sebagai terapi Anemia Normositik Pada Pasien maka diberikan Tablet Fe


sebagai terapi dengan dosis 100 mg yang diberikan tiga kali sehari (PIO Nas
BPOM)

Sebagai Terapi Hiponatremia dan Alkalosis Sehingga diberikan Infus Normal


Salin 0,9 %

Terapi KSR dan Heparin Tidak tepat pemberian KSR memiliki efek samping
menurunkan tekanan darah pasien yang sebelumnya diberikan captopril 12,5 mg
Pemberian Heparin sebagai antikuagulan tidak tepat karena tidak ada indikator
trobopenia pada pasien pengguaan heparin secara terusc menerus memiliki
resiko pendarahan

Pada dasarnya pasien SLE memerlukan informasi yang benar dan dukungan
dari sekitarnya dengan maksud agar dapat hidup mandiri. Perlu dijelaskan akan
perjalanan penyakit dan kompleksitasnya. Pasien memerlukan pengetahuan
akan masalah aktivitas •isik, mengurangi atau mencegah kekambuhan antara
lain melindungi kulit dari paparan sinar matahari (ultra violet) dengan memakai
tabir surya, payung atau topi; melakukan latihan secara teratur. Pasien harus
memperhatikan bila mengalami infeksi. Perlu pengaturan diet agar tidak
kelebihan berat badan, osteoporosis atau terjadi dislipidemia. Diperlukan
informasi akan pengawasan berbagai fungsi organ, baik berkaitan dengan
aktivitas penyakit ataupun akibat pemakaian obat-obatan. Butir-butir edukasi
pada pasien SLE terlihat pada tabel 2.

Butir-butir edukasi terhadap pasien SLE


1. Penjelasan tentang apa itu lupus dan penyebabnya.

2. Tipe dari penyakit SLE dan perangai dari masing-masing •pe tersebut.

3. Masalah yang terkait dengan fisik: kegunaan la•han terutama yang terkait
dengan pemakaian steroid seper• osteoporosis, is•rahat, pemakaian alat bantu
maupun diet, mengatasi infeksi secepatnya maupun pemakaian kontrasepsi.

4. Pengenalan masalah aspek psikologis: bagaimana pemahaman diri pasien


SLE, mengatasi rasa lelah, stres emosional, trauma psikis, masalah terkait
dengan keluarga atau tempat kerja dan pekerjaan itu sendiri, mengatasi rasa
nyeri.

5. Pemakaian obat mencakup jenis, dosis, lama pemberian dan sebagainya.


Perlu •daknya suplementasi mineral dan vitamin. Obat-obatan yang dipakai
jangka panjang contohnya obat an• tuberkulosis dan beberapa jenis lainnya
termasuk an•bio•kum.

6. Dimana pasien dapat memperoleh informasi tentang SLE, adakah


kelompok pendukung, yayasan yang bergerak dalam pemasyarakatan SLE
dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., Posey L. M.,
2008, Pharmacotherapy : A Patophysiologic Approach, 7th edition,
McGraw Hill, New York.

PIO Nas BPOM Pengunaan Terapi Tablet Fe pada pasien anemia


www.pionasbpom.go.id/TabletFe Diakses Tanggal 28 September 2018

Perhimpunan Rematologi Indonesia,2013, Diagnosis dan Pengelolaan Lupus


Eritematosus Sistemik, Perhimpunan Rematologi Indonesia, Jakarta

JNC vii

Anda mungkin juga menyukai