(PAUD) Holistik-Integratif
Posted on October 28, 2012 by educational fo rchildren
Berbagai studi menunjukkan bahwa periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak
merupakan ‘Masa emas’ (golden period) atau ‘Jendela Kesempatan’ (window
opportunity) dalam meletakkan dasar-dasar tumbuh kembang seorang anak. Kualitas
tumbuh kembang anak pada masa ini akan menentukan kualitas kesehatan fisik, mental,
emosional, sosial, kemampuan belajar dan perilaku sepanjang hidupnya. Oleh karena
itu Golden period harus dimanfaatkan (digarap) sebaik mungkin untuk mengoptimalkan
tumbuh kembang anak sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Untuk mengoptimalkan
tumbuh kembang anak, ada 2 hal yang perlu dilakukan orang tua, pendidik,
dan pengasuh yaitu:
Kedua upaya di atas dikenal sebagai Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD). Upaya
PAUD dapat dilakukan sendiri di rumah dengan menggunakan sumber daya yang
tersedia di rumah dan lingkungan rumah (disebut jalur informal). Akan lebih baik lagi
bila mengikutsertakan anak usia dini pada kegiatan yang diselenggarakan Lembaga yang
menyelenggarakan ’PAUD satu atap’ yang tersedia di lingkungan tempat tinggal seperti
Posyandu gabung dengan Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pos PAUD baik melalui jalur
pendidikan formal maupun non formal (lihat Undang-Undang terkait tentang Sistem
Pendidikan Nasional di bagian bawah).
Latar belakang Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik-Integratif di Indonesia
Upaya kearah pengembangan anak usia dini telah dikembangkan Departemen Kesehatan
sejak tahun 1988 melalui program Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) Anak. Pada
sekitar tahun 1999 dibentuk Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada
Departemen Pendidikan Nasional, sejak saat itu upaya PAUD semakin berkembang
dan mendapat respon positif dari masyarakat. Seiring dengan semakin berkembangnya
pengetahuan dan penelitian mengenai PAUD, maka kebutuhan akan PAUD meningkat
pesat, selaras dengan itu konsep PAUD mulai berubah. Para ahli menganggap perlu
dan mendesak untuk melakukan Pengembangan Anak Usia Dini secara holistik (utuh
dan menyeluruh) dan terintegrasi lintas sektor yang disebut sebagai “PAUD Holistik-
Integratif”.
“Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam pendidikan yang lebih lanjut”.
(1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
(2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal,
nonformal, dan/atau informal.
(3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-
kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
(4) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok
Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
(5) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan
keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
(6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Dasar perlunya PAUD Holistik-Integratif
Keterangan:
Sistem Mikro adalah lingkungan yang paling dekat dengan anak dalam kegiatan dan
interaksinya sehari-hari, yaitu interaksi dengan orang tua, kakak, adik, dan teman
sebaya. Interaksi dengan lingkungan terdekat akan berakibat langsung terhadap anak,
pada saat yang sama juga terdapat hubungan timbal balik (2 arah) yaitu anak
mempengaruhi lingkungan dan lingkungan mempengaruhi anak. Lingkungan ini
mempunyai dampak terbesar dan mendalam pada perkembangan anak karena
berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dan intensif pada anak usia dini.
Sistem Meso adalah interaksi antar komponen dalam sistem mikro, misalnya hubungan
antara keluarga dengan sekolah. Bila terjadi hubungan yang kuat dan saling mengisi
antar komponen ini maka semakin besar pengaruh baiknya bagi perkembangan anak.
Sistem Exo merupakan sistem sosial yang lebih besar dimana anak tidak langsung
berperan di dalamnya. Contoh: lingkungan kerja orang tua. Kebijakan dan keputusan
pada tataran ini secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Sistem Makro merupakan lingkungan terluar anak seperti nilai-nilai budaya, hukum,
adat, peraturan perundang-undangan, dll yang juga berpengaruh tidak langsung terhadap
perkembangan anak.
Menghasilkan economic return yang lebih dan menurunkan social costs di masa
yang akan datang.
Meningkatkan efisiensi investasi pada sektor lain, misal: dengan melakukan
intervensi program gizi, kesehatan dan pendidikan sejak dini maka akan
menurunkan biaya yang diakibatkan masalah-masalah kesehatan dan problem
sosial dimasa depan.
Mencapai pemerataan sosial-ekonomi masyarakat termasuk mengatasi
kesenjangan antar gender.
Memutus siklus kemiskinan antar generasi.
Kesimpulan
Mengingat anak adalah individu yang utuh, maka pengembangannnya perlu dilakukan
secara utuh dan menyeluruh. Diperlukan program yang terintegrasi meliputi
pemeliharaan kesehatan, pemenuhan gizi, pendidikan, stimulasi mental, dan psikososial
untuk memenuhi semua kebutuhan dasar anak yang meliputi fisik, mental, emosional,
dan sosial agar anak dapat bertumbuh dan berkembang optimal sesuai potensi yang
dimilikinya. Oleh karena itu program Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik-
Integratif sangat diperlukan di negeri ini agar terbentuk generasi yang tangguh dimasa
depan.
Referensi
http://bungrojul.wordpress.com/2012/10/28/pengembangan-anak-usia-dini-paud-holistik-
integratif/